Pengembangan Ebtke 2012-2025 (Rev - 04102012) PDF
Pengembangan Ebtke 2012-2025 (Rev - 04102012) PDF
DAFTAR ISI
I. Pendahuluan
II. Proyeksi Pengembangan Energi Baru Terbarukan
III. Roadmap Pengembangan Panas Bumi 2012 - 2025
IV. Roadmap Pengembangan Bioenergi 2012 - 2025
V. Roadmap Pengembangan Aneka Energi Baru dan Energi
Terbarukan 2012 – 2025
VI. Roadmap Pengembangan Konservasi Energi 2012 - 2025
DAFTAR ISI
I. Pendahuluan
II. Proyeksi Pengembangan Energi Baru Terbarukan
III. Roadmap Pengembangan Panas Bumi 2012 - 2025
IV. Roadmap Pengembangan Bioenergi 2012 - 2025
V. Roadmap Pengembangan Aneka Energi Baru dan Energi
Terbarukan 2012 – 2025
VI. Roadmap Pengembangan Konservasi Energi 2012 - 2025
DAFTAR ISI
I. Pendahuluan
II. Proyeksi Pengembangan Energi Baru Terbarukan
III. Roadmap Pengembangan Panas Bumi 2012 - 2025
IV. Roadmap Pengembangan Bioenergi 2012 - 2025
V. Roadmap Pengembangan Aneka Energi Baru dan Energi
Terbarukan 2012 – 2025
VI. Roadmap Pengembangan Konservasi Energi 2012 - 2025
Sumber:
IEA, Keyword Energy Statistic 2010
© DJEBTKE KESDM - 2012
• Kebutuhan energi tahun 2010 sebesar 1138 Juta SBM yang suplainya
dipenuhi oleh Minyak 48,39%, Gas Bumi 19,97%, Batu Bara 24,74% dan
Energi Terbarukan 6,9%
• Kebutuhan energi tahun 2015 sebesar 1576 Juta SBM yang suplainya
dipenuhi oleh Minyak 38,6%, Gas Bumi 19,53%, Batu Bara 33,51%, Energi
Baru 0,2% dan Energi Terbarukan 8,1%
• Kebutuhan energi tahun 2020 sebesar 2126 Juta SBM yang suplainya
dipenuhi oleh Minyak 29,3, Gas Bumi 19%, Batu Bara 35,19%, Energi Baru
3,4% dan Energi Terbarukan 13,1%
• Kebutuhan energi tahun 2025 sebesar 2785 Juta SBM yang suplainya
dipenuhi oleh Minyak 23,7%, Gas Bumi 19,7%, Batu Bara 35,4%, Energi
Baru 4,5% dan Energi Terbarukan 16,7%
Minyak
Minyak
Gas 29,3%
48,4% Gas
20,0%
19,0%
2015 EB
2025
2,1%
ET ET
Batubara 8,1% 16,7% EB
31,6% Batubara
3,6%
36,3%
Minyak
38,6% Minyak
Gas 23,7%
Gas
19,5% 19,7%
Surya
Surya Biofuel 0,5%
0,0% Biomasa
0,1%
0,8%
Biofuel
Hidro 12,8%
31,1% Biomasa
17,2%
Hidro
Panas Bumi
3,9%
2,1%
Panas Bumi
38,4%
2015 2025
Surya Surya
Biofuel 0,4%
0,0%
1,0%
Biomasa
Hidro Biofuel
1,0%
24,1% 17,9%
Hidro
3,5%
Biomasa
Panas Bumi
Panas Bumi 31,4%
26,2%
2,5%
TARGET REALISTIS
PENGEMBANGAN ENERGI BARU TERBARUKAN
2010 2025
Panas Bumi
Hidro
Biofuel Biomassa 2,1% 3,9% Surya
0,1% 0,8% 0,0% Biofuel
Biomasa
CBM 3,0% Panas Bumi Hidro
5,2%
0,0% 4,4% 4,0%
Batubara Surya
24,7% 0,1%
Batubara CBM
36,3% 3,6%
Minyak
48,39%
Gas Minyak
19,97% 23,7%
Gas
19,7%
DIERSIVIKASI
20,6% 36,25%
1138
ENERGI
Juta SBM Batu Bara
EBT 6.9%
Batu Bara 24,7 % 19.68 %
30%
19,97% 41.7% Gas
Gas
23.68
Minyak 48,39% 20% %
Minyak
2010 2015 2020
Target 2025
Note:
• Efisiensi thermal Pembangkit Listrik Tenaga Air dan Panas Bumi sebesar 25%
• 1 TOE = 7,33 SBM
© DJEBTKE KESDM - 2012
DAFTAR ISI
I. Pendahuluan
II. Proyeksi Pengembangan Energi Baru Terbarukan
III. Roadmap Pengembangan Panas Bumi 2012 - 2025
IV. Roadmap Pengembangan Bioenergi 2012 - 2025
V. Roadmap Pengembangan Aneka Energi Baru dan Energi
Terbarukan 2012 – 2025
VI. Roadmap Pengembangan Konservasi Energi 2012 - 2025
TOTAL KAPASITAS
PENGEMBANGAN
MW 1.226 2.004 5.389 6.141
1. Data Belum Memadai Koordinasi lintas sektor kurang optimal Menyusun perencanaan kerja dengan unit DJEBTKE
terkait (Badan Geologi, Biro Hukum dan
Humas, Pemda, dll)
Regulasi belum harmonis Revisi peraturan-peraturan terkait panas
bumi
Terbatasnya SDM Ahli panas bumi Melaksanakan sosialisasi panas bumi ke
perguruan tinggi (kegiatan Geothermal
goes to campuss)
2. Panjangnya Tahapan Regulasi PSP belum efisien Revisi Peraturan Menteri ESDM No. DJEBTKE
Prosedur PSP 02/2009 tentang Pedoman Penugasan
Survei Pendahuluan Panas Bumi
4. Investasi Kurang Tingginya resiko hulu panas bumi Melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Kemenkeu
Menarik menyiapkan “geothermal fund” untuk
eksplorasi bagi pengembang panas bumi
Pemerintah melakukan kegiatan eksplorasi KESDM
panas bumi
Dukungan Perbankan nasional masih Melalui Bank Indonesia (BI) sedang mengkaji Kemenkeu
rendah insentif pendanaan untuk pengembangan
energi terbarukan melalui program green
banking
5. Harga Belum Subsidi listrik dan BBM masih Mengalihkan subsidi listrik dan BBM kepada KESDM, Kemenkeu
Mencapai diterapkan energi panas bumi
Keekonomian Proses lelang dengan mekanisme • Merevisi PP 59/2007 terkait mekanisme KESDM
harga terendah lelang WKP panas bumi
• Penerapan Peraturan Menteri No. 22/2012
Harga jual energi rendah dan berlaku
terkait Feed-in Tariff panas bumi
sama (flat) untuk setiap daerah
6. Negosiasi Kontrak PLN merupakan single buyer listrik Pemerintah melalui PMK No. Kemenkeu
Membutuhkan Waktu (monopoli) 139/PMK.011/2011 memberikan jaminan
Yang Lama kelayakan usaha kepada PT. PLN (Persero)
Jaminan Kelayakan Usaha (JKU) Menyusun standar kriteria untuk memperoleh Kemenkeu,
belum memenuhi kebutuhan JKU Kemen BUMN
pengembang
Regulasi belum mengatur kewajiban Menegaskan ketentuan di dalam PPA, terkait KESDM, PLN
pembangunan jaringan transmisi kewajiban pembangunan jaringan transmisi
secara tegas
Standar PPA belum ditetapkan Menetapkan standar PPA untuk proyek panas KESDM, PLN
bumi
DAFTAR ISI
I. Pendahuluan
II. Proyeksi Pengembangan Energi Baru Terbarukan
III. Roadmap Pengembangan Panas Bumi 2012 - 2025
IV. Roadmap Pengembangan Bioenergi 2012 - 2025
V. Roadmap Pengembangan Aneka Energi Baru dan Energi
Terbarukan 2012 – 2025
VI. Roadmap Pengembangan Konservasi Energi 2012 - 2025
Catatan:
• Merupakan Proyeksi Energi Final
• Satuan: sesuai satuan komoditas bioenergi
PERMASALAHAN KEBIJAKAN/
LAINNYA REGULASI
2. Ketersediaan − Jaringan penyaluran listrik berbasis −Koordinasi dengan instansi terkait untuk EBTKE ESDM, DJK ESDM,
infrastruktur Bioenergi terbatas penambahan sarana distribusi BBN Ditjen Migas ESDM,
bioenergi. − Pendanaan dan mekanismenya belum −Percepatan pembangunan infrastruktur Kemenhut, Kementan,
memadai produksi dan penyaluran bioenergi yakni : Kemenkeu, Perbankan, PT
− Infrastruktur produksi dan penyaluran a. Pembangunan instalasi penyaluran dari PLN (Persero) dan PT
BBN terbatas pembangkit listrik berbasis bioenergi ke Pertamnina (Persero)
jaringan listrik nasional (jaringan listrik
PLN)
b. Promosi investasi bioenergi ke pihak
perbankan dan calon investor lainnya
3. Jaminan pasokan − Belum ada pemetaan lahan bioenergi −Pembatasan ekspor biomassa untuk bahan EBTKE ESDM, Kemenhut,
bahan baku yang potensial bakar pembangkit listrik. Kementan, Kemenkeu,
− Tanaman bioenergi yang sudah −Pemetaan lahan bioenergi yang potensial. Kemendag, Badan
komersil masih diprioritaskan untuk −Peningkatan pengembangan bioenergi Pertanahan Nasional, Litbang
pangan berbasis bahan baku non-pangan. Perkebunan dan Pertanian
− Produktivitas tanaman bioenergi selain −Koordinasi dengan Kementerian Pertanian Kementan, Perguruan Tinggi,
sawit masih rendah mengenai litbang peningkatan produktivitas BUMN Perkebunan dan
− Lahan untuk bahan baku bioenergi tanaman sawit. Perusahaan Perkebunan
terbatas −Koordinasi dengan K/L mengenai
− Limbah biomassa lebih banyak yang pemanfaatan lahan marginal untuk tanaman
diekspor bioenergi.
© DJEBTKE KESDM - 2012
4. Kebijakan/regulasi − Koordinasi antar instansi lemah −Payung hukum pelaksanaan pengembangan Sektor ESDM, Kemenko
(Kementerian, Pemda, BUMN, EBT yang memadai. Perekonomian,
Swasta, dll) −Peningkatan koordinasi antar instansi Kementerian Terkait
− Insentif untuk produsen dan (Kementerian, Pemda, BUMN, Swasta, dll). (Sesuai regulasi yang akan
konsumen masih kurang −Pemberian insentif bagi produsen dan diterbitkan), PT PLN
− Payung hukum pelaksanaan konsumen bioenergi. (Persero) dan PT
pengembagan EBT belum −Pengintegrasian kebijakan lintas sektoral. Pertamnina (Persero),
memadai −Revisi Indeks Pasar BBN yang memenuhi Asososiasi di bidang EBT,
− Belum ada kebijakan optimasi keekonomian. perguruan Tinggi, dan
pemanfaatan biomasa/limbah −Kebijakan optimalisasi pemanfaatan LSM di bidang EBT
− Kebijakan lintas sektoral tidak biomassa/limbah.
terintegrasi
5. Permasalahan − Kesadaran masyarakat dalam −Peningkatan dukungan Badan Usaha dalam Sektor ESDM, Kemenko
lainnya mendukung pemanfaatan peningkatan pemanfaatan bioenergi. Perekonomian,
bioenergi masih rendah −Peningkatan kesadaran masyarakat dalam Kementerian Terkait
− Resistensi Industri terhadap mendukung pemanfaatan bioenergi. (Sesuai regulasi yang akan
penerapan persentase −Peningkatan kapasitas Sumber Daya diterbitkan), PT PLN
pemanfaatan BBN Manusia nasional dalam penguasaan (Persero) dan PT
− Ahli bioenergi nasional masih teknologi PLT biomassa. Pertamnina (Persero),
sedikit −Peningkatan jumlah ahli bioenergi nasional. Asososiasi di bidang EBT,
− Dukungan badan usaha masih −Peningkatan kapasitas industri lokal dalam perguruan Tinggi, dan
rendah usaha penunjang bioenergi. LSM di bidang EBT
− Kapasitas Industri lokal masih −Law enforcement penerapan persentase
rendah pemanfaatan BBN oleh perusahaan otomotif.
DAFTAR ISI
I. Pendahuluan
II. Proyeksi Pengembangan Energi Baru Terbarukan
III. Roadmap Pengembangan Panas Bumi 2012 - 2025
IV. Roadmap Pengembangan Bioenergi 2012 - 2025
V. Roadmap Pengembangan Aneka Energi Baru dan Energi
Terbarukan 2012 – 2025
VI. Roadmap Pengembangan Konservasi Energi 2012 - 2025
SURYA
JENIS ENERGI SATUAN 2012 2015 2020 2025
Tambahan Kapasitas MW 39 180 380 490
Kumulatif Kapasitas
MW 59 239 619 1.109
Terpasang
DAFTAR ISI
I. Pendahuluan
II. Proyeksi Pengembangan Energi Baru Terbarukan
III. Roadmap Pengembangan Panas Bumi 2012 - 2025
IV. Roadmap Pengembangan Bioenergi 2012 - 2025
V. Roadmap Pengembangan Aneka Energi Baru dan Energi
Terbarukan 2012 – 2025
VI. Roadmap Pengembangan Konservasi Energi 2012 - 2025
1. Manajemen Energi • Ketidaktahuan tentang • Kegiatan sosialisasi manajemen energi Industri, Kementerian
Belum Diterapkan manajemen energi • Menyusun regulasi baru yang bersifat Perindustrian, Asosiasi
• Pelaksanaan regulasi masih lebih mengikat atau mandatori
bersifat sukarela • Menyampaikan surat edaran atau surat
• Pelaksanaan regulasi mandatori teguran tertulis kepada industri > 6000
manajemen energi belum efektif (> TOE per tahun untuk melaksanakan
6000 TOE per tahun) manajemen energi
• Reward and Punishment belum • Menerapkan pelaksanaan reward and
diterapkan punishment
• Manajer energi yang tersertifikasi • Menunjuk dan memberikan
masih sangat terbatas kesempatan kepada industri > 6000
• Standard kompetensi auditor TOE per tahun agar mengirimkan
energi belum ada peserta yang ditunjuk sebagai manajer
• Tenaga yang kompeten masih energi
terbatas • Menyusun Standard kompetensi auditor
• Tenaga Asessor masih terbatas energi
• Melakukan pendidikan dan pelatihan
• Melakukan pendidikan dan pelatihan
2. Infrastruktur tidak • Pola pendanaan investasi • Menyusun guideline pendanaan investasi Kemenkeu, Institusi
memadai konservasi energi belum ada konservasi energi perbankan, Asosiasi,
• Dukungan Perbankan nasional • Melakukan sosialisasi konservasi energi di sektor
masih lemah perbankan dan berkonsultasi dengan Kementerian
• Mekanisme insentif/disinsentif Keuangan dan Bank Indonesia
untuk produsen peralatan • Menyusun tatacara dan mekanisme
hemat energi dan pengguna insentif/disinsentif untuk produsen peralatan hemat
energi kurang dari 6000 TOE energi dan pengguna energi kurang dari 6000 TOE
per tahun belum ada per tahun
• Investasi awal teknologi hemat • Mengusulkan kepada Kementerian Keuangan agar
energi relatif mahal dapat diberikan kemudahan fasilitas investasi
• Sarana/Prasarana sosialisasi konservasi energi (sebagai contoh: tax holiday dan
konservasi energi masih PPNDTP)
terbatas • Melengkapi sarana/prasarana untuk sosiaslisasi
• Sumber dana khusus untuk konservasi energi
KE misal berupa dana bergulir • Meniadakan disparitas antara harga subsidi dengan
dan berbunga rendah belum harga keekonomian (listrik dan BBM) sehingga
tersedia mendorong sumber dana khusus untuk KE
• Model ESCO sebagai • Perlu ada pilot project sebagai showcase,
alternatif pembiayaan proyek sosialisasi kepada pengguna energi dan perbankan,
investasi EE belum diterapkan akreditasi ESCO untuk meningkatkan trust dari user
dan perbankan (butuh peraturan dari BI dan
regulasi channeling), bantuan pendanaan dan
guarantee scheme dari Pemerintah sebagai
antisipasi proyek gagal
© DJEBTKE KESDM - 2012
Go Green Indonesia !
energi hijau, energi masa depan
LAMPIRAN
TOTAL KAPASITAS PENGEMBANGAN (MW) 1.226 1.341 1.344 1.569 2.004 3.019 3.319 3.744 4.279 5.389 5.636 5.766 5.941 5.981 6.141
Jenis
Satuan 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Bioenergi
Biofuel Juta KL 0,36 0,90 1,93 2,31 2,69 3,16 3,63 4,28 4,92 5,80 6,67 8,61 9,91 11,75 13,51
Biodiesel Juta KL 0,359 0,9 1,78 2,05 2,35 2,71 3,11 3,58 4,12 4,73 5,45 6,26 7,20 8,28 9,52
Bioethanol Juta KL 0 0 0,05 0,15 0,20 0,30 0,35 0,50 0,58 0,80 0,92 2,00 2,30 3,00 3,45
Biooil Juta KL 0 0 0,1 0,12 0,13 0,15 0,17 0,20 0,23 0,27 0,31 0,35 0,40 0,47 0,54
BioAvtur Juta KL 0 0 0 0 0 0,08 0,08 0,13 0,14 0,14 0,14 0,15 0,15 0,16 0,16
Biogas Juta m3 1,606 3,533 4,593 5,971 7,762 10,091 13,119 17,054 22,170 28,821 37,468 48,708 63,321 82,317 107,012
Biomass MWe 500 550 600 700 875 1.094 1.367 1.709 2.136 2.670 3.338 4.172 5.215 6.519 8.149
Catatan:
• Merupakan Proyeksi Energi Final
• Satuan: sesuai satuan komoditas bioenergi
Jenis
Satuan 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Bioenergi
Biofuel juta 2,08 5,22 11,35 13,67 15,90 19,22 22,05 26,24 30,09 35,43 40,65 52,86 60,69 72,03 82,72
juta
Biodiesel 2,08 5,22 10,32 11,87 13,65 15,70 18,06 20,77 23,88 27,46 31,58 36,32 41,77 48,03 55,24
SBM
juta
Bioethanol 0,33 0,99 1,32 1,98 2,28 3,30 3,80 5,28 6,07 13,20 15,18 19,80 22,77
SBM - -
juta
Biooil 0,70 0,81 0,93 1,06 1,22 1,41 1,62 1,86 2,14 2,46 2,83 3,26 3,75
SBM - -
juta
BioAvtur 0,47 0,49 0,77 0,80 0,83 0,85 0,88 0,91 0,94 0,97
SBM - - - - -
juta
Biogas 0,01 0,01 0,02 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,08 0,11 0,14 0,18 0,23 0,30 0,39
SBM
juta
Biomass 8,95 9,84 10,74 12,53 15,66 19,58 24,47 30,59 38,24 47,80 59,75 74,68 93,35 116,69 145,87
SBM
juta
TOTAL 11,0 15,1 22,1 26,2 31,6 38,8 46,6 56,9 68,4 83,3 100,5 127,7 154,3 189,0 229,0
SBM
ENERGI SURYA
JENIS ENERGI 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Tambahan
10 65 115 115 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Kapasitas (MW)
Kumulatif Kapasitas
39 104 219 334 384 434 484 534 584 634 684 734 784 834
Terpasang (MW)
GWh 135,60 363,36 766,32 1.169,28 1.344,48 1.519,68 1.694,88 1.870,08 2.045,28 2.220,48 2.395,68 2.570,88 2.746,08 2.921,28
Juta STM 0,01 0,03 0,07 0,10 0,12 0,13 0,15 0,16 0,18 0,19 0,21 0,22 0,24 0,25
RESOURCES RESERVE
% %
(MWe) (MWe)
Speculative Hypothetical Possible Probable Proven
8.231 4.964 45.17% 12.909 823 2.288 54.83%
13.195 16.020
29.215
Source: Badan Geologi, Kementerian ESDM Desember 2011
Cad. Terduga
No. Nama WKP Panas Bumi Renc. Peng. Harga per kWh Status Pemegang IUP Permasalahan
(MW)
LIKI PINANGAWAN PT. Supreme Energy Negosiasi PPA, proses
1 400 220 9.4 ¢ USD IUP Telah Terbit
MUARALABOH, SUMBAR Muaralaboh relinquish
2 GN. RAJABASA, LAMPUNG 91 220 9.5 ¢ USD IUP Telah Terbit PT. Supreme Energy Rajabasa
3 JABOI, NAD 50 10 Rp. 1705 IUP Telah Terbit PT. Sabang Geothermal Energi
SORIK MARAPI-ROBURAN- PT. Sorik Marapi Geothermal
4 200 240 8.10 ¢ USD IUP Telah Terbit
SAMPURAGA, SUMUT Power
CISOLOK CISUKARAME,
5 30 - 45 40 Rp. 630,00 IUP Telah Terbit PT. Jabar Rekind Geothermal Negosiasi PPA
JABAR
GN. TANGKUBAN PERAHU, PT. Tangkuban Perahu
6 100 120 Rp. 533,60 IUP Telah Terbit Negosiasi PPA
JABAR Geothermal Power
7 GN. TAMPOMAS, JABAR 20 - 50 45 Rp. 598,00 IUP Telah Terbit PT. Wijaya Karya Jabar Power Negosiasi PPA
Negosiasi PPA, ijin pinjam
8 GN. UNGARAN, JATENG 100 110 8.09 ¢ USD IUP Telah Terbit PT. Giri Indah Sejahtera
pakai lahan
PT. Sokoria Geothermal Negosiasi PPA, proses
9 SOKORIA, NTT 30 30 Rp. 1.250,69 IUP Telah Terbit
Indonesia relinquish
10 ATADEI, NTT 40 10 9.5 ¢ USD IUP Telah Terbit PT. Westindo Utama Karya Negosiasi PPA
PT. Star Energy Geothermal
11 JAILOLO, MALUT 75 10 Rp. 1.727,54 IUP Telah Terbit Negosiasi PPA
Halmahera
PT. Chevron Geothermal Suoh
12 SUOH SEKINCAU, LAMPUNG 230 220 6.9 ¢ USD IUP Telah Terbit Negosiasi PPA
Sekincau
PT. Supreme Energy Rantau
13 RANTAU DEDAP, SUMSEL 106 220 8.86 ¢ USD IUP Telah Terbit
Dedap
14 BATURADEN, JATENG 175 220 9.47¢ USD IUP Telah Terbit PT. Sejahtera Alam Energy Negosiasi PPA
Negosiasi PPA,
15 GUCI, JATENG 79 55 9.09 ¢ USD IUP Telah Terbit PT. Spring Energi Sentosa
ijin pinjam pakai lahan
KALDERA DANAU BANTEN,
16 115 110 8.39 ¢ USD IUP Telah Terbit PT. Sintesa Banten Geothermal Negosiasi PPA
BANTEN
17 BLAWAN - IJEN, JATIM 270 110 8.58 ¢ USD IUP Telah Terbit PT. Medco Cahaya Geothermal Negosiasi PPA
Cad. Terduga
No. Nama WKP Panas Bumi Renc. Peng. Harga per kWh Status Pemegang IUP Permasalahan
(MW)
18 TELAGA NGEBEL, JATIM 120 165 7.55 ¢ USD IUP Telah Terbit PT. Bakrie Darmakarya Energi Negosiasi PPA
19 HU'U DAHA, NTB 65 20 9.65 ¢ USD IUP Telah Terbit PT. Pacific Geo Energy Negosiasi PPA
20 SEULAWAH AGAM, NAD 160 55 - Proses lelang - -
21 SUWAWA, GORONTALO 110 - - Gagal Lelang - Tidak ada yg daftar
13 Buyan Bratan (Bedugul) PT. PGE Bedugul JOC - Bali Energy, Ltd 276 -
14 Ulumbu PT. PLN (Persero) Ulumbu PT. PLN (Persero) 199 -
15 Tulehu PT. PLN (Persero) Tulehu PT. PLN (Persero) 100 -
16 Cibuni KJK Teknosa Cibuni KJK Teknosa 140 -
17 Iyang-Argopuro PT. PGE Iyang Argopuro PT. PGE 295 -
18 Kotamobagu PT. PGE Kotamobagu PT. PGE 410 -
PT. Wahana
19 Ciater Ciater PT. Wahana Sembada Sakti 90 -
Sembada Sakti
© DJEBTKE KESDM - 2012
TOTAL 10,869 1.226
Energi dan Sumber Daya Mineral untuk Kesejahteraan Rakyat 62
WKP PANAS BUMI Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
DALAM TAHAP NEGOSIASI PPA
Dev. Plan Price per
No. GWA IUP Issued IUP Holder COD Target Status Obstacles And Progress
(MW) kWh
16 Februari PT. Sabang Geothermal PPA negotiation, (power price
1 JABOI, NAD 10 Rp. 1705 2014 Exploration
2010 Energi exceed 9.7 cent USD /kWH)
CISOLOK
19 Nopember
2 CISUKARAME, 50 Rp. 630,00 PT. Jabar Rekind Geothermal 2014 Exploration PPA negotiation, forestry permit
2009
JABAR
GN. TANGKUBAN 26 Nopember PT. Tangkuban Perahu
3 110 Rp. 533,60 2015 Exploration PPA negotiation, forestry permit
PERAHU, JABAR 2009 Geothermal Power
GN. TAMPOMAS, 4 Nopember
4 45 Rp. 598,00 PT. Wijaya Karya Jabar Power 2014 Exploration PPA negotiation, forestry permit
JABAR 2009
GN. UNGARAN,
5 110 8.09 ¢ USD 29 Juli 2010 PT. Giri Indah Sejahtera 2015 Exploration PPA negotiation, forestry permit
JATENG
PT. Sokoria Geothermal
6 SOKORIA, NTT 15 Rp. 1.250,69 26 April 2010 2014 Exploration PPA negotiation, forestry permit
Indonesia
7 ATADEI, NTT 5 9.5 ¢ USD 10 Juli 2010 PT. Westindo Utama Karya 2014 Exploration PPA renegotiation
09 Desember PT. Star Energy Geothermal PPA negotiation, (power price
8 JAILOLO, MALUT 10 Rp. 1.727,54 2014 Exploration
2009 Halmahera exceed 9.7 cent USD /kWH)
SUOH SEKINCAU, 06 Desember PT. Chevron Geothermal
9 220 6.9 ¢ USD 2016 Exploration PPA negotiation
LAMPUNG 2010 Suoh Sekincau
10 HU'U DAHA, NTB 20 9.65 ¢ USD 14 Juli 2010 PT. Pacific Geo Energy 2014 Exploration PPA negotiation, forestry permit
KALDERA DANAU PT. Synthesa Banten
11 110 8.39 ¢ USD 2011 2016 Exploration PPA negotiation, forestry permit
BANTEN, BANTEN Geothermal
BLAWAN - IJEN, PT. Medco Cahaya
12 110 8,58 ¢ USD 25 Mei 2011 2017 Exploration PPA negotiation, forestry permit
JATIM Geothermal
TELAGA NGEBEL,
13 165 7,55 ¢ USD 16 Juni 2011 PT. Bakrie Darmakarya Energi 2015 Exploration PPA negotiation, forestry permit
JATIM
14 GUCI, JATENG 55 9,09 ¢ USD 11 April 2011 PT. Spring Energy Sentosa 2015 Exploration PPA negotiation, forestry permit
TOTAL 1.055
© DJEBTKE KESDM - 2012
2015 EB 2025
0,2%
EB
ET
ET 4,5%
15,6%
Batubara 7,1% Batubara
34,5% 36,5%
Minyak
38,6% Minyak
23,7%
Gas Gas
19,5% 19,7%
DIERSIVIKASI
20,6% 36.5%
1124
ENERGI
Juta SBM Batu Bara
EBT 5.9%
Batu Bara 25 % 19.7 %
30%
21.2% 41.7% Gas
Gas
23.7 %
Minyak 47.8% 20% Minyak
2010 2015 2020
Target 2025
Note:
• Efisiensi thermal Pembangkit Listrik Tenaga Air dan Panas Bumi sebesar 25%
• 1 TOE = 7,33 SBM
© DJEBTKE KESDM - 2012
Biofuel Surya
Surya 0,1% 0,1%
0,0%
Biomassa Biofuel
Hidro
0,8% 1,7%
3,0%
Hidro Biomassa
2,9% 2,2%
Panas Bumi
2,1%
Panas Bumi
5,0%
TARGET REALISTIS
PENGEMBANGAN ENERGI BARU TERBARUKAN
2010 2025
Panas Bumi Panas Bumi
Hidro 4,4%
Biofuel Biomassa 2,1% 2,9% Surya Hidro
0,8% Biofuel Biomassa
0,1% 0,0% 2,9%
3,0% 5,2%
CBM Surya
0,0% 0,1%
Batubara CBM
Batubara 4,5%
25,0% 36,5%
Minyak Minyak
47,8% 23,7%
Gas
Gas
21,2% 19,7%
Catatan:
• Merupakan Proyeksi Energi Primer
• Satuan: Juta SBM (Setara Barel Minyak)
• Share terhadap total energi primer tahun 2025 sebesar % dari 2785 Juta SBM