TINJUAN PUSTAKA
bahwa masyarakat merasa terlibat dan merasa bagian dari pembangunan. Hal ini akan
semakin meningkat baik secara kualitatif maupun kuantitatif merupakan salah satu
perwujudan dari perubahan sikap dan prilaku tersebut. Ada enam tafsiran dan makna
2. Partisipasi adalah proses untuk membuat masyarakat menjadi lebih peka untuk
pembangunan.
3. Partisipasi adalah suatu proses aktif, yang bermakna bahwa orang ataupun
melakukan sesuatu.
umum ikut serta bertanggung jawab terhadap kesehatan diri, keluarga ataupun
selalu ada suatu stimulus. Mekanisme ini disebut pemecahan masalah atau proses
sehingga tidak mudah untuk mendefinisikannya secara lengkap. Hal ini terlihat dari
pemerintah yang dapat menunjang pembangunan nasional tanpa turut serta dalam
2. Partisipasi dalam arti yang luas ialah menyadarkan masyarakat dan meningkatkan
dan pelaksanaan program, mengambil bagian dalam hasilnya serta terlibat dalam
5. Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat yang berhak dan wajib ikut serta dalam
setempat.
6. Partisipasi adalah suatu proses aktif, artinya bahwa orang atau kelompok yang
penguasaan/pengendalian tersebut.
sehingga ada kemungkinan apa yang disebut partisipasi dalam suatu kegiatan belum
partisipasi itu, suatu hal yang pasti ialah bahwa sebahagian besar dari kita sependapat
bahwa partisipasi itu sesuatu hal yang baik dan merupakan strategi penting untuk
pembangunan.
Partisipasi masyarakat adalah suatu pendekatan atau jalan yang terbaik untuk
dan dana dengan mudah untuk melengkapi fasilitas kesehatan mereka sendiri.
2. Bila partisipasi itu berhasil, bukan hanya salah satu bidang saja yang dapat
kesehatannya sendiri.
bimbingan dari atas, bukan sesuatu yang dipaksakan dari atas. Ini adalah suatu
untuk program.
Ketiga kondisi ini harus hadir secara bersama-sama. Apa bila orang mau dan
mampu tetapi tidak merdeka untuk partisipasi, maka orang tidak akan berpatisipasi.
partisipasi, yaitu :
secara komprehensif.
mengambil keputusan.
akan berpartisipasi akan harus memenuhi persyaratan tertentu, yaitu kognisi tertentu.
4. Posisi kepemimpinan.
2. Kurang dana
berpartisipasi
2. Faktor budaya yaitu adanya kebiasaan atau adat istiadat yang bersifat tradisional
keluarga maupun masyarakat umum ikut serta bertanggung jawab terhadap kesehatan
disadari bahwa masyarakat mempunyai hak dan potensi untuk mengenal dan
hal:
masyarakat itu.
3. Pelayanan kesehatan akan dikerjakan oleh masyarakat sendiri, artinya tenaga dan
bahwa kelas sosial ekonomi suatu ukuran individu atau stratifikasi ekonomi keluarga,
termasuk didalamnya tiga unsur yaitu kekayaan (unsurmateri), status (unsur pretise),
dan kekuatan politik (unsur pembuatan keputusan). Status sosial ekonomi mempunyai
dalam kebudayaan keluarga dan gaya hidup yang signifikan. Menurut Dalimunte
(1995), kehidupan sosial ekonomi adalah suatu keadaan sosial ekonomi masyarakat
ukur.
kedudukan seseorang dalam suatu rangkaian strata yang tersusun secara hierarkhis
yang merupakan kesatuan tertimbang dalam hal-hal yang menjadi nilai dalam
pendapatan, danprestise berupa status, gaya hidup dan kekuasaan. Tinggi rendahnya
(Yulisanti, 2000).
2.6.1. Pendidikan
sama penting baik bagi negara berpenghasilan tinggi maupun bagi negara
berpenghasilan rendah. Pendidikan dasar umum bagi semua anak merupakan target
yang akan membina dan mendorong seseorang untuk berfikir secara rasional maupun
perbuatan yang etis, kreatif, sistematis dan intensional dibantu oleh metode dan
Pendidikan saja tidak diterima dari bangku sekolah, akan tetapi dapat diterima dari
dan untuk selalu dapat ditemukan titik tolaknya untuk mengawalinya (Satropoetro,
1998). Ada asumsi yang mengatakan bahwa pendidikan yang dimikili oleh sesorang
panjang dan memerlukan perencanaan yang lebih matang, misal: pendidikan SD,
rencana untuk jangka panjang serta memiliki tujuan dan sasaran akhir dari
yang baik.
3 Memberikan pengetahuan ilmu lingkungan yang cukup bagi para peserta yang
pengetahuan agar dapat mencapai berbagai tingkatannya, dan untuk itu selalu dapat
masyarakat ditunjukkan pada upaya melalui tekanan, paksaan kepada masyarakat dan
2.6.2. Pekerjaan
Pekerjaan akan menentukan status sosial ekonomi karena dari bekerja segala
kebutuhan akan dapat terpenuhi. Pekerjaaan tidak hanya mempunyai nilai ekonomi
namun usaha manusia untuk mendapatkan kepuasan dan mendapatkan imbalan atau
merupakan suatu keharusan bagi setiap individu sebab dalam bekerja mengandung
dua segi, kepuasan jasmani dan terpenuhinya kebutuhan hidup. Dalam kaitan ini
Pekerjaan adalah kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa bagi diri sendiri atau
orang lain, baik orang melakukan dengan dibayar atau tidak menurut Soeroto (1986)
mempunyai produktif, maka ia telah nyata berpartisipasi secara nyata dan aktif dalam
pembangunan.
yang disertai dengan pendidikan dan keterampilan akan mendorong kemajuan setiap
Selanjutnya ditinjau dari aspek ekonomis menurut Ida Bagus Mantra (1991)
dikutip Salsabila (2009) bahwa bekerja itu diartikan sebagai melakukan pekerjaan
untuk menghasilkan atau membantu menghasilkan barang dan jasa dengan maksud
untuk memperoleh penghasilan baik berupa uang atau barang dalam kurun waktu
tertentu.
d). Jasa
e). Petani
ditemui dalam masyarakat yang materialis dan tradisional yang menghargai status
sosial ekonomi yang tinggi terhadap kekayaan. Penelitian oleh Ongko (1998) dalam
satunya dipengaruhi oleh faktor harga. Individu akan lebih muda memanfaatkan
1) Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang yang sifatnya
regular dan diterima biasanya sebagai balas atau kontra prestasi, sumbernya berasal
dari:
a) Gaji dan upah yang diterima dari gaji pokok, kerja sampingan, kerja lembur dan
kerja kadang-kadang
b) Usaha sendiri yang meliputi hasil bersih dari usaha sendiri, komisi, penjualan dari
kerajinanrumah
c) Hasil investasi yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik tanah.
2) Pendapatan yang berupa barang yaitu: Pembayaran upah dan gaji yang ditentukan
Berkaitan dengan hal tersebut di atas Sundoyo Pitono dikutip Salsabila (2009)
Untuk menentukan besar kecilnya pendapatan jelas tidak bisa, hal ini perlu
tinggi, maka dapat dikatakan bahwa tingkat ekonominya tinggi juga. Disamping
merupakan suatu gambaran tentang posisi ekonomi seseorang atau keluarga dalam
maka pendapatan setiap bulannya yang mereka terima akan menjadi lebih baik.
Partisipasi dapat diwujudkan dalam bentuk sumbangan spontan berupa uang dan
penghasilan yang dimilikinya lebih dari cukup. Bantuan yang diberikan masyarakat
berupa sumbangan materi yang bersifat sukarela biasa disebut dengan istilah swadaya
Kata budaya berasal dari bahasa sansekerta budhaya, bentuk jamak dari
bhudi, yang berarti budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan diartikan sebagai
hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Budaya sebagai segala daya dan aktivitas
dan kemampuan seni, moral hukum, adat-istiadat dan kemampuan lain serta
konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang dipelajari,
sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat
(material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya
buah budi manusia yang merupakan hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh
kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) selain itu berakti kejayaan
kelakuan manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkan dalam
dikelompokkan dalam 3 (tiga) hal yaitu: (1) wujud dari suatu kompleks dari ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan peraturan, (2) wujud kebudayaan sebagai suatu
kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat dan (3)
(2002), subtansi/isi utama kebudayaan merupakan wujud abstrak dari segala macam
ide dan gagasan manusia yang muncul di masyarakat dalam bentuk pengetahuan,
kekuasaan politik.
hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian, sistem religi, dan kesenian.
(2009), wujud kebudayaan di bedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas dan artefak
(karya).
(tidak dapat diraba atau disentuh). Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-
menyatatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari
kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para
2. Aktivitas (tindakan) adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam
3. Artefak (karya) adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau
hal-hal yang dapat diraba, dilihat dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret
dengan status kesehatan baik individu maupun masyarakat yaitu stigma sosial dan
kesehatan individu ini adalah ciri negatif yang menempel pada pribadi seseorang
penyakitnya.
ditentukan oleh beberapa faktor, seperti lingkungan dan perilaku. Lingkungan ini
termasuk sosial budaya, sementara perilaku adalah yang berasal dari individu itu
sendiri. Sosial budaya ini termasuk bagaimana sistem pendidika, sistem religius,
sistem pemerintah, sistem norma, sitem ekonomi. Perilaku sendiri sebenarnya juga
sangat dipengaruhi oleh sosial budayanya tempat ia dibesarkan. Oleh karena itu,
perilaku dan lingkungan sosial budaya adalah satu hal yang erat kaitanya dan saling
memengaruhi.
2.7.1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang
panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan
yang dimiliki oleh seorang dalam suatu bidang tertentu dan keterampilan adalah
kemapuan untuk melaksanakan tugas tertentu baik secara mental maupun fisik.
pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu:
a. Memahami (comprehension)
b. Aplikasi (application)
c. Analisis (analysis)
d. Sintesis (syntesis)
dari tahu, memahami hingga dapat mengevaluasi materi-materi yang telah ditetapkan
2.7.2. Kebiasaan
kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah
dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok
masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama.
Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari
generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan, karena tanpa adanya ini,
Kebiasaan lingkungan sehat dimulai dari Perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran semua
anggota keluarga dan masyarakat, sehingga keluarga dan masyarakat itu dapat
masyarakat Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak
sehat menjadi perilaku sehat, dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga.
Oleh karena itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap
anggota rumah tangga serta diperjuangkan oleh semua pihak secara keseluruhan
budaya yang telah lama lekat pada masyarakat tersebut sehingga sangat susah untuk
estetikan dan dapat mencemari sungai. Selain kebiasaan masyarakat yang membuang
pengolahan sampah dengan cara dibakar. Cara ini bertujuan menyusutkan volume
sampah, namun cara ini dapat menimbulkan bahaya kebakaran, pencemaran udara
media yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimal bagi manusia yang hidup
Menurut Dewi (2008), sampah atau waste adalah suatu bahan yang terbuang
atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki
dan gas.
sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang
dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.Bila
dilihat dari aspek kesehatan, maka sampah harus mendapat penanganan yang
maupun lingkungan.
Sampah yang ada di permukaan bumi ini dapat berasal dari beberapa sumber
Sampah ini terdiri dari bahan-bahan padat sebagai hasil kegiatan rumah tangga
yang sudah dipakai dan dibuang, seperti: sisa-sisa makanan baik yang sudah di
masak atau belum, bekas pemungkus berupa kertas, plastik, daun, pakaian-pakaian
bekas, bahan bacaan, perabotan rumah tangga, daun-daunan dari kebun atau
taman.
Sampah ini berasal dari tempat-tempat umum seperti pasar, tempat hiburan,
terminal bus, stasiun kereta api. Sampah ini berupa kertas, plastik, botol, daun, dan
sebagainya.
perusahaan. Sampah ini berupa kertas, plastik, karbon, klip dan sebagainya.
Sampah yang berasal dari pembangunan industri dan segala sampah yang berasal
Sampah yang sebagai hasil dari perkebunan atau pertanian misalnya: jerami, sisa
sayur mayur, batang padi, batang jagung, ranting kayu patah dan sebagainya.
sebagainya.
Sampah ini berupa kotor-kotoran ternak, sisa-sisa makanan, bangkai binatang, dan
sebagainya.
Pada prinsipnya sampah dibagi menjadi sampah padat, sampah cair dan
1 Sampah organik
Sampah organik yang termasuk diantaranya sisa-sisa bahan makanan ata sisa
sampah dapur/sampah buangan rumah tangga, dan juga sampah pasar serta
Sampah non organik teramasuk diantaranya berbagai jenis sisa gelas, logam
plastik dan sebagainya. Biasanya jenis ini terbagi atas sampah yang dapat
b. Sampah basah, yaitu sampah yang karena sifatnya fisiknya sukar dikeringkan
Hirarki lalu lintas sampah mulai dari tingkat terendah, yaitu rumah tangga hingga
tempat pembuangan akhir (TPA). Sebelum diolah, sampai menyusuri tiga alur
a) Penampungan sampah
Berdasarkan data badan statistik (BPS) tahun 2004, didaerah perkotaan, baru
41,28% sampah yang terangkut petugas 35,59%, dibakar 7,79%, ditimbun 1,15%,
diolah menjadi kompos. Dan sisanya dibuang sembarangan. Akan jauh lebih baik
jika sejak awal pengolahan, sampah telah dipilih berdasarkan jenisnya, sampah
organik atau sampah anorganik. Selain itu, sampah yang hendak dikemas rapi
b) Pengumpulan sampah
Sampah yang telah dibuang pada tingkat rumah tangga sudah mulai diserbu oleh
pemulung. Pada tahap pengumpulan oleh para pemulung, sampah biasanya dipilih
secara sederhana menjadi tiga jenis, yaitu sampah layak kompos, dengan jumlah
terbesar 50%, sampah layak jual sebesar 10%, dan sampah layak buang sebesar
34%.
dari perjalanan sampah, maka pembuangan atau pemusnahan ini adalah terakhir
1. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk
a. Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau
b. Gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang
sama atau fungsi lainnya. Misalnya botol bekas minuman digunakan kembali
kembali.
f. Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan
jumlah besar.
c. Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa
a Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.
(Alamenda, 2010).
sampah dengan tanah yang dilakukan selapis demi selapis. Dengan demikian,
sampah tidak berada diruang terbuka dan tentunya tidak menimbulkan bau atau
2. Incineration
fasilitas pabrik.
3. Compositing
4. Hog feeding
Pemberian sejenis garbage kepada hewan ternak misalnya babi perlu diingat
bahwa sampah basah tersebut harus diolah lebih dahulu (dimasukan atau direbus)
5. Discharge to sewers
limbah. Metode ini dapat efektif asalkan sistem pembuangan air limbah memang
baik.
Sampah dibuang atau diletakkan begitu saja di tanah lapang, jurang atau tempat
sampah.
7. Dumping in water
Sampah dibuang ke dalam air sungai atau laut, akibatnya, terjadi pencemaran
8. Individual incineration
terutama di pedesaan.
9. Recyling
Pengolahan kembali bagian-bagian dari sampah yang masih dapat dipakai atau
10. Reduction
11. Saluaging
masyarakat maupun lingkungan daerah itu sendiri. Menurut Dewi Susanna (2007),
pengaruhnya tentu saja ada yang positif dan ada juga yang negatif.
dataran rendah.
sampah
masyarakat.
suatu negara sehingga dana itu dapat digunakan untuk keperluan lain.
bagi kesehatan, lingkungan, maupun bagi kehidupan sosial ekonomi dan budaya
a) Pengolahan sampah yang kurang baik akan menjadikan sampah sebagai tempat
penyakit hidup dan berkembang biak dalam sampah kaleng ataupun ban bekas
a. Pengelolahan sampah yang kurang baik dan jorok, akan menurunkan minat dan
b. Keadaan lingkungan yang kurang baik dan jorok, akan menurunkan minat dan
pengelola.
b. Bau yang ditimbulkan oleh sampah yang membusuk dapat terbawa angin ke
pemukiman
minimal 200 meter. Hal ini mengingat bahwa hasil dekomposisi sampah dapat
meresap melalui lapisan tanah dan menimbulkan pencemaran terhadap sumber air
tersebut.
Hai ini mengingat bahwa lokasi TPA pada tempat yang air tanahnya tinggi akan
berakibat pada pencemaran air tanah baik kualitas maupun jumlahnya.Bila sampah
langsung kontak dengan air tanah, pencemarannya akan meluas dan terjadi dalam
5. Jarak tepi paling dekat terhadap jalan besar ataupun umum, sedikitnya 200 meter.
Partisipasi adalah suatu proses aktif, yang bermakna bahwa orang ataupun
masyarakat itu yaitu:faktor sosial, faktor budaya dan faktor politik. Salah satu faktor
yang menjadi perhatian untuk menelaah tingkat partisipasi masyarakat adalah faktor
sosial ekonomi dan faktor budaya. Faktor sosial ekonomi yaitu pendidikan,
pengetahuan
wujud abstrak dari segala macam ide dan gagasan manusia yang muncul di
pekerjaan dan faktor budaya yang dimaksud adalah pengetahuan dan kebiasaan.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan terarah, alur penelitian ini
− Pendidikan
− Pendapatan
− Pekerjaan
Partisipasi Ibu Rumah Tangga
Dalam Pengelolaan Sampah
Faktor Budaya
− Pengetahuan
− Kebiasaan