Askep Lansia Kardiovaskuler
Askep Lansia Kardiovaskuler
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia sehat 2010 gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin
dicapai melalui masyarakat ialah yang ditandai dengan hidup dalam perilaku
kegiatan sehari – hari secara mandiri, menolong dan merawat klien lansia yang
semaksimal mungkin agar klien lansia yang menderita suatu penyakit masih
pertolongan.
ini menduduki urutan pertama pada lanjut usia, selanjutnya kanker dan ketiga
stroke. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam pembinaan lansia
belum mantap. Oleh karma itu perlu peran serta masyarakat dalam pembinaan
B. TUJUAN penulisan
a. Tujuan Umum
itu, penulisan juga bertujuan untuk memenuhi tugas yang bertujuan untuk
Penyebab
Asuhan keperawatan
C. Batasan Masalah
a. Konsep Dasar
1. Pengertian
Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan – lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan
memepertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita.
( COSTANTINIDES, 1994 ).
Batasan – Batasan lansia menurut WHO adalah
Usia pertengahan ( middle age ) ialah kelompok usia 45 sd 59
tahun
Lanjut usia ( erderly ) antara 60 dan74 tahun
Lanjut usia tua ( old ) antara 75 dan 90 tahun
Usia sangat tua ( very old ) diatas 90 tahun
Perubahan – perubahan yang terjadi pada lansia pada system cardiovaskuler
yaitu :
Elastisitas dinding aorta menurun
Katup jantung menebal dan menjadi kaku
Kemampuan jantung memompakan darah menurun 1 % setiap
tahun sesudah berumur 20 tahun menurun kontraksi dan
volume
Hilang elastisitas pembuluh darah
Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh meningkatnya resistensi
dari pembuluh darah perifer.
Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana tidak lagi memompakan darah
secukupnya dalam memenuhi sirkulasai tubuh pada keadaan tertentu,
sedangkan pengisian kedalam jantung masih cukup tinggi.
Gagal jantung adalah sindroma klinik yang komplek dan diakibatkan oleh
ketidakmampuan janutng untuk m,emompakan darah secukupnya atau
meningkatkan cardiac out put yang cukup unutk metabolisme tubuh.
2. Etiologi
a. Disfungsi miocard
misalnya : MCI, miocarditis
b. Beban volume yang berlebihan
disebabkan oleh : insufisiensi aorta, insufisiensi katub mitral
c. Beban tekanan yang meningkat
misalnya : penyempitan aorta, hipertensi
d. Gangguan pengisian ventrikal
misalnya: perikarditis tamponade jantung
3. Patofisiologi
Gagal jantung kiri
Karena adanya gangguanpemompaan darah oleh ventrikel kiri
curah janutng kiri menurun akibatnya tekanan akhir diastolic dalam ventrikel
kiri dan volume akhir diastolic dalam ventrikel kiri meningkat mengakibatkan
pengisian darh ke ventrikel ( atrium sulit sehingga tekanan atrium
meningkat menimbulkan hambatan aliran masuknya dari vena pulmonal
kemudian terjadi bendungan paru yang mengakibatkan beban ventrikel kanan
meningkat karma adanya edema paru sehingga ventrikel kanan
kompensasi hipertropi dan dilatasi melampaui batas kemampuannya.
Gagal jantung kanan
Karena adanya gangguan dan hambatan pada daya pompa ventrikel
menimbulkan tekanan akhir diastolic meningkat yang mengakibatkan beban
atrium kanan dalam mengisi ventrikel pada waktu diastolik. Masuknya
darah dari vena cava superion dan vena cava inferior mengalami hambatan
menimbulkan bendungan vena sistemik ( vena jugularis dan hepar ) bila
keadaan lebih berat oedema tumit dan acites.
Gagal jantung kongestik
Terjadi bila gagal janutng kiri dan kanan terjadi pada waktu yang sama.
4. WOC
gagal jantung
Dilatasi jantung
Hipertropi jantung
Isi sekuncup
5. Tanda Dan Gejala
bendungan sistemik
acites
hepatomegali
BB meningkat
Badan lemah
Cepat lemah
Keringat dingin
gangguan sensoris
1. Pengkajian
Tujuan :
1. fisik
dirasakan
minum obat
2. psikologis
3. social ekonomi
4. spiritual
keteraturan beribadah
pengkajian dasar
1. temperatur
6. tingkat orientasi
7. memory
8. pola tidur
9. penyesuaian psikososial
sistem persyarafan
1. kesemetrisan raut wajah
7. ketajaman pendengaran
- tinutis
sistem kardiovaskuler
4. pusing
5. sakit
6. edema
system gastrointestinal
1. status gizi
2. pemasukan diet
system genitourinarius
5. disuria
6. seksualitas
system kulit
1. kulit
- perubahan pigmen
3. keadaan rambut
system musculoskeletal
1. kontraktur
- atrofi otot
- mengecilkan tendo
2. tingkat mobilisasi
- keterbatasan gerak
- kekuatan otot
3. gerkan sendi
4. paralysis
5. kifosis
psikososial
pemeriksaan fisik
No Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum dan ttv
2. Kepala :
rambut
mata
telinga
hidung
mulut
3.
Kulit : turgor
4.
Leher
5.
Thorax :
payudara
jantung
paru
6.
abdomen
bising usus
nyeri tekan
perkemihan
7.
BAB & BAK
8. Eksteremitas
Nyeri
Oedema
Refleks patela
Diagnosa Keperawatan
lama
2. Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunusasi pada An. P ( 3 bln )
dikeluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian imunisasi pada
An. P ( 3 bln ).
2. Resiko terjadinya gangguan intgritas kulit : tirah baring lama pada Ny.
Keluarga Tn. B.d KMK merawat anggota keluarga khususnya Ny. dengan
gagal jantung.
INTERVENSI
Setelah
dilakukan
intervensi x 45
menit
diharapkan
keluarga
mampu :
2. mengambil
keputusan
yang tepat
untuk
merawat
anggota
keluarga
dengan
gagal jantung
2.1
menyebutka Respon Keluarga dapat 2.1.1Kaji
n akibat verbal menyebutka 2 pengetahuan
lanjut gagal dari 3 akibat keluarga tentang
jantung lanjut dari gagal akibat lanjut dari
jantung dengan gagal jantung
bantuan leaflet : 2.1.2beri
syock reinforcemen
kardiogenik positif atas
efusi dan jawaban
tamponade keluarga
perikardim 2.13 diskusikan
akibat lanjut
gagal jantung
dengan keluarga.
3.2
menyebutkan RV Keluarga 3.2.1 kaji
diet bagi mampu pengetahuan
penderita gagal menyebutkan 5 keluarga tentang
jantung dari masing – diet bagi
masing penderita gagal
kelompok jantung
makanan yang 3.2.2 beri
boleh dan tidak reinfoprcement
boleh positif atas
dikonsumsi jawaban
bagi penderita keluarga
gagal jantung 3.2.3 diskusikan
dengan tentang diet
bantuan penderita gagal
minimal : jantung dengan
Diet penderita keluarga
gagal jantung : 3.2.4 beri
1. membatasi kesempatan
makanan keluarga unutk
sumberkolest bertanya
erol : 3.2.5 jawab
makan pertanyaan
kuning telor keluarga
tidak lebih 3.2.6 motivasi
dari 1-5 butir keluarga untuk
seminggu mengulang
menghindari kembali
makan otak 3.2.7 beri
dan usus reinforcement
menghindari positif atas
keberhasilan
makan kue keluarga
yang terbuat 3.2.8 evaluasi pada
dari susu, kunjunagtn yang
kuning telor tidak
dan mentega direncanakan.
2. makan ikan
dan ayam
sebagai
pengganti
daging / putih
tellur.
3. lebih makan
kacang –
kacangan
dan hasil
olahannya
seperti tahu
dan tempe
4. makan
banyak sayur
dan buah –
buahan yang
mengandung
serat karna
dapat
menurunkan
kolesterol.
Pada
kunjungan yang
tidak
direncanakan
keluarga telah
mengatur
makanan untuk
penderita gagal
jantung
BAB IV
PENUTUP
B. Saran
1. Keluarga perlu diberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit klien dengan
tujuan kecemasan keluarga dapat berkurang dan keluarga tahu tentang
proses penyakit yang diderita klien.
2. Kepada teman – teman apabila melakukan perawatan keluarga dapat
berpedoman pada proses keperawatan. Dengan memeperhatikan aspek bio,
psiko, dan spiritual.