M. Hidayatullah (3061624023)
(STKIP-PGRI) BANJARMASIN
1. Rekombinasi Homolog
2. Rekombinasi Model Meselson-Radding
3. Rekombinasi Khusus (SiteSpecific Rcombination)
4. Rekombinasi Genetik
5. Rekombinasi Meiotik
6. Rekombinasi Membutuhkan Enzim Spesifik
7. Gen Imunoglobulin Dirakit Deengan Rekombinasi
8. Transposon Potong-Tempel
9. Transposon Replikatif
10. Makenisme Transposisi
11. Transposon Pada Manusia
i
I .REKOMBINASI
Rekombinasi adalah proses dimana potongan DNA yang rusak dan
digabungkan untuk menghasilkan kombinasi baru alel.
Pada sel eukariotik, yang adalah sel-sel dengan inti dan organel, rekombinasi
biasanya terjadi selama meiosis. Meiosis adalah bentuk pembelahan sel yang
menghasilkan gamet atau sel telur dan sperma.
Selama fase pertama meiosis, pasangan homolog kromosom ibu dan ayah
menyelaraskan. Selama penyelarasan, lengan kromosom dapat tumpang tindih dan
untuk sementara menyatu, menyebabkan saling silang. Saling silang menghasilkan
rekombinasi dan pertukaran materi genetik antara kromosom ibu dan ayah.
Akibatnya, keturunan dapat memiliki kombinasi yang berbeda dari gen dari
orang tua mereka. Gen-gen yang terletak jauh terpisah pada kromosom yang sama
memiliki kemungkinan lebih besar mengalami rekombinasi, yang berarti mereka
memiliki frekuensi rekombinasi yang lebih besar.
1
1.Rekombinasi Homolog
Rekombinasi homolog menyebabkan terjadinya pertukaran antar molekul
DNA yang mempunyai homolog urutan nekleotida cukup besar. Ciri khusus
rekombinasi homolog adalah bahwa proses tersebut dapat terjadi pada setiap.
Rekombinasi yang terjadi melalui proses pemotongan untaian DNA yang
kemudian dilanjutkan dengan proses penggabungan dengan proses-proses
kromosom. Proses rekombinasi tidak dapat dilakukan satu kali basa nukleotida
yang hilang atau ditambahkan ke dalam kromosom rekombinan. Proses
pertumbuhan tersebut menyebabkan terbentuknya struktur yang dapat terlihat
sebagai kiasma (chiasma) pada waktu meiosis. Kiasma merupakan tempat
pemotongan dan penggabungan kembali untaian DNA. yaitu campuran dua
kromatid yang berbeda (non-sister chronatds terpotong dan tergabungkan satu
sama lain.
2
2. Rekombinasi Model Meselson-Radding
Dalam model rekombinasi seperti yang diusulkan oleh Holliday,
diasumsikan terjadi dua pemotongan pada posisi yang saling berhadapan pada
untaian DNA homolog. Asumsi semacam ini nampaknya sulit untuk dapat terjadi
mengingat kemungkinan terjadi dua potongan seperti itu sangat kecil. Oleh karena
itu, Matthew Meselson dan Charles Radding pada tahun 1975, mengusulkan model
alternatif untuk menjelaskan proses rekombinasi. Dalam model ini, diasumsikan
terjadi replikasi pada daerah takik (nick) salah satu untaian DNA yang
menyebabkan terjadinya penggusuran DNA untaian. Untaian DNA yang tergusur
tersebut selanjutnya menginvasi untaian DNA homolog dan berpasangan dengan
salah satu untaian DNA sekaligus menggusur untaian DNA homolog yang lain
3
DNA yang tergusur tersebut kemudian membentuk D-loop. D-loop yang terbentuk
tersebut akhirnya akan dihilangkan sehingga terjaadi migrasi cabang barulah
kemudian terbentuk persimpangan Holliday (Hidy junction). Radding juga
mengusulkan bahwa selain mekanisme tersebut juga daapat belangng mekanisme
alternative yaitu adanya celah (gap) pada salah satu untaian DNA menyebabkan
terjadinya pasangan antara DNA dupleks yang mempunyai celah dengan salah satu
salah satu untaian DNA dupleks yang lain. Invasi salah satu untaian DNA ke
untaian DNA homolog tersebut kemudian diikuti dengan replikasi. Seeetelah
terjadi replikasi kemudian akan diikuti olh migrasi cabang dan akhirnya terbentuk
persimpangan Holliday.
4
Jika ujung untai-tunggal itu sudah menemukan daerah homologi, maka akan
terjadi takik pada daerah D-loop. Takiik tersebut memungkinkan protein RecA dan
SSB untuk membuat ujung baru yang dapt berpasangan dengan daerah celah pada
DNA yang lain. Selanjutnya ezim DNA ligase akan menutup kedua takik tersebut
sehingga dihasikan persimpangan Holliday. Migrasi cabang akan terjadi dengan
bantuan protein RuvA dan RuvB. RuvB memiliki kegiatan ATPase sehingGA
proses migrasi cabang dapat dilakukan dengan menggunakan sumber energi berupa
ATP. Kedua DNA yang membentuk persimpangan Holliday selanjutnya akan
mengalami pembentukan takik untuk menguraikan persimpangan Holliday. Hal ini
dilakukan dengan menggunakan aktivitas protein RuvC. Secara skematis, jalur
RecBCD dalam proses rekombinasi.
5
3.Rekombinasi Khusus (Site-Specific Recombination)
Berbeda dari proses rekombinasi homolog, rekombinasi khusus hanya terjadi
pada tempat khusus didalam segmen DNA. Pertukaran materi genetik dilakukan
oleh protein khusus yang mengkatalisis pemotongan dan penggabungan molekul
DNA secara tepat pada tempat terjadinya rekombinas. Proses rekombinasi
semacam ini tidak tergantung pada protein rekA.
Salah satu contoh penting rekombinasi khusus adalah integrasi dan pemotongan
materi genetik bakteriofag lisogenik, misalnya bakteriofag lambda, ke dalam dan
ke luar dari kromosom bakteri inang. Dalam siklus lisogenik bakteriofag lambda,
6
molekul DNA lambda disisipkan atau diintegrasikan ke dalam kromosom bakteri
sehingga terbentuk profag. Tahap tersebut kemudian dilanjutkan dengan represi
untuk mencegah sentesis protein bakteriofag yang dapat menghambat atau
mematikan bakteri inang. Integrasi DNA lambda tersebut ke dalam kromosom
Escherichia coli terjadi pada tempat khusus, yaitu di antara operon gal dan operon
bio (biotin), yang disebut sebagai tempat pengikatan lambda (lambda ottachment
site, att). Pada umumnya hanya ada satu tempat integrase pada hampir semua
bakteriofag temperate. Skema dasar mengintegrasikan DNA lambda ke dalam
kromosom E. coli .
7
8
4. Rekombinasi Genetik
Rekombinasi genetik adalah proses pertukaran elemen genetik yang dapat
terjadi antara untaian DNA yang berlainan (interstrand), atau antara bagian-bagian
gen yang terletak dalam satu untaian DNA (intrastrand). Dalam pengertian yan
lebih sederhana, rekombinasi genetik didefinisikan menjadi penggabungan gen dari
satu atau lebih sel ke sel target. Sel yang disisipi atau dimasuki gen dari luar atau
dari sel lain disebut biakan rekombinan. Penyusunan kembali informasi genetik
dalam dan antara molekul DNA yang meliputi berbagai macam proses yang
terletak secara kolektif dibawah rekombinasi genetik.
9
Fungsi dari rekombinasi genetik bervariasi tergantung mekanismenya.
Beberapa fungsi rekombinasi genetik adalah memelihara perbedaan genetik, sistem
perbaikan DNA khusus, regulasi ekspresi gen tertentu, dan penyusunan kembali
genetik yang diprogram selama perkembangan.
10
Rekombinasi genetik homolog melibatkan pertukaran genetik antara dua
molekul DNA (atau segmen molekul yang sama) yang mendiami wilayah yang
luas dengan susunan homolog. Susunan basa yang sebenarnya pada DNA tidak
sesuai sepanjang susunan dua DNA yang sama. Daerah rekombinasi khusus
berbeda dalam hal pertukaran yang hanya terjadi pada susunan DNA yang
terdefinisi. Perubahan DNA adalah berbeda dalam hal perubahan ini melibatkan
segment pendek DNA dengan kapasitas yang luar biasa untuk berpindah dari satu
lokasi kromosom ke lokasi yang lain. “gen hopping” ini merupakan gen yang
pertama kali diamati pada maizena oleh Barbara McClintock pada tahun 1950.
Tambahan lagi tentang kelas terkarakterisasi ini, ada jarang yang lebar penyusunan
kembali yang tidak biasa dimana tidak ada mekanisme dan tujuan yang diajukan.
Pembahasan dari mekanisme rekombinasi harus selalu menyertakan stuktur DNA
yang luar biasa. Pada rekombinasi genetik homolog, dua molekul DNA
berinteraksi dan meluruskan susunannya yang sama pada beberapa tahapan reaksi.
Proses pelurusan ini bisa melibatkan formasi DNA menengah barudima tiga atau
bahkan empat strand dilepaskan. Cabang struktur DNA juga ditemukan sebagai
rekombinan menengah. Pertukaran informasi antara dua makromolekul helix besar
sering melibatkan jalinan strand kompleks.
11
Skema rekombinasi menurut Holliday. Rekombinasi dimulai dengan adanya
pemotongan pada salah satu dari dua untaian DNA homolag (langkah 3) yang
diikuti oleh invasi pada untaian DNA homolog (langkah 4-6), sampai
akhirnya terbentu persimpangan Holliday
12
c. Rekombinasi genetik homolog memiliki fungsi
13
sebanding dengan jarak antar titik. Fakta ini digunakan selama penerapan
dekade untuk memetakan posisi relatif dan jarak antara gen; rekombinasi
homolog merupakan proses molekuler yang underpin banyak penerapan
ilmiah genetik.
Pada bakteri yang tidak menjalani meiosis, rekombinasi genetik terjadi pada
proses seperti konjugasi, perkawinan dimana kromosom DNA ditransfer antara dua
sel bakteri yang berhubungan secara dekat, hal ini dapat terjadi dalam sel tunggal
antara dua kromosom homolog, ada selama atau setelah replikasi.
Fungsi pertama dan kedua sering menjadi bahan yang menarik bagi ilmuan
untuk studi tentang sel, dan rekombinasi homolog sering dijelaskan sebagai sumber
perbedaan genetik. Namun, fungsi perbaikan DNA merupakan peranan yang paling
penting pada sel. Perbaikan DNA seperti yang dijelaskan disebut pada fakta bahwa
luka DNA pada satu strand dapat diperbaiki secara akurat karena informasi genetik
dijaga di dalam strand saling melengkapi yang tidak rusak. Pada tipe luka tertentu,
seperti luka pada strand ganda, strand ganda tautan silang, luka yang ditinggalkan
strand tunggal setelah replikasi strand komplementer rusak atau tidak ada. , ketika
hal ini terjadi, informasi yang dibutuhkan untuk perbaikan DNA yang akurat harus
14
berasal dari kromosom homolog yang terpisah dan perbaikan yang melibatkan
kromosom homolog. Jenis luka ini umumnya berasal radiasi ionisasi dan reaksi
oksidatif, dan perbaikannya mengoreksi produksi gamet eukariot yang bisa hidup
dan keberadaan bakteri setiap harinya. Perbaikan yang dimediasi oleh rekombinasi
genetik homolog disebut perbaikan rekombinasi (recombinational repair).
15
tersebut diamati in vivo pada eukariot dan prokariot. Rekombinasi homolog
merupakan proses yang sangat rumit dengan konsekuensi molekul halus. Untuk
memahami bagaiman proses ini mempengaruhi perbedaan genetik, perlu
diperhatikan homolog tidak berate identical (identik). Dua kromosom homolog
yang direkombinasi bisamengandung gen linear kesatuan yang sama, tetapi
masing-masing kromosom bisa memiliki perbedaan susunan basa pada beberapa
gen ini. Pada manusia, satu kromosom bisa mengandung gen normal untuk
hemoglobin, sementara yang lain bisa mengandung gen hemoglobin dengan mutasi
sickle sel. Perbedaan ini menunjukann tidak ada yang tidak berubah pada sebuah
atau dua pasangan basa diantara jutaan pasangan basa yang identik. Meskipun
rekombinan homolog tidak mengubah kesatuan linear gen, rekombinan homolog
dapat menentukan yang mana dari versi berbeda (atau allel) gen dihubungkan
bersama dalam kromosom tunggal.
16
akan berekombinasi pada daerah yang mempunyai homologi sehingga dihasilkan
ujung lekat (sticky end). Kedua ujung lekat pada kedua fragmen DNA yang
berekombinasi tersebut kemudian mengalami pertukaran untai DNA sehingga akan
terbentuk konfigurasi rekombinan.
5.Rekombinasi Meiotik
17
rekombinasi meiotik menunjukkan kemiripan dengan proses rekombinasi
homolog pada bakteri meskipun beberapa tahapan awalnya berbeda. Proses
rekombinasi meiotik pada eukariot dimulai dengan adanya pemotongan dua untai
DNA (double-strand break) yang ada pada salah satu kromosom.
Enzim telah diisolasi pada prokariot dan eukariot yang menunjukan satu atau
lebih tahapan rekombinasi homolog. Proses identifikasi dan memahami enzim-
enzim tersebut ditunjukan oleh E. coli. Enzim rekombinasi penting dikode oleh gen
recA, B, C, dan D dan oleh gen ruvC. Gen rec B, C, dan D mengkode enzim
RecBCD yang dapat menginisiasi rekombinan dengan melepaskan DNA dan
kadang-kadang menyayat satu strand. Protein RecA mempromosikan semua
tahapan sentral pada proses pemasangan dua DNA, formasi Holliday intermediate,
dan cabang imigrasi seperti yang dijelaskan berikut. Kelas baru nukleus yang
menyayat secara spesifik Holliday intermediate juga diisolasi dari bakteri dan
yeast. Nukleus tersebut sering disebut resolvases; resolvase E. coli merupakan
protein RuvC.
Enzim RecBCD berikatan dengan DNA linear pada salah satu ujung dan
menggunakan energi ATP untuk berpindah sepanjang helix, melepaskan DNA
didepan dan melepaskannya kembali dibelakang. Pelepasan kembali lebih lambat
dari pelepasan sehingga gelembung strand tunggal segera terbentuk dan membesar.
Strand tunggal dalam gelembung segera dipotong saat enzim bertemu susunan
tertentu yang disebut chi ((5’)GCTGGTGG(3’). Ada sekitar 1000 dari sususna
tersebut pada genom E. coli, dan berpengaruh meningkatkan frekuensi rekombinasi
18
pada daerah dimana rekombinasi itu terjadi. Susunan yang meningkatkan frekuensi
rekombinasi diidentifikasi pada beberapa organisme.
Protein RecA tidak bisa telibat dalam metabolisme DNA karena bentuk aktif
enzim ini merupakan perintah, filament helix yang memasang secara kooperatif
pada DNA dan mampu melibatkan monomer RecA. Formasi filament ini secara
normal terjadi pada DNA strand tunggal seperti yang diproduksi oleh enzim
RecBCD. Filamen juga akan terbentuk pada DNA duplex dengan gap strand
tunggal, dimana monomer RecA berikataan pertama kali dengan DNA strand
tunggal dalam gap dan kemudian kumpulan filament menyelimuti dupleks
tetangganya.
Imunoglobulin terdiri atas dua cincin polipeptida berat dan dua cincin
polipeptida ringan masing-masing cincin memiliki daerah tidak tetap dengan
susunan yang sangat berbeda dari satu immunoglobulin dengan immunoglobulin
yang lainnya. Ada dua family berbeda dari cincin polipeptida ringan, yaitu kappa
dan lambda, yang bebeda pada susunan daerah konstannya. Masing-masing dari
tiga tipe cincin polipeptida tersebut (cincin berat, cincin ringan kappa, dan
20
lambda), perbedaan dari daerah variablenya digenerasi dengan mekanisme yang
sama. Gen untuk polipeptida ini dibagi menjadi segmen dan tandan yang
mengandung versi ganda dari masing-masing segmen yang ada pada genom. Satu
versi dari masing-masing segmen digabungkan untuk membentuk gen lengkap.
II. TRANSPOSISI
Transposisi adalah suatu proses perpindahan elemen genetik dari satu lokus
dalam suatu kromosom, plasmid, atau genom virus, ke bagian lain kromosom yang
sama, atau bahkan ke suatu lokus dalam kromosom lain.
Kebanyakan gen terletak pada sebuah lokus atau posisi spesifik pada
kromosom. Akan tetapi, sejumlah gen atau set gen yang teratut erat bisa
memerantai pergerakannya sendiri dari satu lokasi ke lokasi lain. Gen tersebut juga
bisa terdapat dalam banyak salinan (terkadang ratusan atau ribuan) yang tersebar di
sepanjang genom. Unsur-unsur tersebut telah diberi berbagai sebutan, yaitu “gen
melompat”, “elemen bergerak (mobile)”, “sekuens insersi”, “kaset”, dan
“transposon”.
21
kode genetik untuk satu atau lebih dari satu protein yang diperlukan untuk
transposisi. Di samping itu, beberapa transposon juga membawa gen lain yang
menghasilkan fenotipe tertentu, misalnya ketahanan terhadap antibiotik tertentu.
22
rekombinasi antara suatu transposon yang ada di dalam plasmid dengan transposon
yang homolog di dalam kromosom bakteri.
a. penyisipan,
b. penghapusan, dan
c. translokasi (Kimbal).
23
Perubahan dalam genom bisa, misalnya, menyebabkan perubahan warna biji
jagung. Sekitar 50% dari total genom jagung terdiri dari transposon (elemen
Ac/Ds). Pada bakteri, ditemukan elemen IS yang pertama kali ditemukan pada gen
Escherichia coli oleh James Shapiro pada tahun 1968. Dirangsang oleh laporan
Shapiro tersebut, tindak lanjut penelitian biologi molekular tentang keterlibatan
dalam berbagai fenomena transposon DNA mobile terkait pada bakteri, tanaman,
dan serangga. Penemuan Barbara McClintock yang sebelumnya pada jagung diberi
pengakuan yang luas di antara ahli biologi. Akhirnya, McClintock memperoleh
pengakuan berupa penghargaan Nobel di bidang Fisiologi atau Kedokteran pada
tahun 1983. Jadi, butuh waktu sekitar 40 tahun bagi para ilmuwan lain untuk
sepenuhnya menghargai pentingnya penemuan McClintock.
24
inang mereka. Sedangkan, “egois” DNA karena transposon tampaknya hanya
berfungsi untuk membuat salinan bagi diri mereka sendiri.
25
1.Transposon Potong-Tempel
2. Transposon Replikatif
Transposon replikatif (replicative transposon) mengalami transposisi dengan
melibatkan proses replikasi elemen DNA transposon. Enzim transposase yang
dikode oleh elemen genetik tersebut berperan di dalam proses interaksi dengan sisi
tempat penyisipan transposon. Dalam interaksi tersebut, elemen DNA transposon
26
direplikasi dan salah satu turunan (copy) disisipkan pada sisi baru, sedangkan
elemen DNA aslinya tetap berada di sisi semula.
Retrotransposon
27
Retrotransposon disebut juga jenis transposon kelas I yang dapat
digambarkan sebagai copy and paste. Retrotransposon menyalin dirinya dalam dua
tahap, pertama dari DNA ke RNA dengan transkripsi. Kemudian, dari RNA
kembali ke DNA oleh transkripsi balik. Salinan DNA ini kemudian dimasukkan ke
genom pada posisi baru. Transkripsi balik dikatalisis oleh enzim transkriptase yang
sering dikodekan oleh transposon sendiri.
3. Mekanisme Transposisi
Mekanisme transposisi secara detail sampai saat ini belum diketahui dengan
jelas. Namun, pada prokaryot, misalnya E. coli, transposisi terjadi melalui dua
cara, yaitu replikatif dan konservatif (nonreplikatif).
Mekanisme transposisi beberapa transposon dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
28
Kategori Contoh
Transposon Organisme
I. Transposon * Elemen IS (Insertion
sequence, Bakteri
(misalnya: Tn5)
* Elemen P Drosophila
* Elemen
mariner Drosophila
III. Retrotransposon
1. Elemen serupa *
Ty1 Khamir
29
Drosophila
repeat, LTR).
* Retroposon yang
spesifik Drosophila
pada telomer
Transposisi secara replikatif ada dua model antara dua plasmid, yaitu model
simetris (model Shapiro) dan model asimetris. Model tranpososisi secara simetris,
yaitu tranpososisi terjadi melalui pembentukan elemen genetik lingkar yang
merupakan gabungan antara kedua plasmid (cointegrate) dan mengandung dua
30
duplikat tranpososon dengan orientasi yang sama. Cointegrate tersebut kemudian
akan diuraikan lebih lanjut sehingga akan dihasilkan dua elemen plasmid baru
yang masing-masing akan mengandung satu tranpososon. Dalam model ini,
pembentukan cointegrate merupakan suatu keharusan. Sebaliknya, menurut
asimetris, pembentukan cointegrate tidak merupakan keharusan namun hanya
merupakan salah satu kemungkinan hasil antara yang dapat terjadi. Tranpososisi
secara replikatif tersebut dapat terjadi misalnya pada bakteriofag Mu dan Tn3.
31
Gambar Mekanisme Transposisi secara Neureplikatif
32
kb, mempunyai promoter internal yang ditanskripsi oleh RNA polymerase II, dan
mempunyai dua ORF, yaitu ORF1 (mengkode protein pengikat DNA) dan ORF2
(mengkode endonuklease dan transcriptase balik) genom manusia mengandung
sekitar 3.000 sampai 5.000 elemen L1 yang lengkap. Selain itu, ditemukan juga
ada sekitar 500.000 elemen L1 yang tidak lengkap karena terpotong ujung 5’
sehingga tidak mampu ditransposisi.
Elemen lain selain LINE yang juga banyak terdapat pada genom manusia
adalah SINE (shortinterspersed nuclear element) yang berukuran sekitar 400
pasang nukleotida dan tidak mengkode suatu protein. SINE mengalami transposisi
melalui proses transkripsi balik. Enzim yang digunakan untuk proses transkripsi
balik (enzim transcriptase balik) tersebut tampaknya disintesis dari elemen LINE.
Dengan demikian, proses perbanyakan SINE tergantung pada elemen LINE.
33
Genom manusia mengandung tiga famili SINE, yaitu elemen Alu, MIR, dan
Ther2/MIR3 meskipun yang mengalami transposisi secara aktif hanya elemen Alu.
Genom manusia mengandung lebih dari 400.000 sekuens yang berasal dari
elemen yang menyerupai virus. Seperti halnya elemen LINE dan SINE yang tidak
aktif, hampir semua elemen yang menyerupai virus pada genom manusia
merupakan “fosil genetik”.
34
KESIMPULAN
Daftar Pustaka
https://kamriantiramli.wordpress.com/tag/rekombinasi-khusus/
https://books.google.co.id/books?id=zosAg6HQAF4C&pg=PA224&lpg=PA22
4&dq=Rekombinasi+model+khusus&source=bl&ots=Dg43Lg3WzD&sig=A5
mHxfbdJ6R6i02E1x7_qfaP-b8&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiX9bX-
7vrdAhXLOI8KHXDjDikQ6AEwC3oECAAQAQ#v=onepage&q=Rekombina
si%20model%20khusus&f=false
https://www.scribd.com/document/345938909/MAKALAH-BIOMOL
http://epta86.blogspot.com/2009/08/rekombinasi.html
35