Anda di halaman 1dari 15

Gambar 1.

1 Gambar Tug Boat

DATA UTAMA KAPAL TB. PUNOKAWAN

LOA : 22,00 M
LPP : 22,44 M
B : 6,62 M
H :3 M
T : 3,8 M
CB : 0.53
MAIN ENGINE : 2 X 470 BHP
RPM : 800 RPM
VS : 5,14 KNOTS
Radius Pelayaran : 420 Miles (dari Semarang menuju Pontianak)

LAPORAN LISTRIK KAPAL 1


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kapal merupakan transportasi yang tak menetap ( selalu berlayar dan berpindah
tempat), maka kapal tidak bisa memakai listrik dari darat yang tersambung terus – menerus.
Oleh karena itu instalasi listrik dalam kapal harus memiliki sumber listrik yang mandiri,
sumber listrik tersebut di hasilkan dari genset atau generator listik.
Generator merupakan permesinan bantu di kapal berfungsi untuk menyuplai
segala kebutuhan listrik yang ada diatas kapal. Perencanaan dan pemilihan kapasitas
generator harus mampu memenuhi kebutuhan listrik kapal dalam operasionalnya. Selain
itu, pemilihan generator juga harus memperhatikan keefektifan daya generator yang dipilih
karena akan berhubungan dengan masalah investasi atau harga yang dikeluarkan. Oleh
karena itu, maka dilakukanlah perhitungan ulang kapasitas generator berdasarkan keadaan
di lapangan, dengan menggunakan load factor peralatan motor yang sudah ada serta log
book generator yang merupakan pencatatan tegangan, arus, serta cos phi generator pada
tiap-tiap kondisi operasional kapal. Setelah itu membandingkan kebutuhan daya listrik
antara desain awal kapal dengan keadaan yang ada di lapangan. Pada akhirnya, dapat
dibuktikan secara teoritis bahwa perencanaan system kelistrikan di kapal dapat diterapkan
secara nyata dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga pada saat pemasangan
instalasi listrik di kapal dan tujuan di masa yang akan datang dapat dihandalkan serta
kepuasan bagi pemilik kapal

1.2 Tujuan dan Manfaat

Materi pembahasan dari laporan listrik ini bertujuan untuk membimbing mahasiswa
bagaimana cara generator bekerja diatas kapal, pembagian dan perhitungan daya untuk
menentukan kapasitas generator. Selain itu juga menjelaskan tentang pemilihan kapasitas
dari generator yang akan digunakan, kerja paralel dari generator apabila digunakan lebih
dari satu generator yang digunakan secara bersamaan dengan karakteristik dan

LAPORAN LISTRIK KAPAL 2


persyaratannya. Sehingga dari materi ini mahasiswa akan dapat menghitung dan
merencanakan kapasitas generator yang akan digunakan diatas kapal.

1.3 Batasan dan Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka dibuat perumusan masalah sebagai
berikut:
1. Perhitungan serta pemilihan generator set (genset) pada kapal TB
“PUNOKAWAN”
2. Berapa besar kebutuhan daya listrik pada setiap kondisi operasional kapal
berdasarkan pada penggunaan alat-alat listrik yang digunakan pada kapal TB
“PUNOKAWAN”

LAPORAN LISTRIK KAPAL 3


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1Teori Dasar Listrik

Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Muatan
listrik adalah pengukuran muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Muatan dasar listrik
adalah coulomb. Dalam sistem tenaga listrik kita mengenal peralatan yang dapat mengubah
energy listrik, baik dari energi listrik ke energi mekanis, ataupun dari energi mekanis ke
energy listrik, serta mengubah energy listrik dari rangkaian yang satu ke rangkaian yang
lainnya. Peralatan yang di gunakan secara singkat adalah:
1) Generator, adalah peralatan yang digunakan untuk mengubah energy mekanis
menjadi energi listrik. Generator dibagi menjadi dua jenis, yaitu generator AC, dan
Generator DC.
2) Motor, adalah peralatan listrik yang digunakan untuk mengubah energi listrik untuk
menjadi energy mekanis. Motor juga dibagi menjadi dua, yaitu motor AC dan motor
DC.
3) Transformator (Trafo), adalah peralatan yang digunakan untuk mengubah energy
listrik menjadi energy listrik lainnya, dimana tegangan keluaran (output) dapat
dinaikkan ataupun diturunkan sesuai kebutuhannya.1

Generator adalah salah satu sumber penggerak listrik di kapal. Dalam memntukan
genset yang akan digunakan dalam sebuah kapal harus melakukan perhitungan daya listrik
yang dibutuhkan kapal tersebut.
Langkah – langkah yang harus dilakukan :

1
https://id.wikipedia.org/wiki/Muatan_listrik

LAPORAN LISTRIK KAPAL 4


1. Studi Literature

Tujuan untuk memperoleh dasar-dasar teori dan berbagai informasi yang


berhubungan dengan perhitungan yang akan dilakukan. Dalam hal ini studi pustaka
dilakukan melalui jurnal,paper,buku- buku, e-mail, diskusi, panduan dan media lain yang
menunjang penulisan tugas akhir ini.

2. Pengumpulan Data
a. Data Gambar Kapal

Data yang dibutuhkan adalah LOA, Lpp, B ( lebar kapal ), H ( tinggi kapal ), T
(tinggi sarat ).
b. Data load balance.

Merupakan data yang berisi besarnya daya listrik yang diperlukan oleh motor –
motor listrik yang ada di kapal serta segala peralatan listrik di dalam kapal yang
merupakan data yang di buat oleh desainer awal kapal.
c. Data kelistrikan kapal.
d. Data peralatan-peralatan diantaranya pompa-pompa.

Data yang akan digunakan sebagai validasi perhitungan yang dilakukan desainer awal
dan galangan.2

3. Kajian Teknis

Langkah selanjutnya adalah pemilihan genset.Maka dilakukan analisa apakah


spesifikasi genset yang di ambil sudah sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan secara
teknis.

2
http://raly.blog.com/2011/04/28/generator-listrik-kapal/

LAPORAN LISTRIK KAPAL 5


4. Analisa

Analisa dilakukan untuk mengetahui koefisienan perhitungan yang dilakukan oleh


galangan dengan kondisi aktual di galangan.

A. Analisa Perhitungan Genset


Pemilihan genset dapat dilakukan setelah didapatkan faktor beban. Faktor beban di
peroleh dari data desainer awal kapal yang didasarkan pada kondisi opersaional dan kondisi
operasional peralatan yang dilakukan kapal. Kemudian dari kondisi operasional peralatan
tersebut di bagi menjadi dua kondisi yaitu continous load dan intermittent load.

B. Validasi pehitungan.
Validasi perhitungan yang di maksud adalah membandingkan faktor beban
generator yang di peroleh berdasarkan perhitungan kebutuhan daya listrik dengan faktor
beban generator yang didapatkan dari data riil kapal yang di peroleh dari pencatatan pada
saat kapal sedang beroperasi.
Jika tidak sesuai, berarti perhitungan faktor beban generator yang berdasarkan perhitungan
kebutuhan daya listrik harus di re-view kembali. 3

Generator set sebagai permesinan bantu di kapal berfungsi untuk menyuplai


kebutuhan energi listrik semua peralatan diatas kapal. Penentuan kapasitas generator
dipengaruhi oleh load factor peralatan. Load factor untuk tiap peralatan diatas kapal tidak
sama. Hal ini tergantung pada jenis kapal dan daerah pelayarannya seperti : faktor medan
yang fluktuatif (rute pelayaran), dan kondisi beban yang berubah-ubah serta periode waktu
pemakian yang tidak tentu atau tidak sama. Dalam perencanaan system diatas kapal perlu
memperhatikan kapasitas generator dan kebutuhan daya maksimum dan minimum dari
peralatan listrik di kapal tersebut. Kebutuhan daya maksimum merupakan kebutuhan daya
rata-rata terbesar yang terjadi pada interval waktu selama periode kerja dari peralatan
tersebut.

3
Radiansyah Sitepu, Analisa Kebutuhan Daya Listrik pada Kapal Offshore Support and Maintenance
Vessel, Papper ITS, 2012, hlm. 2

LAPORAN LISTRIK KAPAL 6


Biroklasifikasi Indonesia (BKI) Vol IV tahun 2004 mensyaratkan bahawa
sekurang-kurangnya 2 agregat yang terpisah dari mesin penggerak utama harus disediakan
untuk pemberian daya listrik . Daya keluaran harus berukuran sedemikian sehingga
keluaran generator masih tersisa dan cukup untuk menutup kebutuhan daya dalam
pelayanan dilaut ketika salah satu agregat rusak ataupun dihentikan.
Daya cadangan harus dimasukkan dalam perhitungan untuk menutup kebutuhan
daya dalam puncak beban waktu singkat, misalnya bila secara otomatis mengasut motor-
motor besar. Bila tidak ada petunjuk yang terperinci untuk menentukan persediaan daya
yang cukup, daya keluar dari generator yang sekurang-kuragnya diperlukan untuk
pelayanan selama pelayaran dilaut harus 15% lebih besar dari kebutuhan daya yang
ditentukan dalam balance daya. 4
Untuk membuktikan bahwa instalasi generator diberi ukuran yang memadai, harus
dilengkapi dengan suatu balance daya untuk instalasi listriknya. Kebutuhan daya harus
ditetapkan untuk kondisi pelayanan di laut, bongkar-muat dan kondisi darurat (emergency).
Seluruh perlengkapan pemakaian daya listrik yang ada di kapal dan daya kerjanya
(kapasitas) masing-masing peralatan harus tertera dalam suatu tabel. Dalam penentuan
electric balance, BKI Vol. IV (Bab I, D.1) juga mengisyaratkan bahwa :
a. Seluruh perlengkapan pemakaian daya yang secara tetap diperlukan untuk
memelihara pelayanan yang normal harus diperhitungkan dengan daya kerja
penuh.
b. Beban terhubung dari seluruh perlengkapan cadangan harus dinyatakan. Dalam
hal perlengkapan pemakaian daya nyata yang hanya akan bekerja bila suatu
perlengkapan serupa rusak, kebutuhan daya, kebutuhan dayanya tidak perlu
dimasukkan perhitungan.
c. Daya masuk total yang harus ditentukan, dari seluruh pemakaian daya yang
hanya untuk sementara dimasukkan, dikalikan dengan suatu faktor kesamaan
waktu bersamaan (common simultancity factor) dan ditambahkan kepada daya
masuk total dari seluruh perlengkapan pemakaian daya yang terhubung tetap.

4
Zulfaidah Ariany,ST,MT ,Teknik Kelistikan Kapal, UNDIP Semarang, 2012, hlm 106

LAPORAN LISTRIK KAPAL 7


d. Daya masuk total sebagaimana ditentukan sesuai a) dan c) maupun
kebutuhan daya untuk instalasi pendingin yang mungkin ada, harus dipakai sebagai
dasar dalam pemberian ukuran instalasi generator.5

2.2 Penentuan dan Perhitungan Generator Set

Perhitungan Generator Set didasarkan atas kebutuhan listrik pada saat berlayar,
berangkat, berlabuh, dan bongkar muat sehingga dapat diketahui daya maksimum dari
kebutuhan listrik yang ada. Dari kebutuhan maksimum tersebut, dilakukan pemilihan atas
beberapa alternative generator yang ada di pasaran dengan pertimbangan :
• Kebutuhan daya yang ada.
• Faktor daya generator.
• Maintainbility.
• Space di ruang mesin.

Faktor beban atau load faktor adalah hal terpenting dalam perencanaan karena bila
melebihi faktor daya yang optimum dari generator akan mengakibatkan kelebihan daya
yang menyebabkan generator bekerja tidak maksimal. Faktor beban yang optimum adalah
sekitar 0,86 atau sedikit dibawahnya sehingga dalam pemilihan generator hendaknya dipilih
yang mendekati faktor beban tersebut. Dalam penentuan jumlah generator harus dipikirkan
tentang daya cadangan yang disyaratkan oleh BKI sehingga bila salah satu generator tidak
dapat beroperasi maka dapat digantikan oleh generator lainnya.6

5
Biro Klasifikasi Indonesia. “Rules For Electrical Instalation”, BKI: Jakarta. 1996. Vol. IV
6
Zulfaidah Ariany, Load Faktor Peralatan Pada Kapal Cargo Type Lct, Papper Undip, Semarang, 2012,
hlm. 63

LAPORAN LISTRIK KAPAL 8


LAPORAN LISTRIK KAPAL 9
LAPORAN LISTRIK KAPAL 10
LAPORAN LISTRIK KAPAL 11
LAPORAN LISTRIK KAPAL 12
LAPORAN LISTRIK KAPAL 13
BAB IV
PENUTUPAN

4.1 Kesimpulan
Generator dikapal merupakan alat bantu yang fungsinya adalah sumber
pembangkit daya listrik yang ada. Sehingga keberadaannya sangat vital bagi
operasional sebuah kapal.
Kecepatan, daya, dan siklus pengoperasian motor induksi dikapal
disesuaikan dengan kebutuhan peralatan yang membutuhkan daya. Siklus
pengoperasian motor induksi dibagi menjadi siklus kontinyu dan siklus
intermittent.
Pada Perencanaan kapal tugboat TB. PUNOKAWAN, pada tiap-tiap beban
dibagi menjadi beban siang dan malam. Dari perhitungan tersebut akhirnya di
pilih generator primer dengan daya 115 Kw sebanyak 2 buah dengan merek
CUMMINS 115 KW
Rute pelayaran yang diambil untuk kapal ini adalah dari Semarang ke
Pontianak dengan waktu satu sampai dua hari dengan jarak 462 mill dan
kecepatan 14 knot.

4.2 Saran
Penggunaan genset pada kapal harus harus sesuai dengan daya listrik yang
dibutuhkan oleh kapal tersebut. Dan berikan genset cadangan yang berkapasitas
sama seperti genset utama pada sebuah kapal untuk mengantisipasi terjadinya
kerusakan atau hal yang tidak diinginkan pada sebuah genset utama.

LAPORAN LISTRIK KAPAL 14


DAFTAR PUSTAKA

 Aryani, Zulfaidah.2012.Buku Ajar Teknik Kelistrikan.Semarang:Universitas


Diponegoro
 Sitepu,Radiansyah.2012. Analisa Kebutuhan Daya Listrik pada Kapal Offshore
Support and Maintenance Vessel. Surabaya:ITS
 Biro Klasifikasi Indonesia;1996; “Rules For Electrical Instalation”; Vol. IV, BKI:
Jakarta
 Ariany Zulfaida.2012. Load Faktor Peralatan Pada Kapal Cargo Type Lct.
Semarang: Papper Undip
 http://raly.blog.com/2011/04/28/generator-listrik-kapal/
 https://id.wikipedia.org/wiki/Muatan_listrik /
 http//:www.sea-distances.org

LAPORAN LISTRIK KAPAL 15

Anda mungkin juga menyukai