PENDAHULUAN
Gingiva adalah bagian mukosa ronga mulut yang mengelilingi gigi dan
menutupi lingir (ridge) alveolar. Merupakan bagian dari aparatus pendukung gigi,
periodonsium dan dengan membentuk hubungan dengan gigi, gingiva berfungsi
melindungi jaringan dibawah perlekatan gigi terhadap pengaruh lingkungan
rongga mulut.
Sulkus Gingiva
1
BAB II
PEMBAHASAN
Cairan sulkus gingiva (CSG) adalah cairan yang keluar dari sulkus gingiva dalam
keadaan sehat maupun meradang, cairan tersebut berupa serum darah .
Cairan sulkus gingiva berasal dari jaringan ikat gingiva yang keluar melalui
dinding sulkus yang tipis dan dalam sulkus gingiva terdapat serum darah baik
gingiva dalam keadaan sehat maupun meradang. Cairan tersebut berisi protein
plasma yang dapat memperbaiki perlekatan epitelium dengan gigi sehingga dapat
membersihkan material sulkus dan di dalamnya terdapat aktivitas antibodi untuk
pertahanan gingiva sebagai proses antimikrobial. Cairan ini terbentuk dari
mikrosirkulasi gingiva, masuk ke ruang interstisial gingiva, bergerak melalui
jaringan epitel sulkus dan akhirnya keluar di sulkus gingiva.
Komponen seluler dan humoral dari darah dapat melewati epitel perlekatan yang
terletak pada celah gusi dalam bentuk cairan sulkus gingiva. Cairan tersebut
mengalir secara terus-menerus melalui epitel dan masuk ke sulkus gingiva dengan
2
aliran yang larnbat, 0.24-1.56 ul/menit pada daerah yang tidak mengalami
inflamasi. Aliran cairan ini akan meningkat bila terjadi gingivitis atau
periodontitis
Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengukur CSG, salah satunya
dengan menggunakan paper strips yang diletakan di pada bagian atas dari sulkus
untuk membuat iritasi minimum, biarkan selama 30 detik lalu ukur paper strips
dengan periotron (alat elektronik pengukur paper strips yang lembab) lalu dengan
cepat merubahnya menjadi angka-angka digital dan volume. Dengan angka 0-20
mengindikasi jaringan dalam keadaan sehat dan tidak ada radang, angka 20-60
mengindikasi radang ringan tapi bukan periodontitis, angka 60-150 mengindikasi
radang sedang, sedangkan angka >150 mengindikasi radang sangat berat.
3
Komponen Penyusun Cairan Sulkus Gingiva
1. Materi Darah
Komponen utama dalam CSG adalah materi darah yang didalamnya terdapat
polimorfonuklear leukosit, neutrofil, monosit, makrofag dan limfosit.
2. Elektrolit
3. Protein
Protein plasma dalam CSG merupakan molekul-molekul kecil yang secara terus
menerus menembus lamina propria dinding pembuluh darah masuk ke sulkus
gingiva.1 Ditemukan IgG, IgA, IgM, beberapa komponen komplemen C3, C4, C5
dan C3 proaktivator.6 Pada penelitian secara histokimia didapatkan adanya
konsentrasi protein plasma total yang sama dengan yang ada dalam serum yakni
4
sebanyak 62-80 g/l. 1 Beberapa penelitian mengatakan bahwa protein akan
meningkat seiring terjadinya keparahan periodontitis. 2
4. Sistem Fibrinosis
Gustafsson dan Nilson mendeteksi produk sistem fibrinolis pada CSG. Sistem ini
adalah suatu sistem penghancuran fibrin yang merupakan salah satu faktor perekat
epitel ke jaringan gigi. Inflamasi menyebabkan pendarahan gingiva sehingga
mempengaruhi sistem pembekuan darah dan beberapa bakteri seperti
Porphyromonas gingivalis mampu mengikat dan menurunkan fibrinogen.1
5. Endotoksin bakteri
Sel epitel deskuamasi adalah sel-sel epitel perlekatan terluar yang terletak dekat
sulkus gingiva dan menyusun pertahanan setempat (host) yang terbentuk secara
terus menerus terlepas kedalam sulkus gingiva dan diganti dengan sel yang
bergerak ke koronal dari area dasar epitel. Kecepatan pertukaran sel epitel ini
berhubungan dengan mekanisme pertahanan dalam rongga mulut.
7. Urea
Klaven, Tylman dan Malone menemukan urea didalam CSG. Belum ada
penelitian pasti fungsi urea dalam CSG, namun jumlah urea menurun seiring
terjadi peradangan setempat. Urea hadir dalam saliva dan CSG 3-10 mM pada
individu sehat. Urea mungkin sumber nitrogen yang paling berlebihan pada
rongga mulut.
5
Mekanisme Pembentukan Cairan Sulkus Gingiva
6
Leukosit dalam cairan sulkus gingiva
KESIMPULAN
Cairan sulkus gingiva memiliki fungsi yang baik bagi rongga mulut,
seperti sifat antimikroba yang ditiliti dapat digunakan sebagai indikator untuk
menilai keadaan jaringan periodontal secara objektif. Beberapa penelitian telah
menunjukan hubungan yang berarti antara volume CSG dan beratnya radang
periodontal dihubungkan periodontitis atau gingivitis. Pada keadaan meradang
aliran CSG akan bertambah besar karena adanya permeabilitas pembuluh
vaskular.
8
Daftar Pustaka
1. Nurul DMK. Peranan Gingival Crevicular Fluid dalam Kedokteran Gigi. Dalam : Forum
Ilmiah Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, Ed. Buku Kumpulan Naskah Ilmiah. 1984 :
409-13, 415-6, 418, 420
2. Castro CE, Koss MA, Lopez ME. Biochemical Markers of the Periodontal Ligamen. Med
Oral. 2003; 8: 325-6
4. Arthur C, Guyton MD. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : Penerbitan Buku
Kedokteran EGC, 1995: 67,69
6. Roeslan BO. Respon Imun di dalam Rongga Mulut. M.I. Kedokteran Gigi 2002; 49:112-6
7. Roeslan BO. Imunologi Oral kelainan dalam rongga mulut. Jakarta : Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Indonesia, 2002: 112, 116-7
8. Periniti G, Spoto G. The Use of Iso Endodontic Paperpoints in determining small fluids
volume. Journal of Aplied Research in clinical Dentistry. 2004; 1 : 7
9. Sarra E. 2010. Cairan Sulkus Gingiva Sebagai Indikator Keadaan Periodontal. FKG UI
ISBN : 1978-0206
10. Dewi Vindani : Cairan Sulkus Gingiva Dan Peranannya Dalam Bidang Kedokteran Gigi,
2007. USU e-Repository © 2008