Pengaruh Sikap Belajar PDF
Pengaruh Sikap Belajar PDF
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh:
NUR SOLEH AYUB WAHYUDI
A 210 070 116
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui pengaruh sikap belajar
terhadap prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi FKIP Universitas
Muhammadiyah Surakarta Tahun Akademik 2010/2011; 2) Mengetahui pengaruh
keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran terhadap prestasi belajar mahasiswa
pendidikan akuntansi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Akademik
2010/2011; 3) Mengetahui pengaruh secara bersama-sama antara sikap belajar dan
keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran terhadap prestasi mahasiswa
pendidikan akuntansi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Akademik
2010/2011.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan penarikan
kesimpulan melalui analisis statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
mahasiswa pendidikan akuntansi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun
Akademik 2010/2011 yaitu 190 mahasiswa. Sampel diambil sebanyak 123
mahasiswa. Data yang diperlukan diperoleh melalui angket dan dokumentasi. Angket
sebelumnya diujicobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitas. Teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji t, uji F, uji R 2, dan
sumbangan relatif dan efektif.
Kata Kunci: Sikap Belajar, Keaktifan Mahasiswa dalam Proses Pembelajaran dan
Prestasi Belajar Mahasiswa.
BAB I
PENDAHULUAN
Seorang guru yang profesional agar dapat mencapai tujuan nasional dia juga
harus memiliki pemahaman terhadap agama yang dianutnya dan
memegang teguh keyakinannya tersebut sehingga perwujudan manusia yang
beriman dan bertaqwa dapat tercapai.
Menurut Slameto (2003:32), salah satu indikator untuk melihat kualitas
pendidikan diantaranya dengan melihat prestasi belajar siswa. Realisasinya adalah
peningkatan prestasi belajar, baik ditingkat sekolah dasar, sekolah menengah
pertama, sekolah menengah atas maupun diperguruan tinggi. Banyak faktor yang
mempengaruhui prestasi belajar, faktor-faktor itu dapat berasal dari anak sendiri
(internal), misalnya sikap belajar siswa atau keakfitan belajar siswa itu sendiri,
sedangkan dari luar diri anak (eksternal) misalnya dari sekolah, media pengajaran
yang digunakan dalam mendukung peningkatan prestasi balajar mahasiswa. Prestasi
belajar berbentuk suatu nilai yang diperoleh ketika anak mengikuti proses belajar
mengajar di sekolah.
Berbicara tentang prestasi belajar sangatlah luas, pihak pengelola pendidikan
telah melakukan berbagai usaha untuk memperoleh kualitas dan kuantitas pendidikan
dalam rangka meningkatkan prestasi belajar mahasiswa yang selanjutnya terwujudlah
perubahan-perubahan dalam pengorganisasian kelas, penggunaan metode mengajar,
strategi belajar mengajar. Kata prestasi berasal dari bahasa belanda “Prestatic” yang
artinya hasil usaha. Menurut Sukmadinata (2003:101) “Prestasi belajar adalah
realisasi dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang”.
Prestasi belajar pada hakekatnya merupakan pencerminan dari usaha belajar.
Prestasi belajar dipengaruhui oleh sikap belajar. Menurut Azwar (2000:5)
”sikap adalah derajat efek positif atau negatif yang dikaitkan dengan obyek
psikologis”. Dengan mengacu kepada pengertian tentang sikap secara umum, maka
penertian sikap ialah kecenderungan persrta didik untuk bereaksi terhadap materi
pelajaran disekolah. Dengan kata lain, sikap belajar ialah kecenderungan persrta didik
untuk merasa senang dan tidak senang dalam melakukan aktivitas belajar. Sikap
kurangnya memperhatikan dan menghargai terhadap pelajaran dapat menyebabkan
prestasi belajar siswa rendah. Sikap mahasiswa dalam proses belajar mengajar
merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan, sebab hal tersebut merupakan faktor
penting demi keberhasilan kegiatan belajar.
Dalam proses pembelajaran ada sikap siswa yang terlibat aktif dalam suatu
interaksi dan juga ada siswa yang bersikap kurang aktif. Siswa yang terlibat aktif
dalam kegiatan belajar mengajar akan rajin dalam mengikuti pelajaran, jika belum
jelas tentang suatu materi ia akan bertanya baik pada guru ataupun pada teman.
Sedangkan siswa yang kurang aktif cenderung diam jika ada materi yang belum jelas
dan tidak berani bertanya, sehingga siswa menjadi kurang suka mengikuti pelajaran
dan cenderung malas. Kondisi ini akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Jika
seseorang siswa ingin berhasil dalam melaksanakan tugas-tugas belajar serta
memperoleh prestasi belajar yang baik, maka seorang siswa harus bertingkah laku
mendukung suasana belajar dan mencegah terjadinya tingkah laku yang merusak
suasana belajar selama mengikuti proses pembelajaran.
Ada pun faktor lain yang mempengaruhui dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa yaitu keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran. Peningkatan
mutu pendidikan di perguruan tinggi berkaitan langsung dengan mahasiswa dan
dosen sebagai pendidik. Keberhasilan pendidikan di perguruan tinggi dapat diketahui
dari prestasi mahasiswa dalam proses pembelajaran. Keberhasilan mahasiswa
dipengaruhi oleh beberapa faktor, dari diri mahasiswa khususnya keaktifan belajar
mahasiswa dan dari luar siswa. Keaktifan mahasiswa merupakan hal yang perlu
diperhatikan dosen sehingga proses pembelajaran yang ditempuh benar-benar
memperoleh hasil yang optimal. Menurut Usman (2000:24), “keaktifan adalah
keterlibatan intelektual emosional siswa dalam kegitan belajar mengajar yang
bersangkutan, asimilasi dan akomodasi kognitif dalam pencapaian pengetahuan,
perbutan serta pengalaman langsung terhadap balikannya (feed back) dalam
pembentukan sikap”. Dari pengertian tersebut dapat diartikan keaktifan mahasiswa
adalah suatu kegiatan atau kesibukan yang dilakukan oleh mahasiswa melalui suatu
pendidikan.
Perkembangan dunia pendidikan sekarang ini, masih banyak mahasiswa yang
kurang memahami sikap belajar yang dapat menunjang keberhasilan kegiatan belajar
mengajar dan masih banyak pula para mahasiswa yang kurang aktif dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar yang ada di Universitas. Hal inilah yang dapat
menyebabkan tingkat prestasi belajar mahasiswa rendah sehingga akan mengalami
kesulitan juga dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan mengambil judul “Pengaruh Sikap Belajar dan Keaktifan Mahasiswa dalam
Proses Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Akuntansi
FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Akademik 2010/2011”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah serta pembatasan masalah seperti yang
dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Adakah pengaruh sikap belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa?
2. Adakah pengaruh keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran terhadap
prestasi belajar mahasiswa?
3. Adakah pengaruh sikap belajar dan keaktifan mahasiswa dalam proses
pembelajaran terhadap prestasi belajar mahasiswa?
C. Tujuan Penelitian
Dalam melakukan suatu aktivitas manusia pasti mempunyai tujuan, hal ini
dimaksudkan supaya aktivitasnya dapat terlaksana dengan baik, maka tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh sikap belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa
dalam menerima pelajaran.
2. Untuk mengetahui pengaruh keaktifan mahasiswa terhadap prestasi belajar
mahasiswa dalam proses pembelajaran.
3. Untuk mengetahui pengaruh sikap belajar dan keaktifan mahasiswa terhadap
prestasi mahasiswa dalam proses belajar mengajar.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Prestasi Belajar
a. Definisi Prestasi Belajar
“Prestasi Belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang
dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang
dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam
periode tertentu” (Sutratinah Tirtonegoro, 2001:43).
2. Sikap Belajar
a. Definisi Sikap Belajar
Kecenderungan individu untuk merespon dengan cara yang khusus
terhadap perubahan yang ada dalam diri individu sehingga mengaruh pada
penguasaan keterampilan, kecakapan, kemahiran, kepandaian dan
pengetahuan baru. Perubahan sikap dapat diamati dalam proses
pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai, keteguhan dan konsisten terhadap
sesuatu
b. Ciri-ciri Sikap
Sikap adalah suatu bentuk pengekspresian terhadap suatu obyek yang
dimiliki oleh setiap manusia. Maka kita akan mencoba melihat adanya ciri-
ciri sikap tersebut. Menurut Walgito (1997:54) ciri-ciri sikap dan Untuk
lebih jelasnya peneliti akan mencoba menguraikan beberapa ciri-ciri sikap di
atas sebagai berikut :
1) Sikap tidak dibawa sejak lahir.
2) Sikap selalu ada hubungannya antar individu dengan obyek.
3) Sikap dapat tertuju pada satu obyek saja, tetapi dapat pula kepada
4) Sikap dapat berlangsung lama atau sebentar.
5) Sikap mengandung unsur perasaan dan faktor motif.
c. Struktur Sikap
Menurut Azwar (2000:24) yang dikutip dari Khotandapani
(Middlebrook, 1974) struktur sikap terdiri dari tiga komponen yang saling
menunjang yaitu kognitif (pemikiran), afektif (perasaan), konatif (tindakan).
Ketiga komponen tersebut berinteraksi secara selaras dan konsisten.
Penjabaran dari komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut :
1) Kognitif (pemikiran)
Penentuan sikap ini seseorang perlu membandingkan atau
mendayagunakan pengetahuannya untuk dapat menciptakan suatu
rangsangan. Pengetahuan yang dimiliki terhadap suatu obyek akan
mempengaruhi dari sikap atau perubahan sikap terhadap obyek tersebut.
2) Afektif (perasaan)
Perasaan di sini adalah menyangkut aspek emosional yang
menentukan sikap yang akan ditunjukkan, dengan proses evaluatif yang
dilakukan akan menimbulkan perasaan senang atau tidak senang terhadap
obyek tertentu, sehingga sikap yang muncul pun akan sesuai dengan sikap
yang ada.
3) Konatif (tindakan)
Konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku sesuai dengan
sikap yang dimiliki seseorang. Ketidakcocokan perilaku seseorang
dengan sikap yang dimilikinya disebut disonansi sikap, yang
mengakibatkan pengaruh kuat terhadap keadaan psikologis bagi individu
yang bersangkutan sehingga hal itu akan mendorong individu untuk
mengubah perilaku atau sikapnya.
3. Keaktifan Mahasiswa dalam Proses Pembelajaran
a. Definisi Keaktifan Mahasiswa
Definisi keaktifan memiliki banyak pengertian diantaranya sebagai
berikut :
“keaktifan adalah keterlibatan intelektual emosional siswa dalam
kegitan belajar mengajar yang bersangkutan, asimilasi dan akomodasi
kognitif dalam pencapaian pengetahuan, perbutan serta pengalaman
langsung terhadap balikannya (feed back) dalam pembentukan sikap”
(Usman, 2000:24)..
e. Asas Keaktifan
Asas Keaktifan dari berbagai segi antara lain :
1) Segi pendidikan. Keaktifan anak dalam mencoba atau mengerjakan
sesuatu dengan minat besar, artinya dalam pendidikan dan pengajaran
percobaan-percobaan yang dilakukan akan memantapkan hasil studinya.
Lebih dari itu akan menjadikannya rajin, tekun, tahan uji dan percaya
pada diri sendiri. Ia mempunyai rasa optimis dalam menghadapi hidup.
Sebagai contoh seorang murid yang berhasil dalam menulis atau
mengarang, ia akan lebih tekun, rajin dan mempunyai pandangan luas.
2) Segi Pengamatan. Diantaranya alat indera yang paling penting untuk
memperoleh pengetahuan adalah pendengaran dan penglihatan, akan
tetapi bukan berarti alat yang lain kurang atau tidak baik.
3) Segi Berfikir. Telah dimaklumi bahwa seluruh tugas dan kegiatan di
sekolah memerlukan pikiran, pendengaran, penglihatan dan akan selalu
diusahakan aktif.
4) Segi Kejiwaan. Gerakan-gerakan yang dilakukan anak adalah sesuai
dengan keadaan dan nalurinya. Dengan demikian ia dapat menggunakan
alat inderanya dengan baik. Dalam situasi belajar, ia akan lebih menerima
dan menguasai bahan pelajaran jika dia aktif jasmani maupun rohani. Jadi
seorang guru harus menjadikan siswa aktif dalam aktivitas belajarnya.
5. Hipotesis
a. Ada pengaruh yang signifikan antara sikap belajar mahasiswa dengan prestasi
belajar mahasiswa pendidikan akuntansi semester III FKIP Universitas
Muhammadiyah Surakarta tahun akademik 2010/2011.
b. Ada pengaruh yang signifikan antara keaktifan mahasiswa dalam proses
pembelajaran dengan prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi
semester III FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun akademik
2010/2011.
c. Ada pengaruh yang signifikan antara sikap belajar mahasiswa dan keaktifan
mahasiswa dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar mahasiswa
pendidikan akuntansi semester III FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta
tahun akademik 2010/2011.
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Obyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Surakarata FKIP
pendidikan akuntansi, populasi sebanyak 190 mahasiswa, sampel 123 mahasiswa,
dan try out 25 mahasiswa yaitu pada mahasiswa pendidikan akuntansi tahun
akademik 2010/2011.
E. Instumen penelitian
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sikap
belajar (X1) dan keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran (X2) sebagai
variabel bebas, sedangkan prestasi belajar mahasiswa (Y) sebagai variabel terikat.
A. Penyajian Data
Dari hasil perhitungan uji coba terhadap angket menunjukkan bahwa seluruh
butir angket semuanya valid. Item angket dinyatakan valid karena harga rxy untuk
semua item angket lebih besar dari rtabel pada taraf signifikansi () = 5% yaitu
sebesar 0,396. Dari hasil uji validitas dapat dinyatakan bahwa seluruh pertanyaan
dalam angket ini sahih dan dapat dipercaya untuk mengambil data penelitian.
Adapun hasilnya dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Data Hasil Angket Sikap Belajar (X1)
Data sikap belajar diperoleh melalui angket yang terdiri dari 15 item
pertanyaan dengan 4 alternatif jawaban dan skor 4, 3, 2, dan 1, sehingga
jumlah skor maksimal jika responden memperoleh skor 4 untuk seluruh item
pertanyaan adalah 60 dan jumlah skor minimal apabila memperoleh nilai 1
adalah 15. Dari hasil skoring angket sikap belajar diperoleh skor tertinggi 58
dan skor terendah adalah 17 dengan rata-rata skor sebesar 38,79, median
sebesar 39, modus sebesar 35, standar deviasi (simpangan baku) sebesar
8,171. Data skor sikap belajar ini kemudian didistribusikan sebagai berikut:
B. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh sikap belajar dan keaktifan mahasiswa dalam proses
pembelajaran terhadap prestasi belajar mahasiswa meliputi analisis korelasi
sederhana, analisis korelasi parsial, analisis korelasi berganda, analisis regresi
berganda, uji t, uji F, sumbangan relatif dan sumbangan efektif.
1. Analisis Korelasi Dua Variabel
Analisis korelasi dua variabel digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan individual antara masing-masing variabel bebas (sikap belajar dan
keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran) dengan variabel terikat
(prestasi belajar mahasiswa). Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS
versi 16 diperoleh hasil sebagai berikut:
Hasil Uji Korelasi Dua Variabel
Variabel N Rxy r. table Sifat
rx2y adalah positif dan memiliki nilai yang lebih besar dari rtabel , berarti
hubungan antara masing-masing variabel independen dan variabel dependen
adalah hubungan positif dan signifikan. Artinya kecenderungan peningkatan
sikap belajar akan diikuti dengan peningkatan prestasi belajar mahasiswa dan
kecenderungan peningkatan keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajarn
akan diikuti pula oleh peningkatan prestasi belajar mahasiswa.
2. Analisis Korelasi Parsial
Korelasi parsial digunakan untuk menghitung derajat hubungan antara
variabel (prestasi belajar mahasiswa) terhadap satu variabel bebas (X), jika
variabel bebas lain konstan. Dari uji korelasi parsial yang dihitung dengan
cara manual diperoleh hasil sebagai berikut (lihat pada lampiran 19) :
a. Korelasi antara sikap belajar (X1) dengan prestasi belajar mahasiswa, jika
keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran (X2) tatap.
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai korelasi parsial antara sikap
belajar (X1) dengan prestasi belajar mahasiswa (Y) sebesar 0,584. Dari
nilai koefisien tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat korelasi yang
positif dan kuat, artinya semakin tinggi nilai sikap belajar maka prestasi
belajar mahasiswanya juga akan semakin tinggi dan sebaliknya semakin
rendah nilai sikap belajar, maka prestasi belajar mahasiswanya pun akan
semakin rendah.
b. Korelasi antara keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran (X2)
dengan prestasi belajar mahasiswa (Y), jika sikap belajar (X1) tetap.
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai korelasi parsial antara
keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran (X2) dengan prestasi
belajar mahasiswa (Y) sebesar 1,556. Dari nilai koefisien tersebut dapat
dikatakan bahwa terdapat korelasi yang positif dan kuat, artinya semakin
tinggi nilai keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran, maka
prestasi belajar mahasiswanya juga akan semakin tinggi dan sebaliknya
semakin rendah nilai keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran ,
maka prestasi belajar mahasiswanya pun akan semakin rendah.
3. Analisis Korelasi Berganda
Dari perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi ganda (R) adalah
sebesar 0,641. Berarti korelasi secara bersama-sama antara kedua variabel
bebas (sikap belajar dan keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran)
dengan variabel terikat (prestasi belajar mahasiswa) adalah positif.
Sedangkan nilai koefisien determinasi (R2) adalah 0,552 artinya
kombinasi dari sikap belajar dan keaktifan mahasiswa dalam proses
pembelajaran dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa sebesar 55,2%.
Sisanya 48,8% dipengaruhi oleh variabel lain.
4. Analisis Regresi Berganda
Dalam penelitian ini persamaan umum dari regresi ganda yang
digunakan adalah Y = a + b1 X1 + b2 X2. Berdasarkan hasil analisis regresi
ganda dengan program SPSS for Windows versi 16 diperoleh data sebagai
berikut:
Hasil Uji Regresi Linier Ganda
Variabel Koefisien thitung Sig.
Regresi
Konstanta 12,887
Sikap Belajar 0,628 3,620 0,036
Keaktifan Mahasiswa dalam 0,324 3,407 0,062
Proses Pembelajaran
R2 0,552
Fhitung 3,990
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sikap belajar berpengaruh positif dan signifikan tehadap prestasi belajar
mahasiswa. Berdasarkan uji t diperoleh nilai thitung > ttabel yaitu 3,620 >
1,980 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0, 05, yaitu 0, 000.
2. Keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran berpengaruh positif dan
signifikan terhadap prestasi belajar. Berdasarkan uji t diperoleh nilai thitung
> ttabel yaitu 3,407 > 1,980 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0, 05,
yaitu 0, 000.
3. Sikap belajar dan keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran secara
bersama-sama berpengaruh posirif dan signifikan terhadap prestasi belajar.
Berdasarkan uji F diperoleh nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 3,990 > 3,07 dan nilai
probabilitas signifikansi < 0, 05, yaitu 0,000.
4. Persamaan regresi linier ganda yang diperoleh adalah
Y = 12,887 + 0, 628 X1 + 0,324X2, yang artinya prestasi belajar
dipengaruhi oleh sikap belajar dan keaktifan mahasiswa.
5. Sumbangan efektif menunjukkan bahwa kontribusi variable sikap belajar
terhadap prestasi belajar adalah sebesar 42,73% dan variabel keaktifan
mahasiswa terhadap prestasi belajar memberikan kontribusi sebesar
12,47% sehingga total sumbangan pengaruh sikap belajar dan keaktifan
mahasiswa dalam proses pembelajaran terhadap prestasi belajar adalah
sebesar 55,2%.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang berkaitan dengan pengruh sikap
belajar dan keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran terhadap prestasi
belajar mahasiswa, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa untuk terus meningkatkan sikap belajar dan keaktifan
mahasiswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan waktu
belajarnya sebaik mungkin, merencanakan penggunaan waktu belajar,
menjadwal mata kuliah untuk dipelajari, Konsentrasi dan memperhatikan
dosen ketika sedang memberikan pelajaran agar dapat lebih meningkatkan
prestasi belajar. Dengan peningkatan sikap belajar dan keaktifan mahasiswa
dalam proses pembelajaran dapat lebih meningkatkan prestasi belajar
mahasiswa.
2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas penelitian dengan
mencari faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap peningkatan
prestasi belajar mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA