Anda di halaman 1dari 4

Dissolved Air Flotation (DAF)

Dissolved air flotation atau lebih dikenal dengan singkatan DAF merupakan
metode untuk memisahkan zat atau bahan pencemar dari air dengan
menggunakan metode bantuan gelembung udara.

Metode DAF terutama berguna untuk memisahkan partikel yang berdiameter


kecil, misalnya gelembung-gelembung minyak yang terdispersi di dalam air.
Dalam kondisi demikian, penggunaan alat pemisah yang mengandalkan gaya
gravitasi seperti API separator, dianggap sudah tidak efisien lagi. Hal ini karena
partikel minyak yang terdispersi terlalu kecil sehingga waktu yang dibutuhkan
oleh partikel tersebut naik ke permukaan memakan waktu yang sangat lama.

Unit dissolved air flotation (DAF)


Prinsip kerja dissolved air flotation (DAF)

Prinsip kerja dari metode ini adalah dengan cara mengalirkan udara ke dalam
campuran air limbah dari dasar wadah. Udara tersebut dialirkan melalui pipa atau
selang dan dikeluarkan pada tekanan atmosfer sehingga udara tersebut keluar
berupa gelembung-gelembung udara mikroskopis yang berukuran kecil. Akibat
masa jenis udara yang jauh lebih kecil daripada air, gelembung udara tersebut
secara otomatis akan naik ke permukaan air. Bersamaan dengan itu, partikel-
partikel minyak yang berukuran halus ikut menempel pada gelembung udara
tersebut. Akibat pergerakan udara ke permukaan air, butiran minyak yang halus
pun ikut naik ke permukaan. Dengan demikian, proses penambahan gelembung
udara ke dalam air limbah yang tercampur dengan partikel minyak yang
terdispersi turut mempercepat proses naiknya minyak ke lapisan atas air. Dengan
demikian, metode DAF ini mempercepat proses pemisahan minyak dan air.

Metode DAF telah digunakan secara luas untuk proses pengolahan air limbah
yang dihasilkan dari industry pemurnian minyak, petrokimia, pabrik kimia,
pengolahan air umum, dan lain-lain.
Instalasi DAF terdiri dari beberapa buah alat, yaitu pompa, tangki air, tangki
pencampur udara dan air (saturation tank), pipa penyalur udara, pipa penyalur air,
saluran pemasukan air, compressor, dan saluran pengeluaran air, saluran
pembuangan padatan, panel pengatur aliran udara (air control panel), dan lain-
lain. Prosesnya berlangsung sebagai berikut.
Prinsip kerja metode dissolved air flotation

Pertama, air limbah yang mengandung minyak terdispersi atau partikel padat
dengan massa jenis lebih ringan daripada air masuk ke dalam tangki flotation.
Selanjutnya, udara dialirkan ke dalam tangki pencampur udara dan air (saturation
tank). Air yang berasal dari bak proses selanjutnya didaur ulang dengan
menggunakan pompa yang dialirkan ke dalam tanki saturasi untuk dicampur
dengan udara. Sumber udara yang diinjeksikan ke dalam tangki saturasi berasal
dari kompresor. Udara yang telah dicampur dengan air selanjutnya dialirkan ke
dalam bak proses melalui pipa yang diletakkan di dasar bak proses. Gelembung-
gelembung udara berukuran sangat kecil akan keluar dan bergerak menuju
permukaan air. Bersamaan dengan itu, gelembung-gelembung minyak akan
melekat pada gelembung udara tersebut untuk kemudian bergerak bersama-sama
ke permukaan air. Pergerakan gelembung udara menuju permukaan air lebih cepat
daripada partikel minyak terdispersi yang berukuran sangat kecil. Hal ini karena
massa jenis udara yang lebih kecil daripada minyak. Dengan demikian, selisih
massa jenis udara dengan air semakin besar, yang berakibat gaya dorong ke
atas (buoyancy effect) dari air akan semakin besar. Secara praktis, penggunaan
prinsip tersebut sangat bermanfaat dalam mengurangi rentang waktu untuk
memisahkan partikel minyak dari air.

Efektivitas metode dissolved air flotation (DAF)

Pada prinsipnya, proses pemisahan zat yang tersuspensi di dalam air


menggunakan metode DAF efisien digunakan untuk partikel dengan specific
gravity yang kurang atau mendekati 1. Specific gravity merupakan angka yang
diperoleh dengan membandingkan massa jenis suatu zat dengan air. Dalam
fenomena zat yang tersuspensi tersebut memiliki massa jenis yang kurang atau
sama dengan massa jenis air. Dengan demikian, partikel akan memiliki
kecenderungan untuk mengapung pada permukaan air. Partikel jenis ini di
antaranya adalah minyak, alga, lemak, gemuk, dan lain-lain.

Sementara itu, jika partikel yang tersuspensi memiliki massa jenis yang lebih
besar daripada air, dengan kata lain specific gravity-nya lebih besar dari angka 1,
metode DAF tidak cocok digunakan. Sebagai gantinya, proses pemisahan dapat
dilakukan dengan menggunakan tangki sedimentasi. Pada proses ini, zat yang
tersuspensi karena memiliki massa jenis yang lebih tinggi daripada air, memiliki
kecenderungan untuk mengendap akibat gaya gravitasi yang bekerja. Sehingga,
partikel akan terakumulasi di dasar tangki (noerhidajat).

Anda mungkin juga menyukai