Anda di halaman 1dari 6

APLIKASI CITRA SATELIT DALAM BIDANG EKSPLORASI

(Laporan Singkat Mata Kuliah Citra Satelit)

Oleh
Bima Habib Nugraha
1715051033

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
Aplikasi Citra Satelit dalam bidang Ilmu Kebumian untuk
Eksplorasi

A. Pengertian
Citra merupakan gambaran kenampakan permukaan bumi hasil penginderaan pada
spektrum elektromagnetik yang ditayangkan pada layer atau disimpan pada media
rekam atau cetak. Sedangkan citra satelit adalah ilmu atau seni cara merekam suatu
objek tanpa kontak fisik dengan menggunakan alat pada pesawat terbang, balon
udara, satelit, dan lain-lain.
Prinsip-prinsip interpretasi citra telah dikembangkan secara empiris lebih dari 150
tahun. Yang paling dasar dari prinsip-prinsip ini adalah unsur-unsur interpretasi
citra di antaranya: lokasi, ukuran, bentuk, bayangan, nada / warna, tekstur, pola,
tinggi/kedalaman dan situs/situasi/asosiasi. Unsur-unsur ini secara rutin digunakan
ketika menafsirkan sebuah foto udara atau menganalisis gambar foto. Seorang juru
gambar yang terlatih menggunakan banyak unsur-unsur selama analisis nya tanpa
berpikir tentang mereka. Namun, pemula mungkin tidak hanya harus memaksa
dirinya untuk secara sadar mengevaluasi objek yang tidak diketahui sehubungan
dengan unsur-unsur, tetapi juga menganalisis makna dalam kaitannya dengan objek
lain atau fenomena dalam foto atau gambar.
B. Jenis-jenis
Dalam jenis-jenis ini, dikelompokkan berdasarkan misi dalam penggunaannya,
yaitu :
1. Citra satelit cuaca
Citra satelit cuaca terdiri dari TIROS-1, ATS-1, GOES, NOAA AVHRR,
MODIS, DMSP
2. Citra satelit alam
Citra satelit alam terdiri dari resolusi rendah, yaitu : SPOT, LANDSAT, dan
ASTER dan citra satelit resolusi tinggi, yaitu : IKONOS dan QUICKBIRD

C. Aplikasi untuk eksplorasi


Citra satellite banyak digunakan dalam eksporasi mineral dan minyak bumi. Dalam
penggunaannya, biasanya pengindraan jarak jauh untuk ekslorasi dibutuhkan dalam
proses pemetaan atau desain survey. Diantara banyak jenis citra satellite, biasanya
eksplorasi menggunakan jenis-jenis dibawah ini :

1. Satelit IKONOS pada eksplorasi tambang di Nevada


Satelit ini merupakan citra beresolusi tinggi sehingga dapat merekam data
multispektral 4 kanal pada resolusi 4 m. Fungsi dari satelit IKONOS adalah
untuk pemetaan topografi dari skala kecil hingga menengah, menghasilkan peta
baru, memperbaharui peta topografi yang sudah ada, dan mengoptimalkan
penggunaan pupuk dan herbisida. Salah satu contoh citra satelit IKONOS adalah
pemetaan pertambangan di Nevada.

Gambar 1. Pemetaan pertambangan menggunakan Satelit IKONOS

2. Satelit Aster pada eksplorasi tambang di Gurun Atacama, Chili


Sensor Advanced Spaceborne Thermal Emission and Reflection Radiometer (
ASTER ) Sensor ini terdiri dari Visible and Near-In-frared Radiometer (VNIR),
Short Wavelength Infrared Radiometer (SWIR), Thermal Infrared Radiometer
(TIR), Intersected Signal Processing Unit dan MASTER Power Unit. SWIR
merupakan high resolution optical instrument dengan 6 bands yang digunakan
untuk mendeteksi pantulan cahaya dari permukaan bumi dengan short
wavelength infrared range (1.6 - 2.43 mikrometer). Penggunaan radiometer ini
memungkinkan menerapkan ASTER untuk identifikasi jenis batu dan mineral.
Citra ASTER tersebut mencover 30 x 37 km di Gurun Atacama, Chile.
Perekaman data 23 April 2000. Perambangan tersebut berada pada ketinggian
3050 m, dan mulai beroperasi pada tahun 1990. Gambar dibawah menampilkan
SWIR band 4-6-8, dan menyoroti perbedaan litologi dan perubahan struktur
permukaan.
Gambar 2. Satelit ASTER pada pertambangan Gurun Atacama, Chili

3. Satelit Landsat untuk Analisa patahan pada lapangan Panas Bumi


Landsat mempunyai kemampuan untuk meliput daerah yang sama pada
permukaan bumi pada setiap 16 hari, pada ketinggian orbit 705 km (Sitanggang,
1999 dalam Ratnasari, 2000). Fungsi dari satelit landsat adalah untuk pemetaan
penutupan lahan, pemetaan penggunaan lahan, pemetaan tanah, pemetaan
geologi, dan pemetaan suhu permukaan laut.

Gambar 3. Analisa Patahan menggunakan Satelit Landsat -8


4. Satelit Alos Palsar untuk pendeteksi awal potensi Tembaga di Sumbawa
ALOS dikembangkan untuk memberikan kontribusi terhadap bidang pemetaan,
observasi yang presisi terhadap penggunaan lahan, monitoring bencana, dan
juga survey terhadap keadaan sumber daya alam.

Gambar 4. Satelit Also sebagai alat untuk pemetaan potensi tembaga

5. Satelit SPOT-6 untuk Interpretasi penutupan lahan


SPOT-6 memiliki resolusi 1.5 meter Pankromatik dan 8 meter multispektral
(Blue, Green, Red, Near-IR) dan akan menawarkan produk-produk untuk
bidang pertahanan, pertanian, kehutanan ,pemantauan lingkungan, pengawasan
pesisir, rekayasa, minyak dan gas, dan industri pertambangan.

Gambar 5. Satelit SPOT-6 Skalar Tekstur


DAFTAR PUSTAKA

Lolita, Inggit. 2016. Pemanfaatan Citra Pankromatik SPOT-6 untuk


Interpretasi Penutupan Lahan Menggunakan Analisis Tekstur. LAPAN.
Jakarta Timur

Julzarika, Atriyon. 2018. Penginderaan Jauh Untuk Pendeteksian Awal Potensi


Tembaga Di Sumbawa. LAPAN. Jakarta Timur

https://pcdpwkunisba14.wordpress.com/2017/04/11/macam-macam-jenis-citra-
satelit-dan-penggunaannya-serta-menggabungkan-band-pada-landsat/

Anda mungkin juga menyukai