Anda di halaman 1dari 8

Perbedaan Pengaruh Terapi Psikoreligius dengan Terapi Musik Klasik

terhadap Kecemasan Pasien Pre Operatif di RSUD dr. H. Abdul Moeloek


Provinsi Lampung

El Rahmayati1, Ririn Sri Handayani2


1,2
Jurusan Keperawatan, Politeknik Kesehatan Tanjungkarang
Email: elrahmayati@poltekkes-tjk.ac.id

Abstract: The Differences Influence Psychoreligious Therapy with Classical Music Therapy
on Pre Operation Patient in RSUD dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province. The surgical
procedure for most patients triggers anxiety and fear. Approximately 60-80% of patients who will
undergo surgery experience anxiety that needs to be intervened in the category of moderate to
severe anxiety (Efendy, 2005 in Faradisi, 2012). This study aims to determine the effect of psycho-
religious therapy and classical music therapy on pre operative patient anxiety in RSUDAM
Lampung Province in 2016. This research type is quasi-experiment research with non-equivalent
control group design. This research was conducted at RSUDAM Lampung Province in September-
November 2016 in three surgical wards: the gelatik room (orthopedic surgery), the kutilang room
(male general surgery) and the rose room (female general surgery). The population taken were all
pre operative patients within the study period. The sampling technique uses a purposive method
and the sample size is 80 people divided into 2 groups ie the group which is given the classical
music intervention and the group that is given psycho-religious therapy with religious music and
murrotal Al Quran surah Arrahman. The data were collected using a survey of Zung Self Anxiety
Rating Scale (ZSARS) instruments before and after treatment. Bivariate analysis was performed
using independent t-test statistic test by setting Alpha value 0,05 and 95% CI. The results of this
study conclude that there are differences of psycho-religious therapy and classical music therapy
on pre operative patient's anxiety at RSUDAM Lampung Province 2016 (p-value 0,030) with a
decrease of ZSARS score in patients treated with psycho-religious therapy 2,250. Researchers
suggested that psycho-religious therapy performed on pre operative patients at RSUDAM
Lampung Province and entered into one form of intervention to decrease preoperative anxiety.

Keywords: Anxiety, classical music, Psychoreligius

Abstrak: Perbedaan Pengaruh Terapi Psikoreligius dengan Terapi Musik Klasik terhadap
Kecemaasan Pasien Pre Operatif di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
Prosedur operasi bagi sebagian besar pasien mencetuskan perasaan cemas dan ketakutan. Sekitar
60-80 % pasien yang akan menjalani operasi mengalami kecemasan yang perlu diintervensi yaitu
dalam kategori kecemasan sedang hingga berat (Efendy, 2005 dalam Faradisi, 2012). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh terapi psikoreligius dan terapi music klasik
terhadap kecemasan pasien pre operatif di RSUDAM Provinsi Lampung Tahun 2016. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan desain non equivalent control group.
Penelitian ini dilaksanakan di RSUDAM Provinsi Lampung pada bulan September-November
2016 di tiga ruang rawat bedah yaitu ruang gelatik (bedah orthopedic), ruang kutilang (bedah
umum pria) dan ruang mawar (bedah umum wanita). Populasi yang diambil adalah semua pasien
pre operatif dalam kurun waktu penelitian. Teknik sampling menggunakan metode purposive dan
besar sampel sebanyak 80 orang yang dibagi ke dalam 2 grup yakni grup yang diberikan intervensi
musik klasik dan grup yang diberikan terapi psiko-religius dengan musik religi dan murrotal Al
Quran surah Arrahman. Pengumpulan data dilakukan dengan survey menggunakan instrumen
Zung Self Anxiety Rating Scale (ZSARS) sebelum dan sesudah perlakuan. Analisis Bivariat
dilakukan menggunakan Uji statistik t-test independent dengan menetapkan nilai Alpha 0,05 dan
95% CI. Hasil penelitian menyimpulkan ada perbedaan pengaruh terapi psiko-religius dan terapi
music klasik terhadap kecemasan pasien pre operatif di RSUDAM Provinsi Lampung tahun 2016
(p-value 0,030) dengan penurunan skor ZSARS pada pasien yang diterapi dengan terapi psiko-
religius sebesar 2,250. Peneliti menyarankan agar terapi psiko-religius dilakukan pada pasien pre
operasi di RSUDAM Provinsi Lampung dan dimasukkan ke dalam salah satu bentuk intervensi
menurunkan kecemasan pre operatif.

Kata kunci: Kecemasan, Musik klasik, Psiko-religius

191
Rahmayati, Perbedaan Pengaruh Terapi Psiko-religius dengan Terapi Musik Klasik ... 192

Kecemasan (ansietas) merupakan respon (2015) dalam penelitiannya di RS dr. Soedarso


individu terhadap suatu keadaan yang tidak Pontianak menyimpulkan bahwa ada pengaruh
menyenangkan dan dialami oleh semua makhluk yang signifikan terapi murottal terhadap tingkat
hidup dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan kecemasan pasien Penyakit Jantung Koroner di
dikomunikasikan secara interpersonal dan Ruang ICCU (thitungsebesar 9,812 (p=0,000=0,05).
merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari, Handayani dkk (2014) dalam penelitiannya
menghasilkan peringatan yang berharga dan terhadap penurunan nyeri dan kecemasan pada
penting untuk upaya memelihara keseimbangan ibu bersalin kala 1 aktif menyimpulkan ada
diri dan melindungi diri (Suliswati, 2005). perbedaan rerata penurunan tingkat kecemasan
Tindakan operasi atau pembedahan sebelumdan sesudah dilakukan terapi murottal
merupakan pengalaman yang sulit bagi hampir dengan nilai p-value<a (0,000<0,05). Penelitian
semua pasien.berbagai kemungkinan buruk bisa Faradisi (2012) terhadap pasien fraktur
saja terjadi yang akan membahayakan pasien. membuktikan bahwa terapi music klasik dan
Respon kecemasan merupakan sesuatu yang terapi murrotal terbukti dapat menurunkan
sering muncul pada pasien yang akan menjalani tingkat kecemasan yang diukur dengan Hamilton
operasi (pre operasi). Sering kali pasien dan Rating Scale Anxiety (HRSA) dan terapi murottal
keluarganya menunjukkan sikap yang agak lebih efektif dalam menurunkan tingkat
berlebihan dengan kecemasan yang mereka kecemasan (nilai t sebesar 2,946 (p=0,000<0,05)
alami.Kecemasan yang mereka alami biasanya namun Faradisi tidak mempublikasikan jenis
terkait dengan segala macam prosedur asing yang musik klasik dan surah Alquran yang digunakan.
harus dijalani pasien dan juga ancaman terhadap Meskipun musik merupakan unsur yang
keselamatan jiwa akibat prosedur pembedahan universal namun musik tidak dapat menggantikan
dan pembiusan. kebutuhan spiritual bagi sebagian individu
Keperawatan pre operatif merupakan termasuk juga umat muslim. Kebutuhan spiritual
tahapan awal dari keperawatan perioperatif. dapat dipenuhi melalui intervensi-intervensi
Kesuksesan tindakan pembedahan secara psikologis dan fisik yang bernuansa religi
keseluruhan sangat tergantung pada fase ini berdasarkan agama dan keyakinan masing-
karena fase pre operatif merupakan awal yang masing individu. Membacakan kitab suci bagi
menjadi landasan untuk kesuksesan tahapan- sebagian individu kemungkinan akan lebih
tahapan berikutnya. Kesalahan yang dilakukan bermakna secara psikologis dan spiritual. Rumah
pada tahap ini akan berakibat fatal pada tahap Sakit yang berdiri atas dasar kemanusiaan
berikutnya (Paryanto, 2009). berdasarkan ajaran agama tertentu biasanya akan
Penelitian Sawitri (2004) di RS Islam menunjukkan identitasnya melalui aktifitas religi
Kustati Surakarta, menunjukkan bahwa jumlah yang lebih menonjol dibandingkan rumah sakit
pasien yang tidak mengalami kecemasan biasa tanpa menghilangkan falsafah merawat
sebanyak 22,4%, dan sisanya mengalami tanpa membeda-bedakan agama, suku, ras dan
kecemasan sebesar 77,6%. Penelitian Makmuri kepercayaan.
et.al (2007) dalam Paryanto (2009) tentang
tingkat kecemasan pre operasi terhadap 40 orang
responden terdapat 40,0% mengalami tingkat METODE
kecemasan sedang, 37,5% dalam kategori ringan,
sebanyak 17,5% mengalami kecemasan berat dan Desain yang digunakan dalam penelitian
5% responden tidak merasa cemas. Beberapa ini adalah desain Quasi-experimental dengan
orang kadang tidak mampu mengontrol desain pre post test. Pada penelitian ini
kecemasan yang dihadapi, sehingga terjadi responden penelitian akan dilakukan pengukuran
disharmoni dalam tubuh. Hal ini akan berakibat tingkat kecemasan sebelum dan sesudah
buruk, karena apabila tidak segera diatasi akan intervensi pada saat menjelang operasi. Waktu
meningkatkan tekanan darah dan pernafasan yang penelitian dilaksanakan pada bulan September s.d
dapat menyebabkan pendarahan baik pada saat November 2016. Penelitian ini dilakukan di RS
pembedahan ataupun pasca operasi. Intervensi Abdul Moeloek Provinsi Lampung di tiga ruang
keperawatan yang tepat diperlukan untuk rawat yaitu ruang gelatik (bedah orthopedic),
mempersiapkan klien baik secara fisik maupun ruang mawar (bedah wanita) dan ruang kutilang
psikis sebelum dilakukan operasi (Efendy, 2005 (bedah pria).
dalam Faradisi, 2012). Populasi pada penelitian ini adalah semua
Terapi yang dikembangkan untuk pasien dewasa yang akan menjalani operasi di
kalangan pasien muslim adalah terapi RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
memperdengarkan Murottal Al Qur’an. Lestari Bulan September s.d November 2016 dengan
193 Jurnal Kesehatan, Volume VIII, Nomor 2, Agustus 2017, hlm 191-198

estimasi populasi berdasarkan data RSUD dr. H. Tabel 2. Karakteristik Responden Penelitian
Abdul Moeloek Provinsi Lampung adalah rata- Variabel n %
rata 300 orang per bulan. Jenis Kelamin
Perhitungan besar sampel yang diambil Perempuan 30 37,5
melalui uji hipotesis untuk penelitian eksperimen Laki-laki 50 62,5
sederhana. Besar sampel yang dibutuhkan dalam Agama
penelitian ini peneliti tetapkan dengan nilai terbesar Islam 74 92,5
yaitu 20 orang per kelompok sampel sehingga Kristen 6 7,5
jumlah keseluruhan sampel pada penelitian ini Pendidikan
adalah 80 orang. Teknik pengambilan sampel SD-SLTP 56 76
(sampling) yang akan digunakan pada penelitian ini SLTA 22 27,5
menggunakan metode Non Probability purposive PT 2 2,5
sampling. Instrumen pengumpulan data dengan Pekerjaan
menggunakan kuisioner Zung Self Anxiety Rating Bekerja 49 61,25
Scale yang dibuat oleh William W. K. Zung M.D Tidak Bekerja 31 38,75
(1929-1992).
2. Gambaran Tanda Vital Sebelum dan
Sesudah Perlakuan
HASIL Berdasarkan hasil pengukuran terhadap
tanda-tanda vital (Tekanan darah, frekuensi
A. ANALISIS UNIVARIAT denyut nadi, dan respirasi rate sebelum dan
sesudah perlakuan baik dengan terapi
Analisis dilakukan pada setiap variabel psikoreligius maupun dengan musik klasik
dari hasil penelitian, baik variabel dependen didapatkan data sebagai berikut:
maupun variabel independen serta karakteristik Tabel 3. Gambaran Tanda Vital Responden
responden. Penelitian Sebelum dan Sesudah
Perlakuan
1. Karakteristik Responden Penelitian Variabel Mean SE Min –
Karakteristik responden penelitian SD Max
berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan, TD Sistolik Sebelum 121,76 1,833 95-200
pekerjaan, Dx Medis dan sumber pembiayaan Intervensi 16,392
perawatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: TD Diastolik 78,73 1,222 50-120
Sebelum Intervensi 10,929
Tabel 1. Karakteristik Umur Responden Nadi sebelum 83,26 0,686 60
Variabel Hasil 6,139 102
Umur Mean : 42,39 tahun Respirasi Rate 21,54 0,185 18
Modus : 36 tahun sebelum 1,653 26
Min : 15 tahun TD Sistolik Sesudah 117,85 1,818 91-200
Max : 88 tahun Intervensi 16,258
TD Diastolik 76,99 1,127 55-120
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Sesudah Intervensi 10,083
responden penelitian ini rata-rata berusia 42,39 Nadi sesudah 82,05 0,478 72
tahun, dengan responden terbanyak berusia 36 4,275 96
tahun. Rentang usia seluruh responden antara 15 Respirasi Rate 20,31 0,151 16
sesudah 1,346 24
tahun hingga 88 tahun.
Dari tabel di atas diketahui bahwa tekanan
darah sistolik responden rata-rata sebelum
perlakuan adalah 121,76 mmHg dan diastolik
rata-rata 78,73 mmHg dengan rentang tekanan
darah sistolik antara 95-200 mmHg dan diastolik
50-120 mmHg. Setelah perlakuan rata-rata
tekanan darah sistolik responden turun menjadi
117,85 mmHg dengan renang 91-200 mmHg,
sedangkan tekanan darah diastolik juga turun
menjadi 76,99 mmHg dengan rentang 55-120
mmHg. Frekuensi denyut nadi responden
Rahmayati, Perbedaan Pengaruh Terapi Psiko-religius dengan Terapi Musik Klasik ... 194

sebelum perlakuan rata-rata 83,26 kali/ menit menggunakan musik klasik adalah -0,050 dengan
dengan rentang frekuensi denyut nadi sebanyak SD 4,596 dan SE-Mean 0,727. Sedangkan selisih
60-102 kali/menit. Setelah perlakuan rata-rata rata-rata skor ZSRAS pada kelompok perlakuan
frekuensi denyut nadi responden menurun menggunakan terapi psiko-religius (mendengarkan
menjadi 82,05 kali/menit dengan rentang murrotal Qur’an Surah Ar-rahman atau
frekuensi 72-96 kali/menit. Sedangkan repirasi mendengarkan musik religi Kristen) adalah 2,25
rate responden sebelum perlakuan rata-rata 21,54 dengan SD 4,721 dan SE-Mean 0,746.
kali/menit dengan rentang frekuensi sebanyak 18-
26 kali/menit, sesudah perlakuan rata-rata B. ANALISIS BIVARIAT
repirasi rate menurun menjadi 20,31 kali/menit
dengan rentang frekuensi menjadi 16-24 Analisis bivariat dilakukan untuk
kali/menit. menjawab hipotesis penelitian berdasarkan
parameter statistik. Dengan menetapkan alpha
3. Gambaran Rata-rata Skor ZSRAS 0,05 dan confidence interval 95%, hasil analisis
Sebelum dan Sesudah Perlakuan bivariat terhadap perbedaan pengaruh terapi
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap psikoreligius dan terapi musik klasik terhadap
skor ZSRAS sebelum dan sesudah perlakuan baik penurunan kecemasan pasien pre operative di
dengan terapi psiko-religius maupun dengan RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
musik klasik didapatkan data sebagai berikut: dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. Gambaran Rata-rata Skor ZSRAS Tabel 6. Analisis Perbedaan Pengaruh Terapi
Responden Penelitian Sebelum dan Psikoreligius dan Terapi Musik
Sesudah perlakuan Klasik terhadap Penurunan
Nilai Kecemasan Pasien Preoperative
Mean SD SE-Mean
ZSARS Mean 95%
Sebelum 23,91 4,816 0,538 Variabel selisih SD SE Sig CI
sebelum (22-tailed) Lower
Sesudah 22,91 5,494 0,614 dan Upper
sesudah
Dari tabel di atas diketahui bahwa sebelum intervensi
perlakuan rata-rata skor ZSARS responden adalah Musik Klasik -0,050
4,596 0,726 0,030 4,374
23,91 dengan SD sebesar 4,816 dan SE Mean Psikoreligius 2,250
4,722 0,746 0,226
sebesar 0,538. Sesudah perlakuan rata-rata skor
ZSARS turun menjadi 22,91 dengan SD sebesar Dari tabel diatas diketahui bahwa rata-rata
5,494 dan SE Mean sebesar 0,614. selisih skor ZSRAS pada kelompok perlakuan
menggunakan musik klasik adalah -0,050 dengan
4. Rata-rata Selisih Nilai Zung Self Anxiety SD 4,596 dan SE-Mean 0,727. Sedangkan selisih
Rating Scale (ZSARS) pada Dua rata-rata skor ZSRAS pada kelompok perlakuan
Kelompok Perlakuan menggunakan terapi psiko-religius (mendengarkan
Berdasarkan hasil analisis terhadap murrotal Qur’an Surah Ar-rahman atau
selisih skor ZSRAS sebelum dan sesudah mendengarkan musik religi Kristen) adalah 2,25
perlakuan baik dengan terapi psiko-religius dengan SD 4,721 dan SE-Mean 0,746. Hasil analisis
maupun dengan musik 97 klasik didapatkan data bivariat dengan t-test independent pada Alpha
sebagai berikut : 0,05 dan CI 95% didapatkan p-value sebesar 0,05
(<Alpha) dengan demikian hasil analisis bivariat
Tabel 5. Rata-rata Selisih Nilai Zung Self memutuskan hipotesis penelitian gagal ditolak
Anxiety Rating Scale (ZSARS) atau ada perbedaan pengaruh terapi psikoreligius
Sebelum dan Sesudah Perlakuan dengan terapi musik klasik terhadap penurunan
pada Dua Kelompok (n1 = 40, n2 = 40) kecemasan (skor ZSRAS) pada pasien pre operatif
Selisih di RSUDAM Provinsi Lampung.
Mean SD SE-Mean
Nilai ZSARS
Musik Klasik (n1) -0,050 4,596 0,727 PEMBAHASAN
Psikoreligius (n2) 2,250 4,721 0,746
Hasil analisis data pada penelitian ini
diperoleh data rata-rata skor ZSRAS responden
Dari tabel di atas diketahui bahwa rata-rata sebelum diberikan perlakuan adalah 23,91
selisih skor ZSRAS pada kelompok perlakuan dimana menurut skala ZSRAS nilai 23,91 masuk
195 Jurnal Kesehatan, Volume VIII, Nomor 2, Agustus 2017, hlm 191-198

dalam kategori kecemasan ringan (20-34). 121,76/78,73 mmHg turun menjadi 117,85/76,99
Menurut Stuart (1998) tingkat kecemasan ringan mmHg. Frekuensi denyut nadi dari 83,26
yang dialami responden berhubungan dengan kali/menit turun menjadi 82,05 kali/menit dan
ketegangan dalam kehidupan akibat adanya respirasi rate dari 21,54 kali/menit turun menjadi
stressor dari luar. Kecemasan ringan juga 20,31 kali/menit.
dianggap sebagai respon normal terhadap stressor Perubahan tanda-tanda vital adalah salah
yang dialami individu. Secara umum rasa cemas satu manifestasi klinis obyektif dari kecemasan.
dimiliki oleh setiap individu, kecemasan Pada penelitian ini jika dilihat nilai rata-rata
merupakan respon yang paling umum yang tekanan darah, nadi dan pernafasan semua masih
menyatakan kondisi “waspada”. dalam batas normal baik sebelum maupun
Menghadapi tindakan operasi merupakan sesudah perlakuan. Hal ini sesuai dengan skor
stresoor tersendiri bagi sebagian besar pasien. ZSRAS yang menunjukkan bahwa rata-rata
Beberapa kekhawatiran muncul terkait dengan responden berada dalam kondisi kecemasan
tindakan yang akan dilakukan. Orang dewasa ringan. Kecemasan ringan berupa perasaan
membayangkan ketakutannya akan tindakan khawatir dan waspada terhadap bahaya yang
anestesi yang membuatnya tidak sadarkan diri mengancam namun tidak membuat individu yang
selama prosedur operasi berlangsung, instrumen mengalaminya menjadi ketakutan sehingga
bedah yang sebagian besar terbuat dari logam, membuat perubahan tanda vital yang bermakna
suara alarm monitor pasien, suhu kamar operasi seperti peningkatan tekanan darah, peningkatan
yang dingin dan nyeri luka operasi setelah sadar denyut jantung dan irama pernafasan. Kecemasan
dari pengaruh anestesi. Meskipun kini tidak ringan pada beberapa individu justru
semua operasi membutuhkan anestesi umum. meningkatkan rasa keingintahuan terhadap hal
Tingkat pendidikan, pengetahuan, yang membuatnya cemas sehingga individu
pengalaman operasi sebelumnya, informasi- tersebut menjadi banyak bertanya, meningkatkan
informasi baik positif maupun negatif tentang kreatifitas dan dapat didorong untuk melakukan
tindakan operasi juga mempengaruhi perasaan hal-hal positif. Namun demikian, kecemasan
cemas seorang pasien yang akan menjalani ringan yang tidak difasilitasi untuk diturunkan
operasi. Pada penelitian ini, sebagian besar tingakatannya atau dipenuhi kebutuhan informasi
responden berpendidikan SD-SLTP (76%), yang diinginkan dapat meningkat menjadi
jenis kelamin mayoritas laki-laki (62,5%) dan kecemasan sedang bahkan berat.
usia rata-rata 42,39%. Dengan tingkat Namun bila dilihat dari data minimal-
pendidikan yang tergolong rendah, umumnya maksimal nilai tanda-tanda vital ada responden
individu akan kesulitan memahami penjelasan yang tekanan sistoliknya mencapai 200 mmHg
yang terlalu kompleks dan memiliki sikap dan diastolik 50-121 mmHg. Menurut JNC VII
yang cenderung pasrah serta tidak banyak tekanan sistolik >160 mmHg dan diastolik >90
bertanya atau mencari informasi. Apabila ada mmHg termasuk ke dalam kategori hypertensi.
hal-hal yang membuatnya merasa cemas, takut Tekanan darah yang tinggi tentu menjadi penyulit
atau keingintahuan yang mendalam umumnya bagi tindakan operasi. Seorang pasien yang
mereka enggan bertanya sehingga koping mengalami hypertensi menjelang memasuki
terhadap kecemasan di represi secara internal kamar operasi, dapat dibatalkan tindakan
didalam dirinya sendiri. operasinya untuk menghindari komplikasi dan
Setelah dilakukan tindakan dengan bahaya intraoperatif. Meskipun setelah perlakuan
memperdengarkan musik klasik pada rata-rata responden mengalami penurunan
sekelompok responden dan memperdengarkan tekanan darah namun rentang sistolik tertinggi
murrotal Al Qur’an Surah Arrahman atau musik masih 200 mmHg, menurut peneliti hal ini
religi Kristen sesuai dengan agama masing- menarik untuk diteliti lebih lanjut apakah efek
masing responden, tampak adanya penurunan relaksasi yang diharapkan dari memperdengarkan
skor ZSRAS menjadi 22,91. Secara kuantitatif musik klasik maupun terapi psiko-religius dapat
penurunan ini bermakna karena menunjukkan mempengaruhi penurunan tekanan darah.
adanya perbedaan skor sebelum dan sesudah Hasil analisis bivariat penelitian ini
diberikan perlakuan. Meskipun secara kualitatif menunjukkan adanya perbedaan pengaruh terapi
skor 22,91 masih termasuk kedalam kategori psikoreligius dengan memperdengarkan murrotal
kecemasan ringan. Namun jika dilihat dari Al Qur’an Surah Arrahman atau musik religi
parameter penunjang lainnya seperti tanda-tanda Kristen dibandingkan dengan memperdengarkan
vital tampak adanya perubahan tanda-tanda vital musik klasik Mozart terhadap penurunan
sebelum dan sesudah perlakuan. Tekanan darah kecemasan pada pasien pre operasi (p-value
rata-rata responden sebelum perlakuan 0,03<Alpha 0,05). Uji t-independent yang
Rahmayati, Perbedaan Pengaruh Terapi Psiko-religius dengan Terapi Musik Klasik ... 196

digunakan pada penelitian ini menganalisis umat kristiani yang mendengarkan lagu-lagu
perbedaan tersebut secara kuantitatif dengan religi Kristen. Dalam peribadatannya, umat
menganalisis skor ZSRAS yang diperoleh kristiani biasa menggunakan musik dan lagu-lagu
responden. Secara kuantitatif perbedaan rata-rata rohani untuk menyampaikan isi kitab suci. Pada
skor pada kedua kelompok menunjukan adanya dasarnya respon fisiologis yang ditimbulkan
perbedaan pengaruh terhadap penurunan sama dengan mendengarkan musik klasik namun
kecemasan responden. Jika dilihat dari hasil memiliki kelebihan yaitu adanya nasehat-nasehat
analisis univariat jelas tampak bahwa selisih skor spiritual yang meningkatkan pengharapan positif
sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kepada individu yang mendengarkannya.
yang diberikan terapi psikoreligius lebih besar Pada kenyataannya, data hasil penelitian
dibandingkan dengan kelompok yang diberi ini menyatakan bahwa pada kelompok yang
terapi musik klasik (2,25 dan - 0,05). Kelompok diterapi dengan musik klasik beberapa responden
yang diberi terapi psikoreligius rata-rata menunjukkanpeningkatan skor ZSRAS. Musik
mengalami penurunan skor dan sebaliknya pada klasik Mozart yang diperdengarkan adalah musik
kelompok yang diberikan terapi musik klasik ada yang diambil dari kumpulan The most relaxing
yang mengalami peningkatan skor sehingga classical music yaitu musik klasik Mozart yang
mempengaruhi nilai rata-rata skor dalam sering digunakan untuk relaksasi. Alunan musik
kelompok tersebut. instrumentalia yang digubah dengan musikalitas
Mindlin (2009) dalam Faradisi (2012) tingkat tinggi, biasa diperdengarkan dalam
menyatakan bahwa Ketika diperdengarkan musik konser-konser musik klasik maupun dikalangan
klasik, maka harmonisasi dalam musik klasik tertentu misalnya dalam proses terapi, kehamilan,
yang indah akan masuk telinga dalam bentuk sekolah musik dan sebagainya mungkin kurang
suara (audio), menggetarkan genderang telinga, familiar didengar oleh responden yang notabene
mengguncangkan cairan diteling dalam serta berpendidikan rata-rata rendah. Hal ini terbukti
menggetarkan sel-sel rambut di dalam koklea dari pengamatan peneliti lakukan selama proses
untuk selanjutnya melalui saraf koklearis menuju pengambilan data. Beberapa responden yang
otak dan menciptakan imajinasi keindahan di terpilih secara random sebagai responden dalam
otak kanan dan otak kiri. Yang akan memberikan kelompok musik klasik tampak berusaha
dampak berupa kenyamanan dan perubahan menikmati musik yang didengarnya dan beberapa
perasaan. Perubahan perasaan ini diakibatkan orang secara non verbal menampilkan ekspresi
karena musik klasik dapat menjangkau wilayah kurang menikmati musik klasik yang
kiri kortek cerebri. Menurut Ganong (2005) dari didengarnya terutama responden yang lansia (>60
korteks limbik, jaras pendengaran dilanjutkan ke tahun).
hipokampus, dan meneruskan sinyal musik ke Pada kelompok yang diperdengarkan
Amigdala yang merupakan area perilaku Murrotal AL Qur’an Surah Arrahman atau musik
kesadaran yang bekerja pada tingkat bawah religi Kristen lebih efektif dalam penurunan nilai
sadar, sinyal kemudian diteruskan ke ZSRAS. Surah Arrahman adalah salah satu surah
hipotalamus. Hipotalamus merupakan area dalam Al Qur’an yang berisi kandungan ayat-
pengaturan sebagian fungsi vegetative dan fungsi ayat yang mengajarkan manusia untuk bersyukur
endokrin tubuh seperti halnya banyak aspek atas karunia dan nikmat yang diberikan oleh
perilaku emosional, jaras pendengaran diteruskan Allah SWT. Ayat-ayat dalam surah Arrahman
ke formatio retikularis sebagai penyalur impuls mengajarkan umat muslim untuk tidak bersedih
menuju serat otonom. Serat saraf tersebut dan berputus asa serta mensyukuri apa yang
mempunyai dua sistem saraf, yaitu saraf simpatis dimiliki saat ini dengan tidak memikirkan apa
dan para simpatis. Kedua saraf ini dapat yang tidak dimiliki. Penelitian Faradisi (2012)
mempengaruhi kontraksi dan relaksasi organ- pada pasien pre operasi fraktur menyimpulkan
organ. Relaksasi dapat merangsang pusat rasa terapi murotal efektif menurunkan tingkat
ganjaran sehingga timbul ketenangan. Demikian kecemasan pasien (nilai t hitung sebesar 10,920
juga dengan suara tartil yang dilantunkan dari (p=0,000<0,05) dibandingkan dengan pemberian
pembacaan Al Qur’an. Meskipun Al Qur’an terapi terapi musik (t hitung sebesar 2,946
dibacakan dalam bahasa arab yang tidak semua (p=0,000<0,05). Demikian juga penelitian Lestari
orang Islam memahami artinya tetapi bacaan (2014) terhadap pasien penyakit jantung koroner
ayat-ayat Al Qur’an yang disuarakan dengan lagu di Ruang ICCU RS Dr. Soedarso Pontianak
tilawah akan memberikan efek menenangkan menyimpulkan ada pengaruh terapi murottal
bagi umat muslim. Sebagian besar umat muslim terhadap tingkat kecemasan pasien dengan
merasa tenang perasaannya ketika mendengarkan penyakit jantung koroner di ruang ICCU RSUD
bacaan Al Qur’an. Hal tersebut juga sama dengan dr. Soedarso Pontianak (p=0,000=0,05).
197 Jurnal Kesehatan, Volume VIII, Nomor 2, Agustus 2017, hlm 191-198

Penelitian Handayani, dkk (2014) terhadap ibu dengan nilai-nilai yang ada dalam sebagian besar
bersalin kala 1 fase aktif juga menunjukkan diri individu.
bahwa ada perbedaan rerata penurunan tingkat SIMPULAN
kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan terapi
murottal dengan nilai p-value<α(0,000<0,05). Berdasarkan hasil analisis data dan
Menurut peneliti, pada umumnnya pembahasan yang telah diuraikan dalam bab
masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang sebelumnya pada penelitian ini, peneliti
religius. Beraneka ragam agama dan kepercayaan menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut :
tumbuh dan berkembang dengan baik. Nilai-nilai 1. Ada pengaruh terapi musik klasik terhadap
keyakinan dijaga keberlangsungannya dalam penurunan tingkat kecemasan pasien pre
kehidupan sebagian besar masyarakat tidak hanya operasi di RSUD dr. H. Abdul Moeloek
di pedesaan tapi juga di wilayah perkotaan Provinsi Tahun 2016.
(penduduk urban). Individu yang memiliki 2. Ada Pengaruh terapi psikoreligius terhadap
keyakinan akan keberadaan Tuhan Yang Maha penurunan tingkat kecemasan pasien pre
Kuasa memiliki kekuatan dan pengharapan yang operasi di RSUD dr. H. Abdul Moeloek
lebih baik karena memiliki tempat untuk Provinsi Tahun 2016.
meminta kesembuhan, keselamatan dan 3. Ada perbedaan pengaruh terapi psikoreligius
perlindungan melalui berdoa. Masing-masing dengan terapi musik klasik terhadap
umat beragama memiliki cara sendiri dalam penurunan tingkat kecemasan pasien pre
beribadah dan mengembalikan kekuatan psiko- operasi di RSUD dr. H. Abdul Moeloek
spiritualnya. Individu ini memiliki tempat untuk Provinsi Tahun 2016 (p-value 0,03<α 0,05).
meletakkan semua beban kehidupan secara
psikologis dan keyakinan yang kuat untuk
mendapat pertolongan dari Tuhan Yang Maha SARAN
Kuasa sehingga ketika diperdengarkan kepada
mereka ayat-ayat kitab suci atau syair dalam Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian
musik religi mereka merasa lebih tenang, rileks tersebut peneliti menyarankan:
dan memiliki kekuatan secara psikologis bahwa 1. Pasien pre operasi dapat diberikan pilihan
apapun yang akan terjadi mereka pasti untuk mendengarkan musik klasik atau terapi
mendapatkan pertolongan. Berbeda dengan psikoreligius dengan mendengarkan murrotal
musik klasik yang memperdengarkan tinggi Al Qur’an Surah Arrahman bagi yang
rendah nada dengan seni musikalitas, musik beragama Islam dan mendengarkan musik
klasik mungkin dapat memberikan efek religi Kristen bagi yang kristiani untuk
menenangkan namun karena tidak mengandung memberikan efek relaksasi dan ketenangan
nilai-nilai religius tidak mampu memberikan efek sehingga menurunkan kecemasan menghadapi
psikologis pengharapan positif dan keyakinan operasi.
akan mendapat pertolongan dari zat yang Maha 2. Terapi psikoreligius dan terapi musik klasik
Kuasa. Menurut peneliti, bagi masyarakat dapat dijadikan standar intervensi dalam
Indonesia ke-2 terapi ini dapat diberikan kepada diagnosa keperawatan kecemasan pasien pre
pasien pre operasi namun bagi masyarakat operasi oleh perawat di RSUD dr. H. Abdul
Indonesia yang religius terapi psiko-religius Moeloek Provinsi Lampung.
berdasarkan nilai-nilai agama lebih tepat untuk 3. Terapi psikoreligius dan terapi musik
menurunkan kecemasan dibandingkan dengan klasikdapat diajarkan kepada mahasiswa
memperdengarkan musik klasik karena sesuai keperawatan sebagai tindakan untuk
mengatasi kecemasan pasien pre operasi.

DAFTAR PUSTAKA

Faradisi, Firman. 2012. Efektifitas Terapi Handayani, Rohmi dkk. 2014. Pengaruh terapi
Murottal dan Terapi Musik Klasik Murottal Al Qur’an terhadap Nyeri
terhadap Kecemasan Pasien Pra Operasi di Persalinan dan Kecemasan Ibu Bersalin
Pekalongan. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol Kala 1 Fase Aktif. Jurnal Ilmiah
V, No. 2, September 2012. Kebidanan, Vol. 5, No. 2, Edisi Desember
Ganong W.F. 2005. Review of medical 2014, hlm. 1-15.
physiology. 22nd ed. Singapore: Mc Lestari, Dian. 2015. Pengaruh Terapi Murottal
Graw Hill. p. 192-201. terhadap Tingkat Kecemasan Pasien
Rahmayati, Perbedaan Pengaruh Terapi Psiko-religius dengan Terapi Musik Klasik ... 198

dengan Penyakit Jantung Koroner di Ortopedi Surakarta. Skripsi. Universitas


Ruang ICCU RSUD dr. Soedarso Muhammadiyah. Surakarta.
Pontianak. Proners, Vol. 3, No.1, 2015. http://etd.eprints.ums.ac.id/4455/1/J210070
Paryanto. 2009. Perbedaan Tingkat Kecemasan 104.pdf
Pasien Pre Operatif Selama Menunggu Jan Stuart & Sundeen. 1998. Prinsip dan Praktik
Operasi Antara Ruang Rawat Inap Dengan Psikiatrik (Terjemahan). Jakarta: EGC.
Ruang Persiapan Operasi Rumah Sakit Suliswati. 2005. Konsep Dasar Keperawatan
Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai