Anda di halaman 1dari 4

Ketika seseorang berada pada ruangan yang remang-remang dalam waktu cukup

lama, retina perlahan-lahan menjadi lebih sensitif terhadap cahaya. Penurunan ambang
penglihatan ini dikenal sebagai adaptasi gelap.
Adaptasi gelap mencaapai maksimal kira-kira 10 menit, sekalipun terjadi penurunan
lebih lanjut setelah waktu yang lebih lama. Sebaliknya bila dari remang-remang melihat ke
arah terang, cahaya yang dirasakan akan lebih terasa silau. Karena mata memerlukan
adaptasi terhadap tempat yang remang-remang atau redup menjadi tempat yang lebih terang
terkena cahaya. Mata beradaptasi memerlukan waktu yang tidak begitu lama kira-kira lima
menit.

Gambar 1. Anatomi mata

Waktu yang digunakan untuk adaptasi gelap ditentukan oleh pembentukan rhodopsin
yang terurai pada saat melihat ke arah yang cukup cahaya atau terang. Dalam cahaya
terang, banyak pigmen terus menerus dipecah dan waktu yang diperlukan dalam cahaya
remang-remang untuk penimbulan jumlah pigmen tertentu yang diperlukan untuk fungsi
optimum sel batang. Sel batang (bacillus) peka terhadap intensitas cahaya sehingga dapat
membedakan terang atau gelap dan sangat penting untuk penglihatan pada waktu cahaya
berkurang atau remang-remang. Pada sel inilah terhadap rhodopsin, yaitu senyawa yang
terdiri dari vitamin A dan protein. Senyawa rhodopsin akan terurai oleh cahaya terang dan
dibentuk kembali diwaktu gelap atau pada waktu remang-remang.
Gambar 2. Adaptasi gelap yang melukiskan hubungan adaptasi kerucut dengan adaptasi
terang
Dalam segmen luar dari bacillus (sel batang) terdapat pigmen rhodopsin berwarna
merah. Saat terang rhodopsin tidak ada karena terus menerus dipecah menjadi scotopsin
dan retinen. Saat gelap rhodopdin tidak dipecah sehingga tertimbun.
Banyaknya vitamin A yang diubah menjadi pigmen peka cahaya tambahan (berasal
dari retina mata), dimana batas akhirnya ditentukan oleh adanya efek ini, maka reseptor
pengihatan secara bertahap akan peka sekali sehingga terangsang dengan jumlah cahaya
yang sedikit saja. Apabila seseorang terus berada ditempat yang gelap ataupun ditempat
yang remang-remang untuk waktu yang sangat lama maka hampir semua retina dan opsiri
yang berada di sel batang dan sel kerucut diubah menjadi pigmen peka cahaya.
Ketika dilakukan segmen kemudian ditemukan fotokimia yang terdapat pada cahaya,
jika didalam sel batang terdapat mosodipsin dan jika didalam sel kerucut terdapat rhodopsin
yang hampir sama dengan rhodopsin terkecuali apabila adanya perbedaan kepekaan
terhadap spektrum cahaya. Sel kerucut yang aktif hanya dapat terlihat dengan baik ketika
dilakukan penglihatan di waktu siang hari. Jika tidak datang dari tempat terang maka
kepekaan dalam retina semakin lama akan bertambah maksimum setelah 20 menit.
Selain perubahan konsentrasi rhodopsin, mata mempunyai dua mekanisme lain
untuk adaptasi terang dan gelap. Yang pertama adalah perubahan pada ukuran pupil. Ini
dapat menimbulkan tingkat adaptasi sekitar 30 kali lipat dalam waktu sepersekian detik.
Karena adanya perubahan pada jumlah cahaya yang masuk melalui pelebaran pupil
tersebut.
Kedua, adalah adaptasi sel saraf yang melibatkan sel saraf yang bekerja pada
rangkaian tahap penglihatan didalam retina sendiri dan di otak. Jadi bila mula-mula intensitas
cahaya itu meningkat, maka intensitas sinyal yang dijalankan oleh sel-sel bipolar, sel
horizontal, sel amokrin dan sel ganglion tersebut sangat besar. Namun intensitas sinyal-
sinyal ini semuanya akan dengan cepat berkurang pada berbagai tingkat penjalaran dalam
lingkungan saraf. Walaupun besarnya adaptasi ini hanya beberapa kali lipat saja
dibandingkan dengan ribuan kali lipat yang terjadi selama adaptasi pupil saja dibandingkan
dengan ribuan kali lipat yang terjadi selama adaptasi pupil hanya terjadi selama sepersekian
detik, berbeda dengan waktu bermenit-menit.
Rhodopsin dibentuk oleh protein yang disebut scotopsin. Retinen adalah aldehyda
dan vitamin A. Retinen diproduksi oleh onzym alkohol derydrogenase, dengan adanya
diphosp opyridio nucleazida dan Hz menjadi vitamin A yang dengan opyridio didalam gelap
menjadi rhodopsin. Agar dapat dibentuk rhodopsin harus ada stratum pigmen yang melekat
pada retina. Stratum pigmen adalah lapisan sel-sel ephitellium yang mengandung butir-butir
pigmen melamin yang melekat pada retina disebelah luarnya, untuk membuat rhodopsin juga
diperlukan oksigen.
DAFTAR PUSTAKA

Ganang , W.F . 1983 . Buku Teks Fisiologi Kedokteran . Jakarta : CV . EGC

Guyton and Hall . 1997 . Fisiologi Kedokteran . Jakarta : CV. EGC

Anda mungkin juga menyukai