Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

S
DENGAN POST OPERASI SETIO CAESAREA HARI KE- II
INDIKASI GEMELLI DI RUANG MAWAR
RUMAH SAKIT DAERAH KUDUS

Disusun Oleh :

ELLIF BUDIANA
NIM : 230503

AKADEMI PERAWATAN KRIDA HUSADA KUDUS


Jl. Lambao No. 1 Singocandi Kec. Kota Kudus
2005 / 2006
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I KONSEP DASAR

A. Pengertian...........................................................................................1

B. Etiologi................................................................................................2

C. Manifestasi Klinis...............................................................................3

D. Patofisiologi........................................................................................3

E. Penanganan.........................................................................................4

F. Pemeriksaan Penunjang......................................................................5

G. Perubahan-Perubahan yang Terjadi Pada Ibu Post Partum.................6

H. Fase-fAse Penyembuhan Luka Post Operasi......................................8

I. Pathway...............................................................................................9

J. Fokus Pengkajian..............................................................................10

K. Fokus Intervensi................................................................................11

BAB II TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian.........................................................................................15

B. Analisa Data......................................................................................24

C. Problem List......................................................................................25

D. Nursing Care Plane...........................................................................26

E. Nursing Note.....................................................................................27

F. Progres Note......................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

KONSEP DASAR

A. PENGERTIAN

Seksio sesaria adalah suatu tindakan untuk melahirkan bayi dengan

berat diatas 500 gr melalui sayatan pada dinding uterus yang masih utuh

(Intact). (Saifuddin, 2000 : 336).

Seksio sesaria adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan

membuka dinding perut dan dinding rahim. (Mansjoer, 1999 : 344)

Kehamilan kembar ialah kehamilan dengan dua janin atau lebih

(Wiknojosastro, 1999 ; 386).

Kehamilan ganda adalah bila proses fertiolisasi menghasilkan janin

lebih dari satu (Saifuddin, 1999 : 311)

Post partum atau masa nifas adalah masa setelah partus dan berakhir

setelah kira-kira 6 minggu. (Mansjoer, 1999 : 316).

B. ETIOLOGI

Bangsa hereditas umum dan paritas hanya mempunyai pengaruh

terhadap kehamilan kembar yang berasal dari 2 telur juga klomid dan hona

gonadotropun yang dipergunakan untuk menimbulkan ovulasi dilaporkan

menyebabkan matangnya 2 atau lebih folikel de ceraaf atau terbentuknya 2

ovum atau lebih dalam satu folikel. Kemungkinan pertama dibuktikan

dengan ditmukannya 21 konpora luta pada kehamilan kembar. Pada

fentilisasi in vitro dapat terjadi kehamilan kembar, jika telur-telur yang


diperoleh dapat dibuahi lebih dari satu dan jika semua embrio yang

kemudian dimasukkan kedalam rongga rahim itu rambah berkembang lebih

dari satu. Pada kembar yang berasal dari satu telur, faktor bangsa, hreditas

umum dan paritas tidak atau sedikit sekali mempengaruhi segmentasi

sebelum blastula terbentuk, menghasilkan kehamilan kembar dizigo. Bila

faktor penghambat terjadi setelah blastula tetapi sebelum amnion terbentuk,

maka akan terjadi kehamilan kembar dengan 2 amnion. Sebelum primite

streak tampak, maka akan terjadi kehamilan kembar dempet badan berbagai

bentuk. (Wiknojosastro, 1999 : 387).

C. MANIFESTASI KLINIS

1. Besarnya uterus melebihi lamanya amenorea

2. Uterus betambah lebih cepat dari pada biasanya pada permeriksaan

berulang

3. Penanaman berat badan ibu yang mencolok yang tidak disebabkan oleh

edema atau obsitas

4. Banyak bagian kecil beraba

5. Teraba 3 bagian besar janin

6. Teraba 2 balotemen

7. Terabanya 2 kepala, 2 bokong dan satu/dua punggung

8. Terdengarnya dua denyut jantung yang letaknya berjauhan dengan

perbedaan kecepatan paling sedikit 10 denyut permenit

9. Sonogram dapat membuat diagnosis kehamilan kembar pada triwulan

pertama

10. Rontgen foto abdomen. (Wiknojosastro, 1999 : 392 – 293)


D. PATOFISIOLOGI

Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga

melewati batas toleransinya dan sering terjadi partus panaturus. Usia

kehamilan makin pendek dengan makin banyaknya janin pada kehamilan

kembar; kira-kira 25% bayi kembar, 50% bayi triplet dan 75% bayi kuadrat

lahir 4 minggu sebelum kehamilannya cukup bulan lama kehamilan rata-rata

untuk kehamilan kembar 260 hari, triplet 246 hari dan kuadratplet 235 hari.

Kebutuhan ibu akan zat-zat makanan pada kehamilan kembar

bertambah, sehingga dapat menyebabkan anemia dan penyakit defisiensi

lain.

Frekuensi hidramnion kira-kira sepuluh kali lebih besar pada

kehamilan kembar dari pada kehamilan tunggal. Hidramnion menyebabkan

uterus tegang, sehingga dapat menyebabkan portus prenutorus mensia uteri

atau perdarahan post partum.

Frekuensi pre-eklanfis dan eklampsia juga dilaporkan lebih sering

pada kehamilan kembar. Hal ini diterangkan dengan penjelasan bajwa

kenegaraan uterus yang berlebihan menyebabkan iskemia uteri.

Solusio plasenta dapat terjadi setelah bayi pertama lahir. Karena

restraksi obat rahim yang berlebihan perjalanan persalinan dapat

berlangsung lebih lama. Karena keregangan otot rahim yang melampaui

batas. Setelah persalinan terjadi gangguan kontrasksi otot rahim yang

menyebabkan atonia uteri menimbulkan perdarahan, relensio plasenta dan

plasenta rest.
Keluhan karena tekanan uterus yang besar dapat terjadi, seperti sesak

nafas, sering kencing edema dan varises pada tangkai bawah dan vulva.

(Wiknojosastro, 1999 : 393).

E. PENANGANAN

Karena penyakit kehamilan kembar trjadi gangguan kontraksi otot

rahim. Kelembaban persalinan perlu lebih cepat dan tepat. Persiapan darah

ibu perlu dilakukan dan pertolongan bayi prematur dengan lebih baik.

Penanganan kala pertama dilakukan seperti biaya. Setelah anak

pertama lahir segera dilakukan pemeriksaan luar dan dalam untuk

menentukan posisi anak kedua. Pada umum anak kedua lahir dalam waktu

10 sampai 15 menit. Bila kedudukan anak kedua membujur dapat ditunggu

sampai terjadi his, selanjutnya ketuban dipecahkan dan persalinan ditolong

spontan belakang kepada atau pertolongan letak sungsan.

Apabila anak kedua letak lintang dapat dilakukan versi luar menjadi

letak membujur siandunya letal lintang disertai gawat suruh maka versi

ekstraksi merupakan pilihan utama. Indikasi lainnya untuk versi ektraksi

letak lintang adalah bila ketuban pecah disertai prolapsus funikud atau

sosusio plasenta.

Dalam pertolongan persalinan hamil kembar dapat dilakukan operasi

persalinan panen bila berhadapan denga:

 Hamil kembar dengan anak pertama lintang

 Prolapfus funiksi

 Peserta previa

 Dua bagian janin masuk bersamaan pada funiksi atas panggul


Kesulitan lain yang mungkin terjadi adalah interlocking, dimana

setelah badan bayi lahir pertama lahir, maka kedua dagu bayi saling

tersangkut. Keadaan ini jarang terjadi karena kehamilan kembar pun tidak

banyak. Segera seelah plasenta lahir diberikan lietronika untuk menghindari

perdarahan (Manuaba, 1998 : 267)


BAB II

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN

Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 7 Agustus 2006 jam 08.30 WIB.

Diruang Mawar RSUD Kudus secara Allo Anamnesa dan Auto Anamnesa

pada dengan data sebagai berikut :

I. IDENTITAS

a. Identitas Pasien

Nama : Ny. S

Umur : 31 tahun

Alamat : Glagah Waru Undaan, Rt. 03/II Kudus

Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia

Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : Karyawan Konveksi

Tanggal Masuk : 2 Agustus 2006

No. CM : 501230

Diagnosa Medis : Post op SC Gemelli hari ke-II

Tanggal Operasi : 5 Agustus 2006

Tindakan Operasi : SC

b. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. A
Umur : 40 tahun

Alamat : Glagah Waru Undaan Rt. 03/II Kudus

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Tani

Hub. Dengan Ps. : Suami

II. Riwayat Perawatan

a. Keluhan Utama

Pasien mengatakan nyeri di perut pada luka operasi

b. Riwayat Keperawatan Sekarang

Pada siang hari + jam 11.00 WIB pasien merasakan perutnya

mules-mules oleh pihak keluarga pasien langsung di bawa ke bidan

masih tanggal yang sama yaitu tanggal 2 Agustus dan oleh bidan

pasien di rujuk ke RSUD Kudus dan masuk ke ruang bersalin dan

mendapat terapi infus Tsiofusin 20 tts/mnt dan dilakukan SC pada

tanggal 5 Agustus 2006 lalu pasien dipindah ke ruang Mawar

mendapat terapi infus Jayasin, Tsiofusin, Kalborin 20 tts/mnt dan

injeksi Vit C 2 x 1 amp, Alinamih 2 x 1 amp, Kaltropen Sup 2 x 1.

c. Riwayat Keperawatan Dahulu

Pasien mengatakan belum pernah dilakukan operasi SC dan belum

pernah di rawat di Rumah Sakit pada masa pubertas pasien tidak

mengalami Disminare saat menstruasi, pasien juga belum pernah

menderita penyakit menular seperti TBC dan menurun seperti DM,

pasien mempunyai riwayat penyakit epilepsi pada masa kecilnya.


d. Riwayat Keperawatan Keluarga

Keluarga pasien tidak ada riwayat melahirkan Gemili dan keluarga

pasien tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit menular seperti

TBC dan menurun seperti DM.

III. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum

a. Status Kesehatan : Lemah

b. Tingkat Kesadaran : Lomposmcantis

2. Vital Siya

TD : 120/80 mmHg, S : 365 0C

N : 84 x/mnt Rr : 20 x/mnt

3. Kepala : Meseohepal, kulit kepala bersih, rambut

mudah rontok, berwarna hitam, wajah pasien

tampak tegang menahan nyeri

4. Mata : Simetris, Skelera tidak iktrik konjungtiva

tidak anemis

5. Hidung : Tidak ada polip posisi septum hidung

mudiatis

6. Telinga : Simetris, tidak ada serumen

7. Mulut : Bibir lembab, tidak ada stomatitis dan

giginya bersih

8. Leher : Tidak pembesaran kelenjar tiroid


9. Dada :

Paru-paru : I : Bentuk simetris tidak ada penerikan otot

intercosta saat bernafas

P : Tidak ada nyeri tekan

P : Sonor

A:Tidak terdengar suara whezing dan ronchi

Mamae : Bentuk bulat, tekstur lembek, puting susu

menonjol, areola menghitam asi sudah

keluar sedikit demi sedikit

10. Abdomen : I : Perut datar, terdapat luka operasi + 13 cm

kodisi balutan bersih, tampak strea nigrae

A : Peristaltik 12 x/mnt

P : Uterus keras, TFU tidak teraba karena

sakit

P : Tympani

11. Kulit : Turgor kuli baik, CRT < 3 detik

12. Genetalia : Keluar lochea 40 cc, bau agak amis, darah

ada lendirnya, pasien terpasang kateter,

darah belepotan (bercecar) dicelana dalam

13. Ekstremitas

Atas : Pasien tampak memegangi area yang sakit (diperut luka

post op) kaku bersih dapat digerakkan.


Bawah : Kuku kaki bersih, ekstremitas bawah dapat digerakkan

tidak ada oedem.

IV. Pengkajian Pola Fungsional menurut Gordon

1. Pola persepsi manajemen kesehatan

Pasien mengatakan tidak menyangka akan menjalani operasi SC

dan pasien akan menjaga ksehatan semaksimal mungkin.

2. Pola Nutrisi Metabolik

Sebelum Oprasi : Pasien makan 3x sehari, 1 porsi habis, pasien

lebih suka buah, pasien minum 2-8 gelas

Setelah Operasi : Pasien makan 3x sehari komposisi bubur

membeli sendiri pasien tidak mau makan diit

yang diberikan Rumah Sakit pasien makan

bubur 1 porsi habis sehari pasien minum 4-5

gelas.

3. Pola Eliminasi

Sebelum Oprasi : Pasien BAB sehari sekali konsistensi padat,

warna kuning dan BAK 4-5 x sehari dengan

warna kuning jernih

Setelah Operasi : Pasien belum pernah BAB selama 3 hari dan

BAK + 400 cc

4. Pola Aktivitas Lahitan

Sebelum Oprasi : Selama hamil pasien masih aktif bekerja


Setelah Operasi : Pasien mengatakan masih takut bergerak dan

pasien tampak baru berani miring kanan dan

miring kiri.

5. Pola Persepsi Diri – Konsep Diri (Pasien dalam Fase taking In)

Pasien masih aktif, pasien belum bisa merawat dirinya sendiri dan

juga pasien belum bisa merawat bayinya dalam hal ini pasien

masih dalam fase taking in.

6. Pola Istirahat

Sebelum Operasi : Pasien tidur mulai jam 22.00 WIB – 05.00

WIB bangun terasa segar dan pasien jarang tidur

siang.

Setelah Operasi : Setelah tidur pasien terasa segar dan pasien

mengatakan lebih banyak tidur + 10 jam.

7. Pola Hubungan dengan Orang Lain

Pasien ramah, hubungan pesien dengan keluarga harmonis.

8. Pola Persepsi Kognitif

Pasien mengatakan tau penyebab dia dilakukan operasi SC dan

pasien tahu asi baik untuk bayi rencana pasien akan memberikan

ASI untuk bayi

9. Pola Reproduksi Sosial

a. Riwayat Menstruasi

1) Menarche : 13 tahun

2) Lama haid : 7 hari


3) Siklus haid : 28 hari

4) HPHT : 2 November 2005

5) HPL : 9 Agustus 2006

b. Riwayat Kebidanan

a) Kehamilan : G3 P4Ao1, G3 periksa kekebalan 5x

b) Persalinan :

Jenis Jenis
Kehamilan Penolong Keadaan Keterangan
kehamilan persalinan
I ♂(laki2) Spontan Bidan Sehat Hidup
II ♀ (Pr) Spontan Bidan Sehat Hidup
2
III ♂(laki ) SC Dokter Sehat Hidup
♀ (Pr) SC Dokter Sehat Hidup
c) Nifas : Kondisi pasien masih lemah

c. Riwayat KB : Pasien KB lamplant sejak 3 tahun yang lalu

d. Riwayat seks sualitas : - Tidak ada masalah selama belum

operasi

- Sesudah operasi pasien belum

pernah melakukan hubungan badan

10. Pola Koping – Toleransi terhadap Stres

Saat mempunyai masalah pasien selalu terbuka dengan suaminya

11. Pola Nilai Kepercayaan

Pasien beragama Islam selama operasi pesien tidak melakukan

ibadah.

V. Data Penunjang

a. Pemeriksaan

1. Laboratorium tanggal 3 Agustus 2006 jam 07.43 WIB

WBC : 9,3 H103/mm3 (Normal 3,5-10,0)


HBG : 10,1 g/dl (Normal 11,0-16,5)

PLT : 194 h 103/mm3 (Normal 150-350)

DHT

% LYM : 21,0 % (17,0 – 48,0)

% MON : 5,2 % (4,0 – 10,0)

% GRA : 73,8 % (43,0 – 76,0)

b. Therapy tanggal 7 Agustus 2006

Vitamin C 2 x 1 amp

Alenamin F 2 x 1 amp

Kaltropen sup 2 x 1

c. Pengkajian Nyeri

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Ringan Sedang Berat Syok

P : Luka operasi

Q : Seperti ditusuk-tusuk

R : Diperut antara kesadaran III dan IV

S:8

T : + 10 menit (Saat bergerak)

Keterangan :

1 –3 : Pasien dapat menahan neyeri

4 – 6 : Pasien membutuhkan bantuan perawat

7 – 8 : Pasien membutuhkan obat

10 : Tidak teratasi
d. Pemeriksaan bayi

APGAR SCORE

Score Nilai
No Tanda By. By.
O 1 2
Lk Pr
1. Bunyi jantung Tidak ada Dibawah 100 Diatas 100 2 2
2. Upaya Tidak ada Lembut, tidak Baik, menangis 2 2
bernafas teratur
3. Tonus otot Keras Flensi dari anggota Pergerakan aktif 2 2
4. Reflek Tidak ada Menangis Menangis kuat 2 2
5. Warna Biru, pucat Badan merah dan Seluruh badan 2 2
anggota biru merasa
Jumlah 10 10

No Bayi Lk Bayi Pr
1. Tali Pusar Segar Segar
2. PB 51 cm 50 cm
3. LK 53 Cm 50 Cm
4. LD 32 Cm 30 Cm
5. LLA 17 Cm 15 Cm
6 BB 2800 Gr 2700Gr

Reflek bayi laki-laki dan perempuan :

- Menghisab (Saking) : Baik

- Menelan (Swalowung) : Baik

- Terkejut (Marro) : Baik

- Merangsang dengan jari (Rooting) : Baik


ANALISA DATA

Nama : Ny. S No. CM : 501230


Umur : 31 tahun Ruang : Mawar
No Hari/Tgl Data Fokus Etiologi Problem TTD
1. 7/08/2006 Ds : Pasien mengatakan nyeri diperut pada Incontinuitas Gangguan
luka operasi jaringan rasa
P : Luka operasi nyaman
Q : ditusuk-tusuk nyeri
R : diperut antara kuadran III dan IV
S:8
T : + 10 menit (saat bergerak)
Do : Pasien tampak memegang area yang sakit
Terdapat luka operasi + 13cm
Kondisi balutan bersih
Wajah pasien tampak tegang menahan
nyeri
2. 7/08/2006 Ds : Pasien mengeluh tidak nyaman dengan Kondisi Gangguan
alat kelaminnya dan mengatakan masih pasien tirah perawatan
takut bergerak baring diri :
Do : Genetalia keluar lochea berwarna merah sekunder Vulva
tua, darah ada lendirnya post op SC higine
Pembalut kotor + jumlah lochea 40cc hari ke-2
Pasien tampak beru berani miring kanan
dan miring kiri
Darah belepotan (bercecar) dicelana
dalam
PROBLEM LIST

Nama : Ny. S No. CM : 501230


Umur : 31 tahun Ruang : Mawar
Dx Tanggal
No Data Fokus TTD
Keperawatan Ditemukan Teratasi
1. Ds : Pasien mengatakan nyeri diperut pada Gangguan rasa 7-8-2006 7-8-2006
luka operasi nyaman (nyeri)
P : Luka operasi b.d
Q : ditusuk-tusuk incontinuitas
R : diperut antara kuadran III dan IV jaringan
S:8
T : + 10 menit (saat bergerak)
Do : Pasien tampak memegang area yang
sakit
Terdapat luka operasi + 13cm
Kondisi balutan bersih
Wajah pasien tampak tegang
menahan nyeri
2. Ds : Pasien mengeluh tidak nyaman Ganguan 7-8-2006 7-8-2006
dengan alat kelaminnya dan perawatan diri
mengatakan masih takut bergerak vulva higine
Do : Genetalia keluar lochea berwarna b.d. kondisi
merah tua, darah ada lendirnya pasien tirang
Pembalut kotor + jumlah lochea 40cc baring sekunder
Pasien tampak beru berani miring post op SC hari
kanan dan miring kiri ke-2
Darah belepotan (bercecar) dicelana
dalam
Pasien terpasang kateter
NURSING CARE PLAN

Nama : Ny. S No. CM : 501230


Umur : 31 tahun Ruang : Mawar
Dx. Perencanaan TTD
No Hari/Tgl
Keperawatan Tujuan Intervensi
1. Senin, Gangguan rasa Setelah dilakukan tindakan 1. Ajarkan tehnik telaksasi
7-8-2006 nyaman (nyeri) keperawatan 1x24 jam 2. Ajarkan tehnik distraktif
b.d incontinuitas nyeri bekurang dengan KH 3. Bantu pasien menemukan
jaringan - Wajah pasien tampak posisi yang nyaman
rileks 4. Jelaskan penyebab nyeri
- Skala nyeri 3 5. Lanjutkan advis docter
berikan kaltaropen sup
2x1
2. Senin, Ganguan Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi kemampuan
7-8-2006 perawatan diri keperawatan 1x24 jam aktivitas pasien
vulva higine b.d. perawatan diri terpenuhi 2. Anjurkan pasien untuk
kondisi pasien (vulva higine) dengan KH : ganti pembalut kerap 8
tirang baring - Pasien mengatakan jam sekali
sekunder post op nyaman dengan alat 3. Anjurkan pasien untuk
SC hari ke-2 kelaminnya meningkatkan latihan
- Pasien berani banyak latihan mobilisasi
bergerak 4. Lakukan vulva higine dan
- Darah tidak bercecar di perawatan kateter
celana dalam 5. Libatkan keluarga dalam
melakukan personal higine
NURSING NOTE

Nama : Ny. S No. CM : 501230


Umur : 31 tahun Ruang : Mawar
No
No Hari/Tgl Jam Implementasi Respon TTD
DP
1. Senin, 09.45 I 1. Memberikan S : Pasien mengatakan nyeri
7-08-2006 kaltropen sup 1 kapsul berkurang
O: Obat masuk melalui anus
(kaltropen sup 1 kapsul)
10.00 I 2. Menjelaskan S : Pasien mengatakan sekarang
penyebab nyeri dulu penyebab nyeri
O: Pasien mengerti
10.10 I 3. Membantu pasien S : Pasien menjadikan nyaman
menemukan posisi yang dengan posisi kiri
nyaman (pasien dengan O: Pasien tampak rilek
posisi sim kiri)
10.15 I 4. Mengajarkan tehnik S : Pasien mengikuti
fusik nafas panjang O: Pasien tampak rilek
10.20 I 5. Mengajarkan teknik S : Pasien senang berbicara
relaksasi (mengajak bicara masalah depan anaknya
pasien tentang O: Pasien tampak bersemangat
pembicaraan yang disukai)
2. Senin, 10.30 II 1. Melakukan vulva S: Pasien mengatakan nyaman
7-08-2006 higine dan perawatan setelah dilakukan vulva
kateter higine
O: Pasien tampak senang
11.00 II S: Pasien mengatakan sudah
2. Mengobservasi agak berani bergerak
kemampuan activitas O: Pasien tampak bergerak
11.10 pasien S: Pasien mengatakan akan
3. Menganjurkan mencobanya
pasien untuk latihan O: Pasien mendengarkan
mobilisasi anjuran pasien

11.20 S: Pasien mengatakan akan


melakukannya
4. Menganjurkan O: Pasien tampak paham
pasien untuk ganti dengan anjuran perawat
11.30 pembalut setiap 8 jam S: Keluarga mengatakan mau
sekali melakukannya
O: Keluarga tampak mau diajak
5. Melibatkan keluarga kerjasama
dalam personal higine
(vulva higiene)
PROGRES NOTE

Nama : Ny. S No. CM : 501230


Umur : 31 tahun Ruang : Mawar
No Hari/Tgl No.DP Jam Catatan Perkembangan TTD
1. Senin, I 13.00 S : Pasien mengatakannyeri berkurang
7-8-2006 O : Skala nyeri 6
Wajah tampak rileks
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi (delegasikan keruangan
perawat)
Mengajarkan tehnik relaksasi
Mengajarkan tehnik distraksi
Melakukan advis docter pemberian kaltropen sup
selanjutnya pada malam hari 1 kapsul
2. Senin, I 13.00 S : Pasien mengatakan sudah nyaman dengan alat
7-8-2006 kelaminnya
O : Pasien tampak berani lebih banyak bergerak
Pasien berani duduk
Darah tidak bercecer di celana dalam
Bau amis berkurang
A : Masalah teratasi
FORMAT PENDEGELASIAN PASIEN
AKADEMI KEPERAWATAN KRIDA HUSADA KUDUS

I. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 31 tahun
No. CM : 5012301
Ruang : Mawar

II. Masalah yang Ditemukan


1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan incontunuitas
jaringan
2. Gangguan perawatan dirc. Vulva higine berhubungan dengan koneksi
pasien tirah bering skunder post op SC hari ke-2

III. Tindakan yang Sudah Dilaksanakan


1. Memberikan kultropen sup 1 kapsul
2. Vulva higine dan perawatan kater
3. Mengajarkan tehnik relaksasi, distrasi
4. Mengajarkan latihan tentang gerak

IV. Masalah yang Sudah Teratasi


DP2 Gangguan perawatan diri vulva higine berhubungan dengan kondisi
pasien tirah baring sekunder post op SC hari ke-1

V. Masalah yang Belum Teratasi


DP1 Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan incontunitas
jaringan

VI. Kondisi Pasien Saat dioperkan :


a. Status kesadaran : Composmentis
b. Status respirasi : baik
c. Status sirkelasi : baik
d. Status nutrisi dan cairan : baik
e. Status perkemihan : baik

VII. Rencana Selanjutnya :


a. Lanjutkan aduts docter pemberian kaltrupen sup pada malam hari
b. Lanjutkan tehnik relaksasi, distraksi

Kudus, 07 Agustus 2006

Nama Perawat Nama Mahasiswa


Yang Menerima Dedegasi Yang Mendedegasikan

ELLIF BUDIANA

Anda mungkin juga menyukai