Anda di halaman 1dari 5

TUGAS GEOLOGI TEKNIK

Oleh

SYAFIRA DAMAYANTI

270110150153

KELAS G

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2017
Land subsidence adalah penurunan tanah yang diakibatkan beban suatu bangunan, adanya
konsolidasi dari lapisan-lapisan tanah, pengambilan air tanah yang berlebihan juga akibat dari
gaya-gaya tektonik. Sedangkan Settlement terbagi menjadi dua yaitu consolidation settlement
yang merupakan hasil dari perubahan volume tanah jenuh air yang keluar menempati pori-pori
tanah dan immediate settlement akibat deformasi elatisitas tanah kering, basah dan jenuh air tanpa
adanya perubahan kadar air. Contoh kasus dari land subsidence yaitu terjadi pada wilayah Jakarta.
Menurut para peneliti selama ini ada empat tipe land subsidence yang mungkin terjadi di basin
Jakarta, yaitu karena pengambilan air tanah yang berlebihan, beban bangunan, adanya konsolidasi
alamiah dari lapisan tanah serta yang diakibatkan oleh timbulnya gaya tektonik. Pemantauan
penurunan tanah di wilayah Jakarta menggunakan teknologi satelit GPS sejak tahun 1997-2005
oleh KK Geodesi. Untuk contoh kasus dari Settlement terjadi pada wilayah Medan yaitu
penurunan muka tanah pada landasan pacu bandara Kuala Namu. Lapisan tanah yang terdapat
diwilayah tersebut tanah lunak, sehigga terjadi penurunan akibat beban landasan pacu yang besar.
Bencana alam geologi adalah bencana alam yang terjadi di permukaan bumi. bencana alam
ini terjadi akibat pergerakan permukaan bumi. Contoh bencana alam ini adalah gempa bumi,
tsunami, longsong, dan gunung api. Banjir adalah meluapnya air, akibat ketidak mampuan sungai
dalam menahan jumlah air yang masuk ke sungai. Banjir terbagi menjadi beberapa factor, bisa
terjadi karena factor geologi maupun factor yang diakibatkan oleh manusia itu sendiri. Jika yang
disebabkan oleh factor geologi banjir tersebut terjadi akibat adanya longsoran yang diakibatkan
oleh pembebanan air pada tanah yang kurangnya vegetasi atau dari segi kemiringan lerengnya,
sehingga ketika hujan besar tanah akan mengalami longsoran dan mengakibatkan penyumbatan
sehingga air akan meluap dan terjadi bencana banjir. Akan tetapi hal tersebut jarang
mengakibatkan banjir. Karena biasanya banjir tersebut diakibatkan oleh factor dari manusia itu
sendiri seperti membuang sampah sembarangan, penempatan pembangunan pada tanah yang
seharusnya bisa menyimpan air yang banyak dan masih banyak lagi. Maka bencana banjir bukan
termasuk bencana Geologi.
Lahar adalah aliran lava yang tercampur dengan air atau lumpur. Akibatnya sifat lava yang
panas menjadi hilang. Lahar memiliki sifat yang sama dengan air, yaitu mengalir dari tempat yang
tinggi ke tempat yang rendah. Lahar akan mengalir, dengan membawa materi yang sebelumnya
terbawa oleh lava, ditambah dengan air atau lumpur. Lava yang membawa batuan besar, dan
menjadi lahar, maka lahar tersebut akan membawa materi yang sama. Selain itu, lahar juga
dibedakan menjadi dua, yaitu lahar dingin dan lahar panas. Agar tidak membahayakan, biasanya
disetiap gunung api akan dibuat saluran agar lahar tidak melebar kemana- mana. Perbedaan ini
dilihat berdasarkan sifat dari lahar tersebut serta jenis air yang tercampur dengan lava.
Lava adalah cairan magma yang keluar dari dalam bumi, berupa cairan yang mengalir dari
tempat yang tinggi menuju tempat yang lebih rendah. Daerah yang dilalui oleh lava biasanya akan
membentuk sungai atau lembah. Akan tetapi jika lava yang keluar berbentuk kental, maka akan
membentuk kubah lava. Kubah lava adalah salah satu penyebab munculnya awan panas guguran.
Karena berasal dari magma, lava memiliki suhu yang tinggi. Suhu lava antara 700 hingga 1200
derajat celsius. Lava yang mendingin, akan membentuk batuan beku. Lava terbagi menjadi dua,
yaitu lava cair dan lava kental. Kedua lava ini memiliki akibat yang berbeda- beda terhadap relief
muka bumi.
Magma adalah campuran batuan cair atau semi cair yang terletak di kamar magma di bawah
lapisan kulit bumi. Magma adalah cairan ultra panas yang sangat dinamis. Dengan suhu sekitar
700 sampai 1.300 derajat Celcius, magma adalah zat yang sangat cair dan dinamis. Magma dapat
mengalami perubahan (evolusi) menjadi bentuk bentang alam baru yang berbeda. Perubahan yang
terjadi secara fisika dan kimiawi itu disebabkan oleh perubahan lingkungan yang dialaminya
selama pergerakan.
Wedhus Gembel atau Awan Panas disebut juga sebagai pyroclastic flow, yaitu gas panas
dan material vulkanik yang memiliki temperatur tinggi, bergerak dalam kecepatan tinggi sampai
700 km/jam, suhu dari gas bisa sampai 1000 derajat celcius. Awan panas diberi nama wedhus
gembel oleh masyarakat sekitar gunung Merapi karena mitos akan adanya hewan berbentuk domba
hitam.
Kawasan rawan bencana adalah suatu daerah yang memiliki potensi terkena dampak dari
bencana yang terjadi., yang bisa diaplikasikan dengan bentuk peta kawasan rawan bencana, yaitu
peta petunjuk yang menggambarakan tingkat kerawanan bencana suatu daerah. Biasanya peta
kawasan rawan bencana terbagi menjadi beberapa wilayah berdasarkan dampaknya terhadap
daerah tersebut.
Letusan Efusif adalah erupsi yang terjadi karena letak dapur magma yang dangkal, wolume
gas yang kecil, dan juga magma yang bersifat basa. Material yang akan dikeluarkan dari erupsi ini
adalah lava yang mengandung S1O2 yang rendah. Bentuk volkan yang akan dihasilkan berbentuk
rounded cone. Sedangkan Letusan Eksplosif adalah erupsi yang terjadi apabila letak dapur magma
yang dalam, kemudian terdapat volume gas yang besar, dan juga magma yang bersifat masam.
Erupsi jenis ini akan memuntahkan isi Bumi yang terdiri dari piroklastik yang mengandung
kandungan S1O2 tinggi yang berupa bongkah, bom, lapili, pasir, debu, dan juga abu. Bentuk
volkan yang akan dihasilkan adalah sharp dan cone.
Mitigasi adalah tahapan awal yang harus dilakukan untuk menanggulangi bencana dalam
mengurangi serta memperkecil dari dampak yang ditimbulkan dari bencana itu sendiri. Jadi
singkatnya mitigasi yaitu tindakan yang dilakukan sebelum terjadinya bencana untuk mengurangi
dampak yang ditimbulkan dari bencana alam. Dampak ini biasanya berupa korban jiwa, harta dan
rusaknya berbagai sumber daya yang berada di daerah yang terkena bencana alam.
Apabila terjadi erupsi letusan dari suatu gunungapi, selain mengeluarkan gas-gas volkanik
juga ikut keluar magma. Magma dilontarkan ke udara melalui kawah gunungapi itu. Magma yang
dilontarkan itu membeku dengan cepat membentuk material padat dengan berbagai ukuran, mulai
dari yang berukuran debu sampai berukuran bongkah. Selain magma, dapat pula tubuh gunungapi
itu ikut hancur dan materialnya juga ikut terlempar. Semua material itu disebut sebagai material
piroklastik. Batuan yang terbentuk oleh material piroklastik itu disebut sebagai batuan piroklastik.
Pada batuan piroklastik ada yang berbentuk membulat maka disebut bom volkanik (volcanic
bomb). Bentuk bom volkanik ini aneka macam namun bentuk dasarnya tetap membulat. Bom
volkanik ini menunjukkan material yang dilontarkan dalam bentuk cair. Bom atau blok biasanya
lebih besar dari 32 mm
Daftar Pustaka
Admin.2007.”pemantauan penurunan tanah (land subsidence) di kota-kota besar dengan
GPS” (geodesy.gd.itb.ac.id)
Fatma,Desy.2016.”erupsi eksplosif dan efusit”.(ilmugeografi.com)
R. Makaryo.2017.”apa itu mitigasi bencana?”(maudisini.com)
A.Sadisun,Imam.2004.”manajemen bencana:strategi hidup di wilayah berpotensi
bencana” (researchgate.net)

Anda mungkin juga menyukai