Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS LQ KABUPATEN JEMBER TAHUN 2010-2016

Iftina Faiz Annisa

Universitas Negeri Malang

Iftinacha17@gmail.com

Abstrak:

Kata kunci:

Industrialisasi tidak terlepas dari usaha untuk meningkatkan mutu sumber daya
manusia dan kemampuannya memanfaatkan secara optimal sumber daya alam dan sumber
daya lainnya. Industri mempunyai peranan sebagai pemimpin (leading sector). Leading sector
ini maksudnya adalah dengan adanya pembangunan industri maka akan memacu dan
mengangkat pembangunan sektor- sektor lainnya, seperti sektor pertanian. Pertumbuhan
industri yang pesat akan merangsang pertumbuhan sektor pertanian untuk menyediakan
bahan-bahan baku bagi industri (Arsyad, 1999:354 dalam (Wicaksono, 2011))

Pertumbuhan sektor pertanian yang ada dipengaruhi oleh faktor kompetitif yang ada
pada suatu daerah. Selain itu, faktor geografis juga menentukan potensi unggulan dari sebuah
wilayah. Adanya potensi unggulan dari sebuah wilayah tidak akan berarti bagi pertumbuhan
ekonomi sebuah wilayah bila tidak dieksploitasi secara optimal. Oleh sebab itu, perlu adanya
ekploitasi secara optimal agar sektor pertanian menjadi sektor utama bagi Kabupaten Jember.

Kabupaten Jember merupakan sebuah kabupaten di daerah timur Pulau Jawa.


Kabupaten Jember termasuk dalam daerah administratif Provinsi Jawa Timur. Kabupaten
Jember memiliki luas wilayah 3.293,34 km2 dengan sebagaian besar wilayah tofografinya
memiliki topografi dengan kemiringan yang landai. Selain itu, Kabupaten Jember diapit oleh
dua gunung dibagian utara yakni Gunung Argopuro dan Gunung Ijen. Adanya dua gunung
tersebut membawa abu sehingga Kabupaten Jember memiliki lahan pertanian yang tumbuh
dengan subur.

Sektor pertanian merupakan merupakan sektor unggulan bagi Kabupaten Jember.


Komoditas utamanya yakni Tembakau. Selain sektor pertanian, terdapat sektor lain yang juga
menjadi sektor unggulan. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Tabel PDRB kabupaten
Jember tahun 2010-2016 berikut:

Tabel 1: PDRB Kabupaten Jember

Sumber: BPS Kabupaten Jember

Lapangan
2010 2011 2012 2013 2014* 2015** 2016**
Usaha/Industry

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (6) (6)

Pertanian,
Kehutanan,
dan
A Perikanan/A 10.643.309,20 11.654.480, 12.623.378, 13.127.470, 13.596.725,
11.164.079,76 12.112.174,12
griculture, 55 63 48 60
Forestry
and Fishing
Pertambang
an dan
B Penggalian/ 1.887.743,33 2.012.489,7 2.124.141,6 2.187.310,8 2.304.421,7
1.971.073,83 2.065.257,60
Mining and 1 8 0 3
Quarrying
Industri
Pengolahan
C 6.900.630,19 7.782.659,1 8.748.427,3 9.317.537,3 9.668.591,6
/Manufacturi 7.198.471,09 8.149.763,80
8 7 1 2
ng
Pengadaan
Listrik dan
D 17.218,10
Gas/Electric 18.343,27 19.899,01 20.743,70 22.086,60 23.769,20 25.370,18
ity and Gas
Pengadaan
Air,
Pengelolaan
Sampah,
Limbah dan
Daur
Ulang/Water
E 21.568,76
supply, 22.731,54 23.965,31 25.195,77 26.698,79 28.063,37 29.531,22
Sewerage,
Waste
Managemen
t and
Remediatio
n Activities
Konstruksi/
F Constructio 2.103.454,30 2.323.396,3 2.812.406,1 2.959.754,4 3.164.711,8
2.239.949,37 2.571.957,02
n 1 2 2 2
Perdaganga
n Besar dan
Eceran;
G 3.989.311,10 4.412.851,2 5.165.330,4 5.495.561,5 5.887.738,1
Reparasi 4.155.797,83 4.831.934,44
2 7 1 6
Mobil dan
Sepeda
Motor/Whol
esale and
Retail
Trade;
Repair of
Motor
Vehicles
and
Motorcycles
Transportasi
dan
Pergudanga
H 469.059,32
n/Transport 507.947,78 539.265,27 572.172,13 617.285,33 662.760,03 704.966,99
ation and
Storage
Penyediaan
Akomodasi
dan Makan
Minum/Acco
I 673.457,21 1.002.088,9
mmodation 708.260,64 772.892,22 807.356,44 859.647,53 916.444,02
4
and Food
Service
Activities
Informasi
dan
Komunikasi/
J Information 2.059.530,81 2.351.415,6 2.844.105,8 3.059.776,7 3.318.203,7
2.209.819,14 2.604.267,33
and 5 0 0 2
Communica
tion
Jasa
Keuangan
dan
K Asuransi/Fin 675.856,65 1.035.181,3
734.549,84 816.875,65 871.498,88 919.092,16 966.128,40
ancial and 5
Insurance
Activities
Real
Estat/Real
L 436.739,50
Estate 472.400,47 519.079,48 549.707,17 586.743,53 620.481,29 658.883,04
Activities
Jasa
Perusahaan
M,N 98.389,41
/Business 107.133,11 114.534,43 124.812,39 133.966,84 142.131,52 150.888,02
Activities
Administrasi
Pemerintah
an,
Pertahanan
dan
Jaminan
Sosial
O 1.179.661,01 1.320.980,4 1.504.123,8 1.572.491,5 1.654.959,6
Wajib/Public 1.279.400,56 1.432.085,02
0 8 7 1
Administrati
on and
Defence;
Compulsory
Social
Security
P Jasa 1.608.471,42
Pendidikan/ 1.740.616,35 1.875.514,9 2.015.288,33 2.178.374,5 2.293.649,1 2.426.108,3
Education 1 3 5 0
Jasa
Kesehatan
dan
Kegiatan
Q Sosial/Hum 215.311,85
251.120,36 276.037,42 291.994,65 304.755,56 324.698,64 348.242,56
an Health
and Social
Work
Activities
Jasa
lainnya/Oth
R,S,T,U 395.761,22
er Services 426.476,28 445.624,07 473.024,71 501.113,61 524.535,96 549.947,11
Activities

Produk
Domestik
Regional
Bruto/Gross 33.375.473, 35.208.171,20 39.519.233, 44.222.564, 46.526.559,
37.261.960,78 41.971.678,44
Regional 39 47 36 96
Domestic
Product

Location Qoutient (LQ) adalah sebuah metode dalam ekonomi yang sifatnya lebih
sederhana dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Teknik LQ merupakan salah satu
pendekatan yang umum digunakan dalam model ekonomi basis sebagai langkha awal untuk
memahami sektor kegiatan yang menjadi pemacu pertumbuhan (Roon Hood, 1998)

METODE

Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah metode deskriptif analitis, metode ini
adalah sebuah metode yang berfungsi untuk mendeskripsikanatau memberi gambaran
terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiono, 2009: 29).

Selain metode deskriptif analistis, metode yang digunakan adalah metode studi pustaka. Pengertian
metode ini adalah penelitian yang dilakukan dengan membaca buku-buku atau majalah dan sumber data
lainnya untuk menghimpun data dari berbagai literatur, baik perpustakaan maupun di tempat-tempat lain ((Al-
muta, Darul and Nw, 2018).

Sumber data merupakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik
(BPS) Kabupaten Jember. Data yang digunakan merupakan data Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) menurut lapangan usaha tahun 2010 – 2016.
PEMBAHASAN

Tabel 2: LQ Kabupaten Jember

Sumber: Data Olahan

Lapangan
Usaha/Industry

(1)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing


B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying
C Industri Pengolahan/Manufacturing
D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/Water
E
supply, Sewerage, Waste Management and Remediation Activities
F Konstruksi/Construction
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda
G Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and
Motorcycles
H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and Food
I
Service Activities
J Informasi dan Komunikasi/Information and Communication
K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Activities
L Real Estat/Real Estate Activities
M,N Jasa Perusahaan/Business Activities
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public
O
Administration and Defence; Compulsory Social Security
P Jasa Pendidikan/Education
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work
Q
Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities

Lanjutan tabel 2

LQ 2010- LQ 201- LQ 2012- LQ 2013- LQ 2014- LQ 2015-


2011 2012 2013 2014 2015 2016

1,43 0,97 1,29 1,13 1,23 1,62


0,68 9,43 2,01 0,88 0,38 0,40
1,11 1,37 0,81 0,90 1,17 0,89
-3,95 -2,92 1,49 1,63 -3,91 11,15
0,71 6,77 1,24 22,51 0,98 1,07
1,25 0,57 1,33 1,62 1,48 1,45
0,53 0,86 1,53 1,30 1,17 1,31
1,14 0,97 0,71 1,15 1,12 1,19
0,62 1,83 0,79 0,69 0,87 1,17
0,94 0,59 0,90 1,48 1,19 1,19
1,11 1,19 0,49 0,76 0,72 1,09
1,09 1,41 0,80 0,91 1,17 1,26
2,12 2,47 1,21 0,81 1,14 1,27
2,04 2,67 6,71 8,23 0,88 1,18
1,55 1,02 0,87 1,26 0,82 1,03
1,12 1,06 0,73 0,51 1,03 1,34
2,46 1,82 1,21 1,03 0,97 1,08

Kabupaten Jember terdiri dari 31 kecamatan. Lapangan usaha yang ada tersebar pada
kecamatan kecamatan yang ada di Kabupaten Jember. Sektor sektor tersebut saling berkaitan
satu sama lain dalam perhitungan PDRB kabupaten Jember.

Berdasarkan tabel 2, lapangan usaha yang ada dari tahun ketahun sifatnya fluktuaktif
dan hampir merata di segala sektor. Hal ini dapat diindikasikan bahwa sektor lapangan usaha
yang mendominasi sifatnya hampir merata satu sama lain. Sehingga tidak tidak ada sektor
basis yang sifatnya tetap sejak tahun 2010 hingga tahun 2016.

Pada tahun 2010-2011 terdapat beberapa sektor yang menjadi basis dari Lapangan
usaha yakni sektor pertanian, industri pengolahan, kontruksi, real estate, jasa perusahaan dan
sektor lainnya. Sedangkan tahun 2011-2012 terdapat beberapa sektor yang menjadi basis
yakni sektor pertambangan, industri pengolahan, pengadaan listrik, dan jasa keuangan serta
sektor lainnya. Tahun 2012-2013 terdapat beberapa sektor yakni pertanian, pertambangan,
pengadaan listrik, pengadaan air dan sektor lainnya. Tahun 2013-2014 yang menjadi sektor
basis adalah sektor pertanian, pengadaan listrik, pengadaan air, kontruksi, perdagangan besar
dan eceran serta sektor lainnya. Tahun 2014-2015 terdapat sektor basis yakni sektor
pertanian, industri pengolahan, pengadaan air, konstruksi, dan perdagangan besar serta sektor
lainnya. Tahun 2015-2016 terdapat beberapa sektor yang menjadi sektor basis yakni sektor
pertanian, industri pengolahan, transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi makan
dan minum dan jasa keuangan dan asuransi serta sektor basis lainnya.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas bahwa LQ dari PDRB lapangan usaha yang ada dari
tahun ketahun sifatnya fluktuaktif dan hampir merata di segala sektor. Hal ini dapat
diindikasikan bahwa sektor lapangan usaha yang mendominasi sifatnya hampir merata satu
sama lain. Sehingga tidak tidak ada sektor basis yang sifatnya tetap sejak tahun 2010 hingga
tahun 2016. Sehingga, sektor lapangan usaha yang ada di Kabupaten Jember angkanya
hampir merata dan lapangan usaha yang ada di Jember banyak yang menguntungkan dan bisa
dikembangkan kedepannya.

DAFTAR RUJUKAN

Al-muta, J., Darul, S. and Nw, K. (2018) ‘(Library Research ).’, I(3), pp. 19–55.
Wicaksono, I. A. (2011) ‘Istiko Agus Wicaksono Analisis Location Quotient Sektor Dan
….’, Jurnal Ilmu Pertanian, 7(2), pp. 11–18.
Siti Faridah. 2016. Adapun Pengertian Dari deskriptif Analitik menurut Sugiono, (Online)
(https://www.scribd.com/doc/306349047/Adapun-Pengertian-Dari-Metode-Deskriptif-
Analitis-Menurut-Sugiono) diakses tanggal 05 Desember 2018

Universitas Negeri Lampung. Tanpa Tahun. Tinjauan Pustaka, (Online)


(http://digilib.unila.ac.id/7472/15/BAB%20II.pdf) diakses tanggal 05 Desember 2018

Anda mungkin juga menyukai