Anda di halaman 1dari 4

POKJA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

1. Komite PPI

Terdiri dari ketua (IPCO), Sekretaris (IPCN), dan anggota

IPCO : Infection Prevention and Control Officer

Seorang dokter yang memiliki pengalaman dan pengetahuan mengenai pencegahan dan
pengendalian infeksi Rumah sakit.

IPCN : Infection Prevention and Control Nurse

Yaitu perawat purna waktu yang mengontrol kejadian infeksi di Rumah sakit, dengan
perbandingan rasio bed 100-150 bed memiliki 1 IPCN.

Tugas dan tanggung jawab utama:

1. Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang terjadi
dilingkungan kerjanya.
2. Memonitor pelaksanaan PPI, Penerapan SOP, kewaspadaan isolasi.
3. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada komite PPI
4. Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah penularan infeksi dari
petugas kesehatan ke pasien atau sebaliknya.

IPCLN : Infektion Prevention and Control Link Nurse

Yaitu perawat yang membantu tugas IPCN yang mana dijabat oleh kepala unit/ruangan

Tugas dan tanggung jawab utama:

1. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans setiapa pasien di unit rawat inap
masing-masing, kemudian menyerahkan- Nya kepada IPCN ketika pasien pulang.
2. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan pencegahan dan
pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di unit rawat masing-masing.
3. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya HAIs pada pasien.

2. Apa saja yang termasuk benda infeksius?

Semua pasien dan Segala sesuatu yang berasal dari pasien termasuk linen, sisa makanan dan
alat makan pasien serta seluruh alat yang terkena cairan tubuh pasien.

3. Mengapa kita harus cuci tangan?

Karena tangan merupakan media transmisi kuman tersering dirumah sakit.


4. 2 cara melakukan kebersihan tangan:

1. Dengan bilas (hand wash) selama 40-60 detik

2. Dengan tanpa dibilas (handscrub) selama 20-30 detik

5. 5 moment kita harus melakukan cuci tangan:

1. Sebelum kontak dengan pasien

2. Seebelum melakukan tindakan aseptic

3. Setelah terpapar cairan tubuh pasien

4. Setelah kontak dengan pasien

5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien

6. 6 langkah cuci tangan:

1. Petugas menggosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya sebanyak 4x
2. Petugas menggosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari sebanyak 4x.
3. Jari –jari sisi dalam dari keduatangan petugas saling mengunci sebanyak 4x
4. Petugas menggosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya sebanyak 4x
5. Petugas menggosok dengan memutar ujung jari– jari di telapak tangan kiri dan
sebaliknya sebanyak 4x
6. Petugas menggosok dengan memutar ujung jari– jari di telapak tangan kiri dan
sebaliknya sebanyak
7. Jenis-jenis Alat Pelindung Diri:

1. Sarung tangan
2. Masker
3. Kaca Mata
4. Topi/penutup kepala
5. Gaun
6. Apron
7. Pelindung Kaki
8. Helm
8. Prosedur Pengelolaan Linen
1. Linen yang kotor diletakkan dipisahkan linen yang infeksi dan non infeksi dengan
menggunakan APD. Kantong kuning untuk yang infeksi, dan yang hitam untuk yang
tidak infeksi atau linen yang bersih, kemudian diikat yang rapih.
2. Hilangkan bahan padat dari linen yang sangat kotor dengan menggunakan APD
3. Linen yang sudah digunakan harus dibawa dengan hati-hati dan menggunakan trolley
linen dengan membedakan tempat linen bersih dan yang kotor
4. Linen dicuci sesuai prosedur pencucian biasa.
5. Cuci dab keringkan linen sesuai dengan standar dan prosedur tetap di Rumah Sakit.
9. Jelaskan etika batuk
Saat batuk dan bersin
1. Tutup hidung dan mulut anda dengan menggunakan tissue/sapu tangan atau dengan
lengan dalam baju anda
2. Segera buang tissue yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah infeksius
3. Cuci tangan dengan menggunakan air bersih mengalir dan menggunakan sabun atau
pencuci tangan berbasis alkohol
4. Gunakan masker

10. Pengelolaan/penanganan Limbah:

1. Padat
Limbah padat infeksius : plastik kantong kuning atau warna lain tapi diikat tali
kuning.
Limbah padat non infeksius : plastik kantong warna hitam
2. Cair
Limbah cair segera dibuang ke westafel di spoelhok
3. Tajam
Limbah benda tajam : wadah tahan tusuk dan air (safety box)
4. Infeksius
Limbah infeksius dimasukkan dalam incenerator
5. Non infeksius
Limbah non infeksius dibawa ketempat pembuangan limbah umum

11. Pembersihan tumpahan dan percikan


Saat membersihkan tumpahan atau percikan cairan tubuh atau sekresi, petugas kesehatan
harus menggunakan APD yang memadai, termasuk sarung tangan karet dan gaun pelindung.

Tahap-tahap pembersihan tumpahan adalah sebagai berikut :


 Pasang gaun pelindung atau celemek dan sarung tangan karet
 Bersihkan bagian permukaan yang terkena tumpahan tersebut dengan
air dan detergen menggunakan kain pembersih sekali pakai atau tissue.
 Buang kain pembersih kewadah limbah tahan bocor yang sesuai
 Lakukan disinfeksi pada bagian permukaan yang terkena tumpahan.
 Lepas sarung tangan karet dan celemek dan tempatkan perlengkapan
tersebut kewadah yang sesuai untuk pembersihan dan disinfeksi lebih lanjut
 Tempatkan gaun pelindung dan masukkan kewadah yang sesuai
 Bersihkan tangan

12. Infeksi nosokomial atau biasa disebut HAIs diantaranya


 ILI (Infeksi Luka Infus)
 ISK (Infeksi Saluran kemih)
 Infeksi Aliran Darah Primer ( IADP )
 ILO (Infeksi Luka Operasi)

13. Pelayanan pusat sterilisasi alat di RS menggunakan CSSD


Yaitu metode membunuh semua mikroorganisme dengan cara Penguapan bertekanan tinggi
yang menggunakan suatu otoklaf atau dry heat dengan menggunakan oven
Unit CSSD berada disebelah kamar operasi
Jam penerimaan bahan yang akan disteril lagi dari ruangan :
a) Pagi pukul 05.00 - 06.00 WIB
b) Siang pukul 15.00 - 16.00 WIB

14. Proses desinfeksi barang use yang di reuse


Tidak ada barang yang di re use di RS Bhayangkara Lumajang, karena tidak ada barang
yang mahal dan sulit untuk diperoleh.

15. Cara menyuntik yang aman

Jangan menutup spuit bekas pakai, langsung buang ke safety box. Bila terpaksa, lakukan
penutupan dengan teknik satu tangan.

16. Pengelolaan bahan atau obat kadaluwarsa.


Bekerja sama dengan farmasi dalam melakukan pengawasan obat atau bahan yang telah
kadaluwarsa.

17. Upaya pencegahan dan kesehatan karyawan.


Saat menjadi karyawan baru seorang petugas kesehatan harus diperiksa riwayat pernah
terinfeksi apa saja dan status imunisasinya

Anda mungkin juga menyukai