3. Kebijakan
6. Langkah - Langkah
1. Anamnesa
rasa nyeri dan panas seperti terbakar pada perut bagian atas.
Keluhan mereda atau memburuk bila diikuti dengan makan, mual, muntah dan
kembung.
Faktor Risiko :
Pola makan yang tidak baik: waktu makan terlambat, jenis makanan
pedas, porsi makan yang besar.
Sering minum kopi dan teh.
Infeksi bakteri atau parasit
Pengunaan obat analgetik dan steroid
Usia lanjut.
Alkoholisme
Stress
Penyakit lainnya, seperti: penyakit refluks empedu, penyakit autoimun,
HIV/AIDS, Chron disease.
2. Pemeriksaan klinis
Pemeriksaan Fisik Patognomonis
Nyeri tekan epigastrium dan bising usus meningkat.
Bila terjadi proses inflamasi berat, dapat ditemukan pendarahan saluran
cerna berupa hematemesis dan melena
Biasanya pada pasien dengan gastritis kronis, konjungtiva tampak anemis.
3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan, kecuali pada gastritis kronis dengan melakukan
pemeriksaan:
Darah rutin
Untuk mengetahui infeksi Helicobacter pylori: pemeriksaan breathe test
dan feses
Rontgen dengan barium enema.
Endoskopi
GASTRITIS
No. Dokumen : SOP-UKP-PM/BPU/14
Terbitan : 1 Oktober 2015
S O P No. Revisi : 00
Tgl. Mulai Berlaku : 5 Oktober 2015
Halaman : 2/2
Kepala Puskesmas
Kecamatan Pasar Minggu :
Puskesmas
Kecamatan drg. Susilowati
Pasar Minggu NIP. 196309201994032003
4. Penatalaksanaan :
Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari pemicu terjadinya
keluhan, antara lain dengan makan tepat waktu, makan sering dengan porsi
kecil dan hindari dari makanan yang meningkatkan asam lambung atau perut
kembung seperti kopi, the, makanan pedas dan kol.
Terapi diberikan per oral dengan obat (pilihan) :
- H2 Bloker 2 x/hari (Ranitidin 150 mg/kali, Simetidin 400-800 mg/kali)
- PPI 2x/hari (Omeprazole 20 mg/kali )
- Antasida dosis 3 x 500-1000 mg/hr.