Anda di halaman 1dari 14

ISSN Cetak: 2087-4286; ISSN On Line: 2580-6017

Analisis Daya Dukung Tanah dan Bahan Untuk Pondasi…………………….….………….(Ruslan)

Analisis Daya Dukung Tanah Dan Bahan Untuk Pondasi Strous Pada
Pembangunan Jembatan Karangwinongan Kec. Mojoagung
Kab.Jombang

Ruslan Hidayat
ruslanh.1964@gmail.com
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Darul „Ulum Jombang

Abstrak
Salah satu faktor yang sangat penting didalam struktur pondasi strous pada pembangunan
jembatan adalah daya dukung tanah agar tidak terjadi keruntuhan. Pembangunan jembatan
Karangwinongan di Kabupaten Jombang yang akan diperlebar lantai kendaraan menjadi 11
meter karena volume lalu-lintas yang padat. Rencana pondasi yang akan dipakai adalah pondasi
strous beton bertulang berupa straus berdiameter 50 cm, permasalahannya adalah berapa nilai
daya dukung tanah dan bahan. Alat yang digunakan Dutch Cone Penetrometer kapasitas
2,50 ton dengan dilengkapi Adhesion Jacket Cone. Adapun spesifikasi detail alat sondir
ini adalah sebagai berikut : Luas conus 10 cm² , luas piston 10 cm², luas mantel 100
cm², adapun hasil yang didapat Kekuatan daya dukung tanah sebesar 25,917 ton untuk
diameter 30 cm, 35,276 ton untuk diameter 35 cm , 46,075 ton untuk diameter 40 cm ,
71,993 ton untuk diameter 50 cm, kekuatan bahan sebesar 42.390 ton untuk diameter 30
cm, 57.697 ton untuk diameter 35 cm , 75,396 ton untuk diameter 40 cm , 117,806 ton
untuk diameter 50 cm.

Kata Kunci : Daya Dukung tanah dan bahan, pondasi strous

1. PENDAHULUAN
Tanah merupakan faktor yang penting untuk struktur yang dibangun diatasnya,
sehingga perlu adanya penyelidikan untuk mengetahui berapa besar daya dukungnya
jika struktur pondasi yang dibangun diatasnya tidak akan mengalami keruntuhan.
Dengan latar belakang diatas maka tanah seharusnya perlu diteliti terhadap tahanan
ujung maupun lekatan antara tanah dan bahan pondasi. Daya dukung pondasi strous
ditentukan oleh cara pemancangan pada tanah dimana tiang tersebut
direncanakan, dengan melihat kriteria diatas maka daya dukung dapat dibagi
menjadi 3 yaitu :

1. End Bearing Pile


Tiang pancang yang dihitung berdasarkan pada tahanan ujung, pemancangannya
sampai pada lapisan tanah keras, yang mampu memikul beban yang diterima oleh
strous tersebut. Menurut ilmu mekanika tanah, lapisan tanah keras ini dapat
merupakan lempung keras sampai pada batuan-batuan tetap yang sangat keras.

2. Friction Pile
Tiang pancang yang dihitung berdasarkan pada pelekatan antara tiang dengan tanah
(cleef), biasanya hal terjadi pada tanah lempung. Alat yang dipakai untuk
menentukan gaya pelekatan tanah dengan tiang dipakai Sondir dengan memakai alat
bikonus.

37
JURNAL INTAKE---- Vol. 7, Nomor 2, Oktober 2016…………………….. ISSN 2087-4286

3. End Bearing dan Friction Pile


Apabila pemancangan tiang sampai tanah keras melalui lapisan tanah lempung,
maka untuk menghitung daya dukung tiang berdasarkan pada tahanan ujung (end
bearing) maupun cleef (friction), melihat tiga kriteria tersebut dikaitkan dengan kondisi
tanah yanga akan dibangun jembatan dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
berapa kekuatan daya dukung tanah ? dan berapa kekuatan strous ?

2. KAJIAN PUSTAKA
Metode untuk menentukan daya dukung untuk pondasi berupa penyondiran dan
boring, metode ini seringkali disebut “Dutch Cone Test” atau “Cone Penetration Test”
atau disngkat CPT, di Indonesia dikenal dengan penyondiran. Metode ini banyak
digunakan di Eropa dan diterima baik di USA. Dengan metode ini dimungkinkan
eksploitasi yang cepat dan ekonomis pada deposit tanah lapisan yang tebal (dari lunak
sampai sedang) dan untuk menentukan daya dukung tanah secara rinci.
Untuk menginterpretasi hasil dari metoda pengujian ini diperlukan pengetahuan
jenis tanah yang diuji (dipenetrasi) untuk mendapatkan data sifat-sifat keteknikan tanah
yang direncanakan guna membantu perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan tanah serta
fondasi untuk struktur. Ahli teknik tanah kadangkala memperoleh informasi tanah
metoda pemboran paralel (sejajar) dan pengambilan contoh tanah, tetapi pengalaman
atau informasi terdahulu (penyelidikan sebelumnya) dapat dijadikan pertimbangan perlu
tidaknya dilakukan pemboran.

2.1. Daya Dukung Strous


2.1.1. Berdasarkan Kekuatan Tanah
Daya dukung dapat didefinisikan sebagai tekanan terkecil yang dapat menyebabkan
keruntuhan geser pada tanah pendukung tepat di bawah dan disekeliling pondasi. Strous
dapat dibagi dalam dua kategori utama menurut metode pemasangannya, pertama
berupa strous yang terbuat dari baja atau beton atau beton prategang dan strous yang
dibentuk dengan memancangkan tabung atau kulit yang dipasangi sepatu pancang
dimana tabung atau kulit tersebut lalu diisi dengan adukan beton setelah dipancang.
2.1.2. Berdasarkan Kekuatan Bahan Strous
Nilai ini dapat dibagi menjadi tiga metode yaitu :
2.1.2.1. End Bearing Pile
Berdasarkan Bahan yaitu :
A. Bahan kayu
Pa = Ap x σa
Dimana :
Ap = luas penampang strous rata-rata pada topi tiang (cm²)
σa = nilai tegangan tekan ijin kayu (Kg/cm²)
B. Bahan baja
Pa = Ap x σs
Dimana :
Ap = luas penampang strous rata-rata pada topi tiang (cm²)
σs = nilai tegangan tekan ijin baja (Kg/cm²)
C. Bahan beton
Pa = Ac x σb
Dimana :
Ac = adalah luas dari beton (cm²)
σb = kuat tekan beton (Kg/cm²)

38
ISSN Cetak: 2087-4286; ISSN On Line: 2580-6017
Analisis Daya Dukung Tanah dan Bahan Untuk Pondasi…………………….….………….(Ruslan)

Berdasarkan nilai konus


Perhitungan dirumuskan sebagai berikut :
Ptiang = Atiang x p/3
Dimana :
Ptiang = Daya dukung keseimbangan tiang (kg)
p = Nilai konus hasil sondir (kg/cm2)
3 = faktor keamanan
Nilai konus yang dipakai untuk menentukan daya dukung tiang ini sebaiknya diambil
rata-rata dari nilai konus pada kedalaman :
- 4 D di atas ujung bawah tiang dan
- 4 D di bawah ujung bawah tiang, dimana D = diameter tiang

2.1.2.2. Berdasarkan nilai lekatan


Perhitungan dirumuskan sebagai berikut :
Ptiang = O x f / 5
dimana :
Qtiang = Daya dukung tiang (kg)
O = Keliling strous (cm)
f = Harga cleef (kg/cm)
5 = Angka keamanan

2.1.2.3. End Bearing Pile Dan Friction Pile


Berdasarkan kekuatan bahan
1. Terhadap kekuatan bahan
Pa = Ac x σb
Dimana :
Ac = adalah luas dari beton (cm²)
σb = kuat tekan beton (Kg/cm²)
2. Terhadap kekuatan tanah
Persamaan rumus yang dipakai oleh L.D Wesley sebagai berikut :

Ptiang = Atiang x p / 3 + O x f / 5

Ptiang = Daya dukung keseimbangan tiang (kg)


Atiang = Luas penampang strous (cm2)
p = Nilai konus hasil sondir (kg/cm2)
O = Keliling strous (cm)
f = Harga cleef (kg/cm)
5 = Angka keamanan

3. METODOLOGI
3.1. Analisis Data Tanah
Tahapan ini adalah untuk menganalisis tanah yang disondir per 20 cm yang diambil
dengan menggunakan alat Dutch Cone Penetrometer kapasitas 2,50 ton dengan
dilengkapi Adhesion Jacket Cone, lokasi penelitian seperti pada gambar 1

39
JURNAL INTAKE---- Vol. 7, Nomor 2, Oktober 2016…………………….. ISSN 2087-4286

40
ISSN Cetak: 2087-4286; ISSN On Line: 2580-6017
Analisis Daya Dukung Tanah dan Bahan Untuk Pondasi…………………….….………….(Ruslan)

3.2. Tahap Analisis Daya Dukung Tanah dan Bahan


Tahapan ini adalah untuk menentukan nilai konus dan hambatan total yang nantinya
diplot dalam grafik sondir pada kedalaman tanah keras untuk kemudian dipakai acuan
daya dukung tanah dengan rumus sebagai berikut :
Ptiang = Atiang x p/3 (Hasil Analisis seperti Tabel 2)

41
JURNAL INTAKE---- Vol. 7, Nomor 2, Oktober 2016…………………….. ISSN 2087-4286

Sedangkan untuk kekuatan bahan strous dipakai rumus :


Pa = Ac x σb (Hasil Analisis seperti Tabel 1)

3.3. Alur Penelitian

Pengump S - Menentukan titik sondir


ulan u - Melakukan penyondiran
- Mencatat nilai perlawanan
konus
- Mencatat nilai perlawanan
geser atau hambatan
setempat

- Nilai perlawanan konus


- Nilai hambatan
Olah - Nilai Kuat tekan
Data - Nilai Variasi Dimensi Strous

- Daya Dukung Kekuatan


Analisis Tanah
- Daya Dukung Kekuatan
Bahan Strous

Kesimpu
lan
Gambar 1. Diagram Alur Penelitian

4. ANALISA DAN PEMBAHASAN


4.1. Data Nilai Konus Hambatan
Penyelidikan ini menggunakan alat Dutch Cone Penetrometer
kapasitas 2,50 ton dengan dilengkapi Adhesion Jacket Cone. Adapun
spesifikasi detail alat sondir ini adalah sebagai berikut :
o Luas conus : 10 cm²
o Luas piston : 10 cm²
o Luas mantel : 100 cm²
Penyondiran ini dilakukan hingga mencapai lapisan tanah keras. Hasil
penyondiran berupa nilai tahanan conus (qc) dan total friction (JHP) pada
setiap penetrasi 20 cm terhadap kedalaman ditampilkan pada grafik sondir
dibawah ini.

42
ISSN Cetak: 2087-4286; ISSN On Line: 2580-6017
Analisis Daya Dukung Tanah dan Bahan Untuk Pondasi…………………….….………….(Ruslan)

Tabel 1. Nilai Bacaan Konus dan Lekatan Setempat Pada


Titik S1

Grafik 1. Nilai Tahan Konus dan Total Hambatan Pada Titik S1


Sumber : Hasil Survey
43
JURNAL INTAKE---- Vol. 7, Nomor 2, Oktober 2016…………………….. ISSN 2087-4286

Tabel 2. Nilai Bacaan Konus dan Lekatan Setempat Pada


Titik S2

Grafik 2. Nilai Tahan Konus dan Total Hambatan Pada Titik S2


Sumber : Hasil Survey

44
ISSN Cetak: 2087-4286; ISSN On Line: 2580-6017
Analisis Daya Dukung Tanah dan Bahan Untuk Pondasi…………………….….………….(Ruslan)

45
JURNAL INTAKE---- Vol. 7, Nomor 2, Oktober 2016…………………….. ISSN 2087-4286

46
ISSN Cetak: 2087-4286; ISSN On Line: 2580-6017
Analisis Daya Dukung Tanah dan Bahan Untuk Pondasi…………………….….………….(Ruslan)

47
JURNAL INTAKE---- Vol. 7, Nomor 2, Oktober 2016…………………….. ISSN 2087-4286

4.3. Nilai kuat tekan beton dan Diameter


Pondasi Strous
Untuk bangunan yang berat dapat dipergunakan pondasi strous sampai dengan
kedalaman, Df = 3,00 meter dari muka tanah, dimana titik penyondiran dilakukan.
Berdasarkan hasil test sondir pada kedalaman tersebut diambil nilai Cone Resistance
sebesar qn = 110 kg/cm2 dan total friction (JHP) = 140 kg/cm2. Bila digunakan
pondasi strous dengan bentuk penampang bulat akan diperoleh daya dukung yang
diijinkan untuk satu tiang (single pile) sebagai berikut :

Berdasarkan kekuatan bahan (  ' b = 60 kg/cm2)


Tabel 1 : Daya Dukung Pondasi Tiang berdasarkan Kekuatan Bahan
Diameter (cm) Kekuatan Ijin Satu Tiang / P (ton)
30 P = 3.14 x 152 x 60 = 42,390
35 P = 3.14 x 17.52 x 60 = 57,696
40 P = 3.14 x 202 x 60 = 75,396
50 P = 3.14 x 252 x 60 = 117,806
Sumber : Hasil Analisa

Berdasarkan Kekuatan Tanah (End Bearing Pile)


Tabel 2 : Daya Dukung Pondasi Tiang Berdasarkan Kekuatan Tanah
Diameter (cm) Kekuatan Ijin Satu Tiang / P (ton)
30 P = 3.14 x 152 x 110/3 = 25,917
2
35 P = 3.14 x 17.5 x 110/3 = 35,276
2
40 P = 3.14 x 20 x 110/3 = 46,075
2
50 P = 3.14 x 25 x 110/3 = 71,993
Sumber : Hasil Analisa

Dari hasil perhitungan diatas diperoleh beban yang diijinkan untuk satu strous (berdiri
sendiri) yang ditampilkan pada tabel 3 dibawah, yang mungkin dipergunakan sesuai
dengan jenis atau berat bangunan yang akan dibangun.

48
ISSN Cetak: 2087-4286; ISSN On Line: 2580-6017
Analisis Daya Dukung Tanah dan Bahan Untuk Pondasi…………………….….………….(Ruslan)

Tabel 3 : Daya Dukung Satu Strous / Single Pile yang diijinkan (P)
Kedalaman Diameter Pbahan Ptanah PIjin
(meter) Tiang (cm) (ton) (ton) (ton)
30 42.390 25,917 25,917
35 57.697 35,276 35,276
-3.00
40 75,396 46,075 46,075
50 117,806 71,993 71,993
Sumber : Hasil Analisa

5. KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Dari analisis dan perhitungan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut

1. Kekuatan daya dukung tanah sebesar 25,917 ton untuk diameter 30 cm, 35,276 ton
untuk diameter 35 cm , 46,075 ton untuk diameter 40 cm , 71,993 ton untuk diameter
50 cm.
2. Kekuatan bahan sebesar 42.390 ton untuk diameter 30 cm, 57.697 ton untuk
diameter 35 cm , 75,396 ton untuk diameter 40 cm , 117,806 ton untuk diameter 50
cm.

49
JURNAL INTAKE---- Vol. 7, Nomor 2, Oktober 2016…………………….. ISSN 2087-4286

6. DAFTAR PUSTAKA
ASTM Designation D 3441-94, Standard Test Method for Deep, Quasi - Static, Cone
and Friction - Cone Penetration Tests of Soil
Budi Susilo Soepandji, 1986, Mekanika Tanah (Terjemahan), Soil Mechanics, Erlangga,
Jakarta
Metoda Pengujian Lapangan dengan Alat Sondir, 03-2827-1992, Yayasan Badan
Penerbit Pekerjaan Umum Jakarta.
Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan Depatemen Pekerjaan
Umum,1971,Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971, Bandung
Shirley L. Hendarsin, 2003, Penuntun Praktis Investigasi Rekayasa Geoteknik untuk
Perencanaan Bangunan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bandung, Bandung

50

Anda mungkin juga menyukai