Anda di halaman 1dari 2

Deddy Caesar A

1406571703
Introduction

Studi kasus kedua dalam bab ini dilakukan oleh Sampson dkk. Pada studi kasus ini
Sampson dkk menggunakan data hiperspektral jarak jauh yang digunakan untuk memperkirakan
jenis kandungan klorofil yang terdapat pada pohon kayu keras. Hasil dari fitur spectral atau dalam
kata lain outputnya yang berkaitan dengan klorofil atau pigmen yang lain berguna unruk
memperkirakan penekanan yang dapat menyebabkan produktivitas hutan menurun.

Metode tradisional untuk menilai pohon yang baik, inspeksi visual, bersifat subjektif dan
tidak secara langsung dengan mengukur indeks pohon (Ferretti, 1997). Sebaliknya, metode
nonvisual yang memungkinkan pelacakan konsentrasi pigmen (mis., klorofil) dapat memberikan
indikator peringatan dini yang obyektif . Deteksi yang dilakukan dengan cepat bisa membantu
mengidentifikasi bagian-bagian mana yang membutuhkan tindakan perbaikan atau penyelamatan
sebelum kerusakan terlihat dan berpotensi meningkat menajdi lebih buruk lagi.

Indeks optic yang berasal dari bagian merah (wilayah transisi cepat antara reflektansi
merah dan dekat inframerah) sangat berguna karena mereka sensitif terhadap kandungan klorofil
(chla + b) dan struktur kanopi. Beberapa peneliti telah menghubungkan perubahan chla + b dengan
pergeseran posisi spectral red edge (misalnya, Horler et al., 1983; Vogelmann et al., 1993; dan
Gitelson et al., 1996). Pergeseran ini dikaitkan dengan gangguan yang dialami tanaman, penurunan
hutan, dan pengembangan daun (misalnya, Rock et al., 1988; Boochs et al., 1990; Miller et al.,
1991; Hoque dan Hutzler, 1992).

Gangguan pada daun ini(stress) dapat mempengaruhi fitur fisiologi yang lainnya seperti
kandungan air yang ada pada daun. Namun, perubahan kandungan air daun kurang sensitif
dibandingkan dengan chla + b karena hanya dapat diukur pada kejadian dehidrasi berat (Carter,
1993)

Pada studi kasus ini yang dibahas, Sampson dkk. (2003) adalah menggunakan penggunaan
teknologi CASI untuk memperkirakan chla + b di kayu keras toleran yang dikelola hutan di
Wilayah Algoma, Ontario, Kanada. Salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui apakah
kandungan klorofil bisa diprediksi dengan menggunakan teknologi ini. Tujuan kedua adalah untuk
memperkirakan chla + b musim (yaitu, melakukan analisis deteksi perubahan) pada berbagai lokasi
maple. Tujuan keseluruhannya adalah mengembangkan sistem prototipe untuk memantau kondisi
fisiologis hutan

Discussion
Dampak pemanasan Danau Turki
Dalam Mengkaji penelitian Sampson dkk. (2003) yaitu Turkey Lakes Harvesting
Studi Dampak Proyek (TLHIP) memerlukan beberapa pemahaman tentang kemungkinannya
faktor yang mempengaruhi estimasi chla + b. Misalnya, luasnya LAI (indeks area daun) (dari 1,1
sampai 4,2) dan kisaran chla + b yang cukup sempit (dari 26 sampai 56 μg / cm2 ) kemungkinan
alasan Root Mean Square Error (RMSE) menjadi lebih tinggi dan korelasi lebih rendah dari yang
ditemukan sebelumnya yaitu studi yang menggunakan pendekatan yang sama untuk maple gula
(Zarco-Tejada et al., 2001). Bila mahkota pohon tidak padat (misalnya, nilai LAI kurang dari 2),
spektral Efek tanah dan vegetasi yang mendasari bisa menutupi kondisi dedaunan (Guyot et al.,
1989).
Geometri kanopi juga mempengaruhi rasio permukaan yang gelap yang wilayahnya
diterangi permukaan (yaitu, aspek bidirectional). Zarco-Tejada dkk. (2001) menunjukkan
perkiraan klorofil dalam bentuk maple tertutup (yaitu, LAI lebih dari dua) tidak terpengaruh secara
signifikan oleh komponen gelap bila sesuai Metode inversi digunakan. Namun, spesies lain dengan
kanopi terbuka dan atau arsitektur kanopi yang berbeda (mis., bentuk kerucut) dapat
mempengaruhi prediksi ini Untuk mengatasi tantangan potensial ini, peneliti akan menunjukan
sudut pandang optimal pada spesies yang berbeda dan mengumpulkan data udara dan data
lapangan pada situs yang yang baik menggunakan metode berbasis optik (mis., Chen, 1996).

Anda mungkin juga menyukai