PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2
dewasa titik pusat tubuh terdapat kurang lebih setinggi simpisis pubis
(Narendra, et al 2002).
c. Hilangnya ciri-ciri lama
Selama proses pertumbuhan terdapat hal-hal yang terjadi perlahan-lahan,
seperti menghilangnya kelenjar timus,
lepasnya gigi susu, dan menghilangnya refleks-refleks primitive (Narendra,
et al 2002).
d. Timbulnya ciri-ciri baru
Timbulnya ciri-ciri baru adalah sebagai akibat pematangan fungsi-fungsi
organ. Perubahan fisik yang penting selama pertumbuhan adalah
munculnya gigi tetap yang menggantikan gigi susu yang telah lepas, dan
munculnya tanda-tanda seks sekunder seperti tumbuhnya rambut pubis dan
aksila, tumbuhnya buah dada pada wanita (Narendra, et al 2002).
2.1.3 Pola pertumbuhan
a. Pola pertumbuhan umum
Yang khas pada pertumbuhan umum ialah tinggi badan. Sampai usia 2
tahun, pertambahan tinggi badan berlangsung cepat, setelah itu
pertumbuhan berlangsung stabil di bawah pengaruh hormon pertumbuhan
sampai pubertas. Mulai masa pubertas, hormon kelamin berpengaruh
sehingga pertumbuhan berlangsung dengan cepat sampai berhenti pada
masa akhil balig. Umumnya pertumbuhan organ tubuh mengikuti pola
pertumbuhan ini (Narendra, et al 2002).
b. Pola pertumbuhan organ limfoid
Organ limfoid secara cepat mengalami pertumbuhan, sehingga pada usia
sekitar 12 tahun mencapai 200% dan berangsur menurun lagi sampai usia
dewasa menjadi 100%. Dengan keadaan ini, anak-anak pada masa pubertas
relative lebih kuat daya tahan tubuhnya (Narendra, et al 2002).
c. Pola pertumbuhan otak dan kepala
Pertumbuhan otak dan kepala terjadi paling cepat dibanding bagian tubuh
lain sejak kehidupan intrauterin, bahkan berlanjut sampai tahun-tahun
pertama kehidupan, sehingga pada usia 6 tahun pertumbuhannya telah
mencapai hampir 90% otak orang dewasa (Narendra, et al 2002).
3
d. Pola pertumbuhan organ reproduksi
Selama masa anak, pertumbuhan dan perkembangan organ kelamin sangat
lambat, baru pada masa pubertas terjadi percepatan yang luar biasa
mengejar ketinggalannya di masa anak, sehingga dalam waktu singkat
menjadi matang. Pertumbuhan organ reproduksi ini sejalan pula dengan
perkembangan kemampuan seksual seseorang (Narendra, et al 2002).
2.1.4 Deteksi pertumbuhan
1. Ukuran antropometri
a. Berat badan
Kenaikan berat badan normal bayi pada triwulan I adalah sekitar 750-
1000 gram/bulan, pada triwulan II sekitar 500-600 gram/bulan, pada
triwulan III sekitar 350- 450 gram/bulan, dan pada triwulan IV sekitar 250-
350 gram/bulan. Selain dengan perkiraan tersebut, BB juga dapat
diperkirakan dengan menggunakan rumus atau pedoman dari Behrman
(1992), yaitu:
Berat badan lahir rata-rata: 3,25 kg
Berat badan usia 3-12 bulan,
Umur (bulan) + 9 = n + 9
2 2
Berat badan usia 1-6 tahun,
(Umur(tahun) x 2) + 8 = 2n + 8
Keterangan: n adalah usia anak
Untuk menentukan usia anak dalam bulan, bila lebih 15 hari, dibulatkan
ke atas, sementara bila kurang atau sama dengan 15 hari dihilangkan
(Nursalam, et al 2005).
b. Tinggi badan
Tinggi badan untuk anak kurang dari 2 tahun sering disebut dengan
panjang badan. Pada bayi baru lahir, panjang badan rata-rata adalah
sebesar + 50 cm. Menurut Behrman (1992), menyebutkan bahwa seperti
halnya berat badan, tinggi badan juga dapat diperkirakan berdasarkan
rumus, yaitu:
4
Perkiraan panjang lahir: 50 cm
Perkiraan panjang badan usia 1 tahun = 1,5 x panjang badan lahir
Perkiraan tinggi badan usia 2-12 tahun = (umur x 6)+77 = 6n + 77
Keterangan: n adalah usia anak dalam tahun, bila usia lebih 6
bulan dibulatkan ke atas, bila 6 bulan atau kurang, dihilangkan.
Tinggi badan merupakan indikator yang baik untuk pertumbuhan
fisik yang sudah lewat dan untuk perbandingan terhadap
perubahan relatif, seperti nilai berat badan dan lingkar lengan
atas (Nursalam, et al 2005).
c. Lingkar kepala
Secara normal, ukuran lingkar kepala adalah 34- 35 cm. Kemudian akan
bertambah sekitar 0,5 cm/bulan pada bulan pertama atau menjadi + 44
cm dan pada tahun pertama lingkar kepala bertambah tidak lebih dari 5
cm/tahun, setelah itu sampai usia 18 tahun lingkar kepala hanya
bertambah + 10 cm. pengukuran lingkar kepala dapat diukur dengan
menggunakan pita pengukuran yang disebut meteran (Nursalam, et al
2005).
d. Lingkar lengan atas (Lila)
Saat lahir, lingkar lengan atas sekitar 11 cm dan pada tahun pertama,
lingkar lengan atas menjadi 16 cm. Keuntungan dari pengukuran lila
adalah murah, mudah, alatnya bisa dibuat sendiri, dan siapa saja dapat
melakukannya. Namun kadang-kadang hasil pengukuran kurang akurat
karena sukar untuk mengukur lila tanpa mengukur jaringan.
2. Keseluruhan fisik
Dengan pemeriksaan fisik, dapat diketahui apakah seorang anak berada
dalam keadaan sakit atau sehat. Di lapangan, pemeriksaan fisik jarang
dilakukan untuk menentukan keadaan pertumbuhan anak, padahal perlu
diketahui kemungkinan terdapatnya gangguan pada fisik anak. Hal-hal yang
dapat diamati dari pemeriksaan fisik meliputi keseluruhan fisik, jaringan otot,
jaringan lemak, rambut, dan gigi (Nursalam, et al 2005).
3. Pemeriksaan laboratorium dan radiologis
5
Pemeriksaan laboratorium dan radiologis baru dilakukan di klinik apabila
terdapat gejala atau tanda akan adanya suatu gangguan/penyakit, misalnya
anemia atau pertumbuhan fisik yang tidak normal. Pemeriksaan radiologis
dilakukan terutama untuk menilai umur biologis, yaitu umur tulang
(boneage). Biasanya, hal tersebut dilakukan bila ada kecurigaan akan adanya
gangguan pertumbuhan (Nursalam, et al 2005).
2.2 Konsep Perkembangan
2.2.1 Perkembangan
Perkembangan (development) adalah bertambahnyamkemampuan
(skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, mengikuti pola
yang teratur, dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan
(Soetjiningsih, 2002, p.32).
Menurut Purwanti (2000), perkembangan adalah proses perubahan
kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi organ-organ jasmani, sehingga
penekanan arti perkembangan terletak pada penyempurnaan fungsi
psikologis yang termanifestasi pada kemampuan organ fisiologis (Herawati,
2009, p.25). Ikatan Dokter Anak Indonesia (2002) menyebutkan bahwa
perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur/fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan, dan
diramalkan sebagai hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-
organ, dan sistemnya yang terorganisasi (Nursalam, et al., 2005, p.33).
Ada berbagai faktor mengapa perkembangan fisik anak sedikit lebih
cepat atau lebih lama. Pembawaan keluarga memiliki pengaruh sangat kuat
terhadap berat, tinggi, dan tingkat perkembangan anak. Cara orangtua
mengasuh anak juga terbukti mempengaruhi seberapa baik anak tumbuh.
Sering-sering ajak anak berbicara atau bernyanyi, berikan dia pelukan,
ditimang, rasa tenang, cinta, dan perhatian sebanyak mungkin (Shahnaz,
2007, p.10).
2.2.2 Ciri-ciri perkembangan
1. Perkembangan melibatkan perubahan
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan disertai
dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan sistem reproduksi
6
disertai dengan perubahan pada organ kelamin, perkembangan kecerdasan
menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf. Perubahan-perubahan ini
meliputi perubahan ukuran tubuh secara umum, perubahan proporsi tubuh,
berubahnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru sebagai tanda
kematangan suatu organ tubuh tertentu (Narendra, et al., 2002, p.7).
2. Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnya
Perkembangan awal merupakan masa kritis, karena hal tersebut akan
menentukan perkembangan selanjutnya. Seseorang tidak akan bisa melewati
satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya
(Narendra, et al 2002).
3. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Tahap ini dilalui seorang anak mengikuti pola yang teratur dan
berurutan, tahap-tahap tersebut tidak dapat terbalik, misalnya anak dapat
berdiri terlebih dahulu sebelum berjalan (Narendra, et al 2002).
4. Perkembangan berhubungan dengan pertumbuhan
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun
demikian, terjadi peningkatan mental, ingatan, dan juga daya nalar
(Narendra, et al 2002).
2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
1. Hereditas (Keturunan/pembawaan)
Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi
perkembangan individu. Dalam hal ini diartikan sebagai pembawaan khusus
dari individu yang diwariskan orang tua kepada anak atau segala potensi, baik
fisik (seperti kecenderungan berbadan gemuk, tinggi, dan sebagainya)
maupun psikis (seperti kecenderungan menjadi pendiam, lincah, pandai, dan
sebagainya) yang dimiliki individu sejak masa konsepsi (pembuahan ovum
oleh sperma) sebagai pewarisan dari pihak orang tua melalui gen-gen
(Herawati, 2009).
2. Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau
tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan
tercapainya potensi bawaan dan sebaliknya lingkungan yang kurang baik
7
akan menghambat potensinya. Lingkungan ini merupakan lingkungan bio-
fisika-psiko-sosial yang memengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi
sampai akhir hayatnya (Herawati, 2009).
3. Penilaian perkembangan
Terkait dengan upaya memberikan asuhan kesehatan pada balita
supaya dapat melakukan deteksi perkembangan anak, seseorang lebih
dahulu harus memahami aspek-aspek dalam perkembangan anak (Nursalam,
et al, 2005). Aspek-aspek perkembangan yang dipantau meliputi:
a. Gerak kasar atau motorik kasar
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan
pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot otot besar seperti
duduk, berdiri, dan sebagainya (Kusnandi, et al 2010).
b. Gerak halus atau motorik halus
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan
gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan
oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti,
mengamati sesuatu, menulis, dan sebagainya (Kusnandi, et al, 2010).
c. Kemampuan bicara dan Bahasa
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan
respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah,
dan sebagainya (Kusnandi, et al, 2010).
d. Sosialisasi dan kemandirian
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (makan
sendiri, merapikan mainan selesai bermain), berpisah dengan
ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya, dan sebagainya (Kunandi, et al., 2010).
Deteksi dini penyimpangan perkembangan anak dilakukan di semua tingkat
pelayanan kesehatan dan salah satunya adalah dengan melakukan pemeriksaan
perkembangan anak menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP).
Adapun tujuan pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP adalah untuk
mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. Pemeriksaan
8
dilakukan oleh tenaga kesehatan, guru TK, dan petugas PAUD terlatih (Kusnandi, et
al., 2010).
2.3 Konsep Tumbuh Kembang
A. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi
1. Faktor dalam (Internal)
a. Genetika
Faktor genetis akan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan
kematangan tulang, alat seksual, serta saraf sehingga merupakan modal
dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang (Nursalam, et
al., 2005).
b. Pengaruh hormone
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa pra natal, yaitu saat janin
berusia 4 bulan. Pada saat itu, terjadi pertumbuhan yang cepat. Hormon
yang paling berpengaruh adalah hormon pertumbuhan somatotropin
yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari. Selain itu, kelenjar tiroid juga
menghasilkan kelenjar tiroksin yang berguna untuk metabolisme serta
pematangan tulang, gigi, dan otak (Nursalam, et al, 2005).
2. Faktor luar (Lingkungan)
a. Faktor pra natal (selama kehamilan)
Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin,
terutama selama trimester akhir kehamilan.
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Psikologis ibu
b. Faktor kelahiran
Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forceps dapat
menyebabkan trauma kepala pada bayi sehingga berisiko terjadinya
kerusakan jaringan otak (Nursalam, et al., 2005, p.41).
B. Kebutuhan dasar tumbuh kembang bayi
1. Asuh (Kebutuhan fisik-biomedis)
a. Nutrisi yang mencukupi dan seimbang Nutrisi
Adalah pembangun tubuh yang mempunyai pengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan, terutama pada tahun pertama
9
kehidupan dimana anak sedang mengalami pertumbuhan yang sangat
pesat terutama pertumbuhan otak (Moersintowarti, et al., 2002, p.13).
Setelah lahir, bayi harus diupayakan dengan pemberian ASI secara
eksklusif, yaitu sampai anak berusia 6 bulan (Nursalam, et al., 2005, p.41).
Setelah berusia 6 bulan, sudah waktunya bayi diberikan makanan
tambahan atau makanan pendamping ASI (Nursalam, et al., 2005, p.41).
Pemberian makanan tambahan yang tepat akan memberikan hasil yang
lebih baik bagi pertumbuhan anak jika diberikan dalam bentuk seimbang
(Narendra, et al., p.15).
b. Perawatan kesehatan dasar
Untuk mencapai keadaan kesehatan anak yang optimal, diperlukan
beberapa upaya, misalnya imunisasi, kontrol ke Puskesmas/Posyandu
secara teratur, segera diperiksakan bila sakit. Dengan upaya tersebut,
keadaan kesehatan anak dapat dipantau secara dini dan mendapatkan
penanganan secara benar (Nursalam, et al., 2005, p.41).
c. Pakaian
Anak perlu mendapatkan pakaian yang bersih, nyaman dipakai dan
terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat (Nursalam, et al,
2005).
d. Perumahan
Dengan memberikan tempat tinggal yang layak akan membantu anak
untuk bertumbuh dan berkembang secara optimal. Tempat tinggal yang
layak dalam hal ini adalah upaya kita untuk mengatur rumah menjadi
sehat, cukup ventilasi serta terjaga kebersihan dan kerapiannya, tanpa
mempedulikan berapapun ukurannya (Nursalam, et al., 2005).
e. Higiene diri dan lingkungan
Kebersihan perorangan maupun lingkungan memegang peranan
penting pada tumbuh kembang anak (Narendra, et al., 2002, p.16).
Kebersihan perorangan yang terjaga berarti sudah mengurangi risiko
tertularnya berbagai penyakit infeksi. Selain itu, lingkungan yang bersih
akan memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan aktivitas
bermain secara aman (Nursalam, et al., 2005).
10
f. Kesegaran jasmani (Olahraga dan rekreasi)
Aktivitas olahraga dan rekreasi digunakan untuk melatih kekuatan
otot-otot tubuh dan membuang sisa metabolisme, selain itu juga
membantu meningkatkan motorik anak. Hal tersebut bagi balita
merupakan aktivitas bermain yang menyenangkan (Nursalam, et al,
2005).
2. Asih (Kebutuhan emosi dan kasih sayang)
Pemenuhan kebutuhan emosi dan kasih sayang dapat dimulai sedini
mungkin, sejak anak berada dalam kandungan (mengajak bicara/mengelus)
hingga setelah lahir dengan mendekapkan bayi ke dada ibu segera setelah
lahir (Nursalam, et al, 2005).
a. Kasih sayang orang tua
Kasih sayang orang tua yang hidup rukun, bahagia, dan sejahtera yang
memberi bimbingan, perlindungan, perasaan aman kepada anak
merupakan salah satu kebutuhan yang diperlukan anak untuk tumbuh
dan berkembang seoptimal mungkin (Narendra, et al., 2002, p.16).
b. Rasa aman
Adanya interaksi yang harmonis antara orang tua dan anak akan
memberikan rasa aman bagi anak untuk melakukan aktivitas sehari-
harinya (Nursalam, et al, 2005).
c. Harga diri
Setiap anak ingin merasa bahwa ia mempunyai tempat dalam keluarga,
keinginannya diperhatikan, apa yang dikatakannya ingin didengar orang
tua, tidak diacuhkan (Narendra, et al, 2002).
d. Dukungan/dorongan
Anak perlu memperoleh dukungan dari lingkungannya dalam
melakukan aktivitas. Selain itu, orang tua perlu memberikan dukungan
agar anak dapat mengatasi masalah yang dihadapi (Nursalam, et al,
2005).
e. Mandiri
Anak harus dilatih untuk tidak tergantung pada lingkungannya sejak
awal, agar anak menjadi pribadi yang mandiri. Dalam melatih anak untuk
11
mandiri harus disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan anak
(Nursalam, et al, 2005).
f. Rasa memiliki
Anak perlu dilatih untuk mempunyai rasa memiliki terhadap barang-
barang yang dipunyai, sehingga anak tersebut akan mempunyai rasa
tanggungjawab untuk memelihara barangnya (Nursalam, et al, 2005).
g. Kebutuhan mendapatkan kesempatan dan pengalaman
Anak perlu diberikan kesempatan untuk berkembang sesuai dengan
kemampuan dan sifat-sifat bawaannya.
3. Asah (Kebutuhan stimulasi)
Stimulasi merupakan perangsangan dari lingkungan luar anak yang
berupa latihan atau bermain dan kebutuhan yang sangat penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan anak. Pemberian stimulus ini sudah dapat
dilakukan sejak masa prenatal, dan setelah lahir dengan cara menetekkan
bayi pada ibunya sedini mungkin. Asah merupakan kebutuhan untuk
perkembangan mental psikososial anak yang dapat dilakukan dengan
pendidikan dan pelatihan (Nursalam, et al, 2005).
12
4. KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu:
a. Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak, contoh:
“Dapatkah bayi makan kue sendiri?”
b. Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk
melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP, contoh: “Pada posisi
bayi anda terlentang, tariklah bayi pada pergelangan tangannya
secara perlahan-lahan ke posisi duduk.”
5. Jelaskan kepada orangtua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab,
oleh karena itu pastikan ibu/pengasuh anak mengerti apa yang
ditanyakan kepadanya.
6. Tanyakan pertanyaan tersebut secara berurutan, satu persatu. Setiap
pertanyaan hanya ada 1 jawaban, ya atau tidak. Catat jawaban tersebut
pada formulir.
7. Ajukan pertanyaan yang berikutnya setelahibu/pengasuh anak
menjawab pertanyaan terdahulu.
8. Teliti kembali apakah pertanyaan telah dijawab.
2.4.3 Penilaian hasil KPSP
1. Hitunglah berapa jawaban ya
a. Jawaban ya, bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak bisa atau
pernah atau sering atau kadang-kadang melakukannya.
b. Jawaban tidak, bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak belum
pernah melakukan atau tidak pernah atau ibu/pengasuh anak tidak
tahu.
2. Jumlah jawaban ya = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahap
perkembangannya (S).
3. Jumlah jawaban ya = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M).
4. Jumlah jawaban ya = 6 atau kurang, perkembangan anak menyimpang (P).
5. Untuk jawaban tidak, perlu dirinci jumlah jawaban tidak menurut jenis
keterlambatan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi
dan kemandirian).
13
PENUNTUN PEMBELAJARAN
PEMERIKSAAN KPSP
No Langkah/Kegiatan Skor
A. PERSIAPAN 1 2 3
Sapalah anak, ibu /keluarga dengan ramah dan
1. perkenalkan diri
Tanyakan tanggal
lahir dan adakah
3. keluhan ibu/keluarga
tentang anaknya.
B. PEMERIKSAAN 1 2 3
Menetukan formulir
6. KPSP berdasarkan
tanggal lahir dan
14
tanggal pemeriksaan
( bila usia >16 hari
dibulatkan 1 bulan)
Bayi premature ≤ 35
minggu dan usia di
bawah 2 tahun pakai
usia koreksi.
C. KESIMPULAN 1 2 3
Menghitung jumlah YA pada formulir KPSP Skor
9. 9-10 : SESUAI
Skor 7-8 : MERAGUKAN
SKOR <6 : PENYIMPANGAN
INTERVENSI
SESUAI
- Beri pujian ibu karena telah mengasuh anak
dengan baik.
- Teruskan pola asuh sesuai dengan tahapan
perkembangan
- Beri stimulasi perkembangan anak setiap
saat, sesering mungkin, sesuai usia dan
kesiapan anak.
10. - Ingatkan untuk pemeriksaan KPSP pada usia 3
bulan selanjtnya
MERAGUKAN :
- Beri petunjuk pada ibu/keluarga agar
melakukan stimulasi perkembangan pada anak
lebih sering lagi, setiap saat dan sesering
mungkin.
- Ajari ibu untuk mengintervensi stimulasi
perkembangan anak untuk mengejar
ketinggalannya.
15
- Lakukan pemeriksaan fisik lainnya untuk
menunjang adanya penyakit yang
menyebabkan keterlambatan perkembangan
- Evaluasi kembali setelah 2 minggu jika tetap 7
atau 8 lakukan pemeriksaan lanjutan lainnya
PENYIMPANGAN
- Lakukan pemeriksaan anak secara
menyeluruh
Anamnesis, pemeriksaan fisis umum dan
neuorologik dan pemeriksaan penunjang bila
ada indikasi
LAMPIRAN 1.
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 3 bulan
1. Pada waktu bayi telentang, apakah masing-masing lengan dan tungkai bergerak
dengan mudah? Jawab TIDAK bila salah satu atau kedua tungkai atau lengan bayi
bergerak tak terarah/tak terkendali.
2. Pada waktu bayi telentang apakah ia melihat clan menatap wajah anda?
3. Apakah bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (ngoceh), disamping menangis?
4. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan
menggerakkan kepalanya dari kanan/kiri ke tengah?
5. Pada waktu bayi telentang, apakah. ia dapat mengikuti gerakan anda dengan
menggerakkan kepalanya dari satu sisi hampir sampai pada sisi yang lain?
16
8. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat
kepalanya sehingga membentuk sudut 45° seperti pada gambar ?
9. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat
kepalanya dengan tegak seperti pada gambar?
10. Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak digelitik atau diraba-raba?
2. Dapatkah bayi mempertahankan posisi kepala dalam keadaan tegak clan stabil?
Jawab TIDAK bila kepala bayi cenderung jatuh ke kanan/kiri atau ke dadanya
3. Sentuhkan pensil di punggung tangan atau ujung jari bayi. (jangan meletakkan di atas
telapak tangan bayi). Apakah bayi dapat menggenggam pensil itu selama beberapa
detik?
17
4. Ketika bayi telungkup di alas datar, apakah ia dapat mengangkat dada dengan kedua
lengannya sebagai penyangga seperti padA gambar ?
5. Pernahkah bayi mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik tetapi
bukan menangis?
6. Pernahkah bayi berbalik paling sedikit dua kali, dari telentang ke telungkup atau
sebaliknya?
7. Pernahkah anda melihat bayi tersenyurn ketika melihat mainan yang lucu, gambar
atau binatang peliharaan pada saat ia bermain sendiri?
8. Dapatkah bayi mengarahkan matanya pada benda kecil sebesar kacang, kismis atau
uang logam? Jawab TIDAK jika ia tidak dapat mengarahkan matanya.
9. Dapatkah bayi meraih mainan yang diletakkan agak jauh namun masih berada dalam
jangkauan tangannya?
10. Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke
posisi clucluk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar
di sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali seperti gambar sebelah
kanan.
18
di sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali seperti gambar sebelah
kanan.
2. Pernahkah anda melihat bayi memindahkan mainan atau kue kering dari satu tangan
ke tangan yang lain? Benda-benda panjang seperti sendok atau kerincingan
bertangkai tidak ikut dinilai.
3. Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan selendang, sapu tangan atau serbet,
kemudian jatuhkan ke lantai. Apakah bayi mencoba mencarinya? Misalnya mencari
di bawah meja atau di belakang kursi?
4. Apakah bayi dapat memungut dua benda seperti mainan/kue kering, dan masing-
masing tangan memegang satu benda pada saat yang sama? Jawab TIDAK bila bayi
tidak pernah melakukan perbuatan ini.
5. Jika anda mengangkat bayi melalui ketiaknya ke posisi berdiri, dapatkah ia
menyangga sebagian berat badan dengan kedua kakinya? Jawab YA bila ia mencoba
berdiri dan sebagian berat badan tertumpu pada kedua kakinya.
6. Dapatkah bayi memungut dengan tangannya benda-benda kecil seperti kismis,
kacang-kacangan, potongan biskuit, dengan gerakan miring atau menggerapai
seperti gambar ?
7. Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding, dapatkah bayi duduk sendiri selama
60 detik?
19
8. Apakah bayi dapat makan kue kering sendiri?
9. Pada waktu bayi bermain sendiri dan anda diam-diam datang berdiri di belakangnya,
apakah ia menengok ke belakang seperti mendengar kedatangan anda? Suara keras
tidak ikut dihitung. Jawab YA hanya jika anda melihat reaksinya terhadap suara yang
perlahan atau bisikan.
10. Letakkan suatu mainan yang dinginkannya di luar jangkauan bayi, apakah ia
mencoba mendapatkannya dengan mengulurkan lengan atau badannya?
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 12 Bulan
1. Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/di pojok, kemudian muncui dan
menghilang secara berulang-ulang di hadapan anak, apakah ia mencari anda atau
mengharapkan anda muncul kembali?
2. Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil pensil tersebut dengan perlahan-
lahan. Sulitkah anda mendapatkan pensil itu kembali?
3. Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik atau lebih dengan berpegangan pada
kursi/meja?
4. Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya: “ma-ma”, “da-da”
atau “pa-pa”. Jawab YA bila ia mengeluarkan salah—satu suara tadi.
5. Apakah anak dapat mengangkat badannya ke posisi berdiri tanpa bantuan anda?
6. Apakah anak dapat membedakan anda dengan orang yang belum ia kenal? la akan
menunjukkan sikap malu-malu atau ragu-ragu pada saat permulaan bertemu dengan
orang yang belum dikenalnya.
7. Apakah anak dapat mengambil Benda kecil seperti kacang atau kismis, dengan
meremas di antara ibu jari dan jarinya seperti pada gambar?
20
10. Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia
pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup panel tidak ikut dinilai.
21
2. Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia memanggil/melihat ayahnya, atau
mengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya?
3. Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik?
4. Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih?
5. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk
memungut mainan di lantai clan kemudian berdiri kembali?
6. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau
merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang
menyenangkan.
7. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-
huyung?
8. Apakah anak anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau
potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti pada gambar
?
22
4. Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan
biskuit dengan menggunakan ibu jari clan jari telunjuk seperti pada gambar ?
1. Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru apa yang
anda lakukan?
2. Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di atas kubus yang lain tanpa
menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 — 5 cm.
3. Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain
"papa" clan "mama"?
4. Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa kehilangan
keseimbangan? (Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya).
5. Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, atau celananya? (topi clan
kaos kaki tidak ikut dinilai).
23
6. Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga dengan
posisi tegak atau berpegangan pada dinding atau pegangan tangga. Jawab TIDAK jika
ia naik tangga dengan merangkak atau anda tidak membolehkan anak naik tangga
atau anak harus berpegangan pada seseorang.
7. Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunjuk dengan
benar paling sedikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung, mulut, atau bagian
badan yang lain)?
8. Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?
9. Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu
mengangkat piring jika diminta?
10. Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) ke depan tanpa
berpegangan pada apapun? Mendorong tidak ikut dinilai.
24
9. Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat berbicara seperti “minta minum”,
“mau tidur”? “Terimakasih” dan “Dadag” tidak ikut dinilai.
10. Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar-gambar ini tanpa bantuan?
5. Dapatkah anak melempar bola lurus ke arah perut atau dada anda dari jarak 1,5
meter?
6. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau
mata pada saat memberikan perintah berikut ini: “Letakkan kertas ini di lantai”.
25
“Letakkan kertas ini di kursi”. “Berikan kertas ini kepada ibu”. Dapatkah anak
melaksanakan ketiga perintah tadi?
7. Buat garis lurus ke bawah sepanjang sekurangkurangnya 2.5 cm. Suruh anak
menggambar garis lain di samping garis tsb.
8. Letakkan selembar kertas seukuran buku di lantai. Apakah anak dapat melompati
bagian lebar kertas dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa
didahului lari?
9. Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri?
10. Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter?
26
7. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa
menjatuhkan kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
8. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain dimana ia
ikut bermain clan mengikuti aturan bermain?
9. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di
bantu? (Tidak termasuk kemandirian memasang kancing, gesper atau ikat pinggang)
27
6. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa
menjatuhkan kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
7. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain dimana ia
ikut bermain dan mengikuti aturan bermain?
8. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di
bantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau ikat pinggang)
9. Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia
hanya menyebutkan sebagian namanya atau ucapannya sulit dimengerti.
28
Jawab YA biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan benar, bukan dengan
gerakan atau isyarat.
Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah "menggigil" ,"pakai mantel’ atau "masuk
kedalam rumah’.
Jika lapar, jawaban yang benar adalah "makan"
Jika lelah, jawaban yang benar adalah "mengantuk", "tidur", "berbaring/tidur-
tiduran", "istirahat" atau "diam sejenak"
6. Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka?
7. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan
beri anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan
keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?
8. Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata "lebih panjang".
Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak.
29
10. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau
mats pads saat memberikan perintah berikut ini:
“Letakkan kertas ini di atas lantai”.
“Letakkan kertas ini di bawah kursi”.
“Letakkan kertas ini di depan kamu”
“Letakkan kertas ini di belakang kamu”
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti “di atas”, “di bawah”, “di depan” dan “di
belakang”
30
Jika lelah, jawaban yang benar adalah “mengantuk”, “tidur”, “berbaring/tidur-
tiduran”, “istirahat” atau “diam sejenak”
2. Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka?
3. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan
beri anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan
keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?
4. Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata “lebih panjang”.
Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak.
31
6. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau
mats pads saat memberikan perintah berikut ini:
“Letakkan kertas ini di atas lantai”.
“Letakkan kertas ini di bawah kursi”.
“Letakkan kertas ini di depan kamu”
“Letakkan kertas ini di belakang kamu”
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti “di atas”, “di bawah”, “di depan” dan “di
belakang .
7. Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa menangis atau
menggelayut pada anda) pada saat anda meninqgalkannya?
8. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak :
“Tunjukkan segi empat merah”
“Tunjukkan segi empat kuning”
“Tunjukkan segi empat biru”
“Tunjukkan segi empat hijau”
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?
9. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan (lompatan
dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan satu
kaki?
10. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?
32
2. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau
mats pads saat memberikan perintah berikut ini:
"Letakkan kertas ini di atas lantai".
"Letakkan kertas ini di bawah kursi".
"Letakkan kertas ini di depan kamu"
"Letakkan kertas ini di belakang kamu"
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "di atas", "di bawah", "di depan" dan "di
belakang”
3. Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa menangis atau
menggelayut pada anda) pada saat anda meninqgalkannya?
4. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak
"Tunjukkan segi empat merah"
"Tunjukkan segi empat kuning"
“Tunjukkan segi empat biru”
"Tunjukkan segi empat hijau"
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?
5. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan (lompatan
dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan satu
kaki?
6. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?
7. Suruh anak menggambar di tempat kosong yang tersedia. Katakan padanya: "Buatlah
gambar orang". Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan bertanya/
33
mengingatkan anak bila ada bagian yang belum tergambar. Dalam memberi nilai,
hitunglah berapa bagian tubuh yang tergambar. Untuk bagian tubuh yang
berpasangan seperti mata, telinga, lengan dan kaki, setiap pasang dinilai satu bagian.
Dapatkah anak menggambar sedikitnya 3 bagian tubuh?
8. Pada gambar orang yang dibuat pada nomor 7, dapatkah anak menggambar
sedikitnya 6 bagian tubuh?
9. Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat-kalimat yang belum selesai ini, jangan
membantu kecuali mengulang pertanyaan:
"Jika kuda besar maka tikus ………
"Jika api panas maka es ………
"Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang ………
Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil, es dingin, ayah seorang pria) ?
10. Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola tenis/bola kasti hanya dengan
menggunakan kedua tangannya? (Bola besar tidak ikut dinilai).
34
4. Suruh anak menggambar di tempat kosong yang tersedia. Katakan padanya: "Buatlah
gambar orang".
Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan bertanya/ mengingatkan anak bila
ada bagian yang belum tergambar. Dalam memberi nilai, hitunglah berapa bagian
tubuh yang tergambar. Untuk bagian tubuh yang berpasangan seperti mata, telinga,
lengan dan kaki, setiap pasang dinilai satu bagian. Dapatkah anak menggambar
sedikitnya 3 bagian tubuh?
5. Pada gambar orang yang dibuat pads nomor 7, dapatkah anak menggambar
sedikitnya 6 bagian tubuh?
6. Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat-kalimat yang belum selesai ini, jangan
membantu kecuali mengulang pertanyaan:
"Jika kuda besar maka tikus”
"Jika api panas maka es”
"Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang”
Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil, es dingin, ayah seorang pria) ?
7. Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola tenis/bola kasti hanya dengan
menggunakan kedua tangannya? (Bola besar tidak ikut dinilai).
8. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya clan
beri anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan
keseimbangan dalam waktu 11 detik atau lebih?
9. Jangan membantu anak clan jangan memberitahu nama gambar ini, Suruh anak
menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia- Berikan 3 kali
kesempatan. Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?
35
10. lsi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali
mengulangi pertanyaan sampai 3 kali bila anak menanyakannya.
"Sendok dibuat dari apa?"
"Sepatu dibuat dari apa?"
"Pintu dibuat dari apa?"
Apakah anak dapat menjawab ke 3 pertanyaan di atas dengan benar? Sendok dibuat
dari besi, baja, plastik, kayu. Sepatu dibuat dari kulit, karet, kain, plastik, kayu. Pintu
dibuat dari kayu, besi, kaca.
36
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
37
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-lizakusuma-6043-2-babii.pdf
https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2018/03/KUESIONER-PRA-SKRINING-
PERKEMBANGAN-KPSP.pdf
38