METODOLOGI PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau
ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu
konsep pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan,
status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan
sebagainya (Notoatmodjo, 2010). Kategori varibel dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Variabel bebas (independence variable) adalah Variabel yang
nilainya menentukan variabel lain. Variabel yang dimanipulasi
oleh peneliti menciptakan suatu dampak pada variabel dependen
(Nursalam, 2008). Variabel bebas dalam peneltian ini adalah
bimbingan rohani islam.
2. Variabel terikat (dependent variable) adalah Variabel yang
nilainya ditentukan oleh variabel lain. Variabel respon akan
muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel-variabel lain
(Nursalam, 2008). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
motivasi kesembuhan pasien.
B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap terjadinya
hubungan variabel yang akan diteliti. Hipotesis merupakan suatu jawaban
sementara dari pertanyaan penelitian. Biasanya hipotesis dirumuskan
dalam bentuk hubungan 2 variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat (Notoatmodjo, 2010). Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Hipotesis alternative (alternative hypothesis), disebut juga
hipotesis kerja. Hipotesis ini menyatakan adanya suatu hubungan,
pengaruh, dan perbedaan antara dua atau lebih variabel.
Hubungan, perbedaan, dan pengaruh tersebut dapat sederhana
atau kompleks, dan bersifat sebab-akibat (Nursalam, 2008).
Ha : Ada hubungan bimbingan rohani islam dengan motivasi
kesembuhan pasien di puskesmas nalumsari jepara.
2. Hipotesis nol (null hypothesis) adalah hipotesis yang menyatkan
tidak adanya hubungan antara variabel penelitian atau
menyatakan tidak adanya pengaruh satu variabel terhadap
variabel yang lainnya. Hpotesis nol ini ditulis dengan “Ho”
(Swarjana, 2017).
Ho : Tidak ada hubungan bimbingan rohani islam dengan
motivasi kesembuhan pasien di puskesmas nalumsari jepara.
Keterangan :
: Diteliti
: Berhubungan
D. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penlitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi korelasi (correlation study) yaitu penelitian hubungan antara
variable pada suatu situasi atau sekelompok subjek untuk melihat
hubungan antara gejala satu dengan gejala lain atau variable satu
dengan variable yang lain (Notoadmojo, 2010).
2. Pendekatan Waktu Pengumpulan Data
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan cross sectional yaitu data dikumpulkan sesaat atau
diperoleh saat itu juga. Cara ini dilakukan dengan melakukan survey,
wawancara, atau menyebarkan kuesioner kepada responden
penelitian (Putra, 2012). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
metode kuesioner.
3. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian, akuratnya suatu data peneltian yang
dikumpulkan sangat mempengaruhi hasil peneltian. Agar data yang
dikumpulkan tersebut akurat maka diperlukan alat pengumpulan data.
Biasanya yang paling sering digunakan yaitu observasi, wawancara
dan juga kuisioner (Swarjana, 2016). Peneliti menggunakan metode
pengumpulan data:
a. Sumber data primer
Sumber data yang diperoleh langsung dari responden
yang menjadi objek dalam penelitian, melalui wawancara,
obeservasi dan kuisioner (Sugiyono, 2010). Pada penelitian ini,
data primer diperoleh langsung dari responden dengan
mengunjungi tempat penelitian di Puskesmas Nalumsari Jepara.
b. Sumber data sekunder
Data sekunder yaitu data diperoleh dari sumber tidak
langsung sebagai pendukung data primer yang diperoleh dari
pihak lain berupa data dokumentasi dan arsip (Sugiyono 2010).
Adapun data sekunder pada penelitian ini berupa pasien yang
dirawat di Puskesmas Nalumsari Jepara. Berikut langkah-langkah
metode dalam pengumpulan data :
1. Mengurus kelengkapan surat pengantar untuk pengambilan
data awal dan untuk melakukan penelitian dari Stikes
Muhammadiyah Kudus kepada pihak Puskesmas Nalumsari
Jepara.
2. Setelah itu, surat dari pihak kampus diserahkan kepada pihak
Puskesmas Nalumsari Jepara, lalu menunggu surat balasan
persetujuan untuk dilakukannya pengambilan data awal dan ijin
untuk melakukan penelitian.
3. Setelah pihak dari Puskesmas Nalumsari Jepara menyetujui
dilakukannya pengambilan data awal, maka peneliti langsung
melakukan pengambilan data awal.
4. Populasi Penelitian
Sugiyono (2010) mendefinisikan populasi sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas
dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam
peneltian ini adalah sebanyak 72 Pasien di Puskesmas Nalumsari
𝑁
n=
1+𝑁(𝑑2 )
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah populasi
d = Derajat kepercayaan (umumnya digunakan 1%, 5%, dan
10%)
Berdasarkan jumlah populasi seluruh pasien di
Puskesmas Nalumsari Jepara, sampel yang digunakan adalah:
72
n=
1+72(0,052 )
72
=
1+72(0,0025)
72
=
1+0,18
72
= = 61
1,18
Variabel
terikat
Motivasi Dorongan baik dari Kuisioner 1. motivasi tinggi dengan Ordinal
kesembuhan dalam maupun dari skor 67-100
pasien luar individu dalam 2. motivasi sedang
melaksanakan dengan skor 34-66
suatu upaya dapat 3. motivasi rendah
mempengaruhi dengan skor 0-33
keinginan
seseorang untuk
sembuh
b. Skala Pengukuran
Menurut Nursalam (2008), ada beberapa macam skala
diantaranya yaitu :
1) Skala Ordinal
Skala Ordinal adalah skala yang merupakan tingkat
ukuran kedua, yang berjenjang sesuatu yang menjadi ‘lebih’ atau
‘kurang’ dari yang lainnya, ukuran ini digunakan untuk
mengurutkan objek dari yang terendah hingga tertinggi dan
sebaliknya yang berarti peneliti sudah melakukan pengukuran
terhadap variable.
𝑓
∑% = 𝑛 x 100 %
Keterangan :
x : hasil prosentase
2) Analisis Bivariat
6𝛴𝑏𝑖 2
ρ = 1-
𝑛(𝑛2 −1)
Keterangan :
𝑛 = jumlah data
Nalumsari Jepara.