MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
ETIKA BISNIS DAN PROFESI
Yang dibina oleh Ibu Rizka Furqorina
Oleh:
Devi Izza (150422605621)
Ida Meilisa (160422608232)
Juwaihiriah (160422608253)
Stephanie Santoso (160422608269)
Yesica Sari Utami (160422608268)
Offering O
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
1.1.Hakikat Etika Bisnis
1.1.1. Moralitas
1.1.2. Etika
1.1.3. Etika Bisnis
1.1.4. Perusahaan Multi Nasional dan Etika Bisnis
1.1.5. Teknologi dan Etika Bisnis
1.2. Perkembangan Moral dan Penalaran Moral
1.2.1. Perkembangan Moral
1.2.2. Penalaran Moral
1.2.3. Menganalisis Penalaran Moral
1.3. Argumen yang Mendukung dan yang Menentang Etika Bisnis
1.3.1. Tiga Keberatan atas Penerapan Etika ke dalam Bisnis
1.3.2. Kasus Etika dalam Bisnis
1.4. Tanggung Jawab dan Kesalahan Moral
1.4.1. Tanggung Jawab Korporasi
1.4.2. Tanggung Jawab Bawahan
BAB III PENUTUP
DISKUSI KASUS
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Etika bisnis adalah studi khusus mengenai moral benar dan salah yang
berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan,
institusi, dan perilaku bisnis (Velasques, 2005:12). Sedangkan menurut Badroen
(2006:15) etika bisnis adalah seperangkat nilai tentang baik, buruk, benar, dan
salah dalam dunia bisnis berdasarkan prinsip-prinsip moralitas. Dalam arti lain,
etika bisnis harus komit padanya dalam bertransaksi, berperilaku, dan berelasi
guna mencapai “daratan” atau tujuan-tujuan bisnisnya dengan selamat.
Berdasarkan dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa etika bisnis
merupakan sebuah standar etika atau moral yang berkaitan dengan benar atau
salah dalam sebuah pengambilan keputusan, kebijakan, institusi, dan perilaku
bisnis. Dalam dunia bisnis yang berkembang secara cepat dan dinamis, banyak
terdapat permasalahan-permasalahan etis yang perlu dihadapi oleh para pebisnis.
Terdapat banyak kasus pelanggaran mengenai etika bisnis saat ini, diantaranya
adalah kasus suap Moge kepada auditor BPK terkait opini wajar tanpa
pengecualian atas laporan keuangan PT. Jasa Marga. Atas tindakannya, salah satu
eks auditor BPK ini dituntut 9 tahun penjara (Hidayat:2018). Hal ini menunjukkan
bahwa tindakan tidak etis apa pun dapat memberikan konsekuensi yang buruk
terhadap kelangsungan hidup seseorang maupun sebuah organisasi. Oleh karena
itu, tindakan yang etis merupakan strategi bisnis jangka panjang terbaik bagi
seseorang, organisasi, maupun perusahaan. Banyak kode etik dan standar yang
telah dibuat untuk mencegah adanya tindakan yang tidak etis namun, hal ini juga
harus diimbangi dengan kesadaran masing-masing individu yang bersangkutan.
Berdasarkan paparan di atas, dalam makalah ini akan dibahas hal-hal
terkait dengan prinsip-prinsip dasar etika bisnis diantaranya adalah hakikat dari
etika bisnis itu sendiri, bagimana perkembangan moral dan penalaran moral
seseorang, argumen yang mendukung dan yang menentang etika bisnis, tanggung
jawab dan kesalahan moral, serta kasus revolusi Napster.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
a. Bagaimana hakikat dari etika bisnis?
b. Bagaimana perkembangan moral dan penalaran moral seseorang?
c. Bagaimana argumen yang mendukung dan menentang etika bisnis?
d. Bagaimana tanggung jawab dan kesalahan moral terjadi?
BAB II
PEMBAHASAN
Seseorang harus menerapkan standar moral yang sama terhadap sebuah situasi
yang diterapkan pada situasi yang lain secara relevan mirip. Tuntutan konsistensi
merupakan dasar metode penting yang menunjukkan bahwa standar moral tertentu
harus dimodifikasi atau ditolak.
a.) Sebagian besar industry tidak “kompetitif secara sempurna” seperti yang
diasumsikan oleh argumen tersebut, dan sejauh perusahaan tidak harus
berkompetisi, mereka dapat memaksimalkan keuntungan sekalipun
produksi tidak efisien.
b.) Argumen itu mengasumsikan bahwa langkah manapun yang diambil
untuk meningkatkan keuntungan, perlu menguntungkan secara sosial,
sekalipun dalam kenyatannya ada beberapa cara untuk meningkatkan
keuntungan yang sebenarnya merugikan masyarakat : memberikan polusi
yang berbahaya tidak terkontrol, iklan yang menipu, menyembunyikan
cacat produk, kecurangan, penyuapan, menghindari pajak, penetapan
harga, dan sebagainya.
c.) Argumen itu mengasumsikan bahwa dengan memproduksi apa pun yang
diinginkan oleh seluruh anggota masyarakat, ketika kenyataanya keinginan
sebagian besar masyarakat (yang miskin dan tidak diuntungkan) tidak
perlu dipenuhi karena mereka tidak dapat sepenuhnya berpartisipasi dalam
pasar.
d.) Argumen itu secara esensial membuat penilaian normative (‘’manajer
seharusnya mengabdikan diri mereka pada pencarian keuntungan yang
terfokus’’) dengan dasar standar moral yang diasumsikan, namun belum
terbukti (‘’orang hendaknya melakukan apa pun yang akan
menguntungkan mereka yang berpartisipasi di dalam pasar”).
Dengan demikian ,meskipun argumen itu berusaha menunjukkan
bahwa etika bukan suatu masalah, argumen tersebut hanya dapat
melakukannya dengan mengasumsikan standar moral yang belum terbukti
yang setidaknya tampak salah. Argumen dapat dan acap kali digunakan
untuk membenarkan tindakan tidak etis atau tindakan illegal manajer.
a.) Argumen itu berusaha memperlihatkan bahwa etika bukan suatu masalah,
yakni dengan mengasumsikan standar moral yang tidak terbukti (‘’manajer
hendaknya mengabdi kepada majikannya dengan cara apa pun yang
diinginkanmajikannya’’).
b.) Argumen agen yang loyal mengasumsikan bahwa tidak ada batasan
kewajiban manajer melayani majikannya, namun keyatannya batas
semacam itu diekspresikan oleh institusi legal dan sosial dari mana
kewajiban tersebut muncul. Kewajiban agen didenifisikan oleh apa yang
disebut hukum agensi.
c.) Argumen agen yang loyal mengasumsikan bahwa jika manajer setuju
untuk mengabdi kepada perusahaan, maka persetujuan tersebut secara
otomatis membenarkan apapun yang dilakukan manajer demi perusahaan.
Jika tindakan itu secara moral salah, maka meskipun manajer tidak
melakukannya demi kepentingan perusahaan meskipun dia telah sepakat
untuk mengabdi perusahaan. Asumsi argumen agen yang loyal dengan
demikian keliru. Bukan berarti etika tidak mempuyai kaitan dengan
hukum. Standar moral kita kadang dimasukkan ke dalam hukum ketika
kebanyakan dari kita merasa bahwa standar moral harus ditegakkan
dengan kekuatan sistem hukum. Sebaliknya, hukum dikritik dan dihapus
ketika jelas-jelas melanggar standar moral.
Salah satu cara berpendapat bahwa etika seharusnya diterapkan dalam bisnis
dengan menunjukkan bahwa etika mengatur semua aktivitas manusia yang
disengaja dan karena bisnis merupakan aktivitas manusia yang disengaja, etika
hendaknya juga berperan dalam bisnis. Argumen lain untuk pandangan bahwa
etika hendaknya menjadi bagian dari bisnis menunjukkan bahwa aktivitas bisnis,
seperti aktivitas manusia lainnya, tidak dapat eksis kecuali orang yang terlibat
dalam bisnis dan komunitas sekitarnya taat terhadap standar minimal etika.
a. Ketidaktahuan; dan
b. Ketidakmampuan.
Sebagai tambahan atas dua kondisi yang memaklumkan itu, ada juga
beberapa faktor yang meringankan tanggung jawab moral seseorang yang
tergantung pada kejelasan kesalahan. Faktor yang memperingan mencakup:
PENUTUP
Simpulan
KASUS DISKUSI
REVOLUSI NAPSTER
Shawn “Napster” Fanning yang berusia 16 tahun, mahasiswa baru di Northern
University, keluar dari sekolah dan mendirikan Napster Inc. di San Mateo,
California, bulan Mei 1999. Dua bulan sebelumnya, sembari bekerja di
dormitorium sekolahnya, dia mengembangkan sebuah website yang
memungkinkan pengguna menemukan pengguna lain yang ingin berbagi file
musik dalam format MP3 pada hard drive komputer mereka maupun program
perangkat lunak yang memperbolehkan pengguna saling menyalin file musik
melalui internet. Ketika versi awal program gratis yang dia alamatkan pada
Download.com menerima lebih dari 300.000 hits dan dijuluki “Download Minggu
Ini”, dia memutuskan mencurahkan diri seenuhnya untuk mengembangkan
program webitenya . Versi akhir programnya diluncurkan bulan Agustus 1999,
dan pada bulan Mei 2000, dengan lebih dari 10 juta orang terutama sebagian besar
mahasiswa kampus di mana Napster terkenal mengontrak website itu, dan
perusahaan Shawn menerima $15 juta dana awal dari perusahaan pemodal di
“Silicon Valley” California.
Pada bulan Juni tanggal 12, dua kelompok dagang industri memberikan
peringatan awal terhadap perusahaan tersebut yang menuntut agar perusahaan itu
menghapus semua lagu yang dimiliki oleh anggota perusahaan mereka dari
direktori lagu Napster. Menurut kedua kelompok itu, sebuah survei terhadap 2555
mahasiswa menunjukkan korelasi antara pemakaian lagu-lagu oleh Napster dan
penjualan CD yang menurun. Mahasiswa marah, terutama para fans Metallica dan
Distress risk.Dre. Para pendukung Napster berdalih bahwa Napster
memperbolehkan orang mendengarkan musik yang mereka keluarkan dan mereka
beli sehingga Napster sebenarnya membantu perusahaan-perusahaan musik.
Penjualan musik meningkat lebih dari $500 juta setiap tahunnya sejak Napster
mulai beroperasi, namun perusahaan musik mengklaim bahwa itu merupakan
hasil booming ekonomi. Pendukung Napster juga berdalih individu mempunyai
hak moral dan legal untuk meminjamkan kepada individu lain rekaman musik
dalam CD yang mereka beli. Di samping itu, mereka berargumen, hukum secara
eksplisit menyatakan bahwa individu dapat membuat salinan dari musik berhak-
cipta yang telah mereka beli untuk didengarkan dengan pengguna player lain.
Lagipula menurut Fanning, Napster tidak melakukan sesuatu yang ilegal, dan
perusahaan tidak lebih bertanggung jawab jika orang lain menggunakan perangkat
lunak dan websitenya untuk menyalin musik dengan melanggar hak cipta daripada
perusahaan mobil yang bertanggung jawab ketika mobilnya digunakan oleh
maling untuk merampok bank. Sebagian besar musik yang didownload
menggunakan Napster, klaim mereka, ada pada wilayah publik (yaitu, secara legal
tidak dimiliki oleh siapa pun) dan secara legal dapat disalin.
Putusan Hakim Patel itu akan menutup website perusahaan dengan segera.
Namun beberapa hari kemudian, pengadilan banding membatalkan putusan
Hakim Patel dan memperbolehkan perusahaan itu terus beroperasi. Pengampunan
itu hanya bersifat sementara. Pada hari Senin 12 Februari 2001, Pengadilan
Banding di San Fransisco memperkuat putusan Hakim Patel. Perusahaan itu
berupaya untuk mengubah putusan dengan menegosiasikan kesepakatan dengan
perusahaan musik bahwa Napster akan membayarkan bonus tahunan sebagai
imbalan pembatalan tuntutan itu.
PERTANYAAN
1. Apakah permasalahan legal yang ada dalam kasus ini dan apakah
persoalan moralnya?
Bagaimanakah perbedaan kedua masalah itu dan bagaimanakah
hubungannya? Identifikasikan dan bedakanlah persoalan (isu-isu)
sistemik, korporat, dan individual yang ada dalam kasus ini.
2. Dalam penilaian Anda, apakah secara moral Shawn Fanning bersalah
mengembangkan dan meluncurkan teknologi jika mengetahui konsekuensi
yang mungkin timbul? Apakah secara moral salah jika individu
menggunakan website dan perangkat lunak Napster untuk menyalin
dengan gratis musik yang berhak-cipta yang ada pada hard drive orang
lain? Jika menurut Anda itu salah, maka jelaskanlah secara tepat mengapa
salah. Jika Anda percaya hal itu tidak salah, lalu bagaimanakah Anda
mempertahankan pendapat Anda terhadap klaim bahwa penyalinan
semacam itu adalah pencurian? Anggaplah tidak ilegal bagi individu
menyalin musik dengan menggunakan Napster. Apakah ada sesuatu yang
imoral jika melakukannya? Jelaskanlah.
3. Anggap adalah salah secara moral jika seseorang menggunakan website
dan perangkat lunak Napster untuk menyalin musik yang berhak-cipta.
Siapakah kemudian yang akan bertanggung jawab secara moral untuk
tindakan orang yang salah ini? Apakah hanya orang itu sendiri yang secara
moral bertanggung jawab? Apakah Napster, perusahaan itu secara moral
bertanggung jawab? Apakah Shawn Fanning secara moral bertanggung
jawab? Apakah operator server atau karyawan internet yang digunakan
secara moral bertanggung jawab? Bagaimanakah jika seseorang tidak
mengetahui bahwa musik itu berhak-cipta atau tidak berpikir bahwa
adalah ilegal menyalin musik yang berhak-cipta?
4. Apakah perusahaan musik berbagi tanggung jawab moral atas apa yang
terjadi? Bagaimanakah pendapat Anda tentang teknologi seperti Napster
yang mungkin mengubah industri musik? Dalam penilaian Anda, apakah
perubahan-perubahan tersebut secara etis baik atau buruk?
JAWABAN