Anda di halaman 1dari 2

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Malaria merupakan penyakit yang terdapat di daerah Tropis. Penyakit ini

sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi lingkungan yang memungkinkan nyamuk

untuk berkembangbiak dan berpotensi melakukan kontak dengan manusia dan

menularkan parasit malaria. Contoh faktor-faktor lingkungan itu antara lain hujan,

suhu, kelembaban, arah dan kecepatan angin, ketinggian. Salah satu faktor

lingkungan yang juga mempengaruhi peningkatan kasus malaria adalah

penggundulan hutan, terutama hutan-hutan bakau di pinggir pantai. Akibat

rusaknya lingkungan ini, nyamuk yang umumnya hanya tinggal di hutan, dapat

berpindah di pemukiman manusia, kerusakan hutan bakau dapat menghilangkan

musuh-musuh alami nyamuk sehingga kepadatan nyamuk menjadi tidak

terkontrol.

Penyakit malaria disebabkan oleh Plasmodium sp. yang terdiri atas 4

spesies, diantaranya adalah Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax,

Plasmodium malariae, Plasmodium ovale.

Pada Negara yang beriklim dingin sudah tidak ditemukan lagi daerah

endemic malaria. Namun demikian, malaria masih merupakan permasalahan

kesehatan yang besar di daerah tropis dan subtropics seperti di Brazil, Asia

Tenggara, dan seluruh Subsahara Afrika.


2

Laporan WHO tahun 2005 menyebutkan,di seluruh dunia jumlah kasus

baru malaria berkisar 300-500 juta orang dengan kematian 2,7 juta orang/tahun,

sebagian besar anak-anak di bawah lima tahun yang merupakan kelompok paling

rentan terhadap penyakit dan kematian akibat malaria; dengan jumlah Negara

endemis malaria pada tahuin 2004 sebanyak 107 negara.

Di Indonesia yang merupakan Negara tropis, malaria tetap menjadi salah

satu penyakit menular utama khususnya di beberapa wilayah yang dinyatakan

masih endemis terutama di luar Pulau Jawa diantaraya NTT, NTB, dan Papua. Hal

ini disebabkan karena malaria masih merupakan penyakit menular yang dapat

menyebabkan kematian pada kelompok berrisiko tinggi yaitu bayi, balita, dan ibu

hamil dan secara langsung dapat menurunkan produktivitas kerja. Pada tahun

2016 terdapat sekitar 1 juta kasus malaria yang suspek secara klinis, secara

mikroskopik ditemukan 1.056.158 kasus dan secara rapid test 356.280 kasus.

Jumlah yang ditemukan positif malaria sekitar 200.378 kasus. Jumlah kasus angka

kesakitan malaria perseribu penduduk berdasarkan Annual Paracitic Index (API)

sekitar 0,77%. Di Lampung terdapat suspek malaria sebanyak 24.793 kasus.

Setelah dilakukan pemeriksaan mikroskopik dan rapid diagnosis test didapatkan

hasil sebanyak 3.298 positif malaria.

Anda mungkin juga menyukai