Analisis Daya Dukung Tanah Dan Bahan Untuk Pondasi Strous Pada
Pembangunan Jembatan Karangwinongan Kec. Mojoagung
Kab.Jombang
Ruslan Hidayat
ruslanh.1964@gmail.com
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Darul „Ulum Jombang
Abstrak
Salah satu faktor yang sangat penting didalam struktur pondasi strous pada pembangunan
jembatan adalah daya dukung tanah agar tidak terjadi keruntuhan. Pembangunan jembatan
Karangwinongan di Kabupaten Jombang yang akan diperlebar lantai kendaraan menjadi 11
meter karena volume lalu-lintas yang padat. Rencana pondasi yang akan dipakai adalah pondasi
strous beton bertulang berupa straus berdiameter 50 cm, permasalahannya adalah berapa nilai
daya dukung tanah dan bahan. Alat yang digunakan Dutch Cone Penetrometer kapasitas
2,50 ton dengan dilengkapi Adhesion Jacket Cone. Adapun spesifikasi detail alat sondir
ini adalah sebagai berikut : Luas conus 10 cm² , luas piston 10 cm², luas mantel 100
cm², adapun hasil yang didapat Kekuatan daya dukung tanah sebesar 25,917 ton untuk
diameter 30 cm, 35,276 ton untuk diameter 35 cm , 46,075 ton untuk diameter 40 cm ,
71,993 ton untuk diameter 50 cm, kekuatan bahan sebesar 42.390 ton untuk diameter 30
cm, 57.697 ton untuk diameter 35 cm , 75,396 ton untuk diameter 40 cm , 117,806 ton
untuk diameter 50 cm.
1. PENDAHULUAN
Tanah merupakan faktor yang penting untuk struktur yang dibangun diatasnya,
sehingga perlu adanya penyelidikan untuk mengetahui berapa besar daya dukungnya
jika struktur pondasi yang dibangun diatasnya tidak akan mengalami keruntuhan.
Dengan latar belakang diatas maka tanah seharusnya perlu diteliti terhadap tahanan
ujung maupun lekatan antara tanah dan bahan pondasi. Daya dukung pondasi strous
ditentukan oleh cara pemancangan pada tanah dimana tiang tersebut
direncanakan, dengan melihat kriteria diatas maka daya dukung dapat dibagi
menjadi 3 yaitu :
2. Friction Pile
Tiang pancang yang dihitung berdasarkan pada pelekatan antara tiang dengan tanah
(cleef), biasanya hal terjadi pada tanah lempung. Alat yang dipakai untuk
menentukan gaya pelekatan tanah dengan tiang dipakai Sondir dengan memakai alat
bikonus.
37
JURNAL INTAKE---- Vol. 7, Nomor 2, Oktober 2016…………………….. ISSN 2087-4286
2. KAJIAN PUSTAKA
Metode untuk menentukan daya dukung untuk pondasi berupa penyondiran dan
boring, metode ini seringkali disebut “Dutch Cone Test” atau “Cone Penetration Test”
atau disngkat CPT, di Indonesia dikenal dengan penyondiran. Metode ini banyak
digunakan di Eropa dan diterima baik di USA. Dengan metode ini dimungkinkan
eksploitasi yang cepat dan ekonomis pada deposit tanah lapisan yang tebal (dari lunak
sampai sedang) dan untuk menentukan daya dukung tanah secara rinci.
Untuk menginterpretasi hasil dari metoda pengujian ini diperlukan pengetahuan
jenis tanah yang diuji (dipenetrasi) untuk mendapatkan data sifat-sifat keteknikan tanah
yang direncanakan guna membantu perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan tanah serta
fondasi untuk struktur. Ahli teknik tanah kadangkala memperoleh informasi tanah
metoda pemboran paralel (sejajar) dan pengambilan contoh tanah, tetapi pengalaman
atau informasi terdahulu (penyelidikan sebelumnya) dapat dijadikan pertimbangan perlu
tidaknya dilakukan pemboran.
38
ISSN Cetak: 2087-4286; ISSN On Line: 2580-6017
Analisis Daya Dukung Tanah dan Bahan Untuk Pondasi…………………….….………….(Ruslan)
Ptiang = Atiang x p / 3 + O x f / 5
3. METODOLOGI
3.1. Analisis Data Tanah
Tahapan ini adalah untuk menganalisis tanah yang disondir per 20 cm yang diambil
dengan menggunakan alat Dutch Cone Penetrometer kapasitas 2,50 ton dengan
dilengkapi Adhesion Jacket Cone, lokasi penelitian seperti pada gambar 1
39
JURNAL INTAKE---- Vol. 7, Nomor 2, Oktober 2016…………………….. ISSN 2087-4286
40
ISSN Cetak: 2087-4286; ISSN On Line: 2580-6017
Analisis Daya Dukung Tanah dan Bahan Untuk Pondasi…………………….….………….(Ruslan)
41
JURNAL INTAKE---- Vol. 7, Nomor 2, Oktober 2016…………………….. ISSN 2087-4286
Kesimpu
lan
Gambar 1. Diagram Alur Penelitian
42
ISSN Cetak: 2087-4286; ISSN On Line: 2580-6017
Analisis Daya Dukung Tanah dan Bahan Untuk Pondasi…………………….….………….(Ruslan)
44
ISSN Cetak: 2087-4286; ISSN On Line: 2580-6017
Analisis Daya Dukung Tanah dan Bahan Untuk Pondasi…………………….….………….(Ruslan)
45
JURNAL INTAKE---- Vol. 7, Nomor 2, Oktober 2016…………………….. ISSN 2087-4286
46
ISSN Cetak: 2087-4286; ISSN On Line: 2580-6017
Analisis Daya Dukung Tanah dan Bahan Untuk Pondasi…………………….….………….(Ruslan)
47
JURNAL INTAKE---- Vol. 7, Nomor 2, Oktober 2016…………………….. ISSN 2087-4286
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh beban yang diijinkan untuk satu strous (berdiri
sendiri) yang ditampilkan pada tabel 3 dibawah, yang mungkin dipergunakan sesuai
dengan jenis atau berat bangunan yang akan dibangun.
48
ISSN Cetak: 2087-4286; ISSN On Line: 2580-6017
Analisis Daya Dukung Tanah dan Bahan Untuk Pondasi…………………….….………….(Ruslan)
Tabel 3 : Daya Dukung Satu Strous / Single Pile yang diijinkan (P)
Kedalaman Diameter Pbahan Ptanah PIjin
(meter) Tiang (cm) (ton) (ton) (ton)
30 42.390 25,917 25,917
35 57.697 35,276 35,276
-3.00
40 75,396 46,075 46,075
50 117,806 71,993 71,993
Sumber : Hasil Analisa
5. KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Dari analisis dan perhitungan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut
1. Kekuatan daya dukung tanah sebesar 25,917 ton untuk diameter 30 cm, 35,276 ton
untuk diameter 35 cm , 46,075 ton untuk diameter 40 cm , 71,993 ton untuk diameter
50 cm.
2. Kekuatan bahan sebesar 42.390 ton untuk diameter 30 cm, 57.697 ton untuk
diameter 35 cm , 75,396 ton untuk diameter 40 cm , 117,806 ton untuk diameter 50
cm.
49
JURNAL INTAKE---- Vol. 7, Nomor 2, Oktober 2016…………………….. ISSN 2087-4286
6. DAFTAR PUSTAKA
ASTM Designation D 3441-94, Standard Test Method for Deep, Quasi - Static, Cone
and Friction - Cone Penetration Tests of Soil
Budi Susilo Soepandji, 1986, Mekanika Tanah (Terjemahan), Soil Mechanics, Erlangga,
Jakarta
Metoda Pengujian Lapangan dengan Alat Sondir, 03-2827-1992, Yayasan Badan
Penerbit Pekerjaan Umum Jakarta.
Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan Depatemen Pekerjaan
Umum,1971,Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971, Bandung
Shirley L. Hendarsin, 2003, Penuntun Praktis Investigasi Rekayasa Geoteknik untuk
Perencanaan Bangunan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bandung, Bandung
50