Anda di halaman 1dari 7

 Minum (penggunaan obat), yang menyebabkan timbulnya masalah pribadi seperti

kehilangan pekerjaan atau gangguan kesehatan seperti kecelakaan atau ikterus;


 Kesulitan mengendalikan penggunaan alkohol (atau obat) meskipun ada gangguan
lain yang disebabkan oleh penggunaan tersebut;
 Alkohol (atau obat) di minum sepanjang hari;
 Merasa sakit atau tidak sehat bila meminum minuman beralkohol (atau menggunakan
obat);
 Meningkatkan jumlah alkohol (atau obat) yang diminum secara bertahap.
Subbab 6.1 menjelaksan secara lebih terperinci tentang bagaimana cara mendiagnosa
ketergantungan terhadap alkohol; untuk mendiagnosa jenis penyakit kejiwaan lain seperti
kebingungan (delirium), demensia dan gangguan kesehatan jiwa anak-anak, bacalah bab-
bab khusus dalam buku panduan ini.
2.6 Apa yang harus diperhatikan selama wawancara
selama wawancara, anda harus memperhatikan hal-hal berikut:
 Ekspresi wajah sedih atau takut ( dengan skizofrenia atau depresi);
 Gelisah, yaitu tidak mampu untuk duduk dengan tenang (dengan Gambar
psikosis,depresi, ketergantungan terhadap alkohol dan obat-obatan, dan
sebagai efek samping beberapa obat psikiatri);
 Gerakan-gerakan aneh (berhubungan dengan skizofrenia dan efek samping
beberapa obat psikiatri);
 Jawaban-jawaban pertanyaan yang tidak sesuai (berhubungan dengan
semua jenis psikosis);
 Berbicara terlalu cepat (berhubungan dengan psikosis, terutama mania);
 Berbicara sangat lambat (berhubungan dengan depresi, ketergantungan Gambar
terhadap obat-obatan dan skizofrenia);
 Kebersihan umum dan perawatan diri pasien (kurang dilakukan pada
depresi, ketergantungan terhadap obat-obatan dan alkohol dan skizofrenia)

2.7 bagaimana cara memulai wawancara


Berikut adalah beberapa petunjuk bagaimana membuat pasien merasa nyaman dalam
mengungkapkan perasaan dan gejala-gejala mereka :
 Anda harus memperkenalkan diri anda kepada pasien. Beberapa pasien mungkin akan
bingung atau curiga. Anda harus menunjukkan peran profesional anda secara jelas dan
katakan bahwa anda ingin bertanya tentang kodisi kesehatan pasien akhir-akhir ini.
 Jalinlah hubungan saling percaya, anda dapat memulai wawancara dengan topik-topik
umum seperti berita terkini. Banyak orang akan merasa lebih nyaman membahas
masalah pribadi mereka bila mereka kenal dengan petugas kesehatan. Contohnya,
berbicara dalam bahasa yang sama dan tinggal di daerah yang sama.
 Mudah berempati, artinya bayangkan apa yang anda rasakan bila berada pada
posisinya. Dengan memahami gejala-gejala pasien dan kondisi sosial dan keluarganya
akan membantu anda menjadi lebih sensitif dalam menghadapi penyakitnya dan akan
membuat pasien merasa lebih nyaman berbicara dengan anda.
 Pertanyaan- pertanyaan emas harus ditanyakan pada siapapun yang berkonsultasi
dengan anda. Respon positif apapun harus diarahkan pada penilaian yang lebih rinci,
gunakan daftar pada subbab 2.5
 Sebaiknya anda mengingat jenis-jenis penyakit kejiwaan dan gejala-gejalanya (subbab
1.3) hal ini pernting terutama karena banyak penderita mungkin tidak mau secara
terbuka mengungkapkan keluhan emosional mereka kecuali ada hal-hal yang khusus
di nyatakan kepada mereka.
 Anda tidak boleh terlihat tertekan selama wawancara, contohnya, dengan terus-
menerus melihat ke jam tangan! Ingatlah yang seringkali anda mempunyaai waktu 10
menit untuk memahami masalah pasien dan dapat mengarahkan anda ke pilihan-
pilihan pengobatan. Tentu saja akan lebih baik jika anda dapat meluangkan waktu
lebih lama.
 Berikanlah kesempatan pada pasien untuk berbicara tanpa kehadiran keluarganya.
Jangan pernah menganggap pasien tidak dapat dipercaya hanya karena mereka
menderita penyakit kejiwaan.
 Cobalah berbcara dengan keluarga juga. Beberapa orang
dengan penyakit kejiwaan akan menyangkal bahwa
mereka sedang memiliki masalah. Beberapa mungkin akan Berapa lama anda
menyadari sepenuhnya terhadap bentuk perlaku mereka. mendengar suara-suara
Keluarga dan teman-teman sering dapat memberikan Pak Rao?
informasi berharga dalam membuat keputusan klinis.
 Pendanglah pasien selama wawancara. Kontak mata dapat
membantu pasien percaya bahwa seorang petugas
kesehatan tertarik mendengarkan apa yang ia bicarakan.
 Cobalah untuk melakukan wawancara secara pribadi; hal Lakukan wawancara di tempat
ini tidak mungkin dilakukan pada klinik yang ramai, tetapi tertutup- diskusi tentang masalah
bahkan di tempat seperti ini anda dapat berbicara dengan pribadi tidak boleh didengar oleh
pelan agar diskusi mengenai masalah pribadi ini tidak orang lain
didenarkan oleh orang lain di ruangan tersebut. Pilhan lain,
mintlaah pasien untuk menunggu hingga klinik tidak
begitu ramai dan kemudian berbicaralah secara pribadi.
 Catatlah informasi- informasi kunci untuk referensi
selanjutnya, terutama gejala-gejala utama, diagnosa saat
ini dan informasi pernting, seperti adanya masalah dalam
rumah tangga

2.8 Bagaimana cara menetapkan suatu diagnosa


Hanya ada beberapa jenis diagnosa yang harus ditetapkan di pusat kesehatan masyarakat.
Bagian II akan menjelaskan bagaimana anda mendiagnosa berbagai penyakit kejiwaan
berdasarkan masalah-masalah yang dikeluhkan pasien kepada petugas kesehatan. Pahami
jenis-jenis gangguan kejiwaan (subbab 1.3) dan pertanyaan-pertanyaan untuk menilai
kesehaan jiwa seperti yang telah dibahas pada bab ini. Coba tanyakan pertanyaan-
pertanyaan tersebut dengan kolega anda terlebih dahulu. Ingatlah bahwa diagnosa anda
adalah penting karena dua alasan berikut:
 Untuk membantu mengarahkan anda dalam memilih pengobatan yang benar;
 Untuk membantu menjeaskan kepada pasien penyebab timbulnya keluhan mereka.

2.9 Situasi khusus dalam melakukan penilaian


Ada beberapa situasi khusus dalam penilaian penyakit kejiwaan, yaitu:
 Penilaian terhadap seseorang yang menolak untuk berbicara;
 Penilaian terhadapkeluhan fisik pada seseorang dengan penyakit kejiwaan;
 Penilaian terhadap seseorang melalui telepon;
 Penilaian terhadap seseorang dengan kehadiran keluarga;
 Penilaian terhadap korban kekerasan (subbab 4.1);
 Penilaian terhadap orang yang bingung (subbab 4.2);
 Penilaian terhadap orang yang ingin membunuh diri (subbab 4.4);
 Penilaian terhadap anak-anak dengan gangguan kesehatan jiwa (bab 8)

Empat situasi yang pertama akan dibahas dibawah ini. Empat situasi sisanya akan dibahas
di bagian lain buku panduan ini.

2.9.1 Penilaian terhadap seseorang yang menilak untuk berbicara

Kadang-kadang anda mungkin berhadapan dengan orang-orang yang tidak mau berbicara.
Ada banyak alasan yang mungkin. Mungkin mereka marah karena dibawah ke klinik.
Mungkin mereka takut, bila berbicara dengan petugas kesehatan berarti mereka akan di cap
sebagai ‘kasus kejiwaan’. Mungkin mereka curiga terhadap niat anda.
Saran dalam menghadapi situasi seperti ini adalah biarkan waktu berlalu. Lakukan
wawancara dengan pasien dalam ruangan yang lebih pribadi bila memungkinkan. Jika tidak,
cobalah untuk meminta anggota keluarga lan menjauh agar percakapan anda dengan pasien
tidak dapat didengarkan. Ini dapat membantu pasien agar lebih percaya mengungkapkan
masalah pribadinya. Jangan mengancam pasien, contohnya dengan mengatakan bahwa anda
tidak memiliki waktu untuk disia-siakan. Sebaliknya, yakinkan pasien anda, yang menolak
untuk berbicara, bahwa anda peduli dengan masalahnya. Jika pasien tetap menolak untuk
berbicara dan anda harus mengerjakan hal lain, katakan bahwa anda harus menyelesaikan
pekerjaan anda dan akan kembali kemudian bila anda memiliki waktu luang. Ini akan
membuat pasien berpikir. Ini juga akan menunjukkan kepedulian anda.
Dengar, saya tidak mau waktu saya Dengar, sepertinya anda tidak
terbuang. Anda punya masalah bahagia atau marah karena alasan
kejiwaan atau tidak? Mengapa anda tertentu. Akan sangat membantu
tidak mau menceritakan masalah jika anda mau membaginya dengan
anda kepada saya? saya agar saya dapat membantu

Jangan mengancam pasien (kiri) dengan mengatakan bahwa anda tidak ingin waktu anda
terbuang percuma. Sebaliknya, yakinkan pasien anda yang menolak untuk berbicara, bahwa
anda perduli dengan masalah mereka (kanan).

2.9.2 Penilaian terhadap keluhan-keluhan fisik seseorang dengan penyakit kejiwaan

Bayangkan ada seseorang yang dikenal oleh petugas kesehatan yang mengalami penyakt
kejiwaan datang ke klinik dengan keluhan baru yaitu sakit kepala. Petugas kesehatan sering
menganggap bahwa keluhan tersebut hanyalah gejala lain dari penyakit kejiwaannya. Tetapi,
anggapan ini akan menyebabkan penyakit fisiknya terabaikan. Maka kita harus
memperhatikan kesehatan jiwa penderita penyakit kejiwaan. Jangan meremehkan keluhan
fisik yang baru tanpa menilai mereka dengan baik dan, jika diperlukan, lakukan pemeriksaan-
pemeriksaan tertentu. Ingatlah bahwa orang yang sakit jiwa tidak memperdulikan kesehatan
fisik mereka. Beberapa jenis gangguan kesehatan jiwa berhubungan erat dengan masalah
kesehatan fisik. Contoh yang paling penting adalah:

 Ketergantungan terhadap alkohol dan obat-obatan, yang akan sangat merusak secara
fisik (bab 6);
 Wanita yang selama ini menjadi objek kekerasan atau pemerkosaan (subbab 7.2, 7.3);
 Bingung dan agitasi, yang sering disebabkan oleh masalah kesehatan fisik (subbab
4.2);
 Tangkah laku yang terganggu pada orag tua (subbab 4.7).

2.9.3 Penilaian terhadap seseorang melalui telepon

Bila telepon tersedia, mungkin pasien akan menelepon anda untuk meminta nasihat.
Sebenarnya ini akan menghemat waktu anda dan penelepon karena tidak perlu datang ke
klinik. Kadang-kadang,
Seseorag menelpon anda dengan masalh yang berkaitan dengan gangguan kesehatan jiwa.
Contohnya:
 Seseorang yang ingin mati ;
 Anak yang memerlukan bantuan;
 Seseorang yang mabuk atau delirium;
 Seseorang yang marah dan mengamuk.

Jangan memberikan nasihat yang panjang atau meyakinkan pasien melalui telepon. Anda
harus mendekati penelepon dengan cara:
 Menanyakan nama, usia, alamat, dan telepon apa yang mereka gunakan saat itu.
 Mintalah mereka untuk memberitahu anda apa yang menjadi permasalahan,
bagaimana awalnya, apa yang telah terjadi akhir-akhir ini. Carilah inti dari situasi yang
mereka hadapi.
 Tanyakan tentang teman-teman dekat atau keluarga tempat mereka bercerita. Ajaklah
penelpon untuk membagi masalahnya dengan orang tersebut sekarang.
 Jika menelpon mengamuk atau bingung, jelaskan bahwa anda ingn membantu tapi
tidak akan bisa jika ia mengubah sikapnya. Jika penelpon tetap sulit dihadapi, gantung
saja teleponnya.
 Mintalah mereka untuk datang ke klinik jika anda merasa mereka memerlukan
penilaian langsung (face -to- face assessment)
 Terhadap anak-anak yang bermasalah, segera beritahukan badan kesejahteraan anak
atau polisi setempat. Mintalah pada anak tersebut agar tetap berada di tempat dan
katakan bahwa seseorang akan datang untuk mereka

2.9.4 Penilaian terhadap seseorang dengan kehadiran keluarganya


keluarga merupakan faktor yang penting dalam menilai dan mengobati
seseorang penderita penyakit kejiwaan. Anda harus menyeimbangkan
kebutuhan untuk melibatkan keluarga dalam melakukan penilaian
dengan keharusan dalam menjaga kerasahiaan pribadi pasien.
Seharusnya, anda meluangkan waktu untuk berdialog dengan pasien Gambar
sendiri minimal sekali. Selama wawacara ini, anda memiliki
kesempatan untuk mengetahui tetang hubungan keluarga dan tekanan-
tekanan. Kemudian anda dapat membahas masalah tersebut dnegan
anggota keluarga lain. Tetapi harus diusahakan agar tidak
mendiskusikan topik-topik di mana pasien telah meminta agar teteap
dirahasiakan.
Ada beberapa situasi dimana keluargan dapat menjadi kunci untuk mendapatkan informasi
tentang pasien. Contohnya, orang yang mengalami gangguan kejiwaan berat atau masaah
ketergantungan tidak mampu memberikan yang jelas atau akurat. Dalam kasus-kasus seperti
ini, berdialog dengan keluarga dapat memberikan anda informasi yang diperlukan untuk
mencapai diagnosa. Keluarga memainkan peran yang penting dalam memantau kesehatan
pasien da mengingatkan pasien untuk menjalankan pengobatan yang dianjurkan.

Kotak 2.4 Hal-hal yang harus siingat ketika menilai seseorang dengan penyakit
kejiwaan
 Faktor yang paling penting dalam menilai suatu penyakit kejiwaan adalah
denganmeluangkan waktu yang cukup untuk berbicara dengan pasien dan
mendengarkan pasien dengan sabar.
 Hampir semua orang dengan penyakit kejiwaan dapat menceritakan riwayat
masalah mereka secara jelas dan lengkap. Keluarga juga dapat memberikan
informasi yang berguna.
 Wawancara penilaian yang sistematis dapat menjadi langkah awal (dan sesuatu
sangat penting) dalam mengobati seseorang dengan penyakit kejiwaan.
 Hampir semua gangguan kesehatan jiwa umum dapat dengan mudah didiagnosa
dengan menanyakan pertanyaan – pertanyaan tentang keluhan- keluhan yang
spesifik
 Orang yang sakit jiwa juga dapat menderita penyakit fisik; jangan pernah
meremehkan keluhan fisik seseorang hanya karena ia menderit apenyakit
kejiwaan
Bab 3

Pengobatan penyakit kejiwaan

Ada saat dimana orang-orang dengan gangguan kejiwaan dikunci di dalam sel dan
diperlakukan dengan tidak manusiawi. Masyarakat menyalahkan orang-orang yang sakit jiwa
karena tingkah laku dan menganiaya mereka. Bahkan sekarang, banyak penderita penyakit
kejiwaan mengalami penganiayaan terhadap hak azasi manusia di rumah mereka dan rumah
sakit jiwa. Banyak orang beranggapan bahwa penyakit kejiwaan tidak dapat disembuhkan.
Bahkan masyarakat tidak mengerti bahwa ‘berdialog’ dengan seseorang dapat dianggap
sebagai suatu pengobatan ‘medis’.
Kenyataannya sangatlah berbeda. Hampir semua gangguan kejiwaan dapat diobati
dengan efektif. Masalah sebenarnya adalah jarang sekali penderita gangguan kejiwaan yang
datang kepada petugas kesehatan. Bahkan jika mereka datang, mereka cenderung
mendapatkan pengobatan yang tidak efektif atau bahkan dapat membahayakan. Seperti halnya
obat-obat untuk penyakit fisik, obat-obat untuk penyakit kejiwaan hanya bekerja jika
diminum dalam dosis yang sesuai dan dalam periode waktu yang tepat. ‘Berdialog’ dapat
menjadi pengobatan yang seefektif minum pil, tergantung dari bagaimana pengobatan dengan
cara ‘berdialog’tersebut dilakukan dan ntuk alasan apa.

Ada dua hal penting yang harus anda ingat selama membaca bab ini:
 Pengobatan untuk mayoritas penyakit kejiwaan yang luas dapat dilakukan dengan
pasti oleh setiap petugas kesehatan umum yang dilengkapi dengan ilmu dasar yang
dijelaskan dalam buku panduan ini. Dengan demikian, diagnosa suatu penyakit
kejiwaan bukan berarti bahwa anda sekarang telah mengetahui metode pengobatan
apa yang diperlukan.

 Ada banyak cara yang efektif untuk mengobati berbagai penyakit kejiwaan.
Pendekatan yang biasanya dilakukan kepada pasien yaitu hanya mengobati gejala-
gejala fisik lain – contohnya obat tidur diberikan untuk mengatsi gangguan tidur, tonik
dan vitamin untuk kelelahan, dan obat anti nyeri untuk rasa sakit dan nyeri – sering
kali kurang berguna untuk jangka panjang. Diagnosa jenis gangguan dam pemberian
pengobatan yang spesifik terhadap gangguan kejiwaan adalah sama pentingnya
dengan mengobati gangguan fisik.

Bahkan sekarang, pasien sakit jiwa


diperlakukan dengan tidak manusiawi di
berbagai tempat

Anda mungkin juga menyukai