Interaksi Sosial Bab I
Interaksi Sosial Bab I
Interaksi Sosial Bab I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan interaksi sosial.
1.3.2 Untuk mengetahai syarat-syarat interaksi sosial.
1.3.3 Untuk mengetahui sumber interaksi sosial
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kontak sosial adalah hubungan masing-masing pihak dalam berinteraksi
orang dengan perorangan, perorangan dengan kelompok, kelompok dengan
kelompok. Kontak sosial bukan semata-mata tergantung dari tindakan, tetapi juga
tergantung terhadap sikap yang ditunjukan individu untuk berkomunikasi dengan
orang lain. Kata “kontak” (contact ) berasal dari bahasa latin con ataucum yang
artinya bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh. Jadi, kontak berarti
bersama-sama menyentuh. Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu
terjadi melalui interaksi atau hubungan fisik, sebab orang bisa melakukan kontak
sosial dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya bicara melalui telepon,
radio, atau surat elektronik. Oleh karena itu, hubungan fisik tidak menjadi syarat
utama terjadinya kontak. Kontak sosial memiliki sifat-sifat berikut.
a. Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif.
Kontak sosial positif mengarah pada suatu kerja sama.
Kontak sosial negatif mengarah pada suatu pertentangan atau konflik.
b. Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder
Kontak sosial primer terjadi apabila para peserta interaksi bertemu muka
secara langsung. Misalnya, kontak antara guru dan murid di dalam kelas,
penjual dan pembeli di pasar tradisional, atau pertemuan ayah dan anak di
meja makan.
Kontak sekunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui suatu
perantara. Misalnya, percakapan melalui telepon. Kontak sekunder dapat
dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Kontak sekunder langsung
misalnya terjadi saat ketua RW mengundang ketua RT datang ke
rumahnya melalui telepon. Sementara jika Ketua RW menyuruh
sekretarisnya menyampaikan pesan kepada ketua RT agar datang ke
rumahnya, yang terjadi adalah kontak sekunder tidak langsung.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah perilaku orang (pergerakan fisik, sikap, perasaan-
perasaan) yang ingin disampaikan oleh orang lain yang bersangkutan kemudian
memberi reaksi terhadap reaksi orang lain tersebut. Suatu kontak tidak akan
terjadi tanpa adanya komunikasi. Komunikasi merupakan syarat terjadinya
4
interaksi sosial. Hal terpenting dalam komunikasi yaitu adanya kegiatan saling
menafsirkan perilaku dan perasaan-perasaan yang disampaikan. Ada lima unsur
pokok dalam komunikasi yaitu sebagai berikut.
1) Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan, perasaan, atau pikiran
kepada pihak lain.
2) Komunikan, yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran,
atau perasaan.
3) Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa
informasi, instruksi, dan perasaan.
4) Media, yaitu alat untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa
lisan, tulisan, gambar, dan film.
5) Efek, yaitu perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan, setelah
mendapatkan pesan dari komunikator. Ada tiga tahap penting dalam proses
komunikasi. Ketiga tahap tersebut adalah sebagai berikut.
a) Encoding
Pada tahap ini, gagasan atau program yang akan dikomunikasikan dan
diwujudkan dalam kalimat atau gambar. Dalam tahap ini, komunikator harus
memilih kata, istilah, kalimat, dan gambar yang mudah dipahami oleh komunikan.
Komunikator harus menghindari penggunaan kode-kode yang membingungkan
komunikan.
b) Penyampaian
Pada tahap ini, istilah atau gagasan yang sudah diwujudkan dalam bentuk
kalimat dan gambar disampaikan. Penyampaian dapat berupa lisan, tulisan, dan
gabungan dari keduanya.
c) Decoding
Pada tahap ini dilakukan proses mencerna dan memahami kalimat serta
gambar yang diterima menurut pengalaman yang dimiliki.
5
1. Imitasi
merupakan suatu tindakan sosial seseorang untuk meniru sikap, tindakan,
atau tingkah laku dan penampilan fisik seseorang.
2. Sugesti
merupakan rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seseorang
kepada orang lain sehingga ia melaksanakan apa yang disugestikan tanpa
berfikir rasional.
3. Simpati
merupakan suatu sikap seseorang yang merasa tertarik kepada orang lain
karena penampilan,kebijaksanaan atau pola pikirnya sesuai dengan nilai-
nilai yang dianut oleh orang yang menaruh simpati.
4. Identifikasi
merupakan keinginan sama atau identik bahkan serupa dengan orang lain
yang ditiru (idolanya)
5. Empati
merupakan proses ikut serta merasakan sesuatu yang dialami oleh orang
lain. Proses empati biasanya ikut serta merasakan penderitaan orang lain.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu
manusia, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau
memperbaiki kelakuan individu yang lain, atau sebaliknya. Suatu interaksi sosial
tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat yaitu adanya
kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk
yaitu antara orang perorangan, antara orang perorangan dengan suatu kelompok
manusia atau sebaliknya, antara suatu kelompok manusia dengan kelompok
manusia lainnya. Komunikasi adalah bahwa seseorang yang memberi tafsiran
kepada orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap),
perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang
bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin
disampaikan. Dengan adanya komunikasi sikap dan perasaan kelompok dapat
diketahui oleh kelompok lain atau orang lain. Hal ini kemudian merupakan bahan
untuk menentukan reaksi apa yang akan dilakukannya. Adapun Sumber terjadinya
interaksi social berfaktor pada imitasi, sugesti, identifikasi, simpati dan empati.
3.2 Saran
Dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak akan lepas dari kehidupan
masyarakat, maka kita sebagai manusia yang hidup bermasyarakan harus
menyadari bahwa kita hidup tidak mungkin sendirian. Untuk itu marilah kita
menjadi warga masyarakat yang baik dengan berinteraksi antar individu dengan
individu lain, antarindividu dengan kelompok, bahkan kelompok dengan
kelompok agar terjalin persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat.
7
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Ridwan dan Elly Malihah. (2007). Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya
dan
Teknologi. Bandung : Yasindo Multi Aspek
Hermawan, Ruswandi dan Kanda Rukandi. (2007). Perspektif Sosial Budaya.
Bandung: UPI PRESS
Hermawan, Ruswandi dkk. (2006). Perkembangan Masyarakat Dan Budaya.
Bandung : UPI PRESS
Kuswanto dan Bambang Siswanto. (2003). Sosiologi. Solo: Tiga Serangkai
Dr. Duddy Mulyawan’s Site