Anda di halaman 1dari 14

TAHAP PRA-KONSTRUKSI

Pra-Konstruksi

Pembebasan lahan

Perubahan
matapencaharian

Keresahan masyarakat

TAHAP KONSTRUKSI

KONSTRUKSI

Mobilisasi peralatan Pembersihan dan


Mobilisasi tenaga
dan material melalui penyiapan lahan
kerja konstruksi
transportasi darat

Kesempatan
kerja dan
usaha Penurunan Peningkatan Penurunan Peningkatan Penurunan
Peningkatan
masyarakat kualitas udara kebisingan kualitas udara kebisingan keanekaragaman
timbulan sampah
setempat jenis flora

Gangguan
Peningkatan Estetika
Penurunan Penurunan
pendapatan llingkungan
kesehatan kesehatan
Penurunan Penurunan
masyarakat masyarakat masyarakat
kenyamanan kenyamanan
setempat (peningkatan (peningkatan
masyarakat masyarakat
prevalensi prevalensi
penyakit ISPA) penyakit ISPA)

Keresahan Keresahan
Masyarakat Masyarakat
LANJUTAN TAHAP KONSTRUKSI

KONSTRUKSI (2)

Pembangunan fasilitas
Terminal Batubara

Penurunan kualitas Peningkatan Penurunan kualitas air


udara (parameter Peningkatan getaran Perubahan Tata ruang Konsolidasi Tanah
kebisingan sungai (parameter TSS)
debu/TSP)

Peningkatan Berpotensi
Penurunan Terganggunya Penurunan berkurangnya luas
prevalensi longsor.
kenyamanan ekosistem sungai (biota kenyamanan lahan yang berfungsi
penyakit ISPA masyarakat air) masyarakat meresapkan limpasan
air hujan

Peningkatan limpasan ai
hujan dan berkurangny
kuantitas air tanah

Keresahan
masyarakat.

TAHAP OPERASI

Operasi

Mobilisai Penimbunan Operasional


Pemuatan
Peralatan dan & Penyiapan Fasilitas
Batu Bara
Material Batu Bara Terminal

Penurunan Penurunan Penurunan Gangguan


Peningkatan Penurunan Peningkatan
Kualitas Kualitas Kualitas Estetika
Kebisingan Kualitas Jalan Kebisingan
Udara&Air Udara Udara&Air Lingkungan

Penurunan Penurunan
Keresahan
Kesehatan Kesehatan
Masyarakat
Masyarakat Masyarakat

Keresahan Keresahan
Masyarakat Masyarakat
TAHAP PASCA OPERASI

PASCA OPERASI

Pemberhentian Tenaga Penanganan Bekas


Kerja Prasarana dan sarana

Terjadi Peningkatan
pengangguran Mengganggu stabilitas
Peningkatan kebisingan
lahan

Terjadi penurunan Keresahan


kesejateraan karyawan Masyarakat
Deskripsi Rencana Pengelolaan Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkungan yang Komponen
N Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
Wilayah Studi
o Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Kajian
Dampak Bagian dari Rencana Dampak Dampak Penting
Dampak Potensial Evaluasi dampak potensial
Lingkungan Kegiatan Hipotetik (DPH)

TAHAP PRA-KONSTRUKSI
1 Pembebasan Lahan a) UU No. 2 tahun Status Hilangnya mata Lahan yang digunakan untuk Disimpulkan Desa Beras Waktu
pembangunan pengembangan terminal menjadi Dampak Belange pembebasan
2012 kepemilikan pencaharian masyarakat
khusus batubara PT MGM adalah Tidak Penting lahan
b) UU No. 5/1960 lahan oleh seluas ± 10,38 Ha. Lahan tersebut Hipotetik (DTPH) berlangsung
merupakan lahan milik salah seorang Karena kegiatan ini selama 3 bulan
c) PP No 65/2006 masyarakat
warga yang tinggal di Desa Beras telah dilakukan. (berakhir
d) SOP PT MGM Belange, lahan seluas 10,38 Ha ini tanggal 10
merupakan lahan yang difungsikan april 2011)
Nomor 15 tentang
sebagai perkebunan karet (lihat
tata cara Gambar 2.5). Pembebasan lahan yang
dilakukan, berpotensi menimbulkan
Pembebasan
dampak keresahan dari pemilik lahan
Lahan karena hilangnya mata pencaharian
warga tersebut dan akan menimbulkan
kekhawatiran mengenai ganti rugi
lahan miliknya oleh PT MGM. Namun
keresahan pemilik lahan ini dapat
ditanggulangi dengan adanya
penggantian kesesuaian ganti rugi
sebagaimana telah diatur dalam UU No
2 tahun 2012 tentang tata cara
pembebasan lahan, dan juga telah di
atur dalam SOP perusahaan tentang
mekanisme pembebasan lahan,
sehingga lahan dapat berpindah
kepemilikan kepada pihak pemilik
proyek dan permasalahan mengenai
Deskripsi Rencana Pengelolaan Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkungan yang Komponen
N Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
Wilayah Studi
o Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Kajian
Dampak Bagian dari Rencana Dampak Dampak Penting
Dampak Potensial Evaluasi dampak potensial
Lingkungan Kegiatan Hipotetik (DPH)

ganti rugi telah disepakati bersama.

TAHAP KONSTRUKSI
Adanya kesempatan untuk
meningkatkan pendapatan penduduk,
karena pekerjaan konstruksi fasilitas
Mobilisasi tenaga Pendapatan
1 Tidak ada Peningkatan pendapatan terminal khusus batubara yang
kerja konstruksi penduduk
membutuhkan tenaga kerja sejumlah
300 orang dan 70% merupakan tenaga
kerja lokal
Kegiatan mobilisasi alat dan bahan
atau material yang akan digunakan
untuk konstruksi proyek, berlangsung
selama 4 minggu. Mobilisasi ini
menggunakan transportasi darat
kualitas udara Selama masa
Penurunan kualitas udara dengan menggunakan kendaraan
mobilisasi alat dan ambient Disimpulkan TIDAK konstruksi 4
2 tidak ada ambient untuk parameter seperti backhoe, buldozer, wheel tidak ada
bahan (parameter menjadi DPH. minggu4
debu loader dan truck. Dampak yang
debu/TSP) minggu
berpotensi timbul akibat proses
mobilisasi ini adalah terjadinya
penurunan kualitas udara karena emisi
yang dikeluarkan dari kendaraan
tersebut, emisi yang dikeluarkan
Deskripsi Rencana Pengelolaan Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkungan yang Komponen
N Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
Wilayah Studi
o Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Kajian
Dampak Bagian dari Rencana Dampak Dampak Penting
Dampak Potensial Evaluasi dampak potensial
Lingkungan Kegiatan Hipotetik (DPH)

tersebut dapat menurunkan kualitas


udara karena terjadi peningkatan
parameter udara seperti Nox, Sox, pb
dan debu atau partikulat yang dapat
mengganggu kesehatan masyarakat
seperti terjadi peningkatan prevalensi
penyakit ISPA. Peningkatan prevalensi
penyakit ISPA ini dapat menimbulkan
dampak tersier yaitu keresahan
masyarakat.
Namun seperti yang terlihat pada
Gambar 2.5 sub bab II rute mobilisasi
kendaraan pengangkut alat berat dan
bahan menuju tapak proyek hanya
melewati ruas jalan yang guna lahan
sampingnya merupakan hutan dan
perkebunan karet, jarak dengan
permukiman warga terbilang jauh yaitu
sekitar 10 km.
Berdasarkan klasifikasi Schmidt &
Fergusson, tipe iklim untuk lokasi
renca kegiatan ini termasuk tipe iklim
basah, tipe iklim basah ini menandakan
bahwa di daerah tersebut intensitas
curah hujannya besar. Berdasarkan
klasifikasi iklim tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa radius penyebaran
partikulat debu /TSP tidak besar,
Deskripsi Rencana Pengelolaan Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkungan yang Komponen
N Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
Wilayah Studi
o Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Kajian
Dampak Bagian dari Rencana Dampak Dampak Penting
Dampak Potensial Evaluasi dampak potensial
Lingkungan Kegiatan Hipotetik (DPH)

sehingga tidak akan ada masyarakat


yang sampai terkena dampak oleh
kegiatan ini yang ditinjau dari dampak
kualitas udara.
2 Pembersihan dan Standar Operasional Keanekaragama Penurunan Kegiatan penyiapan lahan ini akan Disimpulkan
penyiapan lahan Prosedur (SOP) PT n flora keanekaragaman jenis memberikan dampak terhadap menjadi dampak
MGM tentang flora dan perubahan penurunan keanekaragaman jenis flora penting hipotetik
pembersihan dan ekosistem yang ada di lahan tersebut. perubahan (DPH)
penyiapan lahan. tata guna lahan ini akan menyebabkan
perubahan ekosistem yang ada Selama masa
didalamnya. Namun tidak semua lahan Desa Beras pembersihan
yang telah dibebaskan, dijadikan lahan Belange dan penyiapan
terbangun hanya sebagian vegetasi atau lahan yaitu 9
pohon yang nantinya akan ditebang. minggu

Menggunakan spray Kualitas udara Penurunan kesehatan Penurunan kesehatan masyarakat Disimpulkan TIDAK
nozle untuk masyarakat merupakan dampak sekunder yang menjadi dampak
mengatasi terjadinya diakibatkan oleh penurunan kualitas penting hipotetik
Pembersihan dan penurunan kualitas udara, dimana partikulat debu atau TSP (DPTH). Karena
penyiapan lahan udara akibat akan meningkat karena kegiatan penanggulangannya
partikulat debu/TSP, penyiapan lahan dan proses cut and fill telah disiapkan oleh
diatur dalam SOP yang dilakukan untuk meratakan lahan PT MGM.
perusahaan. yang ada. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya bahwa daerah tersebut
merupakan daerah yang beriklim
Deskripsi Rencana Pengelolaan Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkungan yang Komponen
N Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
Wilayah Studi
o Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Kajian
Dampak Bagian dari Rencana Dampak Dampak Penting
Dampak Potensial Evaluasi dampak potensial
Lingkungan Kegiatan Hipotetik (DPH)

basah, sehingga penyebaran partikulat


yang terjadi tidak akan luas.
Berdasarkan hasil perhitungan radius
penyebaran debu hanya sekitar 10 m.
Sedangkan jarak dari pusat lokasi
proyek ke permukiman warga
mencapai ± 2- 5 km. Jadi masyarakat Selama masa
yang bermukim di sekitar proyek tidak Desa Beras pembersihan
akan terkena dampak ini. Namun untuk Belange dan penyiapan
mengantisipasi adanya masyarakat lahan yaitu 9
yang sedang melintas di radius minggu
penyebaran debu yang telah
diperhitungkan tersebut, maka PT
MGM telah menyiapkan
penanggulangannya yaitu dengan spray
nozzle
Pembersihan dan Tidak ada bising Peningkatan kebisingan Proses penyiapan lahan ini didalamnya Disimpulkan Desa Beras Selama masa
penyiapan lahan dan keresahan masyarakat meliputi proses penebangan pohon, menjadi dampak Belange pembersihan
penebangan pohon dilakukan dengan penting hipotetik dan penyiapan
menggunakan mesin gergaji sehingga (DPH) lahan yaitu 9
dapat menimbulkan kebisingan bagi minggu
warga yang tinggal di dekat proyek
tersebut, jarak lokasi proyek ke
permukiman warga terdekat adalah 2
km. dikhawatirkan ada keresahan dari
masyarakat akibat kegiatan ini.
Telah ada SOP terkait Timbulan Gangguan estetika Dampak lain dari kegiatan proses Disimpulkan TIDAK Desa Beras Selama masa
proses pembebasan sampah lingkungan dan keresahan penyiapan lahan ini adalah adanya menjadi dampak Belange pembersihan
Deskripsi Rencana Pengelolaan Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkungan yang Komponen
N Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
Wilayah Studi
o Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Kajian
Dampak Bagian dari Rencana Dampak Dampak Penting
Dampak Potensial Evaluasi dampak potensial
Lingkungan Kegiatan Hipotetik (DPH)

dan penyiapan lahan, masyarakat timbulan sampah dari pohon yang penting Hipotetik dan penyiapan
di dalam SOP ditebang, namun karena pohon-pohon (DTPH) lahan yaitu 9
tersebut telah yang ditebang ini masih mempunyai minggu
dijabarkan cara manfaat yang besar, maka pohon-
menanggulangi pohon ini direncanakan untuk
dampak yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar
mungkin ditimbulkan tambahan insinerator. Jadi
akibat kegiatan kekhawatiran warga akan estetika
pembersihan dan lingkungan yang disebabkan oleh
penyiapan lahan ini. kegiatan ini, tidak akan terjadi.
Pembangunan Tidak ada Kualitas air Terganggunya ekosistem Proses pembangunan fasilitas DPH Kecamatan Selama proses
fasilitas sungai sungai (biota sungai ) pengembangan terminal batu bara, Laung Tuhup, konstruksi 9
pengembangan menggunakan air bersih untuk proses Desa Beras minggu
terminal khusus pembuatan campuran semen dan proses Belange.
batubara: lainnya. Air bersih yang digunakan
-Tempat nantinya akan menjadi air yang kotor
Penimbunan yang mengandung senyawa-senyawa
Batubara tertentu dan mengandung Total
-Jaringan suspended solid (TSS) yang besar. Air
3
Conveyor kotor atau air limbah ini jika dibuang
-Jalan kesungai maka akan menimbulkan
-Crushing Plant dampak terhadap biota air yang ada di
-Coal settling dalamnya bahkan biota air seperti ikan
Pond akan mati ketika air sungai tempat
-Rumah Generator mereka hidup menjadi tercemar.
-Bengkel
-Gudang
-Jembatan
Deskripsi Rencana Pengelolaan Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkungan yang Komponen
N Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
Wilayah Studi
o Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Kajian
Dampak Bagian dari Rencana Dampak Dampak Penting
Dampak Potensial Evaluasi dampak potensial
Lingkungan Kegiatan Hipotetik (DPH)

Timbang
-IPAM
-IPAL
Pembangunan Pembuatan bangunan Kuantitas air Peningkatan jumlah air Perubahan tata guna lahan dari Disimpulkan TIDAK Kecamatan Mulai dari
fasilitas konservasi tanah larian dan penurunan perkebunan menjadi lahan terbangun menjadi DPH Laung Tuhup, terbangunnya
pengembangan seperti garden infiltrasi air tanah dapat mengakibatkan berkurangnya (DTPH) Desa Beras fasilitas
terminal khusus channel, checkdam, lahan resapan air hujan. Ketika lahan Belange. sampai tahap
batubara pengendali jurang, resapan air hujan tidak ada maka tidak pembongkaran
saluran drainase akan ada ir yang terinfiltrasi ke dalam fasilitas (pasca
tanah, dan kemudian akan operasi)
meningkatkan kuantitas air limpasan
atau air larian. Besarnya kecepatan air
larian akan menimbulkan erosi.
Untuk meningkatkan infiltrasi
perusahaan telah menanam cover
crops.
Pembangunan Penurunan muka tanah Proses pembangunan ini berpengaruh Disimpulkan TIDAK Daerah 4 minggu
fasilitas dan perubahan morfologi pada muka tanah dan morfologinya menjadi DPH pembangunan
pengembangan tanah karena beban yang diterima tanah (DTPH) terminal dan
terminal khusus sebelum dibangun fasilitas-fasilitas ini sekitarnya, pada
batubara: (perkebunan karet) dan sesudah Desa Balange,
-Tempat dibangun fasilitas-fasilitas ini akan Kecamatan
Penimbunan berbeda secara signifikan. Perubahan Laung Tuhup,
Batubara muka tanah dan morfologinya tidak Kabupaten
-Jaringan berpotensial untuk menimbulkan Murung Raya.
Conveyor dampak karena tidak ada penduduk
-Jalan yang bertinggal di dekat daerah
-Crushing Plant terminal ini, perubahan ini juga tidak
Deskripsi Rencana Pengelolaan Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkungan yang Komponen
N Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
Wilayah Studi
o Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Kajian
Dampak Bagian dari Rencana Dampak Dampak Penting
Dampak Potensial Evaluasi dampak potensial
Lingkungan Kegiatan Hipotetik (DPH)

-Coal settling berpengaruh terhadap aktivitas di


Pond sekitar daerah terminal karena hanya
-Rumah Generator terdapat hutan lindung dan perkebunan
-Bengkel karet.
-Gudang
-Jembatan
Timbang
-IPAM
-IPAL
TAHAP OPERASI
1 Penimbunan & Penggunaan APD Pekerja Peningkatan Kebisingan Dari adanya penggunaan conveyor dan DPH Kecamatan 1 tahun setelah
penyiapan batu yang sesuai alat berat lainnya yang tidak dapat Laung Tuhup, dimulainya
bara dihindari, timbul peningkatan Desa Beras tahap operasi
kebisingan dan terjadi peluang cukup Belange.
besar akan penurunan kesehatan
pendengaran pekerja
Memasang Nozzle Masyarakat dan Penurunan kualitas udara Terjadi peluang cukup besar terjadinya DPH Kecamatan 1 tahun setelah
Spray saat proses pekerja penurunan kesehatan masyarakat Laung Tuhup, dimulainya
loading, penimbunan akibat debu yang keluar dari Desa Beras tahap operasi
dan pengangutan kendaraana angkut & dalam proses Belange.
crushing
Perancangan Masyarakat Penurunan kualitas air Terjadi peluang cukup besar terjadinya DPH Kecamatan 1 tahun setelah
stockpile sedemikian penurunan kesehatan masyarakat Laung Tuhup, dimulainya
rupa sehingga air akibat adanya penumpukan batu bara Desa Beras tahap operasi
hujan & air cucian di stockpile yang apabila terjadi hujan, Belange,
mengalir ke setlling aliran run off terserap ke tanah dan
pond mengalir ke sungai
2 Pemuatan batu Memasang nozzle Masyarakat dan Penurunan kualitas udara Terjadi peluang cukup besar terjadinya DPH Kecamatan 1 tahun setelah
Deskripsi Rencana Pengelolaan Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkungan yang Komponen
N Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
Wilayah Studi
o Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Kajian
Dampak Bagian dari Rencana Dampak Dampak Penting
Dampak Potensial Evaluasi dampak potensial
Lingkungan Kegiatan Hipotetik (DPH)

bara spray pekerja penurunan kesehatan masyarakat dan Laung Tuhup, dimulainya
pekerja akibat debu yang keluar dari Desa Beras tahap operasi
kendaraan angkut pada pengangkutan Belange.
ke tongkang
3 Operasi fasilitas Memasang nozzle Masyarakat dan Penurunan kualitas udara Terjadi peluang cukup besar terjadinya DPH Kecamatan 1 tahun setelah
terminal spray pekerja penurunan kesehatan masyarakat dan Laung Tuhup, dimulainya
pekerja akibat adanya pengangkutan Desa Beras tahap operasi
batu bara ke tongkang Belange.
TAHAP PASCA OPERASI
1 Pemberhentian Perusahaan Tenaga kerja Pemberhentian Tenaga Setelah Kegiatan ini berakhir Disimpulkan Di Desa Beras Selama
tenaga kerja membantu pekerja Kerja kekhawatiran karyawan yaitu tidak lagi menjadi DPH karena Belange, peroses
apabila telah mendapatkan pekerjaan namun sesuai menyangkut Kecamatan demobilisasi
dilakukan PHK untuk SOP perusahaan bertanggung jawab kesejateraan manusia Laung Tuhup yaitu 4 minggu
mendapatkan atas tenaga kerja yang PHK atau Kabupaten
pekerjaan yang lain memberi Pesangon Murung Raya –
sesuai dengan sistem Kalimantan
operasional Tengah
perusahaan yang ada
2 Penanganan bekas Tidak ada bising Penurunan kenyamanan kegiatan pembongkaran beberapa Disimpulkan TIDAK Di Desa Beras Selama
prasarana dan masyarakat sarana dan prasarana terminal batu bara menjadi DPH Belange, peroses
sarana ini dapat menimbukan dampak (DTPH) Kecamatan demobilisasi
kebisingan. Kebisingan yang terjadi Laung Tuhup yaitu 4 minggu
ini bersifat temporary dan intensitas Kabupaten
bising yang munculpun tidak besar Murung Raya –
yaitu berkisar antara 41,6dBA – Kalimantan
66,7dBA sedangkan nilai ambang batas Tengah
kebisingan untuk kawasan industri
adalah 70 dBA.
Deskripsi Rencana Pengelolaan Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkungan yang Komponen
N Berpotensi Sudah Direncanakan Lingkungan Batas Waktu
Wilayah Studi
o Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Terkena Kajian
Dampak Bagian dari Rencana Dampak Dampak Penting
Dampak Potensial Evaluasi dampak potensial
Lingkungan Kegiatan Hipotetik (DPH)

Tidak ada tanah Mengganggu stabilitas Kegiatan pembongkaran prasarana dan Disimpulkan TIDAK
lahan dan menimbulkan sarana terminal khusus batubara ini menjadi DPH
keresahan masyarakat berpotensi menimbulkan dampak (DTPH)
terhadap stabilitas lahan yang
ada.namun karena jauh dari
permukiman warga maka dampak ini
tidak menjadi dampak penting
hipotetik.

Anda mungkin juga menyukai