Prurigo Hebra
Prurigo Hebra
PENDAHULUAN
Prurigo hebra yaitu penyakit kulit kronik residif yang dimulai sejak bayi
atau anak.1 Kelainan kulit berupa papul-papul miliar berbentuk kubah sangat gatal,
lebih mudah diraba dari pada dilihat, terutama di daerah ekstremitas bagian
ekstensor.1
Prurigo hebra sering terjadi pada sosial ekonomi dan hygiene yang rendah.1
Penderita wanita lebih banyak dari pada pria, umumnya terdapat pada anak-anak.1
sebagai penyakit herediter.1 Sebagian para ahli berpendapat bahwa penderita peka
terhadap gigitan serangga, misalnya nyamuk.1 Mungkin antigen atau toksin yang
beberapa faktor yang berperan antara lain sinar matahari, suhu, infeksi parasit
(misalnya askaris atau oxyuris).1 Juga infeksi fokal misalnya pada tonsil atau
kulit menjadi hitam dan menebal.1 Pada gejala objektif adanya papul-papul miliar
hanya terdapat pada waktu yang sangat singkat, lebih mudah diraba dari pada
dilihat.3 Karena garukan yang terus menerus akan menimbulkan erosi, ekskoriasi,
1
Tempat predileksi di ekstremitas bagian ekstensor dan simetris, dapat meluas ke
bokong, perut, muka, dan biasanya tungkai lebih parah dari pada lengan.4
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Prurigo hebra yaitu penyakit kulit kronik residif yang dimulai sejak bayi
atau anak.1 Kelainan kulit berupa papul-papul miliar berbentuk kubah sangat
gatal, lebih mudah diraba dari pada dilihat, terutama di daerah ekstremitas
bagian ekstensor.1
1. Prurigo Mitis (bersifat ringan) : biasa pada anak-anak sampai dewasa muda.
3
lebih luas dan menonjol.5 Lokalisasi lebih luas sampai belakang telinga,
B. ETIOLOGI
C. EPIDEMIOLOGI
Penyakit ini sering terdapat pada sosial ekonomi dan hygiene yang
rendah.1 Di Jakarta penderita wanita lebih banyak daripada laki laki.1 di Eropa
D. FAKTOR RESIKO
Beberapa faktor yang berperan antara lain sinar matahari, suhu, infeksi
parasit (misalnya askaris atau oxyuris).1 Juga infeksi fokal misalnya pada
E. DIAGNOSIS
o Anamnesis
selanjutnya timbul urtikaria papular.3 Kemudian timbul rasa gatal, dan karena
digaruk timbul bintik-bintik.3 Gatal bersifat kronik, akibatnya kulit jadi hitam
dan menebal. Penderita mengeluh selalu gelisah, gatal, dan mudah dirangsang.3
4
o Pemeriksaan Fisik
Gambaran Histopatologi
epidermis. 3
radang kronik.3
o Pemeriksaan Penunjang
5
Tes tusuk berbagai alergen, parasit usus dan serangga (kutu busuk,
nyamuk).7
F. PATOGENESIS
neurotoxin protein juga ditangkap oleh sel Langerhans dan sel dendritik
dalam epidermis. Ketiga sel ini mengekspresikan FcεRI, yang nantinya akan
berikatan dengan IgE yang terikat antigen. Kompleks IgE-FcεRI ini akan
switching pada sel B, dan diproduksi lebih banyak IgE. Halini menyebabkan
G. PATOFISIOLOGI
6
berbagai rangsangan baik mekanik maupun kimiawi. Stimulus yang
P) dan prostaglandin. Selain itu, inflamasi yang terjadi pada dermis akan
H. DIAGNOSA BANDING
sampai lentikular, dan kanalikuli di sela jari, bokong, pusat, paha bagian
7
I. PENATALAKSANAAN
1. Pengobatan topikal
2. Pengobatan sistemik
- Klorfeniramin dosisnya:
24jam. 4,5
8
Anak usia 2-5 tahun : 1 mg (1/4 tablet) tiap 4-6 jam
sekali.4
sekali.4
respon pasien.4
K. KOMPLIKASI
L. PROGNOSIS
M. PROFESIONALISME
9
BAB III
KESIMPULAN
Prurigo hebra yaitu penyakit kulit kronik residif yang dimulai sejak bayi
atau anak.1 Kelainan kulit berupa papul-papul miliar berbentuk kubah sangat gatal,
lebih mudah diraba dari pada dilihat, terutama di daerah ekstremitas bagian
ekstensor.1
Prurigo hebra sering terjadi pada sosial ekonomi dan hygiene yang rendah.1
Penderita wanita lebih banyak dari pada pria, umumnya terdapat pada anak-anak.1
sebagai penyakit herediter.1 Sebagian para ahli berpendapat bahwa penderita peka
terhadap gigitan serangga, misalnya nyamuk.1 Mungkin antigen atau toksin yang
beberapa faktor yang berperan antara lain sinar matahari, suhu, infeksi parasit
(misalnya askaris atau oxyuris).1 Juga infeksi fokal misalnya pada tonsil atau
pemberian Sulfur 5-10 % dapat diberi dalam bentuk bedak kocok atausalep, atau
anti histamin.4
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Wiryadi, Benny. Prurigo. dalam: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Djuanda
A. dkk. (Ed.). Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.2007:
272-275.
2. Prurigo. Februari 14, 2011 (cited March 24, 2011) Available at
http://dermnetnz/Prurigo.html
site/Prurigo.htm
http://medical-journal/Prurigo.htm
6. Siregar R.S. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Edisi 2. EGC. Jakarta.
2005: 16-17.
7. Actinic Prurigo. January 15, 2009 (cited March 24, 2011) Available at
http://webmd/Prurigo.htm
8. Actinic Prurigo. April 21, 2010 (cited March 24, 2011) Available at
http://wikipedia/Prurigo.htm
11