Disusun oleh :
Nasrul Adi Prananda (125100307111020)
Kelas F
A. Pengertian Integral
Integral yang biasa disebut juga “hitung integral” atau “kalkulus integral” dapat
digunakan untuk mencari luas suatu daerah. Dalam kalkulus integral dapat diartikan sebagai
operasi invers dari turunan disebut juga anti turunan atau anti diferensial. Integral
dilambangkan oleh “ʃ” yang merupakan lambang untuk menyatakan kembali F(x) dari F’(x).
Suatu fungsi F disebut anti turunan dari suatu fungsi f pada selang I, jika untuk
setiap nilai x di dalam I, berlaku F’(x) = f(fx).
B. Jenis-Jenis Integral
1. Integral Tak Tentu
Antipendiferensialan adalah operasi untuk mendapatkan himpunan semua antiturunan
dari suatu fungsi yang diberikan. Secara umum, integral tak tentu dari f(x) didefinisikan
sebagai berikut.
ʃ f(x)dx = F(x) + C
Keterangan :
C = konstanta integrasi
f(x) = fungsi integran, fungsi yang akan dicari anti turunannya
F(x) = fungsi hasil integral
Contoh :
o ʃ 2x dx
2
ʃ 2x dx = x1+1 + c
1+1
o ʃ (4x + 6 ) dx
ʃ (4x + 6 ) dx = ʃ 4x dx + ʃ 6x dx
2x2 + 6x + C
Integral Tak Tentu Fungsi Trigonometri
Rumus-rumus integral tak tentu fungsi trigonometri :
1) ʃ cos x dx = sin x + c
2) ʃ sin x dx = - cos x + c
3) ʃ tan x dx = - ln ǀcos xǀ + c
1
4) ʃ cos (ax + b) dx = sin (ax + b) + c
𝑎
1
5) ʃ sin (ax + b) dx = - cos (ax + b) + c
𝑎
Contoh :
o ʃ (3 sin x) dx
ʃ (3 sin x) dx = - 3 cos x + c
o ʃ (x + tan x) dx
1
ʃ (x + tan x) dx = 2 x2 + ln ǀsec xǀ + c
2. Integral Tertentu
Integral tertentu adalah integral yang memiliki batas. Jika f suatu fungsi yang
didefinsikan pad selang tutup (a,b) maka integral tentu (integral Riemann) dari f dari a
sampai b dinyatakan oleh :
𝑛
𝑏
𝑎
ʃ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = lim ∑ 𝑓(𝑥𝑖 ) 𝛥𝑥𝑖
𝑛→∞
𝑖=1
Jika limit itu ada, dengan f(x) disebut integran, a disebut batas bawah, b disebut batas atas,
𝑏
dan 𝑎ʃ disebut tanda integral tentu.
1) 𝑎
𝑎ʃ f (x) dx = 0
𝑏
2) 𝑎 ʃ f (x) dx = - 𝑎𝑏ʃ f (x) dx
𝑏
3) 𝑎ʃ k dx = k (b - a)
𝑏 𝑏
4) 𝑎ʃ k f(x) dx = k 𝑎ʃ f (x) dx
𝑏 𝑏 𝑏
5) 𝑎ʃ [f (x) ± g (x)] dx = 𝑎ʃ f (x) dx ± 𝑎ʃ g (x) dx
𝑐 𝑏 𝑐
6) 𝑎ʃ f (x) dx = 𝑎ʃ f (x) dx + 𝑏ʃ f (x) dx; a<b<c
𝑏
7) f (x) dx ≥ 𝑎ʃ g (x) dx; jika f (x) dx ≥ g (x) dx
𝑏
8) 𝑎ʃ f (x) dx ≥ 0, jika f (x) ≥ 0
1
ʃ f(x)n d[f(x)] = ʃ un du = un-1 + c, dengan n ≠ 1
𝑛+1
Contoh :
Tentukan integral dari ʃ 6x2 (2x3 - 4)2 dx
Misal u = 2x3 – 4 → du = 6x2 dx
𝑑𝑢
dx =
6𝑥 2
𝑑𝑢
Sehingga, ʃ 6x2 (2x3 - 4)2 dx = 6x2u4
6𝑥 2
1 1
= u2 du = u5 = (2x3 - 4)5 + c
5 5
Cara Parsial
Cara parsial digunakan apabila bentuk suatu integral tidak dapat diselesaikan dengan
menggunakan rumus-rumus dasar integral dan dengan cara subtitusi. Menghitung integral
parsial didefinisikan sebagai berikut.
ʃ u dv = uv - ʃ v du
Contoh :
Tentukanlah ʃ x√2 + 𝑥 𝑑𝑥
Misal u = x → du = dx
dv = √2 + 𝑥 → v = ʃ √2 + 𝑥 dx
= ʃ (2 + x)1/2 d(2 + x)
2
= (2 + x)3/2 + c
3
2 2
Sehingga, ʃ x√2 + 𝑥 𝑑𝑥 = x • (2 + x)3/2 - ʃ (2 + x)3/2 dx
3 3
2 2
= x (2 + x) - ʃ (2 + x) d(2 + x)
3 3
2 2 2
= x (2 + x) - • (2 + x)5/2 + c
3 3 5
2 4
= x (2 + x) 3/2 - (2 + x)5/2 + c
3 15
TEKNOLOGI
- Penggunaan laju tetesan minyak dari tangki untuk menentukan jumlah kebocoran selama
selang waktu tertentu.
- Penggunaan kecepatan pesawat ulang alik Endeavour untuk menentukan ketinggian
maksimum yang dicapai pada waktu tertentu.
- Memecahkan persoaalan yang berkaitan dengan volume, paanjang kurva, perkiraan
populasi, keluaran kardiak, gaya pada bendungan, usaha, surplus konsumen.
DAFTAR PUSTAKA