BAB I
PENDAHALUAN
Kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi merupakan kegiatan yang bertujuan
dan atau gas bumi. Kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi berkaitan erat dengan
kondisi geologi di permukaan ataupun kondisi geologi diatas permukaan. Secara teori
pemahaman dasar yang digunakan pada saat melakukan kegiatan eksplorasi ini didasari
alamiah yang berkaitan terhadap batuan asal (source rock) dari minyak dan gas bumi
yang dengan unsur – unsur geologi dan proses yang terhadap akumulasinya. Petroleum
system memiliki beberapa elemen penting yaitu elemen dari batuan induk (source
rock), elemen batuan penyimpan (reservoir rock), jebakan (trap) batuan penutup (seal
Batuan induk merupakan elemen utama untuk dapat hadirnya hidrokarbon pada
suatu wilayah. Elemen migrasi menunjukkan suatu hidrokarbon yang keluar dari
batuan yang dapat menyimpan hidrokarbon. Kehadiran elemen jebakan (trap) berperan
untuk ber-migrasi secara vertikal sedangkan batuan penutup (seal rock) pun berfungsi
1
2
Secara spesifik, kehadiran jebakan pada suatu sistem petroleum sangat berperan
menjadi beberapa tipe jebakan yaitu jebakan stratigrafi, jebakan struktural dan jebakan
stratigrafi yang paling umum terjadi di Indonesia adalah jebakan stratigrafi tipe
perubahan fasies (facies change) umumnya terjadi pada daerah yang didominasi oleh
sistem delta (contohnya Delta Mahakam), selain itu jebakan stratigrafi tipe Carbonate
dan merupakan jebakan yang paling banyak menutup jalur migrasi dan menjadi tempat
Timur Utara) adalah jebakan yang paling banyak ditemukan di berbagai lapangan
minyak dan gas bumi yang telah berproduksi, sedangkan jebakan yang disebabkan oleh
hidrokarbon dan dapat pula sebagai media untuk menyekat hidrokarbon. Peregerakkan
bidang sesar menyebabkan adanya penggerusan terhadap butiran atau mineral pada
batuan dari butiran yang kasar menjadi butiran yang lebih halus. Fenomena ini dapat
terjadi pada jenis sesar mana pun, hanya saja efek penggerusan ini akan sangat
naik. Hal ini dikarenakan mekanisme blok sesar yang bergerak naik menjauhi blok foot
wall mempunyai intensitas energi yang sangat besar sehingga efek gerusan yang
dihasilkan akan sangat lebih kuat dibandingkan dengan jenis sesar lainnya.
3
Selain berpotensi untuk menyekat hidrokarbon, sesar pun dapat menjadi jalur
Keunikkan sesar dalam menyekat dan menjadi media migrasi hidrokarbon berkaitan
dengan sifat penyekatan sesar itu sendiri, dengan mengetahui proses penyekatan
hidrokarbon maka dapat diketahui daerah – daerah potensi baru yang menyimpan
hidrokarbon. Selain itu belum banyaknya penelitian yang meneliti dan membahas
untuk membahas permasalahan ini untuk diangkat menjadi topik bahasan skripsi yang
penulis akan kerjakan. Pemaparan latar belakang penulis mengangkat topik ini,
1) Apa saja parameter yang dapat mengontrol kesekatan dari sesar yang terdapat
di lokasi penelitian?
2) Apakah sesar – sesar yang terdapat di lokasi penelitian dapat bersifat menyekat
hidrokarbon?
sesar yang ada dibawah permukaan menggunakan pendekatan geologi dan geofisika.
lokasi penelitian
di lokasi penelitian
Lokasi penelitian berada 108 km ke arah Selatan dari Kota Palembang tepatnya
Komweing Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Secara regional, lokasi penelitian termasuk
Aceh
Pekanbaru
Jambi
Palembang
Sumatra Tertiary Boundary Outline
Sundaland Continental Crust
Volcanoes
Sumatran Fault System
Subduction
Gambar 1.1. Peta regional Pulau Sumatera. Kotak merah menunjukkan letak lokasi
penelitian (Barber et al., 2005)
1) Membuat peta bawah permukaan yang didasari dari hasil interpretasi terhadap
data seismik dan korelasi kronostratigrafi dari data Log yang tersedia
2) Melakukan analisis berupa penentuan zona closure dari peta bawah permukaan
di masing-masing marker
dibentuk oleh periode tektonik regional terakhir yang terjadi pada kala Miosen
Akhir – Pliosen
6
4) Membatasi analisis sifat kesekatan sesar pada bidang sesar yang membatasi
5) Menggunakan data log di masing – masing sumur sebagai titik dasar untuk
(Juxtaposisi) dan metode kuantitatif shale gouge ratio (SGR) untuk mengetahui
sifat kesekatan dari sesar – sesar tanpa menggunakan data tekanan dan data
manfaat pengetahuan baik kepada diri penulis sendiri dan kepada pembaca. Penelitian
karakteristik dari sesar – sesar yang dapat berpotensi menjadi sesar yang menyekat
untuk dapat menggunakan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk
sehingga pihak perusahaan dapat meningkatkan produksi minyak dan atau gas bumi.
I.7. Peneliti Pendahulu
8
1986 Pulonggono Sub-Cekungan Menggunakan data bawah Informasi mengenai orientasi sesar-
Palembang permukaan berupa data sesar besar di Sub-Cekungan
sumur dan data Seismik, Palembang yang memiliki trend N-S
serta mengkorelasikan data
dan WNW-ESE pada batuan pra-
sumur dengan menggunakanTersier, SW-NE pada batuan berumur
konsep litostratigrafi Eosen hingga Miosen Awal dan
WNW-ESE pada Formasi Gumai dan
Formasi Air Benakat
1992 Pulonggono, Haryo dan Sub-Cekungan Metode SAR untuk Orientasi sesar pada batuan berumur
Kosuma Palembang mengetahui sistem sesar Pre-Tersier hingga Tersier berarah N-
berumur Pre-Tersier hingga S, WNW-ESE dan NW-SE
Tersier
2005 Ginger dan Fielding Regional Cekungan Menggunakan data seismik Menghasilkan data geologi regional
Sumatera Selatan 2D dan 3D serta data sumur dan sistem petroleum Cekungan
sebagai bahan dasar untuk Sumatera Selatan terbaru.
mengevaluasi Geologi
Regional Cekungan
Sumatera Selatan
9
10
I.8. Keaslian Penelitian
Berdasarkan pada peneliti pendahulu (Tabel 1.1) yang telah meneliti daerah
penelitian baik secara lingkup regional Cekungan Sumatera Selatan ataupun secara
penelitian yang penulis ajukan berjudul “Pemodelan Sekatan Sesar Pada Lapangan
penelitian baru yang belum pernah diangkat sebelumnya oleh peneliti – peneliti