PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
1
Dokumentasi kebidanan
BAB II
TINJAUAN TEORI
sumber data yang paling baik, akurat tentang kesehatan klien. Dalam
melihat catatan rekam medis, karena melalui catatan rekam medis dapat
rekam medis menjelaskan bahwa rekam medis adalah; berkas yang berisi
2
Dokumentasi kebidanan
Dalam permenkes 269 tahun 2008 juga dijelaskan tantang perbedaan
catatan dan duken, yaitu: catatan adalah tulisan yang dibuat tentang
pelayanan kesehatan.
9-12)
dan jelas.
Hal 12-13)
3
Dokumentasi kebidanan
3. Isi rekam medis
Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan pearawtan satu hari
sekurang-kurangnya memuat;
a. Identitas pasien
penyakit
e. Diagnosa
f. Rencana penatalaksanaan
j. Ringkasan pulang
k. Nama dan tanda tangan dokter atau tenaga kesehatan lain yang
Hal 13-15)
4
Dokumentasi kebidanan
4. Pemamfaatan rekam medis
Hal 18-20)
a. Pencatatan
dua kelompok, yaitu data social dan data mesdis. Data social diperoleh
Sedangkan data medis baru diperoleh dari pasien apabila pasien telah
5
Dokumentasi kebidanan
b. Pengelohan
Pencatatan dalam rekma medis pada setiap rumah sakit memiliki aturan
6
Dokumentasi kebidanan
c. Catat segera setelah pemberian tindakan
informasi yang bias dan tidak akurat karena pencatatan yang lama
lainnya.
saat pasien terakhir berobat. Jika dibandingkan dengan negara negara lain,
7
Dokumentasi kebidanan
masa penyimpanan ini termasuk singkat, karena di negara bagian
health care institution. Dalam aturan tersebut dikatakan bahwa pada kasus
biasa berkas rekam medis disimpan sampai 10 tahun terhitung dari pasien
pengenal atau surat izin dari direksi atau pejabat yang ditunjuk tetapi,
sekali rekam medis ini keluar dari tempatnya petugas rekam medis tidak
8
Dokumentasi kebidanan
indonesi no 269 thun 2008 mengatur penyimpanan dan pemusnahan dari
ringkasan
Rekam medis pada sarana pelayanan kesehatan non rumah sakit wajib
sakit. Untuk rumah sakit rekam medis umum, rumah sakit bersalin dan
nidan, praktik swasta, dan BPS dan puskesma serta polindes hanya
9
Dokumentasi kebidanan
(Ina Yunita.2010.Catatan dan Dokumentasi Pelayanan Kebidanan.
Hal 21-23)
pasien jatuh ketangan orang yang tidak berhak, maka dapat terjadi masalah
rumah sakitnya.
ketentuan di bidang ini pada tahun 1994. Beberapa petunjuk yang penting
adalah :
yang berwenang.
b. Data pasien harus dijaga dengan ketat. Setiap personil tertentu hanya
c. Tidak ada informasi yang dapat dibuka tanpa seijin pasien. Distribusi
10
Dokumentasi kebidanan
d. Data yang telah “tua” dapat dihapus setelah memberitahukan kepada
berwenang.
dan password, atau menggunakan sidik jari atau pola iris mata sebagai
rupa, sehingga orang tertntu hanya bisa mengakses rekam medis sampai
identitas umum pasien, seorang dokter hanya bisa mengakses seluruh data
infomasi khusus yang berguna untuk pembuatan tagihan, dll. Bila Dokter
mendeteksi siapa dan kapan ada orang yang mengakses sesuatu data
11
Dokumentasi kebidanan
peraturan rekam medis setiap petugas setelah melakukan pencatatan harus
Oleh karena itu, karena masih adanya pertanyaan tentang bukti autentik
dari catatan rekam medis yang merupakan bukti hukum tersebut diatas,
lebih baik, seperti contoh dalam proses rujukan, bahwa konsultasi atau
komunikasi melalui telepon yang sulit untuk pembuktian nya (tanpa bukti)
email, sehingga bukti hitam diatas putih jelas dan bisa dijadikan bukti
auditing dan penelitian. Dalam hal ini perlu diingat bahwa data yang
rekam medis sehingga bisa dibatasi peruntukannya. Hal ini untuk mencegah dan
pasien atau institusi pelayanan kesehatan itu sendiri. Sebagai komitmen bahwa
tidak akan menyalah gunakan kopi dari rekam medis tersebut, dapat dibuat
12
Dokumentasi kebidanan
membuka informasi ini kepada pihak-pihak lain yang tidak
berkepentingan.
rupa sehingga orang yang tidak berwenang tidak dapat mengubah atau
data jenis “read only” yang dapat diaksesnya. Kemudian bila terjadi
21-27)
yang di gunakan di rumah sakit, dan contoh ini merupakan dasar dari
13
Dokumentasi kebidanan
pelayanan kesean yang ada, fasilitas dan kebijakan rumah sakit tersebut.
28)
14
Dokumentasi kebidanan
BAB III
PEMBAHASAN
15
Dokumentasi kebidanan
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
16
Dokumentasi kebidanan