Anda di halaman 1dari 17

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak dimulainya pencanangan Masterplan Percepatan Perluasan

Pembangunan Ekonomi Indonesia atau disingkat MP3EI pada 27 Mei 2011,

masyarakat Indonesia harus bersiap menghadapi pembangunan besar-besaran yang

difokuskan pada beberapa sektor seperti pangan, energi, dan infrastruktur.

MP3EI bisa diartikan sebagai salah satu bagian dari rencana pembangunan

jangka panjang Indonesia. Landasan hukumnya adalah Perpres No. 32 tahun 2011.

Pasal 1 ayat 2 Perpres ini menyebutkan bahwa MP3EI merupakan arahan strategis

dalam percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia untuk periode lima

belas tahun sejak 2011 sampai 2025 dalam rangka pelaksanaan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025, dan melengkapi dokumen

perencanaan yang ada.

Untuk mendukung penguatan MP3EI, Pemerintah telah menetapkan Cetak

Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional, yang antara lain mengatur strategi

program, peta panduan, dan rencana aksi dalam memperbaiki kinerja logistik

Indonesia sebagaimana diatur dalam Perpres No. 26 tahun 2012.

Dalam lampiran Perpres itu, disebutkan bahwa MP3EI disusun mengingat

membesarnya peran Indonesia dalam perekonomian global. Indonesia menempati

urutan ekonomi ke-17 terbesar di dunia. Karena itu Indonesia diharapkan terlibat

dalam berbagai forum global dan regional seperti ASEAN, APEC, G-20, dan berbagai

kerjasama bilateral lainnya. Lebih lanjut dipaparkan bahwa keberhasilan Indonesia

1
melewati krisis ekonomi global tahun 2008, mendapatkan apresiasi positif dari

berbagai lembaga internasional.

Sementara itu, keberadaan Indonesia di pusat baru gravitasi ekonomi global,

yaitu kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara, mengharuskan negara ini

mempersiapkan diri lebih baik untuk mempercepat terwujudnya suatu negara maju

dengan hasil pembangunan dan kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata

oleh seluruh masyarakat.

Luas kawasan terbesar, penduduk terbanyak dan sumber daya alam terkaya

menempatkan Indonesia sebagai kekuatan utama di Asia Tenggara. Menurut dokumen

ini, Indonesia perlu memposisikan dirinya sebagai basis ketahanan pangan dunia,

pusat pengolahan produk pertanian, perkebunan, perikanan, dan sumber daya mineral

serta pusat mobilitas logistik global.

B. Rumusan Masalah

Beberapa pokok pembahasan yang akan dibahas pada makalah yang berjudul

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia ini adalah:

- Pengertian Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia

- Tujuan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia

- Koridor Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia

- Inisiatif Strategi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia

- Dukungan dan Kritik terhadap Masterplan Percepatan dan Perluasan

Pembangunan Ekonomi Indonesia

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian MP3EI

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia (bahasa Inggris: Masterplan for Acceleration and Expansion of Indonesia's

Economic Development) dengan singkatan MP3EI adalah sebuah pola induk

perencanaan ambisius dari pemerintah Indonesia untuk dapat mempercepat realisasi

perluasan pembangunan ekonomi dan pemerataan kemakmuran agar dapat dinikmati

secara merata di kalangan masyarakat.

Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi ini akan didukung

berdasarkan potensi demografi dan kekayaan sumber daya alam, dan dengan

keuntungan geografis masing-masing daerah.

B. Tujuan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia

Tujuan awal dilakukannya MP3EI adalah mencapai aspirasi Indonesia 2025,

yaitu menjadi negara maju dan sejahtera dengan PDB sekitar USD 4,3 Triliun dan

menjadi negara dengan PDB terbesar ke-9 di dunia. Untuk mewujudkan hal tersebut,

sekitar 82% atau USD 3,5 Triliun akan ditargetkan sebagai kontribusi PDB dari

koridor ekonomi sebagai bagian dari transformasi ekonomi. Adapun kerangka desain

dari M3EI dapat dilihat pada gambar dibawah

3
Gambar 1: Kerangka Desain MP3EI

C. Koridor Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia

Pembangunan koridor ekonomi di Indonesia dilakukan berdasarkan potensi

dan keunggulan masing-masing wilayah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

negara yang terdiri atas ribuan pulau dan terletak di antara dua benua dan dua

samudera, wilayah kepulauan Indonesia memiliki sebuah konstelasi yang unik, dan

tiap kepulauan besarnya memiliki peran strategis masing-masing yang ke depannya

akan menjadi pilar utama untuk mencapai visi Indonesia tahun 2025. Dengan

memperhitungkan berbagai potensi dan peran strategis masing-masing pulau besar

(sesuai dengan letak dan kedudukan geografis masing-masing pulau), telah ditetapkan

6 (enam) koridor ekonomi.

4
Gambar 2: Peta Koridor Ekonomi Indonesia

Tema pembangunan masing-masing koridor ekonomi dalam percepatan dan

perluasan pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut:

1. Koridor Ekonomi Sumatera memiliki tema pembangunan sebagai “Sentra

Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional”;

2. Koridor Ekonomi Jawa memiliki tema pembangunan sebagai “Pendorong

Industri dan Jasa Nasional”;

3. Koridor Ekonomi Kalimantan memiliki tema pembangunan sebagai “Pusat

Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang & Lumbung Energi Nasional”;

4. Koridor Ekonomi Sulawesi memiliki tema pembangunan sebagai ‟ Pusat

Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas dan

Pertambangan Nasional”;

5. Koridor Ekonomi Bali – Nusa Tenggara memiliki tema pembangunan sebagai

‟Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional”;

5
6. Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku memiliki tema pembangunan

sebagai “Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi, dan Pertambangan

Nasional”.

Dengan diterapkannya koridor ekonomi yang tertuang di dalam MP3EI ini,

secara keseluruhan, PDB Indonesia akan bertumbuh lebih cepat dan lebih luas,

baik untuk daerah di dalam koridor, maupun untuk di daerah di luar koridor.

Pertumbuhan tahunan PDB nasional dengan penerapan MP3EI akan menjadi

sekitar 12,7% secara nasional, dengan pertumbuhan wilayah di dalam koridor

sebesar 12,9%. Sedangkan pertumbuhan di luar koridor juga akan mengalami

peningkatan sebesar 12,1% sebagai hasil dari adanyaspillover

effect pengembangan kawasan koridor ekonomi.

Pertumbuhan tahunan di Koridor Ekonomi Jawa disesuaikan dengan

RPJMN agar tercapai pengurangan dominasi Pulau Jawa dibandingkan dengan

pulau-pulau lain pada Tahun 2025. Selain itu, diharapkan juga terjadi kenaikan

pertumbuhan ekonomi secara merata untuk koridor-koridor ekonomi di luar

Jawa.

Pengembangan MP3EI berfokus pada 8 program utama, yaitu: pertanian,

pertambangan, energi, industri, kelautan, pariwisata, telematika, dan

pengembangan kawasan strategis. Kedelapan program utama tersebut terdiri

dari 22 kegiatan ekonomi utama yang disesuaikan dengan potensi dan nilai

strategisnya masing-masing di koridor yang bersangkutan.

6
Gambar 3: 22 Kegiatan Ekonomi Utama MP3EI

Pengembangan kegiatan ekonomi utama Koridor Ekonomi membutuhkan

dukungan dari sisi energi. Dengan adanya Masterplan P3EI ini, penambahan

kebutuhan energi listrik di Indonesia hingga tahun 2025 diproyeksikan

mencapai sekitar 90.000 MW (dalam kondisi beban puncak). Dari jumlah

tersebut, sebagian besar kebutuhan energi akan digunakan untuk mendukung

pembangunan dan pengembangan kegiatankegiatan ekonomi utama di dalam

koridor.

Untuk mendukung pengembangan kegiatan ekonomi utama, telah

diindikasikan nilai investasi yang akan dilakukan di keenam koridor ekonomi

tersebut sebesar sekitar IDR 4.012 Triliun. Dari jumlah tersebut, Pemerintah

akan berkontribusi sekitar 10% dalam bentuk pembangunan infrastruktur dasar,

7
seperti: jalan, pelabuhan laut, pelabuhan udara, serta rel kereta dan pembangkit

tenaga listrik, sedangkan sisanya diupayakan akan dipenuhi dari swasta maupun

BUMN dan campuran.

Adapun indikasi investasi untuk koridor ekonomi dan 22 kegiatan ekonomi

Indonesia adalah sebagai berikut:

Gambar 4: Indikasi Investasi di Masing-masing Koridor Ekonomi

Gambar 5: Indikasi Investasi untuk 22 Kegiatan Ekonomi MP3EI

8
D. Inisiatif Strategi Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia

Dalam pelaksanaannya MP3EI mempunyai 3 (tiga) strategi utama yang

dioperasionalisasikan dalam inisiatif strategi:

Strategi pertama adalah pengembangan potensi melalui 6 koridor ekonomi

yang dilakukan dengan cara mendorong investasi BUMN, Swasta Nasional dan

FDI dalam skala besar di 22 kegiatan ekonomi utama. Penyelesaian berbagai

hambatan akan diarahkan pada kegiatan ekonomi utama sehingga diharapkan akan

terjadi peningkatan realisasi investasi untuk memacu pertumbuhan ekonomi di 6

koridor ekonomi.

Berdasarkan potensi yang ada, maka sebaran sektor fokus dan kegiatan

utama di setiap koridor ekonomi, diantaranya sebagai berikut:

1. Sumatera : Kelapa Sawit, Karet, Batubara, Besi-Baja, JSS

2. Jawa : Industri Makanan Minuman, Tekstil, Permesinan,

Transportasi, Perkapalan, Alutsista, Telematika, Metropolitan Jadebotabek.

3. Kalimantan : Kelapa Sawit, Batubara, Alumina/Bauksit, Migas,

Perkayuan, Besi-Baja

4. Sulawesi : Pertanian Pangan, Kakao, Perikanan, Nikel, Migas

5. Bali-NT : Pariwisata, Peternakan, Perikanan

6. Papua- Maluku : Food Estate, Tembaga, Peternakan, Perikanan, Migas,

Nikel.

9
Strategi kedua, memperkuat konektivitas nasional melalui sinkronisasi

rencana aksi nasional untuk merevitalisasi kinerja sektor riil. Untuk itu akan

ditetapkan jadwal penyelesaian masalah peraturan nasional dan infrastruktur

utama nasional. Menurut laporan Menko Perekonomian, berdasarkan hasil

diskusi dengan para pemangku kepentingan, khususnya dunia usaha,

teridentifikasi sejumlah regulasi dan perijinan yang memerlukan

debottlenecking yang meliputi:

1. Mempercepat penyelesaian peraturan pelaksanaan undang-undang

2. Menghilangkan tumpang tindih antar peraturan yang sudah ada baik ditingkat

pusat dan daerah, maupun antara sektor/lembaga

3. Merevisi atau menerbitkan peraturan yang sangat dibutuhkan untuk

mendukung strategi MP3EI (seperti Bea keluar beberapa komoditi)

4. Memberikan insentif kepada kegiatan-kegiatan utama yang sesuai dengan

strategi MP3EI

5. Mempercepat dan menyederhanakan proses serta memberikan kepastian

perijinan

Adapun Elemen Utama dari Strategi Kedua adalah:

1. Menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan utama untuk memaksimalkan

pertumbuhan berdasarkan prinsip keterpaduan, bukan keseragaman.

2. Memperluas pertumbuhan dengan menghubungkan daerah tertinggal dengan

pusat pertumbuhan melalui inter-modal supply chain systems.

3. Menghubungkan daerah terpencil dengan infrastruktur & pelayanan dasar

dalam menyebarkan manfaat pembangunan secara luas. (Pertumbuhan yang

inklusif)

10
Strategi ketiga, pengembangan Center of Excellence di setiap koridor

ekonomi. Dalam hal ini akan didorong pengembangan SDM dan IPTEK

sesuai kebutuhan peningkatan daya saing. Percepatan transformasi inovasi

dalam ekonomi yang dilakukan melalui:

1. Pengembangan modal manusia berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, dan

inovasi secara terencana dan sistematis.

2. Memasukkan unsur Sistem Inovasi Nasional (SINAS) dan berbagai upaya

transformasi inovasi dalam kegiatan ekonomi.

Adapun Inisiatif Strategiknya adalah sebagai berikut:

1. Revitalisasi Puspitek sebagai Science andTechnologyPark

2. PengembanganIndustrial Park

3. Pembentukan klaster inovasi daerah untuk pemerataan pertumbuhan

4. Pengembangan industri strategis pendukung konektivitas

5. Penguatan aktor inovasi (SDM dan Inovasi).

MP3EI merupakan dokumen rencana pembangunan dimana arahnya

tidak pernah bergeser, tetap berpatokan pada Visi Indonesia 2025. Yakni

mengangkat Indonesia menjadi negara maju dan merupakan kekuatan 12

besar dunia di tahun 2025 dan 8 besar dunia pada tahun 2045 melalui

pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan.

11
Selain terdapat tiga strategi intensif MP3EI, dalam pelaksanaannya

terdapat pula tiga tahapan yang direncanakan hingga tahun 2025 sebagai

berikut:

Gambar 6: Tahapan Pelaksanaan MP3EI

E. Dukungan dan Kritikan terhadap MP3EI

a. Dukungan

 Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia akan mengantarkan Indonesia menjadi negara berpendapatan

tinggi dengan 14.250-15.500 dollar AS per kapita tahun 2025. PDRB

(produk domestik regional bruto) di tiap koridor ekonomi yang

menjadi bagian dari MP3EI akan meningkat 3-4 kali lipat dari yang

ada saat ini jika seluruh proyeknya berjalan.

 Dengan jumlah investasi sebesar 2133,34 triliun rupiah untuk

infrastruktur,diharapkan akan meningkatkan daya saing Indonesia.

Apabila MP3EI berjalan sesuai rencana, maka yang akan terjadi adalah

infrastruktrur Indonesia akan meningkat dan berstandar internasional.

12
 Dengan dibukanya koridor ekonomi, baik dalam bidang pertanian dan

industri, akan membuat indonesia mencapai swasembada pangan, obat-

obatan, energi dan air bersih secara berkesinambungan. Sehingga,

program MP3EI menjadi titik balik yang akan menyebabkan indonesia

menjadi Negara yang maju, adil, dan makmur.

 Dengan dicanangkan program MP3EI di bidang tekstil dan industri

kreatif diharapkan akan meningkatkan ekspor produk industri kreatif

menjadi 2 kali lipat.

 Dengan dibuatnya koridor ekonomi, berdasarkan potensi dari daerah

tersebut diharapkan akan meningkatkan jumlah produk-produk

unggulan dan nilai tambah industri dari berbagai daerah.

 Tercapainya swasembada produk dan system industri pertahanan,

transportasi, dan ICT ( information and communication technologies),

sehingga akan mendorong indonesia untuk mencapai pertumbuhan

ekonomi secara berkesinambungan.

b. Kritikan

 Rancangan ini terlalu panjang jangka waktunya hingga 2025.

Padahal, apabila terjadi pergantian presiden biasanya semua program

akan berubah. Contohnya seperti program PELITA yang dicanangkan

oleh presiden Soeharto. Setelah terjadi pergantian posisi

kepemimpinan, program PELITA tidak dilanjutkan lagi oleh presiden

sesudahnya. Oleh karena itu, kami berharap agar program dan

rancangan ini seharusnya dilanjutkan oleh presiden selanjutnya agar

semua sisi positif dari rencana MP3EI ini bisa terlihat secara nyata.

13
 Terjadi kesenjangan pembangunan di indonesia barat dan timur (masih

dominan di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan). Sebesar 74 persen lebih

investasi terpusat di koridor Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Ini

menunjukan bahwa daerah timur Indonesia tidak terlalu digali potensi

ekonominya. Hal tersebut mungkin disebabkan karena daya saing

wilayah tersebut kurang dibanding ketiga koridor lainnya. Tetapi,

seharusnya daya saing dapat ditingkatkan dengan investasi dibidang

infrastruktur. Namun sayangnya total investasi yang digunakan untuk

membangun infrastruktur di seluruh koridor kurang dari 50 persen total

investasi di seluruh koridor.

 Kebijakan yang tumpang tindih, Walaupun secara eksplisit diterangkan

bahwa MP3EI melibatkan semua komponen pemerintah, ternyata

setelah disahkan MP3EI mendapat kendala justru dari regulasi itu

sendiri, di antaranya dengan RTRW daerah, UU Pengadaan lahan, dan

program kementrian PU dan daerah. Contohnya: Untuk rencana jangka

panjang kita telah memiliki RPJP tahun 2005 yang diharapkan dapat

mengganti peran GBHN. Sementara penjabarannya dijelaskan oleh

RPJM 5 tahunan yang diperbarui di tahun 2010. Jadi, sebenarnya,

kemana MP3EI mengacu? Menteri Perencanaan Pembangunan

Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan,

peluncuran MP3EI tidak dimaksudkan untuk mengganti rencana

pembangunan yang telah ada, tetapi akan berintegrasi dengan dokumen

yang ada.Jadi apakah MP3EI menyesuaikan dengan RPJM atau

sebaliknya?

14
 Minim Peran Industri Domestik Terutama UMKM didalam kegiatan

MP3EI. Pemegang saham terbesar ekonomi suatu Negara adalah

pelaku ekonomi domestic, utamanya UMKM (99,9%).

Permasalahannya, MP3EI tidak berpihak kepada pelaku ini dan malah

memberikan fasilitas yang besar kepada investasi asing. Dalam

MP3EI, fokus pembangunan infrastruktur berorientasi kepada sektor

besar, BUMN, BUMD dan swasta besar. Sehingga dipertanyakan

dimanakah peran UMKM? Masih banyak kritik atas isi dari

kebijakan MP3EI. Di antaranya mengenai kebijakan pro-liberalisasi.

Yaitu peluang investasi asing yang terlalu lebar.

15
PENUTUP

Kesimpulan

MP3EI merupakan suatu mega proyek dalam perencanaan jangka menengah

nasional Indonesia menjadi jalan bagi sebuah batu loncatan untuk menggapai aspirasi

Indonesia pada tahun 2025 yaitu menjadi negara maju dan sejahtera dengan PDB sekitar

USD 4,3 Triliun dan menjadi negara dengan PDB terbesar ke-9 di dunia. Untuk

mewujudkan hal tersebut, sekitar 82% atau USD 3,5 Triliun akan ditargetkan sebagai

kontribusi PDB dari koridor ekonomi sebagai bagian dari transformasi ekonomi.

Pelaksanaan mega proyek tersebut dilaksanakan dengan membagi wilayah indonesia

menjadi beberapa koridor. Pembangunan koridor ekonomi di Indonesia dilakukan

berdasarkan potensi dan keunggulan masing-masing wilayah yang tersebar di seluruh

Indonesia. Sebagai negara yang terdiri atas ribuan pulau dan terletak di antara dua benua

dan dua samudera, wilayah kepulauan Indonesia memiliki sebuah konstelasi yang unik,

dan tiap kepulauan besarnya memiliki peran strategis masing-masing yang ke depannya

akan menjadi pilar utama untuk mencapai visi Indonesia tahun 2025. Dengan

memperhitungkan berbagai potensi dan peran strategis masing-masing pulau besar (sesuai

dengan letak dan kedudukan geografis masing-masing pulau), telah ditetapkan 6 (enam)

koridor ekonomi.

Seperti halnya dengan kebijakan – kebijakan pemerintah lainnya pastilah terdapat

bermacam-macam tanggapan terhadapnya. Banyak dukungan terhadapa penerapan

program pemerintah tersebut tapi tidak sdikit pula yang memberikan kritikan terhadapnya.

Meskipun begitu, secara nyata pembangunan dapat menjadi sebuah jalan yang cerah untuk

menjadikan Indonesia sebagai negara yang terpandang di mata dunia.

16
Daftar Pustaka

http://setkab.go.id/mp3ei.html

http://nahdlaatika.wordpress.com/2013/04/24/kajian-pro-dan-kontra-mp3ei/

http://km.itb.ac.id/site/kajian-pro-kontra-mp3ei-bagi-pembangunan-industri-nasional/

http://yuari.wordpress.com/2011/09/12/koridor-ekonomi-dalam-masterplan-

perluasan-dan-percepatan-pembangunan-indonesia-mp3ei/

Buku Master Plan Percepatan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia

17

Anda mungkin juga menyukai