Pelingkupan AMDAL
Pelingkupan AMDAL
Pra-Konstruksi
Pembebasan lahan
Perubahan
matapencaharian
Keresahan masyarakat
TAHAP KONSTRUKSI
KONSTRUKSI
Kesempatan
kerja dan
usaha Penurunan Peningkatan Penurunan Peningkatan Penurunan
Peningkatan
masyarakat kualitas udara kebisingan kualitas udara kebisingan keanekaragaman
timbulan sampah
setempat jenis flora
Gangguan
Peningkatan Estetika
Penurunan Penurunan
pendapatan llingkungan
kesehatan kesehatan
Penurunan Penurunan
masyarakat masyarakat masyarakat
kenyamanan kenyamanan
setempat (peningkatan (peningkatan
masyarakat masyarakat
prevalensi prevalensi
penyakit ISPA) penyakit ISPA)
Keresahan Keresahan
Masyarakat Masyarakat
LANJUTAN TAHAP KONSTRUKSI
KONSTRUKSI (2)
Pembangunan fasilitas
Terminal Batubara
Peningkatan Berpotensi
Penurunan Terganggunya Penurunan berkurangnya luas
prevalensi longsor.
kenyamanan ekosistem sungai (biota kenyamanan lahan yang berfungsi
penyakit ISPA masyarakat air) masyarakat meresapkan limpasan
air hujan
Peningkatan limpasan ai
hujan dan berkurangny
kuantitas air tanah
Keresahan
masyarakat.
TAHAP OPERASI
Operasi
Penurunan Penurunan
Keresahan
Kesehatan Kesehatan
Masyarakat
Masyarakat Masyarakat
Keresahan Keresahan
Masyarakat Masyarakat
TAHAP PASCA OPERASI
PASCA OPERASI
Terjadi Peningkatan
pengangguran Mengganggu stabilitas
Peningkatan kebisingan
lahan
TAHAP PRA-KONSTRUKSI
1 Pembebasan Lahan a) UU No. 2 tahun Status Hilangnya mata Lahan yang digunakan untuk Disimpulkan Desa Beras Waktu
pembangunan pengembangan terminal menjadi Dampak Belange pembebasan
2012 kepemilikan pencaharian masyarakat
khusus batubara PT MGM adalah Tidak Penting lahan
b) UU No. 5/1960 lahan oleh seluas ± 10,38 Ha. Lahan tersebut Hipotetik (DTPH) berlangsung
merupakan lahan milik salah seorang Karena kegiatan ini selama 3 bulan
c) PP No 65/2006 masyarakat
warga yang tinggal di Desa Beras telah dilakukan. (berakhir
d) SOP PT MGM Belange, lahan seluas 10,38 Ha ini tanggal 10
merupakan lahan yang difungsikan april 2011)
Nomor 15 tentang
sebagai perkebunan karet (lihat
tata cara Gambar 2.5). Pembebasan lahan yang
dilakukan, berpotensi menimbulkan
Pembebasan
dampak keresahan dari pemilik lahan
Lahan karena hilangnya mata pencaharian
warga tersebut dan akan menimbulkan
kekhawatiran mengenai ganti rugi
lahan miliknya oleh PT MGM. Namun
keresahan pemilik lahan ini dapat
ditanggulangi dengan adanya
penggantian kesesuaian ganti rugi
sebagaimana telah diatur dalam UU No
2 tahun 2012 tentang tata cara
pembebasan lahan, dan juga telah di
atur dalam SOP perusahaan tentang
mekanisme pembebasan lahan,
sehingga lahan dapat berpindah
kepemilikan kepada pihak pemilik
proyek dan permasalahan mengenai
Deskripsi Rencana Pengelolaan Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkungan yang Komponen
N Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
Wilayah Studi
o Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Kajian
Dampak Bagian dari Rencana Dampak Dampak Penting
Dampak Potensial Evaluasi dampak potensial
Lingkungan Kegiatan Hipotetik (DPH)
TAHAP KONSTRUKSI
Adanya kesempatan untuk
meningkatkan pendapatan penduduk,
karena pekerjaan konstruksi fasilitas
Mobilisasi tenaga Pendapatan
1 Tidak ada Peningkatan pendapatan terminal khusus batubara yang
kerja konstruksi penduduk
membutuhkan tenaga kerja sejumlah
300 orang dan 70% merupakan tenaga
kerja lokal
Kegiatan mobilisasi alat dan bahan
atau material yang akan digunakan
untuk konstruksi proyek, berlangsung
selama 4 minggu. Mobilisasi ini
menggunakan transportasi darat
kualitas udara Selama masa
Penurunan kualitas udara dengan menggunakan kendaraan
mobilisasi alat dan ambient Disimpulkan TIDAK konstruksi 4
2 tidak ada ambient untuk parameter seperti backhoe, buldozer, wheel tidak ada
bahan (parameter menjadi DPH. minggu4
debu loader dan truck. Dampak yang
debu/TSP) minggu
berpotensi timbul akibat proses
mobilisasi ini adalah terjadinya
penurunan kualitas udara karena emisi
yang dikeluarkan dari kendaraan
tersebut, emisi yang dikeluarkan
Deskripsi Rencana Pengelolaan Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkungan yang Komponen
N Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
Wilayah Studi
o Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Kajian
Dampak Bagian dari Rencana Dampak Dampak Penting
Dampak Potensial Evaluasi dampak potensial
Lingkungan Kegiatan Hipotetik (DPH)
Menggunakan spray Kualitas udara Penurunan kesehatan Penurunan kesehatan masyarakat Disimpulkan TIDAK
nozle untuk masyarakat merupakan dampak sekunder yang menjadi dampak
mengatasi terjadinya diakibatkan oleh penurunan kualitas penting hipotetik
Pembersihan dan penurunan kualitas udara, dimana partikulat debu atau TSP (DPTH). Karena
penyiapan lahan udara akibat akan meningkat karena kegiatan penanggulangannya
partikulat debu/TSP, penyiapan lahan dan proses cut and fill telah disiapkan oleh
diatur dalam SOP yang dilakukan untuk meratakan lahan PT MGM.
perusahaan. yang ada. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya bahwa daerah tersebut
merupakan daerah yang beriklim
Deskripsi Rencana Pengelolaan Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkungan yang Komponen
N Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
Wilayah Studi
o Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Kajian
Dampak Bagian dari Rencana Dampak Dampak Penting
Dampak Potensial Evaluasi dampak potensial
Lingkungan Kegiatan Hipotetik (DPH)
dan penyiapan lahan, masyarakat timbulan sampah dari pohon yang penting Hipotetik dan penyiapan
di dalam SOP ditebang, namun karena pohon-pohon (DTPH) lahan yaitu 9
tersebut telah yang ditebang ini masih mempunyai minggu
dijabarkan cara manfaat yang besar, maka pohon-
menanggulangi pohon ini direncanakan untuk
dampak yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar
mungkin ditimbulkan tambahan insinerator. Jadi
akibat kegiatan kekhawatiran warga akan estetika
pembersihan dan lingkungan yang disebabkan oleh
penyiapan lahan ini. kegiatan ini, tidak akan terjadi.
Pembangunan Tidak ada Kualitas air Terganggunya ekosistem Proses pembangunan fasilitas DPH Kecamatan Selama proses
fasilitas sungai sungai (biota sungai ) pengembangan terminal batu bara, Laung Tuhup, konstruksi 9
pengembangan menggunakan air bersih untuk proses Desa Beras minggu
terminal khusus pembuatan campuran semen dan proses Belange.
batubara: lainnya. Air bersih yang digunakan
-Tempat nantinya akan menjadi air yang kotor
Penimbunan yang mengandung senyawa-senyawa
Batubara tertentu dan mengandung Total
-Jaringan suspended solid (TSS) yang besar. Air
3
Conveyor kotor atau air limbah ini jika dibuang
-Jalan kesungai maka akan menimbulkan
-Crushing Plant dampak terhadap biota air yang ada di
-Coal settling dalamnya bahkan biota air seperti ikan
Pond akan mati ketika air sungai tempat
-Rumah Generator mereka hidup menjadi tercemar.
-Bengkel
-Gudang
-Jembatan
Deskripsi Rencana Pengelolaan Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkungan yang Komponen
N Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
Wilayah Studi
o Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Kajian
Dampak Bagian dari Rencana Dampak Dampak Penting
Dampak Potensial Evaluasi dampak potensial
Lingkungan Kegiatan Hipotetik (DPH)
Timbang
-IPAM
-IPAL
Pembangunan Pembuatan bangunan Kuantitas air Peningkatan jumlah air Perubahan tata guna lahan dari Disimpulkan TIDAK Kecamatan Mulai dari
fasilitas konservasi tanah larian dan penurunan perkebunan menjadi lahan terbangun menjadi DPH Laung Tuhup, terbangunnya
pengembangan seperti garden infiltrasi air tanah dapat mengakibatkan berkurangnya (DTPH) Desa Beras fasilitas
terminal khusus channel, checkdam, lahan resapan air hujan. Ketika lahan Belange. sampai tahap
batubara pengendali jurang, resapan air hujan tidak ada maka tidak pembongkaran
saluran drainase akan ada ir yang terinfiltrasi ke dalam fasilitas (pasca
tanah, dan kemudian akan operasi)
meningkatkan kuantitas air limpasan
atau air larian. Besarnya kecepatan air
larian akan menimbulkan erosi.
Untuk meningkatkan infiltrasi
perusahaan telah menanam cover
crops.
Pembangunan Penurunan muka tanah Proses pembangunan ini berpengaruh Disimpulkan TIDAK Daerah 4 minggu
fasilitas dan perubahan morfologi pada muka tanah dan morfologinya menjadi DPH pembangunan
pengembangan tanah karena beban yang diterima tanah (DTPH) terminal dan
terminal khusus sebelum dibangun fasilitas-fasilitas ini sekitarnya, pada
batubara: (perkebunan karet) dan sesudah Desa Balange,
-Tempat dibangun fasilitas-fasilitas ini akan Kecamatan
Penimbunan berbeda secara signifikan. Perubahan Laung Tuhup,
Batubara muka tanah dan morfologinya tidak Kabupaten
-Jaringan berpotensial untuk menimbulkan Murung Raya.
Conveyor dampak karena tidak ada penduduk
-Jalan yang bertinggal di dekat daerah
-Crushing Plant terminal ini, perubahan ini juga tidak
Deskripsi Rencana Pengelolaan Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkungan yang Komponen
N Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
Wilayah Studi
o Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Kajian
Dampak Bagian dari Rencana Dampak Dampak Penting
Dampak Potensial Evaluasi dampak potensial
Lingkungan Kegiatan Hipotetik (DPH)
bara spray pekerja penurunan kesehatan masyarakat dan Laung Tuhup, dimulainya
pekerja akibat debu yang keluar dari Desa Beras tahap operasi
kendaraan angkut pada pengangkutan Belange.
ke tongkang
3 Operasi fasilitas Memasang nozzle Masyarakat dan Penurunan kualitas udara Terjadi peluang cukup besar terjadinya DPH Kecamatan 1 tahun setelah
terminal spray pekerja penurunan kesehatan masyarakat dan Laung Tuhup, dimulainya
pekerja akibat adanya pengangkutan Desa Beras tahap operasi
batu bara ke tongkang Belange.
TAHAP PASCA OPERASI
1 Pemberhentian Perusahaan Tenaga kerja Pemberhentian Tenaga Setelah Kegiatan ini berakhir Disimpulkan Di Desa Beras Selama
tenaga kerja membantu pekerja Kerja kekhawatiran karyawan yaitu tidak lagi menjadi DPH karena Belange, peroses
apabila telah mendapatkan pekerjaan namun sesuai menyangkut Kecamatan demobilisasi
dilakukan PHK untuk SOP perusahaan bertanggung jawab kesejateraan manusia Laung Tuhup yaitu 4 minggu
mendapatkan atas tenaga kerja yang PHK atau Kabupaten
pekerjaan yang lain memberi Pesangon Murung Raya –
sesuai dengan sistem Kalimantan
operasional Tengah
perusahaan yang ada
2 Penanganan bekas Tidak ada bising Penurunan kenyamanan kegiatan pembongkaran beberapa Disimpulkan TIDAK Di Desa Beras Selama
prasarana dan masyarakat sarana dan prasarana terminal batu bara menjadi DPH Belange, peroses
sarana ini dapat menimbukan dampak (DTPH) Kecamatan demobilisasi
kebisingan. Kebisingan yang terjadi Laung Tuhup yaitu 4 minggu
ini bersifat temporary dan intensitas Kabupaten
bising yang munculpun tidak besar Murung Raya –
yaitu berkisar antara 41,6dBA – Kalimantan
66,7dBA sedangkan nilai ambang batas Tengah
kebisingan untuk kawasan industri
adalah 70 dBA.
Deskripsi Rencana Pengelolaan Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkungan yang Komponen
N Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
Wilayah Studi
o Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Kajian
Dampak Bagian dari Rencana Dampak Dampak Penting
Dampak Potensial Evaluasi dampak potensial
Lingkungan Kegiatan Hipotetik (DPH)
Tidak ada tanah Mengganggu stabilitas Kegiatan pembongkaran prasarana dan Disimpulkan TIDAK
lahan dan menimbulkan sarana terminal khusus batubara ini menjadi DPH
keresahan masyarakat berpotensi menimbulkan dampak (DTPH)
terhadap stabilitas lahan yang
ada.namun karena jauh dari
permukiman warga maka dampak ini
tidak menjadi dampak penting
hipotetik.