PENDAHULUAN
masyarakat modern sekarang ini. Stroke adalah gejala penyakit yang awal
kematian tersebut terus meningkat dari 6 juta di tahun 2010 menjadi 8 juta
di tahun 2030.
1
penduduk Indonesia terkena serangan stroke, sekitar 12,5% atau 125.000
orang meninggal, dan sisanya cacat ringan maupun berat. Bedasarkan hasil
meningkat dari 8,3 per 1000 penduduk pada tahun 2007 menjadi 12,1 per
orang penderita stroke berdasarkan Nakes, dan dalam setiap 100 penduduk
(Riskesdas, 2013).
Berdasarkan data Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah dr. Slamet
Garut pada tahun 2014 tercatat prevalensi stroke sebanyak 3113 jiwa yang
menjalani rawat jalan, dan pada tahun 2013-2015 terdapat 983 kasus
merupakan salah satu ruang perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah dr.
2
Kematian jaringan otak akibat stroke dapat menyebabkan
tersebut. Salah satu gejala yang ditimbulkan adalah kelemahan otot pada
hemiparesis (kelemahan otot pada salah satu sisi bagian tubuh) dengan
pada bagian ekstermitas bila tidak dilakukan intervensi yang tepat dalam
dalam waktu kurang dari satu bulan setelah terjadinya serangan stroke.
3
Penderita stroke harus dilakukan mobilisasi sedini mungkin ketika
aktivitas yaitu latihan ROM. Range Of Motion (ROM) adalah latihan yang
lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry,
ROM dapat dibedakan kedalam ROM aktif dan ROM pasif. ROM aktif
4
bantuan orang lain. Manfaat latihan ROM adalah untuk menentukan nilai
dengan dilakukannya latihan ROM pada pasien (Beebe & Lang, 2009;
latihan ROM pasif tersebut, agar latihan ROM dapat dilakukan dengan
benar. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan hal ini terjadi setelah
atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang memiliki cakupan yang sangat
luas, baik yang dapat diamati langsung, maupun yag tidak dapat diamati
5
memberikan pendidikan kesehatan dan latihan kepada keluarga sebagai
gangguan kesehatan.
pasien stroke di ruangan Cempaka Rumah Sakit Umum Daerah dr. Slamet
latihan ROM pasif. 6 dari 10 pasien sering dilakukan latihan hanya dengan
dan membuka tangan serta menekuk dan meluruskan kaki yang lemas.
latihan ROM pasif pada pasien. Sehingga keluarga melakukan latihan otot
dalam latihan ROM pasif pada pasien stroke di Ruang Cempaka Rumah
6
B. Rumusan Masalah
ROM pasif pada pasien stroke di Ruang Cempaka Rumah Sakit Umum
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
latihan ROM pasif pada pasien stroke di Ruang Cempaka Rumah Sakit
2. Tujuan Khusus
Slamet Garut.
7
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritik
stroke.
b. Manfaat Praktik
pasien stroke.
2) Bagi Institusi
8
3) Penulis Selanjutnya
dan perilaku keluarga dalam latihan ROM pasif pada pasien stroke.
E. Ruang Lingkup
a. Tempat
Umum Daerah dr. Slamet Garut, sebagai salah satu ruangan perawatan
b. Waktu
c. Bidang Keilmuan
9
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN
PERILAKU KELUARGA DALAM LATIHAN ROM PASIF
PADA PASIEN STROKE DI RUANG CEMPAKA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr. SLAMET GARUT
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyusunan Skripsi
Disusun Oleh :
MITA ARFAH MUHAJIROH
NIM 4002150008
10