Menurut bahasa Al Quran itu berarti bacaan atau yang dibaca. Sebagaimana yang tercantum
dalam Surah Al Qiyamah ayat 17-18.
Adapun menurut istilah, Al Quran adalah kalam Allah SWT. yang diturnkan kepada Nabi
Muhammad SAW. melalui Malaikat Jibril yang dihimpun dalam mushaf yang merupakan
mukjizat Nabi Muhammad dan bagi yang membacanya merupakan perbuatan ibadah.
Dengan demikian,kalam allah yang diturankan kepada nabi—nabi selain Nabi Muhammad
SAW. tidak dinamakan Al Quran. Seperti Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa, Injil
kepada Nabi Isa, atau Zabur kepada Nabi Daud.
a.Nama-nama Al Qura
Selain nama Al Quran, Allah SWT. juga memberikan nama lain bagi kitabnyayang terdapat
juga dalam ayat-ayat Al Quran, yaitu sebagai berikut.
1) Al Kitab
Al Kitab atau kitabullah yaitu kitab Allah. Terdapat dalam Surah Al Baqarah ayat 2.
“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”
(Q.S Al Baqoroh[2]:2)
2) Al Furqan
Al Furqan artinya pembeda, yaitu sebagai pembeda antara yang benar dan yang slah (bathil).
“Maha suci Allah yang telah menurunkan Furqan (Al Quran) pada hamba-Nya (Muhammad),
agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia)” (Q.S Al Furqoh
[25]:1)
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Quran, dan pasti Kami (pula) yang
memeliharanya.” (Q.S. Al Hijr [15]:19)
Dari nama-nama Al Quran diatas, yang paling masyhur (terkenal) dan mudah diingat oleh
umat Islam dan umat selain Islam adalah Al-Quran.
Segalam sesuatu yang diciptakan oleh Allah SWT. pasti ada manfaat dan gunanya, sekalipun
itu berpa binatang yang sangat kecil.
Apalagi ini dengan Al Quran yang merupakan firman Allah SWT. dan mengandung banyak
pokok ajaran sehingga seluruh hidup dan kehidupan ini menjadi teratur.
Oleh karena itu, dalam Al Quran terdapat ayat-ayat yang menjelaskan tentang fungsi Al
Quran di antaranya sebagai berikut.
Al Quran adalah kitab suci yang diwahyukan Allah SWT. kepada Nabi Muhammad SAW.
sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia yang beriman dan bertakwa dalam hiduap dan
kehidupannya.
“Sungguh,Kami telah mendatangkah sebuah kitab (Al Quran) kepada mereka, yang Kakmi
jelaskan atas dasar pengetahuan, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman”(Q.S. Al ‘Araf [7]:52)
Baca juga : Kaligrafi Allah dan Muhammad dengan Gambar yang Indah, Hitam Putih,
Menyala
Hal ini dapat terlihat bagi siapa saja (manusia) yang mengikuti petunjuk Al Quran akan
mendapatkan kemuliaan, kejayan, keselamatan, dan kebahagiaan baik di dunia maupun di
akhirat.
Contoh kecil, apabila kamu bepertian ke suatu tempat untuk suatu tujuan. Namun, kamu tidak
mengetahui jalan yang akan dilalui maka saat itulah kamu pasti memerlukan sebuah
petunjuk.
Petunjuk arah yang kamu tuju, misalnya melalui bertanya , peta, atau minta diantar oleh
seseorang yang dapt mencapai tujuan sehingga kamu tidak tersesat.
Begitu pula fungsi Al Quran terhadap umat manusia dapat mengantarkan ke arah tujuan,
yaitu arah kebenaran dan kebahagiaan, mempunyai keyakinan yang kuat terhadap Allah
SWT. bahwa Allah SWT. Maha Pemberi Petunjuk dapat bersikap atau berakhlakul karimah,
dan rasa kasih sayang atar sesama.
1. Akidah (keimanan) yaitu keyakinan bahwa Allah adalah Maha Segala-galanya, baik
sefat atau zatnya. Keimanan memiliki enam cakupan yaitu Iman kepada Allah,
Malaikat, Kitab, Rasul, Hari akhir, Qada dan Qadar.
2. Ibadah yaitu sebagai penghambaan diri terhadap allah SWT. dengan cara
melaksanakan segala yang diperintahkannya dan menjauhi segala larangannya baik
berupa perkataan, maupun perbuatan.
3. Akhlak yaitu udi pekerti yang baik, yang menciptakan hubungan baik antar pribadi
dengan pribadi dan antar masyarakat dengan seseamannya.
4. Hukum yaitu ketentuan-ketentuan yang mengatur hubungan manusia dengan Allah
SWT. hubungan manusia dengan manusia, atau hubungan manudia dengna alam.
Adapun ayat Al Quran yang berhubungan dengan sumber pokok ajaran Islam yang tercantum
dalam Surah an Nisa’ ayat 105.
Maksudnya menjadi pengajaran sehingga manusia mengetahui jalan yang hak dan yang batil,
antara yang benar dan yang sesat dan lain sebagainya, sebagaimana tercantum dalam Surah
Yunus ayat 57.
“Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al Quran) dari Tumahmu,
penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang
beriman” (Q.S Yunus [10]:57)
Ayat di atas dapat disimpulkan bahwa Al Quran memiliki isi sebagai berikut.
3. Petunjuk
Petunjuk dalam cabang ilmu pengetahuan.Dalam mencari ilmu-ilmu Allah yang
terkandung dalam Al Quran sehingga kita mendapatkan pengetahuan yang luas.
4. Rahma
Sebuah kasih sayang merupakan sesuatu yang penting dalam hidup karena manusia
tidak akan dapat hidup sendiri pasti memerlukan orang lain, baik sebagai teman
bicara, meminta bantuan, dan sebaginya.
Apalagi kasih sayang berupa rahmat dari Allah SWT dapae membuat nikmat, aman,
dan terkendali dalam hidup, baik rohani maupun jasamani.
Oleh karena itu, dengan fungsi inilah Al Quran mempunyai peran yang sangat penting
untuk menjalani hidup ini agar berjalan dalam kebenaran dan keselamatan di dunia
atau di akhirat.
Menurut bahsa hadis memiliki beberapa arti, yaitu baru, dekat, warta atau berita. Adapun
pengeritan hadis menurut istilah ialah segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi baik
berupa perkataan, perbuatan, dan ketetapan (taqrir)
Fungsi Hadis
Umat Islam memandang hadis sebagai dasar hukum dan menempatkanya pada tempat kedua
setelah Al Quran karena hadis memperoleh dasar kebenarannya dair Al Quran dan bimbingan
dari Allah SWT yang seslau terjaga kebenarannya.
1. Sebagai penjelas dari Al Quran yang bersifat umum, contohnya tentang cara salat,
puasa, haji, dan lain-lain.
2. Menguatkan hukum-hukum yang terdapt dalam Al Quran. Contohnya kamu
diperintahkan umtum melaksanakan salat yang bertujuan mencegah perbutan keji dan
mungkar.
Kemudia, dikuatkan oleh hadis bahwasanya salat adalah tiang agama, barang siapa yang
mendirikan salat berarti dia mendirikan agama dan barang siapa meniggalkanya berarti dia
merusak agama.
1. Menentukan hukum tersendiri. Contohnya, Nabi menentapkan bahwa seorang muslim
tidak boleh mewariskan kepada seorang kafir dan sebaliknnya orang kafir tidak
mewariskan kepada orang muslim.
Ini pun dijelaskan dan diperkuat dengan adanya hadis-hadis yang dikeluarkan oleh nabi
berdasarkan bimbingan Allah SWT.
Umat Islam harus senantiasa meyakini, memmahami, dan melaksanakan Al Quran dan Hadis.
Oleh karena itu, bagi yang selalu berpegang teguh kepadanya akan menjami hidup selamat
baik di dunia maupun di akhirat.
Untuk mencapati hal tersebut harus mampu memfungsikan Al Quran dah Hadis dalam
kehidupan sehari-hari di antannya dengan cara sebagai berikut.
1. Meyakini dan Memahami bahwa Al Quran dan Hadis adalah Ajaran yang
Sempurna
Nabi Muhammad SAW. adalah nabi dan rasul terakhir yang mengemban tugas dalam
menyampaikan ajran Allah yang mutlak benarnya melalui al Quran dan hadis yang
diperuntukkan untuk seluruh umat manusia.
Al Quran dan Hadis memberikan berbagai aturan dan pengajaran untuk kehidupan manusia
mulai dari yang dianggap kecil sampai pada tingkat yang dianggap besar.
Misalnya, mengatur tentang tata cara membuang air kecil, tata cara makan, minum, tidur,
kukum, politik, tata negara, dan lainnya melalui praktik-praktik dan contoh dari Rasulullah
SAW.
Inilah konsep sempurna dari ajaran Al Quran dan hadis yang dibawa oleh seorang rasul yang
kejujurannya selalu dijamin oleh Allah.
Dari pembahasan inilah kiranya senantiasa membentuk pribadi yang selalu berada dalam
bimbingannya dengan melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi larangannya sehingga
kita menjadi manusia yang bahagia hidup di dunia dan akhirat.
“Pada hari ini telah Aku sempurnakanagamamu tuntukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-
Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu” (Q.S. Al Maidah [5]:3)
Misalnya, melakukan ibadah salat berdasarkan perintah Al Quran dengan melihat tata cara
rasul melakukannya, saum, ibadah haji, pergaulan di masyarakat, atau tatanan hidup
berbangsa dan negara.
Penerapan Al Quran dan Hadis dalam hiduap sehari-hari akan membentuk pribadai yang
mulia dengan sikap sebagai berikut.
a. Berlaku Adil
Al Quran dan hadis mengatur dan mengajarkan bagaimana bersikap adil dalam berbagai
aspek kehidupan. Dengan bersipak adil, manusia akan menjadikan orang-orang menjadi
bertakwa.
“Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk tidak berlaku
adil. Berlaku adillah, Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa.” (Q.S. Al Maidah [5]:8)
Perilaku adil dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu dalam bentuk sebagai
berikut.
Orang yang berpedoman pada Al Quran dan hadis senantiasa dalam mencari rezekinya akan
selalu mempertimbangakan penilaian, misalnya akan mencari rezeki dengan halal
mengeluarkan hak orang lain dalam harta, tidak berlebihan, mampu untuk selalu mengingat
Allah dalam setiap kesempatan.
Karena dengan bersikap syukur dia akan mampu menggunakan renga, pikiran, dan hartanya
untuk Allah. Misalnya akan selalu taat beribadah, mengeluarkan zakat, infak dan sedekah,
membantu orang yang membutuhkan, dan lain-lain.
Dengan berpegang teguh kepada Al Quran dan hadis, Ia akan selalu berhati-hati dalam
berbuat. Oleh karena itu, ia akan lebih introspeksi diri dan lebih meningkarkan kualitas
keimanan, keilmuan, dan ibadahnya.
Misalnyam dengan banyaknya mencari ilmu, berdiskusi, belajar yang baik, melakukan ibadah
tepat waktu, banyak melakukan ibadah sunnah seperti saum senin kamis, salat sunnah
Rawatib, berakhlakul karimah, berbakti kepada orang tua, hormat kepada guru, dan lain-lain.
Melalui upaya inilah keranya pribadi yang takwa akan tercapai dalam setiap waktu dan akan
mendapat kemuliaann dari Allah SWT.
Menyebarluaskan ajaran Al Quran dan hadis adalah sebuah tuntutan bagi semua umat Islam
agar terwujud kehidupan Islami.
Penyebaran ajaran ini baik melalui sistem belajar mengajar maupun berdakwah bagi setiap
manusia.
Pelaksanaan ini dapat dipraktikan dalam proses belajar mengajar, atau berdakwah di lembaga
format atau nonformal.
Membaca dan mengkaji Al Quran dan hadis, baik dalam keluarga ataupun masyarakat.
Inilah di antra cara yang dapat diterapkan untuk memfungsikan Al Quran dan hadis dalam
kehidupah sehari-hari sehingga kita mampu untuk menjadi orang yang terbimbing dalam
hidup sehingga kita menjadi orang mendapat kebagagiaan, baik di dunia maupun akhirat.
Apakah kamu sudah yakin, apakah kamu sudah mempelajarinya dan mengamalkan isi
kandungannya?
Oleh karena itu, apabila kamu belum sepenuhnya dapat melaksanakan isi kandungan Al
Quran, langkah awal nya adalah pelajari terlebih dahulu Al Quran sampai benar-benar kamu
mahir membaca Al Quran. Kemudian, secara bertahap mempelajari isi kandungannya.
Setelah itu, belajar untuk mengamalkannya.
Setalah Sulaiman bin Abdul Malik, salah seorang khalifah Dinasti Umayyah dimakamkan,
Umar bin Abdul Aziz naik mimbar seraya berkata,
“Sesungguhnya aku mencabut baiat untukku yang ada di pundak kalian. Maka pilihlak orang
lain untuk memimpin kalian”. Orang-orang kemudian berteriak satu suar, “Kami memilih
engkau!”
Kemudian, ia turun lalu memberi perintah agar semua fasilitas yang disediakan untuk dirinya
selaku Khalifah Bani Umayyah dijual dan uangnya dimasukkan ke dalam Baitul Mal.
Setelah itu, ia pulang dan istirahat. Lalu putranya, Abdul Malik bertanya, “Engkau istirahat,
tidak mengabaikan harta orang-orang yang dirampas dengan cara zalim? Siapakah yang
menjamin engka hidup sampai waktu Zuhur?”.
Lalu Umar bin Abdul Aziz keluar, tidak jadi istirahat dan segera memanggil pembantunya
agar siapapun yang pernah diperlakukan secara zalim melaprkan.
Seorang warga laki0lali nonmuslim (dzimmi) dari Hims (Hamah) yang tampak telah berubah
beruban berdiri lalu berkata, “Wahai Amirul Mukminin, aku meminta engkau memberikan
keputusan hukum dengan kitab Allah.” Umar bin Abdul Aziz menjawab, “Apa itu?”
Ia menjawab, “Abbas bin Walid bin Abdul malik merampas tanah beserta rumahku!”
Sementara Abbas duduk tidak jauh dari Umar bin Abdul Azziz, lalu ditanya, “Apa
jawabanmu, wahai Abbas?”
Ia menjawab, “ Wahai Amirul Mukminin, aku memnta keputusan dari kitab Alah.”
Umar bin Abdul Aziz kemudian berkata, “ Kitab allah lebih berhak diikuti dari pada tulisan
Al Waid bin Abdul malik. Kembalikan kepadanya tanah dan rumah itu, wahai Abbas.”
Begitulah pada hari pertama memangku jabatan khalifah, Umar bin Abdul Aziz
mengembalikan hak milik yang dirampas satu persatu.