Anda di halaman 1dari 4

Setelah dilakukan analisis situasi, didapatkan beberapa masalah yang ada di UPT Puskesmas

Tamblong, yaitu :

1. Penyakit gigi (nekrosis pulpa dan abses periapikal) masuk ke daftar 20


penyakit terbanyak di UPT Puskesmas Tamblong pada bulan Oktober -
Desember tahun 2018.
2. Pada laporan Oktober-Desember 2018) pemberian obat untuk mengatasi
permasalahan kesehatan gigi dan mulut lebih tinggi dibandingan
perawatan yang diberikan di wilayah kerja UPT Puskesmas Tamblong.
3. Cakupan pembinaan dan pemeriksaan UKGS SD di wil ayah kerja UPT
Puskesmas Tamblong pada tahun 2018 mencapai 100%, sedangkan
cakupan penanganan yang diberikan hanya sebesar 41,2%.
4. Belum terlaksananya kegiatan UKGS di TK yang berada dalam wilayah
kerja UPT Puskesmas Tamblong pada tahun 2018 karena kurangny a usaha
preventif dan promotif yang dilakukan petugas kesehatan gigi dan mulut.

Dari masalah-masalah tesebut dilakukan penentuan prioritas masalah dengan metode


PAHO oleh 10 penulis, maka didapatkanlah masalah pertama yaitu Penyakit gigi
(nekrosis pulpa dan abses periapikal) masuk ke daftar 20 penyakit terbanyak
di UPT Puskesmas Tamblong pada bulan Oktober -Desember tahun 2018.
Sebagai prioritas utama dengan nilai 1680.

Selanjutnya dilakukan identifikasi penyebab masalah dengan tekhnik fish


bone yang didasarkan pada teori HL Blum.

HL Blum menyatakan bahwa tingkat kesehatan seseorang dipengaruhi oleh


faktor yaitu pengetahuan&perilaku, pelayanan kesehatan, genetik dan
lingkungan.

Berdasarkan faktor pengetahuan dan perilaku , masyarakat di wilayah kerja


UPT Puskesamas Tamblong masih memiliki pengetahuan yang kurang
memadai terkait kesehatan gigi dan mulut, selain itu masyarakat juga
kurang mau untuk memeriksanakan giginya secara berkala ke doter gigi.
Kurangnya pengetahuan dan kesadaran kader gigi terhadap prog ram
promotif dan preventif pun menjadi salah satu alasan meningkatnya
masyarakat yang mengalami sakit gigi.

Sedangkan dari faktor pelayanan kesehatan, program promotif dan preventif


UKGM di posyandu belum terlaksana. Kurangnya pembinaan dari petugas
UKGM terhadap kader-kader posyandu juga membuat kurangnya kesadaran
dari para kader mengenai kesehatan gigi dan mulut.
Berdasarkan faktor genetik, masyarakat di wilayah kerja UPT puskesmas Tamblong banyak
yang menyukai makanan manis, serta diikuti dengan riwayat kesehatan dental keluarga
yang kurang baik.

Berdasarkan faktor lingkungan masih ada masyarakat yang menggunakan air hujan untuk
melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk mandi dan berkumur.

Dari masalah tersebut kami merancang beberapa penyelesaian maslaah yang dapat
dilakukan diantaranya :

1. P e n yu lu h an k e s gim u l p ad a kad e r p o s ya n d u d i w ila yah ke rja UP T


P u sk e sm as T amb l o n g me n g e n ai p e n ge t a h u an gi gi b e r lu b an g d an
b a h ay an y a d is e rt ai d e mo n st a rs i c ara si kat gig i yan g b ai k d an b e n ar .
2. P e n gad a an me d i a p e n yu lu h an ce t ak ya n g se su ai d e n gan m asa lah
ke se h at an gi gi d an mu lu t d i s e t iap p o s yan d u p ad a w ila yah ke r ja
UP T P u s ke sm as T am b lo n g
3. P e me ri k saan gi gi d a n mu lu t b e r ka la (k a rt u se h at ) ke p ad a
m a s yar a kat d i p o s y an d u w ila yah ke rja UP T P u s ke sm as T am b lo n g
m e la lu i ka d e r - k ad e r d i p o s yan d u .
4. M e n gad a kan ke gi at an si kat gi gi b e rsa m a d i P o s yan d u P T N wi la yah
ke r ja UP T P u s k e sm a s T amb lo n g se t i ap 3 b u lan se k ali .
5. M e mb u at v id e o me n ge n ai in f ro m as i k e se h at an gi gi d an mu lu t yan g
d a p at d it a yan gk an d i L CD ru an g t u n ggu p e n d af t aran UP T P u sk e ma s
T a mb lo n g.

Setelah menentukan alternatif pemecahan masalah dilakukan penentuan prioritas masalah


dengan teknik Matriks. Terpilihlah alternatif pemecahan masalah, yaitu :

1. P e n yu lu h an k e s gim u l p ad a kad e r p o s ya n d u d i w ila yah ke rja UP T


P u sk e sm as T amb l o n g me n g e n ai p e n ge t a h u an gi gi b e r lu b an g d an
b a h ay an y a d is e rt ai d e mo n st a rs i c ara si kat gig i yan g b ai k d an b e n ar .

Pemecahan masalah ini dipilih berdasarkan pertimbangan besarnya masalah/ magnitude,


pentingnya jalan keluar / importancy, sensitifitas jalan keluar/ vulnerability, dan dikaitkan
dengan cost atau biaya yang bisa didpatkan.
Untuk melaksanakan pemecahan maslah tersebut dirancanglah rencana kerja operasional
atau RKO acara BAKSO SOUN (Bahas bareng kader soal kesehatan huntu (waos)),
berdasarkan 5W dan 1H, yaitu :

1. Why (alasan utama menyusun RKO)


Meningkatnya kunjungan masyarakat ke poli gigi UPT Puskesmas Tamblong karena
penyaki nekrosis pulpa dan abses periapikal pada periode Oktober-Desember 2018
2. What (tujuan)
Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan gigi dan mulut melalui
penyuluhan yang dilakukan terhadap kader posyandu pada program "BAKSO SOUN"
3. Who (sasaran utama)
Kader Posyandu
4. Where (tempat)
UPT Puskesmas Tamblong
5. When (waktu pelaksanaan)
Jumat, 15 Februari 2019
6. How (kegiatan program)

- Menentukan susunan acara


- Menyebarkan kuesioner
- Menentukan materi
- Menyusun materi
- Melaksanakan kegiatan

Kegiatan BAKSO SOUN atau bahas bareng kader soal kesehatan huntu (waos) dilaksanakan
pada hari jumat tanggal 15 februari 2019 pukul 09.00-10.30. Kegiatan tersebut dilaksanakan
di ruang tata usaha UPT Puskemas Tamblong, dengan mengundang 26 kader posyandu dari
3 kelurahan di wilayah kerja UPT Puskesmas Tamblong. Kegiatan tersebut dimulai dengan
dilakukannya pretest berisi 15 pertanyaan yang diberikan dan diisi oleh para ibu-ibu kader.
Dilanjutkan dengan tatalucingan mengenai kesehatan gigi dan mulut untuk mengetahui
sejauh mana pengetahuan ibu-ibu kader mengenai kesehatan gigi dan mulut. Selasai
tatalucingan, barulah kami melakukan penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut,
terutama mengenai bahaya nekrosis pulpa dan abses periapikal kepada para ibu kader.

Dalam kegiatan ini kami mengajak ibu-ibu kader untuk menanda tangani komitmen untuk
selalu menjaga kesehatan gigi dan mulut di wilayah kerja Puskesmas Tamblong. Komitmen
tersebut ditanda tangani oleh seluruh peserta BAKSO SOUN.

Seluruh peserta tampak antusias dan mengajukan beragam pertanyaan mengenai materi
yang telah didapat. Diskusi dengan para ibu-ibu kader berjalan hangat dan menyenangkan.
Setelah pemaparan materi selesai, kembali dilaksanakan ost test untuk menilai
pengetahuan ibu-ibu kader. Acara ditutup dengan pemberian x-banner kepada ke kepala
puskesmas dan foto bersama.

Berdasarkan indikator keberhasilan, kegiatan ini dapat dikatakan berhasil karena acara
berjalan dengan tepat waktu, seluruh peserta baik sasaran prmer, sekunder, dan tersier
dapat hadir dalam kegiatan tersebut. Hasil post test menunjukan adanya peningkatan
pengetahuan kader mengenai kesehatan gigi dan mulut.

Anda mungkin juga menyukai