TINJAUAN PERUSAHAAN
Perusahaan Listrik Negara yang disingkat PLN adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua
aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Tanggal 1 Januari 1961, dibentuk BPU-PLN (Badan
Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas.
Tanggal 1 Januari 1965, BPU-PLN dibubarkan dan dibentuk 2 perusahaan negara yaitu
Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara
(PGN) yang mengelola gas. Saat itu kapasitas pembangkit listrik PLN sebesar 300 MW.
sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara. Pada tahun 1990 melalui peraturan pemerintah
No. 17, PLN ditetapkan sebagai pemegang kuasa usaha ketenagalistrikan. Kemudian, pada
tahun 1992, pemerintah memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam
bisnis penyediaan tenaga listrik. Sejalan dengan kebijakan di atas maka pada bulan Juni 1994
status PLN dialihkan dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).
Sistem tenaga listrik yang terdiri dari pembangkitan, transmisi dan distribusi,
membutuhkan suatu perencanaan dan pengoperasian yang baik agar konsumen dapat
terlayani akan kebutuhan tenaga listrik. Untuk mengatur penyaluran tenaga listrik khususnya
di wilayah Jawa dan Bali, maka PT PLN (Persero) memberikan wewenangnya kepada salah
satu anak perusahaannya yaitu P3B (Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali untuk
mengelola sistem tenaga listrik Jawa Bali, mengelola operasi dan pemeliharaan sistem
transmisi tegangan tinggi jawa bali, serta mengelola pelaksanaan transaksi tenaga listrik
antara PLN pusat selaku single buyer dengan perusahaan pembangkit dan unit distribusi di
5
sistem Jawa Bali. Peran P3B ini selaras dengan peran pada masa datang yang digambarkan
agustus 1998, kecuali bahwa pengelola transmisi juga merupakan single buyer yang masih
berada di PT PLN (Persero) kantor pusat. Dengan terbitnya Surat Keputusan Direksi PT. PLN
organisasi dan tata kerja unit bisnis strategis penyaluran dan pusat pengatur beban Jawa Bali,
maka PT PLN (Persero) P3B yang merupakan unit pusat laba (provit center) berubah menjadi
unit pusat investasi dengan nama penyaluran dan pusat pengatur beban jawa Bali.
PT. PLN (Persero) P3B Jawa Bali memiliki tugas pokok sebagai berikut:
Visi :
Diakui sebagai pengelola transmisi, operasi sistem dan transaksi tenaga listrik dengan
kualitas pelayanan setara kelas dunia, yang mampu memenuhi harapan stake holders,
Misi :
Melakukan usaha transmisi tenaga listrik yang efisien, handal, aman dan ramah
lingkungan;
6
Melaksanakan pengelolaan operasi sistem tenaga listrik yang handal, aman, bermutu
dan ekonomis;
Mengembangkan usaha di luar usaha pokok yang dapat memberikan kontribusi pada
Wilayah kerja PT. PLN (Persero) P3B Jawa Bali dibagi menjadi 5 (lima) APB yaitu:
Dari pembagian tersebut, tiap-tiap region dibagi lagi menjadi Area Pelaksanaan
Pemeliharaan (APP). APP adalah bertanggung jawab terhadap keandalan transmisi dan
peralatan gardu induk (Transformator, Busbar, Kopel, dan peralatan lainnya). APP juga
melaksanakan pemeliharaan terhadap peralatan yang ada di gardu induk dan transmisi. APP
1. APP Cilegon
3. APP Bogor
4. APP Pulogadung
5. APP Cawang
6. APP Cirebon
7
7. APP Bandung Utara
9. APP Semarang
APB DKI Jakarta dan Banten terdapat 140 Gardu Induk dan berhubungan dengan 2 distribusi
Jaya dan Tangerang serta Distribusi Jawa Barat dan Banten.
2.4 Struktur Organisasi
Gambar 2.1