Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1
Berbicara mengenai persoalan gizi pada penderita penyakit jantung ada
banyak sekali makanan serta minuman yang dilarang untuk dimakan oleh
penderita penyakit jantung dan banyak juga makanan yang kemudian dianjurkan
untuk dimakan oleh penderita penyakit ini, namun dengan aturan serta ketentuan –
ketentuan yang telah diatur sedemikian rupa, hal semacam ini biasa disebut
dengan diet.
Diet sebenarnya bukan merupakan hal yang baru dalam dunia kesehatan
dan kecantikan, diet biasa dilakukan oleh seseorang yang mepunyai keadaan berat
badan berlebih (obesitas) atau seseorang yang menginginkan bentuk tubuh
tertentu, namun pelaksanaan diet bagi penderita penyakit jantung ini
pelaksanaannya sedikit berbeda tidak hanya harus memantangkan makanan
tertentu namun juga harus mengatur jadwal dalam memasukkan asupan gizi bagi
tubuh.
1.3 Tujuan
Berdasarkan uraian tersebut diatas didapat tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui diet jantung I - IV.
2. Untuk mengetahui diet pada klien dengan hiperlipidproteinemia.
3. Untuk mengetahui diet pada klien dengan hipertensi (diet RG I – III)
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari makalah ini adalah
a. Bagi mahasiswa, makalah ini dapat bermanfaat untuk mahasiswa dapat
menambah wawasan mahasiswa tentang gizi dan diet.
2
b. Bagi dosen, makalah ini dapat bermanfaat sebagai media untuk memberi
penilaian terhadap mahasiswa.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Modifikasi diet
2. Obat – obatan.
Diet, aturan makan khusus untuk sehat dan sebagainya (atas petunjuk ahli)
berpantang atau menahan diri terhadap makanan tertentu untuk kesehatan,
mengatur kuantitas dan jenis makanan untuk mengatur berat badan atau
penyakit.
Jantung, bagian tubuh yang menjadi pusat transportasi darah yang terletak di
dalam rongga dada sebelah atas.
Sehingga secara umum diet jantung (diet pada penderita penyakit jantung)
adalah pengaturan pola makan khusus terhadap penderita penyakit jantung baik
kuantitas maupun jenis makanan.
Diet jantung ( diet pada penderita penyakit jantung terdiri atas dua jenis
yaitu:
4
Diet pisipidemia tahap II, mengandung kolesterol dan lemak jenuh lebih
rendah.
Dengan catatan apabila penderita ternyata sudah sesuai dengan diet tahap
I, maka langsung diberikan diet tahap II dan bila tidak maka diet dimulai lagi dari
tahap I.
5
diberikan berupa 1-1,5 liter cairan/hari selama 1-2 hari pertama bila
pasien dapat menerimanya. Diet ini sangat rendah energi dan semua
zat gizi, sehingga sebaiknya hanya diberikan selama 1-3 hari.
b. Diet Jantung II
Diet Jantung II diberikan dalam bentuk Makanan Saring atau
Lunak. Diet diberikan sebagai perpindahan dari Diet jantung I, atau
setelah fase akut dapat diatasi. Jika disertai hipertensi dan/atau edema,
diberikan sebagai Diet Jantung II Garam Rendah. Diet ini rendah
energi, protein, kalsium, dan tiamin.
c. Diet Jantung III
Diet Jantung III diberikan dalam bentuk Makanan Lunak atau
Biasa. Diet diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung II atau
kepada pasien jantung dengan kondisi yang tidak terlalu berat. Jika
disertai hipertensi dan/atau edema, diberikan sebagai Diet Jantung III
Garam Rendah. Diet ini rendah energi dan kalsium, tetapi cukup zat
gizi lain.
d. Diet Jantung IV
Diet Jantung IV diberikan dalam bentuk Makanan Biasa. Diet
diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung III atau kepada pasien
jantung dengan keadaan ringan. Jika disertai hipertensi dan/atau
edema, diberikan sebagai Diet jantung IV Garam Rendah. Diet ini
cukup energi dan zat gizi lain, kecuali kalsium.
Contoh jadwal pemberian makanan/hari pada pelaksanaan diet jantung
tahap I :
Pukul 06.00 susu rendah lemak 1 gelas
Pukul 08.00 susu rendah lemak 1 gelas
Pukul 10.00 air jeruk 1 gelas
Pukul 13.00 susu rendah lemak 1 gelas
Pukul 15.00 sari papaya 1 gelas
Pukul 18.00 susu rendah lemak 1 gelas
Pukul 20.00 teh manis 1 gelas
6
2.1.4 Bahan Makanan yang Dianjurkan
a. Sumber karbohidrat : beras ditim atau disaring; roti, mi, macaroni,
biskuit, tepung beras/terigu/sagu aren/sagu ambon, kentang, gula pasir,
gula merah, madu dan sirup.
b. Sumber protein hewani : daging sapi, ayam dengan lemak rendah;
ikan, telur, susu rendah lemak dalam jumlah yang telah ditentukan.
c. Sumber protein nabati : kacang-kacangan kering, seperti : kacang
kedelai dan hasil olahannya, seperti tahu dan tempe.
d. Sayuran : sayuran yang tidak mengandung gas, seperti : bayam,
kangkung, buncis, kacang panjang, wortel, tomat, labu siam dan tauge.
e. Buah-buahan : semua buah-buahan segar, seperti : pisang, papaya,
jeruk, apel, melon, semangka dan sawo.
f. Lemak : minyak jagung, minyak kedelai, margarine, mentega dalam
jumlah terbatas dan tidak untuk menggoreng tetapi untuk menumis;
kelapa atau santan encer dalam jumlah terbatas.
g. Minuman : teh encer, coklat, sirup.
h. Bumbu : semua bumbu selain bumbu tajam dalam jumlah terbatas.
2.1.5 Bahan Makanan yang Tidak Dianjurkan
a. Sumber karbohidrat : makanan yang mengandung gas atau alcohol,
seperti : ubi, singkong, tape singkong dan tape ketan.
b. Sumber protein hewani : daging sapi dan ayam yang berlemak; gajih,
sosis, ham, hati, limpa, babat, otak, kepiting dan kerang-kerangan;
keju, dan susu penuh.
c. Sumber protein nabati : kacang-kacangan kering yang mengandung
lemak cukup tinggi seperti kacang tanah, kacang mete, dan kacang
bogor.
d. Sayuran : semua sayuran yang mengandung gas, seperti : kol, kembang
kol, lobak, sawi dan nangka muda.
e. Buah-buahan : buah-buahan segar yang mengandung alcohol atau gas,
seperti : durian dan nangka matang.
f. Lemak : minyak kelapa dan minyak kelapa sawit; santan kental.
7
g. Minuman : teh/kopi kental, minuman yang mengandung soda dan
alcohol, seperti bir dan wiski.
h. Bumbu : lombok, cabe rawit dan bumbu-bumbu lain yang tajam.
Kolesterol adalah zat yang fungsinya sangat penting bagi tubuh. Sebenarnya
zat ini merupakan zat lemak yang dikenal sebagai lipid. Produsen utama zat ini
adalah hati, namun lipid juga bisa berasal dari makanan. Kadar lipid yang terlalu
tinggi, disebut dengan hiperlipidemia, dapat memengaruhi kondisi kesehatan.
Meski kolesterol tinggi tidak menyebabkan gejala apa pun, tapi tetap bisa
membahayakan kesehatan.
8
selain itu bagi yang kelebihan berat badan, diet yang diberikan diatur sehingga
dapat menurunkan kelebihan berat badan tersebut. Langkah pertama disarankan
diet terdiri dari:
Bila dalam waktu 3 – 4 bulan belum tercapai kadar lemak darah yang
diharapkan, maka asupan asam lemak jenuh diturunkan menjadi :
a. Asam lemak
Asam lemak jenuh (Saturated fatty acid/SFA) Secara umum, asam lemak
jenuh cenderung meningkatkan kolesterol darah, 25 – 60 % lemak yang
berasal dari hewani dan produknya merupakan asam lemak jenuh. Lemak
hewani umumnya mengandung 1 mg kolesterol/g lemak, sedangkan lemak
pada butter mengandung 3 mg kolesterol/g lemak. Setiap peningkatan 1%
energi dari asam lemak jenuh, diperkirakan akan meningkatkan 2,7 mg/dl
kolesterol darah, akan tetapi hal ini tidak terjadi pada semua orang. Minyak
kelapa sawit dan minyak kelapa mengandung asam lemak jenuh, akan tetapi
seperti makanan yang berasal dari nabati lainnya, minyak tidak mengandung
kolesterol.
9
Omega-3 banyak terdapat di minyak ikan dan ikan laut. Penelitian
mendapatkan omega-3 membantu menurunkan trigliserida 25-30%, selain itu
dapat menurunkan kolesterol LDL sehingga dapat menurunkan angka
kematian, penyakit jantung dan stroke.
d. Kolesterol
e. Serat
10
3. Buanglah lemak pada daging, untuk ayam sebaiknya dibuang kulitnya.
4. Konsumsilah kacang merah, kacang polong, kacang kedelai yang merupakan
sumber protein dan serat larut yang baik, yang dapat membantu menurunkan
lemak darah.
5. Satu kuning telur mengandung 213 mg kolesterol dan 1.7 g lemak jenuh, oleh
karena itu sebaiknya dibatasi tidak lebih dari 2 butir perminggu.
6. Konsumsilah buah-buahan dan sayuran secara teratur. Buah-buahan sebaiknya
dikonsumsi dalam keadaan segar (bukan olahan).
7. Hindari konsumsi karbohidrat simpleks (misalnya gula yang berlebihan).
8. Pertahankan berat badan ideal. Bila berat badan berlebih, turunkan.
9. Hindari rokok.
10. Pertahankan aktivitas fisik yang teratur.
Type II : Adalah pasien dengan kolesterol tinggi tetapi trigliserida normal atau
sedikit meningkat
11
Dianjurkan agar pasien membatasi konsumsi makanan sumber
karbohidrat (nasi, mie, roti, kentang, tepung-tepungan, dll) sesuai
dengan anjuran dokter atau ahli gizi.
12
Tujuan diet rendah garam adalah untuk menghilangkan retensi
(penahanan) garam atau air dalam jaringan tubuh, dan menurunkan
tekanan darah pada hipertensi.
2.3.3 Macam-macam Diet Rendah Garam
a. Diet Rendah Garam I (200-400 mg Na)
Diet tipe ini diberikan pada pasien dengan edema, asites, dan atau
hipertensi berat. Pada pengolahan makanannya tidak ditambahkan lagi
garam dapur. Hindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya.
Diet tipe ini diberikan pada pasien dengan edema, asites, dan atau
hipetensi tidak terlalu berat. Pada pengolahan makanannya boleh
menggunakan ½ sendok the garam dapur (2 gram). Hindari bahan
makanan yang tinggi kadar natriumnya.
Diet rendah garam tipe 3 diberikan pada pasien dengan edema dan atau
hipertensi ringan. Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan 1
sendok the garam dapur (4 gram).
Tidak Dianjurkan;
Makanan yang diolah dari sumber hidrat arang dengan
penambahan garam dapur, baking powder atau soda kue seperti
roti, biskuit, mie, bihun, makaroni dan kue kering.
13
Dianjurkan;
Daging dan ikan maksimal 100gr/hari. Kemudian telur maksimal 1
butir/hari, susu maksimal 200gr/hari
Tidak Dianjurkan;
Otak, ginjal, lidah, sarden, daging, ikan, susu dan telur yang
diawetkan dengan garam dapur seperti daging asap, sosis, ham,
bacon, dendeng, abon, keju, ikan asin, kornet, ikan kalengan, ebi,
udang kering, telur asin dan ikan pindang.
Sumber Protein Nabati
Dianjurkan;
Semua kacang-kacangan dan hasil olahannya dengan catatan tanpa
garam dapur saat pengolahannya.
Tidak Dianjurkan;
Kacang-kacangan dan hasil olahannya yang diolah dengan
menggunakan garam dapur. Kemudian selanjutnya adalah keju.
Sayuran
Dianjurkan;
Semua sayuran segar, sayuran yang diawetkan tanpa garam dapur
dan benzoat.
Tidak Dianjurkan;
Sayuran yang dimasak dan diawetkan dengan garam dapur dan lain
ikatan natrium, seperti sayuran dalam kaleng, sawi asin, acar dan
asinan.
Buah-Buahan
Dianjurkan;
Semua buah-buahan segar, buah yang diawetkan tanpa garam
dapur dan natium benzoat.
Tidak Dianjurkan;
Buah-buahan yang diawetkan dengan garam dapur dan lain ikatan
natrium, seperti buah dalam kaleng.
14
Lemak
Dianjurkan;
Minyak goreng, margarine, mentega tanpa garam.
Tidak Dianjurkan;
Margarine dan mentega yang mengandung garam tinggi.
Minuman
Dianjurkan; teh, kopi.
Tidak Dianjurkan; Minuman ringan, cokelat, cafein dan alkohol.
Bumbu
Dianjurkan;
Semua bumbu kering yang tidak mengandung garam dapur dan
sumber natrium lain.
Tidak Dianjurkan;
Garam dapur untuk diet rendah garam tingkat tinggi. Kemudian
backing powder, soda kue, vetsin, kecap, terasi, maggi, saus tomat,
petis dan tauco.
Intinya, dengan pola hidup sehat dan diet yang benar, hipertensi
bisa dikendalikan dan kenaikan tekanan darah dapat dicegah.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Diet jantung atau diet pada penderita penyakit jantung secara umum adalah,
pengaturan pola makan khusus terhadap penderita penyakit jantung baik kuantitas
maupun jenis makanan.Diet jantung bertujuan untuk memberikan asupan
makanan tanpa memberatkan jantung, menurunkan berat badan (pada penderita
obesitas), mencegah penumpukan garam dan air, serta menurunkan kolesterol.Diet
jantung dilakukan dalam beberapa tahapan dengan beberapa syarat dan ketentuan
tertentu, dan diet jantung harus pula memperhatikan makanan yang boleh
dikonsumsi dan makanan yang tidak boleh dikonsumsi.
3.2 Saran
16