Tersedia pada
https://id.scribd.com/document/241228495/Biokimia-Darah diakses pada tanggal 24
September 2018 pukul 12.15 WITA.
Handayani, wiwik., dkk. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan pada Klien dengan
Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Korpuskuler
Korpuskuler merupakan komponen penyusun darah yang merupakan
bagian padat dari darah. Kospuskuler menyusun darah sebanyak 45%.
Korpuskuler terdiri dari 3 bagian, yaitu:
1) Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah atau yang juga disebut eritrosit berasal dari
bahasa Yunani yaitu, erythos yang berarti merah dan kytos yang
berarti selubung/sel. Eritrosit merupakan bagian sel darah yang
mengandung hemoglobin (Hb). Hemoglobin adalah biomolekul
yang mengikat oksigen. Sedangkan darah yang berwarna merah
cerah dipengaruhi oleh oksigen yang diserap dari paru-paru. Pada
saat darah mengalir ke seluruh tubuh, hemoglobin melepaskan
oksigen ke sel dan mengikat karbondioksida. Jumlah hemoglobin
pada orang dewasa kira-kira 11,5-15 gram dalam 100 cc darah.
Normal Hb wanita 11,5 mg% dan laki-laki 13,0 mg%. Sel darah
merah memerlukan protein karena strukturnya terdiri dari asam
amino dan memerlukan pula zat besi, sehinnga diperlukan diet
seimbang zat besi. Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini
bisa berkurang, demikian juga banyaknya hemoglobin dalam sel
darah merah. Apabila kedua-duanya berkurang maka keadaan ini
disebut animea, yang biasanya disebabkan oleh pendarahan hebat,
penyakit yang melisis eritrosit, dan tempat pembuatan eritrosit
terganggu. Bentuk sel darah merah pada manusia adalah bikonkaf
atau berbentuk piringan pipih seperti donat. Kepingan eritrosit
manusia memiliki diameter sekitar 6-8 µm dan tebalnya sekitar 2
µm, eritrosit termasuk sel paling kecil daripada sel-sel lainnya
yang terdapat pada tubuh manusia. Jumlah sel darah merah adalah
jumlah yang paling banyak dibandingkan jumlah sel darah
lainnya. Secara normal, di dalam darah seorang laki-laki dewasa
terdapat 25 trilliun sel darah merah atau setiap
satu milimeter kubik (1 mm3) darah trdapat 5 juta sel darah merah.
Pada perempuan dewasa, jumlah sel darah merah per milimeter
kubiknya sebanyak 4,5 juta. Sel darah merah hanya mampu
bertahan selama 120 hari. Proses dimana eritrosit diproduksi
dimaksud eritropoiesies. Sel darah merah yang rusak akhirnya
akan pecah menjadi partikel-partikel kecil di dalam hati dan limpa.
Sebagian besar sel yang rusak dihancurkan oleh limpa dan yang
lolos akan dihancurkan oleh hati. Hati menyimpan kandungan zat
besi dari hemoglobin yang kemudian diangkut oleh darah ke
sumsum merah tulang untuk membentuk sel darah merah yang
baru. Sumsum merah tulang memproduksi eritrosit, dengan laju
produksi sekitar 2 juta eritrosit per detik. Produksi dapat
distimulasi oleh hormon eritoprotein (EPO) yang disintesa ginjal.
Hormon ini sering digunakan para atlet dalam suatu pertandingan
sebagai doping. Saat sebelum dan sesudah meninggalkan sumsum
tulang belakang, sel yang berkembang ini dinamakan retikulosit
dan jumlahnya sekitar 1% dari semua darah yang beredar.
Hemoglobin adalah pigmen pengangkut oksigen utama dan
terdapat di eritrosit. Hemoglobin adalah pigmen merah dan
menyerap cahaya maksimum pada panjang gelombang 540 nm.
A. Kegunaan hemoglobin antara lain :
1. Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di
dalam jaringan-jaringan tubuh.
2. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke
seluru jaringan-jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan
bakar.
3. Membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh
sebagai hasil metabolisme ke paru-paru untuk
dibuang.(Joyce LeFever Kee, 2007).
b. Mekanisme Intrinsik
Melibatkan 12 faktor pembekuan yang hanya ditemukan dalam
plasma darah,dimana setiap faktor protein berada dalam kondisi
tidak aktif,jika salah satu diaktivasi, maka aktivitas enzimatiknya
akan mengaktivasi faktor selanjutnya dalam rangkaian, dengan
demikian akan terjadi suatu rangkaian reaksi (casade of reaction)
untuk membentuk bekuan.
Kedua belas faktor tersebut,yaitu.
1. Fibrinogen, protein plasma yang disintesis dalam hati, diubah
menjadi fibrin.
2. Protrombin, protein plasma yang disintesis dalam hati,
diubah menjadi trombin.
3. Tromboplastin, lipoprotein yang dilepas jaringan rusak,
mengaktivasi faktor VII untuk pembentukan trombin.
4. Ion Kalsium, ion anorganik dalam plasma, didapat dari
makanan dan tulang, diperlukan dalam seluruh tahap
pembekuan darah.
5. Proakselerin (fakor labil), protein plasma yang disintesis
dalam hati, diperlukan untuk mekanisme ekstrinsik-intrinsik.
6. Prokonvertin (sel akselerator konversi serum protrombin),
protein plasma yang disintesis dalam hati, diperlukan untuk
mekanisme intrinsik.
7. Faktor antihemofilik, protein plasma (enzim) yang disintesis
dalam hati (memerlukan vitamin K) berfungsi dalam
mekanisme ekstrinsik.
8. Plasma tromboplastin (faktor Christmas), protein plasma
yang disintesis dalam hati (memerlukan vitamin K)berfungsi
dalam mekanisme intrinsik.
9. Faktor Stuart-Prower, protein plasma yang disintesis dalam
hati (memerlukan vitamin K) berfungsi dalam mekanisme
ekstrinsik dan intrinsik.
10. Antiseden tromboplastin plasma, protein plasma yang
disintesis dalam hati (memerlukan vitamin K) berfungsi
dalam mekanisme intrinsik.
11. Faktor Hageman , protein plasma yang disintesis dalam hati
berfungsi dalam mekanisme intrinsik.
12. Faktor penstabilan fibrin, protein yang ditemukan dalam
plasma dan trombosit,hubungan silang filamen-filamen
fibrin.
4. Penguraian Bekuan Darah
Segera setelah terbentuk, bekuan akan beretraksi (menyusut) akibat kerja
protein kontraktil dalam trombosit.
BAB II
PENUTUP
3.1 Simpulan
Hematologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang darah serta
jaringan yang membentuk darah. Sistem hematologi merupakan suatu sistem yang
tersusun atas darah dan tempat darah diproduksi, termasuk sumsum tulang dan
nodus limpa sedangkan Plasma darah merupakan cairan darah yang berfungsi
untuk mengangkut dan mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh bagian tubuh
manusia, dan mengangkut zat sisa metabolisme dari sel-sel tubuh atau dari seluruh
jaringan tubuh ke organ pengeluaran. Hemoglobin adalah pigmen merah dan
menyerap cahaya maksimum pada panjang gelombang 540 nm.
Mekanisme pembekuan darah terdiri dari vaskontriksi, plug trobosit,
pembentukan bekuan darah dan pengukuran bekuan darah.
3.2 Saran
Harapan penulis semoga dengan adanya paper ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca, serta semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, maupun pedoman bagi pembaca dalam
sistem pendidikan.
Makalah ini penulis sadari masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu, penulis harapkan kepada
pembaca untuk memberikan masukan- masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.