Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KI2241

ENERGETIKA KIMIA

PERCOBAAN B-2

KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU

Nama : Harid Muhtadi

NIM : 10515043

Kelompok :1

Tanggal percobaan : 06 Februari 2019

Tanggal pengumpulan : 13 Februari 2019

Asisten : M. Miftahul Madya (20518304)

LABORATORIUM KIMIA FISIK

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2019
I. JUDUL PERCOBAAN
Kelarutan sebagai Fungsi Suhu

II. TUJUAN PERCOBAAN


1. Menentukan kelarutan asam oksalat pada suhu tertentu.
2. Menentukan kalor pelarutan diferensial asam oksalat.

III. TEORI DASAR

Kelarutan dari suatu zat dalam suatu pelarut, adalah banyaknya suatu zat dapat
larut secara maksimum dalam suatu pelarut pada kondisi tertentu. Biasanya
dinyatakan dalam satuan mol/liter. Jadi, bila batas kelarutan tercapai, maka zat yang
dilarutkan itu berada dalam batas kesetimbangan. Artinya, jika zat terlarut ditambah,
maka akan dihasilkan larutan jenuh, sedangkan sebaliknya, bila zat yang dilarutkan
dikurangi, akan terjadi larutan yang belum jenuh. Dan kesetimbangan tergantung pada
suhu larutan.
Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang
dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh atau larutan yang partikel-
partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi. Pada umumnya, kelarutan zat
padat dalam larutan akan bertambah bila suhu dinaikkan, Dalam larutan jenuh terjadi
kesetimbangan antara molekul yang larut dan yang tidak larut. Kesetimbangan
tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:
𝑎𝑧 𝑎𝑧
𝐾= ′= = 𝛾 . 𝑚𝑧
𝑎𝑧 1
dimana :
𝑎𝑧 = keaktifan zat yang terlarut
𝑎𝑧 ′ = keaktifan zat yang tidak larut, yang mengambil harga satu untuk zat padat
dalam keadaan standar
𝛾 = koefisien kelarutan zat yang larut
𝑚𝑧 = kemolaran zat yang larut karena larutan jenuh = kelarutan

IV. DATA PENGAMATAN

massa piknometer kosong = 𝑚𝑝𝑘 = 24,38 gram


massa piknometer berisi air = 𝑚𝑝𝑎 = 73,54 gram
𝑔𝑟
𝑀𝑁𝑎𝑂𝐻 = 0,5084 M 𝜌𝑎𝑖𝑟 (26,8 ℃) = 0,996567 𝑚𝐿

Suhu ruangan = 26,8 oC

Suhu larutan Volume titrasi (mL) Massa piknometer + zat


asam oksalat I II V rata-rata / 𝑚𝑝𝑧 (gram)
o
60 C 16,20 16,10 16,15 74,39
o
55 C 14,10 14,30 14,20 74,29
o
50 C 11,50 11,60 11,55 74,16
o
45 C 9,80 9,90 9,85 74,01
Tabel 1. Data volume titrasi dan massa piknometer berisi zat pada berbagai suhu.

V. PENGOLAHAN DATA
1) Penentuan volume piknometer
𝑚𝑝𝑎 − 𝑚𝑝𝑘 77,54 − 24,38
𝑉𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 = = = 53,34312695 𝑚𝐿
𝜌𝑎𝑖𝑟 (𝑇=26,8𝑜 𝐶) 0,996567

2) Penentuan massa jenis asam oksalat


Nilai massa jenis asam oksalat pada berbagai suhu ditentukan dengan persamaan:
𝑚𝑝𝑙 − 𝑚𝑝𝑘
𝜌𝑎𝑜 =
𝑉𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
Pada suhu 60oC, nilai massa jenis asam oksalat yaitu
(74,39 − 24,38) 𝑔 𝑔
𝜌𝑎𝑜 = = 0,937515344 3
53,34312695 𝑚𝐿 𝑐𝑚
Dengan cara perhitungan yang sama, diperoleh nilai massa jenis asam oksalat
pada suhu-suhu lainnya sebagai berikut :

Suhu larutan Massa piknometer + zat Massa jenis


asam oksalat / 𝑚𝑝𝑧 (gram) asam oksalat (g/cm3)
60oC 74,39 0,937515344
o
55 C 74,29 0,935640688
50oC 74,16 0,933203636
45oC 74,01 0,930391652
Tabel 2. Massa jenis asam oksalat pada berbagai suhu.

3) Penentuan kelarutan asam oksalat dalam larutan jenuh asam oksalat


a) Konsentrasi larutan jenuh asam oksalat
Persamaan reaksi titrasi asam basa:
H2C2O4 (aq) + 2 NaOH (aq)  Na2C2O4 (aq) + 2 H2O (l)
mol H2C2O4 = ½ mol NaOH
10 𝑚𝐿 1
× [𝐻2 𝐶2 𝑂4 ] × 𝑉𝐻2𝐶2𝑂4 = × [NaOH] × 𝑉𝑁𝑎𝑂𝐻
100 𝑚𝐿 2
Pada suhu 60oC, nilai konsentrasi larutan jenuh asam oksalat yaitu
0,5084 𝑀 × 16,15 𝑚𝐿
[𝐻2 𝐶2 𝑂4 ] 𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ = = 1,642132 𝑀
2 × 0,1 × 25 𝑚𝐿
Dengan cara perhitungan yang sama, diperoleh nilai konsentrasi larutan jenuh
asam oksalat pada suhu-suhu lainnya sebagai berikut :

Suhu larutan Volume rata-rata


[𝐻2 𝐶2 𝑂4 ] 𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ (M)
asam oksalat titrasi (mL)
60oC 16,15 1,642132
o
55 C 14,20 1,443856
o
50 C 11,55 1,174404
o
45 C 9,85 1,001548
Tabel 3. Nilai konsentrasi larutan jenuh asam oksalat pada berbagai suhu.

b) Massa 100 mL asam oksalat


𝑚𝐴 = 100 𝑚𝐿 . 𝜌𝑎𝑜
Pada suhu 60oC, massa 100 mL asam oksalat yaitu
𝑚𝐴 = 100 𝑚𝐿 . 0,937515344 g/cm3 = 93,75153438 g
Dengan cara perhitungan yang sama, diperoleh massa 100 mL asam oksalat
pada suhu-suhu lainnya sebagai berikut :

Suhu larutan Massa jenis Massa 100 mL


3
asam oksalat asam oksalat (g/cm ) asam oksalat / 𝑚𝐴 (g)
60oC 0,937515344 93,75153438
o
55 C 0,935640688 93,5640688
o
50 C 0,933203636 93,32036355
o
45 C 0,930391652 93,03916519
Tabel 4. Massa 100 mL asam oksalat pada berbagai suhu.

c) Massa 90 mL air
𝑚𝐵 = 90 𝑚𝐿 . 𝜌𝑎𝑖𝑟 (𝑇=26,8𝑜 𝐶) = 90 𝑚𝐿 . 0,996567 g/cm3 = 89,69103 g

d) Massa 10 mL asam oksalat jenuh


𝑚𝐶 = 𝑚𝐴 − 𝑚𝐵 = (massa 100 mL asam oksalat) – (massa 90 mL air)
Pada suhu 60oC, 𝑚𝐶 = 93,75153438 g – 89,69103 g = 4,060504376 g
Dengan cara perhitungan yang sama, diperoleh hasil sebagai berikut :

Suhu larutan Massa 100 mL Massa 10 mL asam


asam oksalat asam oksalat / 𝑚𝐴 (g) oksalat jenuh / 𝑚𝐶 (g)
o
60 C 93,75153438 4,060504376
o
55 C 93,5640688 3,873038801
50oC 93,32036355 3,629333552
45oC 93,03916519 3,348135189
Tabel 5. Massa 10 mL asam oksalat jenuh pada berbagai suhu.
4) Penentuan Massa Asam Oksalat dan Massa Pelarut dalam 10 mL Larutan
Asam Oksalat Jenuh
a) Massa asam oksalat dalam 10 mL larutan jenuh
𝑚𝐷 = 0,01 𝐿 × [𝐻2 𝐶2 𝑂4 ] × 𝑀𝑟 𝐻2 𝐶2 𝑂4
𝑀𝑟 𝐻2 𝐶2 𝑂4 = 90,03 g/mol
Pada suhu 60oC, 𝑚𝐷 = 0,01 𝐿 × 1,642132 M × 90,03 g/mol = 1,47841144 g
Dengan cara perhitungan yang sama, diperoleh hasil sebagai berikut :

Suhu larutan Massa asam oksalat dalam


[𝐻2 𝐶2 𝑂4 ] 𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ
asam oksalat 10 mL larutan jenuh / 𝑚𝐷 (g)
60oC 1,642132 1,47841144
o
55 C 1,443856 1,29990356
o
50 C 1,174404 1,05731592
o
45 C 1,001548 0,90169366
Tabel 6. Massa asam oksalat dalam 10 mL larutan jenuh pada berbagai suhu.

b) Massa pelarut dalam 10 mL larutan jenuh


𝑚𝑃 = 𝑚𝐶 − 𝑚𝐷 = (massa 10 mL asam oksalat jenuh) – (massa asam oksalat
dalam 10 mL larutan jenuh)
Pada suhu 60oC, 𝑚𝑃 = 4,060504376 g – 1,47841144 g = 2,58209 g
Dengan cara perhitungan yang sama, diperoleh hasil sebagai berikut :

Suhu larutan massa pelarut


𝑚𝐶 (g) 𝑚𝐷 (g)
asam oksalat / 𝑚𝑃 (g)
o
60 C 4,060504376 1,47841144 2,58209
o
55 C 3,873038801 1,29990356 2,57314
50oC 3,629333552 1,05731592 2,57202
45oC 3,348135189 0,90169366 2,44644
Tabel 7. Massa pelarut pada berbagai suhu dalam 10 mL larutan jenuh asam
oksalat
5) Penentuan Kelarutan Zat (𝒎𝒛 )

10 𝑚𝐿 1000 𝑔/𝑘𝑔
𝑚𝑧 = × [𝐻2 𝐶2 𝑂4 ] ×
1000 𝑚𝐿/𝐿 𝑚𝑃

Pada suhu 60oC, kelarutan asam oksalat yaitu:


10 𝑚𝐿 1000 𝑔/𝑘𝑔
𝑚𝑧 = × 1,642132 M × = 6,359693629 𝑚𝑜𝑙/𝑘𝑔
1000 𝑚𝐿/𝐿 2,58209 g
Dengan cara perhitungan yang sama, diperoleh kelarutan asam oksalat pada
suhu-suhu lainnya yaitu sebagai berikut :

Suhu larutan massa pelarut


[𝐻2 𝐶2 𝑂4 ] 𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ 𝑚𝑧 (molal)
asam oksalat / 𝑚𝑃 (g)
o
60 C 1,642132 2,58209 6,359693629
55oC 1,443856 2,57314 5,611271321
o
50 C 1,174404 2,57202 4,566080674
o
45 C 1,001548 2,44644 4,093897156
Tabel 8. Kelarutan asam oksalat pada berbagai suhu larutan.

6) Penentuan Entalpi Pelarutan Diferensial Asam Oksalat


R = 8,314 J mol–1 K–1
T(K) = T(oC) + 273
𝑚𝑧 (𝑇2 ) ∆𝐻𝑠 𝑇2 − 𝑇1
T (oC) T (K) log = ×
𝑚𝑧 (𝑇1 ) 2,303 𝑅 𝑇2 × 𝑇1
60 333
𝑚𝑧 (𝑇2 )
55 328 log × 2,303 𝑅 × (𝑇2 × 𝑇1 )
𝑚𝑧 (𝑇1 )
50 323 ∆𝐻𝑠 = ,
𝑇2 − 𝑇1
45 318
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑇2 > 𝑇1
Tabel 9. Suhu dalam Kelvin.

Pada rentang suhu 55oC hingga 60oC, nilai entalpi pelarutannya adalah
6,359693629
log × 2,303 × 8,314 × (333 × 328)
5,611271321
∆𝐻𝑠 =
333 − 328
= 22743,1549J mol– 1 K– 1

Dengan cara perhitungan yang sama, diperoleh hasil sebagai berikut :

T1 T2 ∆𝐻𝑠 (J mol–1 K–1)


60oC 55oC 22743,1549
55oC 50oC 36317,77032
o o
55 C 45 C 18646,73853
Tabel 10. Nilai entalpi pelarutan asam oksalat pada rentang suhu tertentu.
Maka ∆𝐻𝑠 rata-rata
= (22743,1549 + 36317,77032 + 18646,73853) / 3
= 25902,55459 J mol–1 K–1

7) Grafik penentuan kalor pelarutan diferensial

T (K) 1/T (K–1) 𝑚𝑧 (molal) log 𝑚𝑧


333 0,003003003 6,359693629 0,803436195
328 0,00304878 5,611271321 0,749061269
323 0,003095975 4,566080674 0,65954358
318 0,003144654 4,093897156 0,612136928
Tabel 11. Tabel hubungan antara logaritma kelarutan dan 1/T.

Grafik Logaritma Kelarutan Terhadap 1/T


0.85

0.8

0.75
Log kelarutan

0.7

0.65
y = -1404.4x + 5.0218
R² = 0.9852
0.6

0.55

0.5
0.00298 0.003 0.00302 0.00304 0.00306 0.00308 0.0031 0.00312 0.00314 0.00316
1/T

Diperoleh persamaan garis linier y = -1404.4x + 5.0218


−∆𝐻
Gradien persamaan garis = 2,303𝐷𝑠𝑅
−∆𝐻𝐷𝑠
−1404,4 =
2,303 𝑅
𝐽 𝑱
∆𝐻𝐷𝑠 = 1404,4 × 2,303 × 8,314 = 𝟐𝟔𝟖𝟗𝟎, 𝟐𝟒𝟔𝟐𝟐
𝑚𝑜𝑙. 𝐾 𝒎𝒐𝒍. 𝑲
VI. PEMBAHASAN
VII. KESIMPULAN

Dari percobaan ini, diperoleh nilai kalor pelarutan diferensial asam oksalat
𝑱
adalah 𝟐𝟔𝟖𝟗𝟎, 𝟐𝟒𝟔𝟐𝟐 dan nilai kelarutan asam oksalat pada berbagai suhu
𝒎𝒐𝒍.𝑲

adalah pada suhu 60oC kelarutannya 6,359693629 molal, pada suhu 55oC
kelarutannya 5,611271321 molal, pada suhu 50oC kelarutannya 4,566080674 molal,
dan pada suhu 45oC kelarutannya 4,093897156 molal.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Alberty, Robert A. 1992. Kimia Fisika I. Jakarta : Erlangga. Page 225


Atkins, P. W. 2006. Physical Chemistry. 8th ed. W. H. Freeman and Company : New
York. page 212
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Edisi Ketiga Jilid I.
Jakarta: Erlangga
Lide, David R. 2005. CRC Handbook of Chemistry and Physics, 90th edition. Internet

Version 2010. Boca Raton, FL : Taylor and Francis Group page 2431.

IX. LAMPIRAN
1) Tabel CRC

2) Lembar data pengamatan praktikum.

Anda mungkin juga menyukai