Anda di halaman 1dari 9

2011

TREND DAN ISSUE HOME CARE

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah memandirikan

masyarakat untuk hidup sehat dengan misi membuat rakyat sehat. Guna

mewujudkan visi dan misi tersebut berbagai program kesehatan telah

dikembangkan termasuk pelayanan kesehatan di rumah. Pelayanan kesehatan di

rumah merupakan program yang sudah ada dan perlu dikembangkan, karena telah

menjadi kebutuhan masyarakat, Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang

sesuai dan memasyarakat serta menyentuh kebutuhan masyarakat yakni melalui

pelayanan keperawatan Kesehatan di rumah atau Home Care. Berbagai faktor

yang mendorong perkembangannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat yaitu

melalui pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.

Hasil kajian Depkes RI tahun 2000 diperoleh hasil : 97,7 % menyatakan

perlu dikembangkan pelayanan kesehatan di rumah, 87,3 % mengatakan bahwa

perlu standarisasi tenaga, sarana dan pelayanan, serta 91,9 % menyatakan

pengelola keperawatan kesehatan di rumah memerluka ijin oprasional. Berbagai

faktor yang mendorong perkembangan pelayanan keperawatan kesehatan dirumah

atara lain : Kebutuhan masyarakat, perkembangan IPTEK bidang kesehatan

,tersedianya SDM kesehatan yang mampu memberi pelayanan kesehatan di rumah

Landasan Hukum

 UU Kes.No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan

 PP No. 25 tahun 2000 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah.

 UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah

 UU No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran

 Kepmenkes No. 1239 tahun 2001 tentang regestrasi dan praktik perawa

Kepmenkes No. 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas


 Kepmenkes No. 279 tahun 2006 tentang pedoman penyelenggaraan

Perkesmas.

 SK Menpan No. 94/KEP/M. PAN/11/2001 tentang jabatan fungsonal perawat.

 PP No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan

 Permenkes No. 920 tahun 1986 tentang pelayan medik swasta

KONSEP HOME CARE

 Pengertian Home Care

Perawatan kesehatan di rumah merupakan salah satu jenis dari perawatan

jangka panjang (Long term care) yang dapat diberikan oleh tenaga profesional

maupun non profesional yang telah mendapatkan pelatihan. Perawatan kesehatan di

rumah yang merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan adalah suatu

komponen rentang pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif

diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan

untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan serta

memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit

termasuk penyakit terminal. Pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien

individual dan keluarga, direncanakan, dikoordinasi dan disediakan oleh pemberi

pelayanan yang diorganisir untuk memberi home care melalui staf atau pengaturan

berdasarkan perjanjian atau kombinasi dari keduanya (Warhola C, 1980).

Sherwen (1991) mendefinisikan perawatan kesehatan di rumah sebagai

bagian integral dari pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh perawat untuk

membantu individu, keluarga dan masyarakat mencapai kemandirian dalam

menyelesaikan masalah kesehatan yang mereka hadapi. Sedangkan Stuart (1998)

menjabarkan perawatan kesehatan di rumah sebagai bagian dari proses keperawatan

di rumah sakit, yang merupakan kelanjutan dari rencana pemulangan (discharge

planning), bagi klien yang sudah waktunya pulang dari rumah sakit. Perawatan di

rumah ini biasanya dilakukan oleh perawat dari rumah sakit semula, dilaksanakan

oleh perawat komunitas dimana klien berada, atau dilaksanakan oleh tim khusus yang

menangani perawatan di rumah.


Menurut American of Nurses Association (ANA) tahun 1992 pelayanan

keseatan di rumah adalah perpaduan perawatan kesehatan masyarakat dan

ketrampilan teknis yang terpilih dari perawat spesialis yang terdiri dari perawat

komunitas, perawat gerontologi, perawat psikiatri, perawat maternitas dan perawat

medikal bedah. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan perawatan kesehatan

di rumah adalah : memandirikan klien dan keluarganya,Suatu bentuk pelayanan

kesehatan yang komprehensif bertujuan Pelayanan melibatkan klienkesehatan

diberikan di tempat tinggal klien dengan dan keluarganya sebagai subyek yang ikut

berpartisipasi merencanakan kegiatan pelayanan, Pelayanan dikelola oleh suatu

administrasi maupun aspek pelayananunit/sarana/institusi baik aspek dengan

mengkoordinir berbagai kategori tenaga profesional dibantu tenaga non profesional,

di bidang kesehatan maupun non kesehatan (Depkes, 2002).

 Tujuan Home Care

Umum : Meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga

Khusus : 1. Terpenuhi kebutuhan dasar ( bio-psiko- sosial- spiritual ) secara mandiri.

2. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan kesehatan.

3. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan di rumah

 Ruang Lingkup Home Care.

 Memberi asuhan keperawatan secara komprehensif

 Melakukan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarganya.

 Mengembangkan pemberdayaan pasien dan keluarga

Prinsip Home Care

1. Pengelolaan home care dilaksanaka oleh perawat/ tim

2. Mengaplikasikan konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam

praktik.

Mengumpulan data secara sistematis, akurat dan komrehensif.

4. Menggunakan data hasil pengkajian dalam menetakan diagnosa

keperawatan.
5. Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnosa

keperawatan.

6. Memberi pelayanan prepentif, kuratif, promotif dan rehabilitaif.

7. Mengevaluasi respon pasien dan keluarganya dalam intervensi

keperawatan

8. Bertanggung jawab terhadap pelayanan yang bermutu melalui

manajemen kasus.

9. Memelihara dan menjamin hubungan baik diantara anggota tim.

10.Mengembankan kemampuan profesional.

11.Berpartisifasi pada kegiatan riset untuk pengembangan home care.

12.Menggunakan kode etik keperawatan daam melaksanakan praktik

keperawatan.

E. Peran dan Fungsi Perawat Home Care

1. Manajer kasus : Mengelola dan mengkolaborasikan pelayanan,dengan

fungsi :

a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga.

b. Menyusun rencana pelayanan.

c. Mengkoordinir aktifitas tim

d. Memantau kualitas pelayanan

2. Pelaksana : memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi

pelayanan. dengan fungsi :

a. Melakukan pengkajian komprehensi

b. Menetapkan masalah

c. Menyusun rencana keperawatan

d. Melakukan tindakan perawatan

e. Melakukan observasi terhadap kondisi pasien.

f. Membantu pasien dalam mengembangkan prilaku koping yang efektif.

g. Melibatkan keluarga dalam pelayanan

h. Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan


kesehatan.

i. Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan.

j. Mendokumentasikan asuhan keperawatan.

III. KEGIATAN HOME CARE

Manajemen Kasus Home Care

1. Melakukan seleksi kasus

a. Resiko tinggi ( Bayi, balita, lansia, ibu maternal )

b. Cidera tulang belakang cidera kepala

c. Coma, Diabetes mellitus, gagal jantung, asma berat

d. Stroke

e. Amputasi

f. Ketergantungan obat

g. Luka kronis

h. Disfungsi kandung kemih

i. Rehabilitasi medik

j. Nutrisi melalui infus

k. Post partum dan masalah reproduksi

l. Psikiatri

m. Kekerasan dalam rumah tangga.

2. Melakukan pengkajian kebutuhan pasien.

a. Kondii fisik

b. Kondisi psikologis

c. Status sosial ekonomi

d. Pola prilaku pasien

e. Sumber- sumber yang tersedia di keluarga pasien

3. Membuat perencanaan pelayanan

a. Membuat rencana kunjungan

b. Membuat rencana tindakan

c. Menyeleksi sumber- sumber yang tersedia di keluarga / masyarakat.


4. Melakukan koordinasi pelayanan

a. Memberi informasi berbagai macam pelayanan yang tersedia

b. Membuat perjanjian kepada pasien da keluarga tentang pelayanan

c. Menkoordinasikan kegiatan tim sesuai jadwal

d. Melakukan rujukan pasien

5. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelayanan.

a. Memonitor tindakan yang dilakukan oleh tim

b. Menilai hasil akhir pelayanan ( sembuh, rujuk, meninggal, menolak )

c. Mengevaluasi proses manajemen kasus

d. Monitoring dan evaluasi kepuasan pasien secara teratur

2.1.2 Pelayanan keperawatan Home Care Meliputi :

Pelayanan keperawatan yang diberikan meliput

manager pelayanan, koordinator kasus dan pelaksana pelayanan.

Perizinan

Mekanisme perizinan pendirian home care sebagai berikut : Berbadan hukum yg

ditetapkan dlm akte notaris Mengajukan ijin usaha Home care kpd Dinkes Kab/Kota

setempat dg melampirkan :

a. Rekomendasi dari PPNI

b. Ijin lokasi bangunan

c. Ijin lingkungan

d. ijin usaha

e.. Persyaratan tata ruang bangunan meliputi :

- ruang direktur

- ruang menajemen pely

- gudang sarana dan peralatan

- sarana komunikasi

- sarana transportasi

f. Ijin persyaratan tenaga meliputi ijin praktek profesi dan sertifikasi home care
Daftar tarif dibuat berdasarkan dengan memperhatikan standar harga di wilayah tempat

berdirinya home care dengan memperhatikan golongan ekonomi lemah Sarana dan

Prasarana, meliputi set alat yang sering dipakai seperti perawatan luka, perawatan bayi,

nebulizier, aksigen, suction dan juga peralatan komputer dan perlengkapan kantor.

Format askep, meliputi format register, pengkajian, tindakan, rekap alat/bahan yang

terpakai, evaluasi dari perawat ataupun dari pasien/keluarga.

Form informed consent, meliputi persetujuan tindakan dari pasien dan keluarga,

persetujuan pembiayaan dan keikutsertaaan dalam perawatan.

Surat Perjanjian kerjasama antara profesi lain seperti misalnya fisioterapi, dokter,

laboratorium, radiologi dan juga dinas sosial.Transportasi terutama untuk perawat home

care dan juga transportasi pasien bila sewaktu-waktu perlu rujukan ke rumah sakit atau

tempat pelayanan lainnya. Sistem gaji/upah personil home care. Sistem ini harus lebih

berorientasi pada kepentingan perawat pelaksana bukan keuntungan manajemen semata.

Sistem penggajian bisa dalam bentuk bulanan atau dibuat dalam setiap kali selesai

merawat pasien.

2. Fase implementasi

Case manager menugaskan surveyor untuk melakukan pengkajian kebutuhan klien dan

perawat pelaksana untuk merawat klien. Hasil pengkajian awal sebagai referensi untuk

merencanakan kebutuhan klien selanjutnya dan dibuat kesepakatan dengan keluarga

(waktu, biaya dan sistem perawatan yg dipilih). Surveyor memantau pelaksanaan

pelayanan keperawatan oleh perawat pelaksana.

3.Fase terminasi

Perawat menyelesaikan tugas sesuai kontrak yg disepakati surveyor menyerahkan rekap

peralatan dan biaya selama perawatan. Kolektor melak kunjungan ke klg untuk

penyelesaian administrasi.

4. Fase pasca kunjungan

Evaluasi pelayanan home care pada pasien/keluarga dengan

- angket

- pertelepon
- lewat email

- Kunjungan

Mengenai : pely perawtan, komunikasi, sarana, dll

3. REKAP ALAT / BAHAN YANG TERPAKAI

1. Tensi meter

2. Stetoskop

3. Penimbang berat badan

4. Spuit

5. Infus set

6. Obat-obatan

Dll………………………….

4. EVALUASI

1. Evalusi Perawat

2. Evaluasi pasien / keluarga

FORMAT INFORM CONCENT

Persetujuan dari pasien dan keluarga

Persetujuan pembiayaan dan keikutsertaaan dalam perawatan

Persetujuan sistem gaji/upah personil home care.

2.2.3.2. Fase implementasi

Rencana kebutuhan klien

Waktu :

Biaya:

Pemantauan Hipertensi 35.000 1 x tindakan

Daftar tarif sewa alat

Set hipertensi 10.000 – 20.000

Set oksigen + isi 1 m3 60.000

Penanganan nyeri 50.000

Tarif transportasi

1 Dalam kota kepanjen 1.500 – 15.000


2 Luar Kota kepanjen 20.000/km

Anda mungkin juga menyukai