A.DEFINISI NYERI
Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensinya
diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri, 2007).
Nyeri adalah suatu keadaan individu mengalami dan melaporkan adanya rasa tidak nyaman yang
berat atau perasaan tidak menyenangkan (Jual, 1998).
Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkatkan
akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Wilkinson, 2002).
Nyeri adalah suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dimana eksistensinya diketahui jika
seseorang pernah mengalaminya (Coffery, 1979)
Nyeri adalah suatu perasaan menderita secara fisik dan mental atau perasaan nyeri yang bisda
menimbulkan ketegangan (Firest, 1974).
Nyeri adalah suatu mekanisme produksi bagi tubuh, timbul bila mana jaringan yang sedang
dirusak dean menyebabkan individu tersebut bereaksi atau menghilangkan rangsang nyeri
(Cuvton, 1983).
D.KLASIFIKASI NYERI
1.Nyeri Akut
a.Awitan: timbulnya mendadak.
b.Tujuan: mengindikasikan bahwa kerusakan atau cedera telah terjadi
c.Intensitas : ringan sampai dengan berat
d.Durasi: durasi singkat (dari beberapa detik sampai 6 bulan)
2.Nyeri Kronik
a.Awitan: terus menerus atau intermiten
b.Intensitas: ringan sampai dengan berat
F.ETIOLOGI NYERI
Nyeri dapat disebabkan oleh rangsang mekanis (tusuk, tembak, potong), listrik, termal (panas)
atau kimia.
G.SKALA NYERI
1.Tidak nyeri (0)
2.Nyeri ringan: Secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik (1-3).
3.Nyeri sedang: Secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri,
dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik (4-6).
4.Nyeri berat: Secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon
terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat
diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi (7-9).
5.Nyeri sangat berat: Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi (10).
H.PENATALAKSANAAN NYERI
1.Akut: terutama pemberian analgesik dan hilangkan penyebab
2.Kronik: (pilih sesuai gejala individual):
a.Medikasi: analgesik, antidepresan, trankuiliser,antikonvulsan, steroid, anestesi lokal.
b.Pembedahan: bedah spinal, operasi eksplorasi, potong saraf, lesi radiofrekuensi.
c.Injeksi: anestesi lokal, steroid, dan fenol.
d.Pompa obat spinal.
e.Fisioterapi: fisioterapi pasif, fisioterapi aktif.
f.Stimulasi: TENS, akupunctur, stimulasi kolumna dorsalis
g.Tx psikologik: hipnosis, relaksasi, tx kognitif / perilaku
DAFTAR PUSTAKA