Anda di halaman 1dari 8

METADATA

INFORMASI DASAR
1 Nama Data : Neraca Pembayaran Indonesia
Departemen Statistik (DSta)
2 Penyelenggara Statistik :
Bank Indonesia
Jl. M.H. Thamrin No. 2
3 Alamat :
Jakarta
4 Contact : Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik
5 Nomor Telp. : 62-21-2981 6187
6 Nomor Fax. : 62-21-350 1931
7 Email : milis-seki@bi.go.id

DEFINISI DATA
Statistik Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) merupakan catatan atas transaksi ekonomi yang
terjadi antara penduduk dengan bukan penduduk Indonesia pada suatu periode tertentu.

CAKUPAN DATA
Secara umum, cakupan dalam penyusunan NPI tidak menyimpang dari Balance of Payments
and International Investment Position Manual, 6th edition (BPM6). Pada prinsipnya, semua
transaksi antara penduduk dengan bukan penduduk dicatat dalam NPI. Demikian pula halnya,
seluruh unit institusional penduduk yang bertransaksi dengan bukan penduduk tercakup
dalam NPI seperti perusahaan domestik yang terafiliasi dengan perusahaan bukan penduduk,
teritori enklaf penduduk di luar negeri (misalnya kedutaan), zona bebas/kawasan berikat yang
masih berada dalam pengawasan Bea dan Cukai, serta pekerja yang berada di luar negeri
untuk sementara waktu.

Transaksi berjalan mencakup ekspor dan impor barang, jasa, pendapatan primer serta
pendapatan sekunder. Transaksi finansial meliputi investasi langsung, investasi portofolio,
derivatif finansial, dan investasi lainnya di luar cadangan devisa dan kredit/pinjaman IMF yang
disajikan sebagai komponen tersendiri.

Transaksi barang mencakup transaksi ekspor dan impor barang dagangan umum (general
merchandise), emas nonmoneter (nonmonetary gold), dan net ekspor barang merchanting
(net exports of goods under merchanting).
Transaksi jasa mencakup ekspor dan impor jasa manufaktur (manufacturing services), jasa
pemeliharaan dan perbaikan (maintenance and repair services), jasa transportasi

Agustus 2014 77
(transportation), jasa perjalanan (travel), jasa konstruksi (construction services), jasa asuransi
dan dana pensiun (insurance and pension services), jasa keuangan (financial services), biaya
penggunaan kekayaan intelektual (charges for the use of intellectual property), jasa
telekomunikasi, komputer, dan informasi (telecommunications, computer, and information
services), jasa bisnis lainnya (other business services), jasa personal, kebudayaan, dan rekreasi
(personal, cultural, and recreational services), dan jasa pemerintah (government goods and
services).
Transaksi pendapatan primer (primary income) meliputi transaksi penerimaan dan pembayaran
kompensasi tenaga kerja (compensation of employees) dan pendapatan investasi (investment
income) dari investasi langsung (direct investment), investasi portofolio (portfolio investment),
dan investasi lainnya (other investment).

Transaksi pendapatan sekunder (secondary income) mencakup penerimaan dan pembayaran


transfer berjalan oleh sektor pemerintah (government) dan sektor lainnya (other sectors).
Transaksi pendapatan sekunder sektor lainnya mencakup pula transfer dari tenaga kerja
( ).

Transaksi modal dan finansial meliputi:


a. Transaksi modal (capital account) berupa transfer modal (capital transfer). Transfer modal
meliputi transfer in kind berupa transfer kepemilikan aktiva tetap (misalnya hibah investasi)
atau pengampunan (forgiveness) atas kewajiban yang diberikan kreditur tanpa kompensasi
berdasarkan persetujuan kedua belah pihak, dan transfer tunai yang berkaitan dengan
akuisisi/penjualan aktiva tetap oleh salah satu atau kedua pihak yang bertransaksi.

b. Transaksi finansial terdiri dari transaksi dalam rangka investasi langsung (direct investment),
investasi portofolio (portfolio investment), derivatif financial (financial derivatives), dan
investasi lainnya (other investment).

 Investasi langsung disajikan berdasarkan prinsip aset dan kewajiban (assets and liabilities
principle)
- Investasi langsung di sisi aset adalah investasi penduduk Indonesia di luar negeri
dalam bentuk modal ekuitas (equity capital) dengan batasan minimal kepemilikan
saham 10% dan dalam bentuk instrumen utang (debt instruments) kepada pihak
terkait bukan penduduk.

- Investasi langsung di sisi kewajiban adalah investasi bukan penduduk pada


perusahaan di Indonesia dalam bentuk modal ekuitas (equity capital) dengan batasan
minimal kepemilikan saham 10% dan dalam bentuk instrumen utang (debt
instruments).
- Pihak terkait bukan penduduk dapat berupa perusahaan induk, perusahaan anak,

Agustus 2014 78
dan perusahaan dalam satu grup.

 Selain disajikan berdasarkan prinsip aset dan kewajiban sesuai konsep BPM6, untuk
keperluan analisis, data investasi langsung disajikan pula berdasarkan arah investasi
(directional principle) sesuai konsep BPM5.
- Investasi langsung ke luar negeri (direct investment abroad) adalah investasi
penduduk Indonesia pada suatu perusahaan di luar negeri, yang ditandai dengan
adanya transaksi awal (initial transaction) kepemilikan saham minimal 10%. Transaksi
selanjutnya yang terjadi antara perusahaan Indonesia dengan perusahaan anak dan
pihak terkait bukan penduduk, baik berupa aset maupun kewajiban, dicatat sebagai
investasi langsung ke luar negeri.

- Investasi langsung di Indonesia (direct investment in Indonesia) adalah investasi bukan


penduduk pada perusahaan di Indonesia, yang ditandai dengan adanya transaksi
awal (initial transaction) kepemilikan saham minimal 10%. Transaksi selanjutnya yang
terjadi antara perusahaan Indonesia dengan pemegang saham dan pihak terkait
bukan penduduk, baik berupa aset maupun kewajiban, dicatat sebagai investasi
langsung di Indonesia.

 Modal ekuitas (equity capital) mencakup kepemilikan saham (shares) dan laba yang
ditanamkan kembali (reinvested earnings). Sedangkan instrumen utang (debt
instruments) mencakup surat-surat berharga (SSB), pinjaman, dan tagihan/kewajiban
lainnya.

 Data investasi langsung, baik sisi aset maupun kewajiban, mencakup investasi yang
terjadi pada semua sektor ekonomi, termasuk sektor minyak dan gas (migas).

 Rincian data investasi langsung di Indonesia menurut negara asal, sektor ekonomi, dan
cross tabulation menurut negara asal dan sektor ekonomi merupakan rincian data
investasi langsung berdasarkan konsep BPM5 yaitu berdasarkan arah investasi
(directional principle).

 Investasi portofolio di sisi aset mencakup transaksi akuisisi surat-surat berharga


(berbentuk saham atau surat hutang jangka panjang maupun pendek) yang diterbitkan
bukan penduduk oleh penduduk sementara investasi portofolio di sisi kewajiban
mencakup transaksi akuisisi surat-surat berharga yang diterbitkan penduduk oleh bukan
penduduk.

 Derivatif finansial mencakup instrumen finansial yang dikaitkan dengan instrumen


finansial tertentu, indikator atau komoditas; dan melalui instrumen finansial ini, risiko
finansial tertentu (seperti risiko suku bunga dan nilai tukar) dapat diperdagangkan di
pasar finansial. Transaksi derivatif finansial hanya mencakup sektor bank.

Agustus 2014 79
 Investasi lainnya di sisi aset mencakup transaksi pemberian pinjaman dan tagihan lainnya
pada bukan penduduk, sementara investasi lainnya di sisi kewajiban mencakup transaksi
penerimaan pinjaman dan kewajiban lainnya kepada bukan penduduk.

Transaksi cadangan devisa (reserve asset transactions) mencakup transaksi penerimaan dan
pengeluaran yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan pemerintah terkait cadangan devisa
resmi Indonesia.

Transaksi antara penduduk dan bukan penduduk yang belum tercatat dalam NPI saat ini
antara lain berupa transaksi perdagangan elektronis (e-commerce), perdagangan ulang-alik
(shuttle trade) di wilayah perbatasan, penyelundupan barang (smuggling) yang seharusnya
termasuk dalam transaksi barang, transfer migran ( ), akuisisi atau pelepasan
aset nonfinansial tak terbarukan (acquisition or disposal of nonproduced, nonfinancial assets)
yang seharusnya tercakup dalam transaksi modal, dan tunggakan pokok maupun bunga
(arrears) yang seharusnya tercatat sebagai bagian dari transaksi finansial.

PERIODISASI PUBLIKASI
Triwulanan

KETEPATAN WAKTU PUBLIKASI


Dalam waktu satu triwulan setelah akhir triwulan laporan (SDDS).

Minggu ke-8 setelah akhir triwulan laporan (SEKI web).

Minggu ke-9 setelah akhir triwulan laporan (Publikasi SEKI cetak & CD).

JADWAL PUBLIKASI KEDEPAN/ ADVANCE RELEASE CALENDAR (ARC)


ARC (terlampir) akan dikeluarkan pada bulan Desember setiap tahun.

Perkiraan tanggal rilis statistik NPI untuk pertama kalinya kepada publik juga dapat dilihat
pada http://dsbb.imf.org/Pages/SDDS/ARCCtyCtgList.aspx?ctycode=IDN.

SUMBER DATA
Sumber data Statistik NPI terdiri dari:
Kementerian Keuangan: Ditjen. Bea dan Cukai, Ditjen. Pengelolaan Utang (Debt Management
Office-DMO); Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral: Ditjen. Migas; Satuan Kerja
Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), PT. Pertamina
(Persero); PT. Garuda Indonesia (Persero); Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
Kementerian Agama; Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi; Kementerian Perhubungan;
Kementerian Luar Negeri; Kementerian Negara BUMN; Badan Pusat Statistik (BPS); Badan
Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI); Bursa Efek

Agustus 2014 80
Indonesia (BEI); Dewan Asuransi Indonesia (DAI); Bank Indonesia.

METODOLOGI
1. Konsep dan definisi
Statistik NPI pada dasarnya disusun dengan mengikuti konsep dan definisi yang ditetapkan
dalam BPM6.
 Definisi transaksi berjalan, transaksi modal & finansial yang digunakan dalam NPI
mengacu pada BPM6 tersebut. Neraca transaksi berjalan pada prinsipnya sama dengan
jumlah neraca transaksi modal dan finansial.

 Pencatatan statistik NPI menerapkan sistem pencatatan ganda sebagai prinsip dasar,
dimana nilai residual dicatat sebagai komponen errors and omissions.

 Transaksi finansial mencatat transaksi aset dan transaksi kewajiban secara terpisah.
Khusus untuk investasi langsung (direct investment), disajikan juga data menurut konsep
BPM5, yaitu berdasarkan arah investasi (directional principle).

 Pengertian penduduk sejalan dengan yang diatur di BPM6 dan terkait dengan unit
institusional yang memiliki pusat kepentingan ekonomi di dalam teritori Indonesia.

 Pelaku transaksi NPI adalah semua penduduk Indonesia yang bertransaksi dengan bukan
penduduk.

 Transaksi NPI didefinisikan sesuai dengan BPM6, sebagai contoh: transaksi mencakup
pertukaran dan transfer tanpa kompensasi, transaksi investasi langsung diestimasi
dengan menerapkan batasan 10% kepemilikan modal perusahan, dan cadangan devisa
didefinisikan dengan menggunakan konsep kontrol efektif otoritas moneter dan
ketersediaan untuk digunakan.

2. Klasifikasi/sektorisasi
Sistem klasifikasi/sektorisasi yang digunakan dalam Statistik NPI pada dasarnya sejalan
dengan konsep yang ditetapkan dalam BPM6.
 Unit institusional pada dasarnya digabungkan dalam dua kelompok besar yaitu sektor
publik (pemerintah dan otoritas moneter) dan sektor swasta (bank dan sektor lainnya).

 Selain didasarkan pada klasifikasi standar BPM6, transaksi dapat diklasifikasikan lebih
lanjut berdasarkan antara lain:
– Ekspor dan impor barang dikelompokkan menurut migas dan nonmigas. Disamping
itu, ekspor barang juga dikelompokkan berdasarkan komoditas per sektor, sementara
impor barang dikelompokkan menurut golongan penggunaan barang.

– Transaksi investasi langsung di Indonesia dirinci berdasarkan negara asal pemegang


saham, sektor ekonomi perusahaan investasi langsung di Indonesia, serta cross

Agustus 2014 81
tabulation sektor ekonomi dan negara asal pemegang saham perusahaan investasi
langsung di Indonesia, termasuk negara-negara ASEAN. Transaksi investasi langsung
di Indonesia tersebut disusun menggunakan konsep BMP5, yaitu berdasarkan arah
investasi (directional principle).

 Namun demikian, proyek konstruksi berjangka panjang belum dimasukkan dalam


komponen investasi langsung dan biaya lisensi untuk penangkapan ikan belum
dimasukkan dalam transfer berjalan.

3. Basis pencatatan
 Pada dasarnya, nilai suatu transaksi pada NPI sebagaimana diatur dalam BPM6 dihitung
dengan menggunakan harga pasar, tetapi belum diterapkan secara menyeluruh.

 Transaksi ekspor dan impor barang dicatat berdasarkan nilai f.o.b. (free on board).

 Satuan hitung adalah juta USD. Data dalam valuta lainnya dikonversi ke USD
menggunakan kurs rata-rata Bank Indonesia dalam periode laporan.

 Pencatatan transaksi belum sepenuhnya dilakukan secara akrual. Data transaksi jasa
yang bersumber dari Laporan Lalu Lintas Devisa (LLD) dicatat pada saat setelmen
transaksi terjadi (cash basis). Untuk instrumen finansial yang berbunga, akrual bunga
diaproksimasi.

 Data transaksi berjalan disajikan secara gross dengan menampilkan nilai kredit/debit
(ekspor/impor) atau penerimaan/pembayaran (receipt/payment). Khusus untuk jasa
manufaktur, data hanya tercatat di sisi ekspor yang menunjukkan net jasa manufaktur
yang dilakukan di dalam negeri. Sementara itu, data transaksi modal dan finansial
disajikan secara net kredit/debit (inflow/outflow), kecuali data pinjaman luar negeri.

4. Praktik kompilasi
 Laporan LLD yang diterima Bank Indonesia dari bank, lembaga keuangan non-bank
(LKNB), dan perusahaan bukan lembaga keuangan (PBLK) dimasukkan ke dalam
database masing-masing dan diagregasikan dalam Laporan LLD lengkap secara otomasi.

 Adjustment untuk data yang kosong (missing data) dilakukan pada survei dan pelaporan
LLD. Adjustment pada data pabean untuk melengkapi coverage ekspor Batam dan
memenuhi prinsip time recording. Adjustment juga dilakukan pada data kompensasi
tenaga kerja dan transfer dari tenaga kerja untuk melengkapi data pekerja profesional,
pekerja legal yang tidak dilaporkan ke Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan
pekerja ilegal.

 Estimasi rasio c.i.f. (cost, insurance, and freight) digunakan untuk mengonversi nilai
impor c.i.f. ke f.o.b.

Agustus 2014 82
 Data LLD yang dilaporkan secara net (seperti jasa telekomunikasi dan data transaksi
surat berharga) tidak di-adjust ke nilai gross-nya.

 Estimasi shuttle trade belum ada.

 Tidak terdapat penyesuaian musiman dalam pencatatan statistik NPI.

 Informasi yang tersedia di media massa digunakan untuk memverifikasi data investasi
langsung bernilai tinggi (seperti privatisasi dan merger & acquisitions).

 Asesmen pada data pembayaran dan penerimaan pendapatan investasi dikaitkan


dengan data posisi investasinya.

 Evaluasi data freight dikaitkan dengan nilai/volume perdagangan.

 Analisis data transaksi travel (diperoleh dari Passeger Exit Survey/PES dan Outbound
Survey) dikaitkan dengan informasi jumlah traveler dari imigrasi.

 Estimasi data transfer tenaga kerja (remitansi) dikaitkan dengan informasi jumlah
penempatan tenaga kerja, rata-rata gaji per negara, dan hasil survei pola remitansi TKI
(dari BNP2TKI dan hasil survei BI).

 Perkembangan errors & omissions dimonitor antara lain dengan melakukan pengecekan
silang berbagai entri di transaksi berjalan, modal, dan finansial.

Perubahan mendasar terhadap metodologi akan diinformasikan ketika data dengan


metodologi baru tersebut dikeluarkan untuk pertama kalinya.

Penjelasan lebih rinci mengenai metodologi tertuan Neraca Pembayaran

yang dapat diakses pada halaman berikut:


http://www.bi.go.id/id/publikasi/lain/lainnya/Pages/met_npi_09.aspx

Ringkasan metodologi Statistik NPI tersedia pula di IMF webpage:


http://dsbb.imf.org/Pages/SDDS/BaseSMReport.aspx?ctycode=IDN&catcode=BOP00&ctyType=S
DDS.

Metadata ringkas juga disediakan untuk publikasi tahunan IMF-BOPSY.

Selain itu, informasi metodologi detail tentang pengukuran investasi asing langsung tersedia di
IMF webpage: http://cdis.imf.org/CountryMT.aspx?ID=536&P=2011.

INTEGRITAS DATA
 Data bersifat sangat sementara ketika pertama kali dipublikasikan dan menjadi data
sementara pada triwulan berikutnya. Data bersifat final setelah data triwulan I dua tahun
berikutnya untuk pertama kalinya dipublikasikan. Data final tersebut diindikasikan dengan

Agustus 2014 83
tidak adanya lagi tanda data sementara (*).

 Pada saat diseminasi data, pengguna dapat membedakan data sangat sementara, data
sementara, dan data revisi. Data revisi ditandai dengan simbol (r).

AKSES DATA
 Data sangat sementara triwulan referensi untuk pertama kalinya dirilis ke berbagai pihak
tepat pada waktu penerbitan yang telah ditentukan melalui siaran pers yang dimuat di
website Bank Indonesia http://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Default.aspx dan
secara simultan melalui National Summary Data Page (NSDP) - Special Data Dissemination
Standard (SDDS) http://www.bi.go.id/sdds/series/bop/index_bop.asp.

 Data selanjutnya dapat dilihat pada:


– SEKI online di website BI
(http://www.bi.go.id/id/statistik/seki/terkini/eksternal/Contents/Default.aspx)
– Publikasi SEKI (cetak maupun CD).

ASPEK LAINNYA
Konsistensi
 Konsep, definisi, dan klasifikasi yang digunakan dalam statistik NPI kuartalan dan tahunan
sama. Penjumlahan statistik kuartalan konsisten dengan statistik tahunan. Data tahunan
dihasilkan dari data kuartalan. Data transaksi finansial belum sepenuhnya direkonsiliasi
dengan perubahan di Statistik Posisi Investasi Internasional Indonesia (PIII).

 Data series yang konsisten tersedia dalam rentang waktu yang cukup (setidaknya lima
tahun). Namun demikian, untuk saat ini, data series NPI berdasarkan BPM6 hanya dapat
ditarik mundur hingga tahun 2010. Pengkunoan data untuk series yang lebih panjang
akan dilakukan secara bertahap.

 Sementara itu, data series NPI berdasarkan manual sebelumnya (BPM5) masih akan
tersedia sampai dengan data tahun 2012.

 Perubahan tren ekonomi yang tidak biasa dijelaskan dalam komentar yang disertakan
dalam publikasi SEKI, Laporan NPI, dan dalam bab terkait NPI di Laporan Perekonomian
Indonesia.

 Terdapat diskrepansi antara data ekspor impor yang dihasilkan BI dan BPS, sehingga
mengakibatkan statistik NPI dan statistik neraca nasional menjadi tidak konsisten. Masalah
ini masih terus didiskusikan antara BI, BPS, dan Bea Cukai.

 Komponen utang luar negeri dalam statistik NPI secara umum konsisten dengan data
posisinya.

Agustus 2014 84

Anda mungkin juga menyukai