LOA : 22,00 M
LPP : 22,44 M
B : 6,62 M
H :3 M
T : 3,8 M
CB : 0.53
MAIN ENGINE : 2 X 470 BHP
RPM : 800 RPM
VS : 5,14 KNOTS
Radius Pelayaran : 420 Miles (dari Semarang menuju Pontianak)
Kapal merupakan transportasi yang tak menetap ( selalu berlayar dan berpindah
tempat), maka kapal tidak bisa memakai listrik dari darat yang tersambung terus – menerus.
Oleh karena itu instalasi listrik dalam kapal harus memiliki sumber listrik yang mandiri,
sumber listrik tersebut di hasilkan dari genset atau generator listik.
Generator merupakan permesinan bantu di kapal berfungsi untuk menyuplai
segala kebutuhan listrik yang ada diatas kapal. Perencanaan dan pemilihan kapasitas
generator harus mampu memenuhi kebutuhan listrik kapal dalam operasionalnya. Selain
itu, pemilihan generator juga harus memperhatikan keefektifan daya generator yang dipilih
karena akan berhubungan dengan masalah investasi atau harga yang dikeluarkan. Oleh
karena itu, maka dilakukanlah perhitungan ulang kapasitas generator berdasarkan keadaan
di lapangan, dengan menggunakan load factor peralatan motor yang sudah ada serta log
book generator yang merupakan pencatatan tegangan, arus, serta cos phi generator pada
tiap-tiap kondisi operasional kapal. Setelah itu membandingkan kebutuhan daya listrik
antara desain awal kapal dengan keadaan yang ada di lapangan. Pada akhirnya, dapat
dibuktikan secara teoritis bahwa perencanaan system kelistrikan di kapal dapat diterapkan
secara nyata dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga pada saat pemasangan
instalasi listrik di kapal dan tujuan di masa yang akan datang dapat dihandalkan serta
kepuasan bagi pemilik kapal
Materi pembahasan dari laporan listrik ini bertujuan untuk membimbing mahasiswa
bagaimana cara generator bekerja diatas kapal, pembagian dan perhitungan daya untuk
menentukan kapasitas generator. Selain itu juga menjelaskan tentang pemilihan kapasitas
dari generator yang akan digunakan, kerja paralel dari generator apabila digunakan lebih
dari satu generator yang digunakan secara bersamaan dengan karakteristik dan
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Muatan
listrik adalah pengukuran muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Muatan dasar listrik
adalah coulomb. Dalam sistem tenaga listrik kita mengenal peralatan yang dapat mengubah
energy listrik, baik dari energi listrik ke energi mekanis, ataupun dari energi mekanis ke
energy listrik, serta mengubah energy listrik dari rangkaian yang satu ke rangkaian yang
lainnya. Peralatan yang di gunakan secara singkat adalah:
1) Generator, adalah peralatan yang digunakan untuk mengubah energy mekanis
menjadi energi listrik. Generator dibagi menjadi dua jenis, yaitu generator AC, dan
Generator DC.
2) Motor, adalah peralatan listrik yang digunakan untuk mengubah energi listrik untuk
menjadi energy mekanis. Motor juga dibagi menjadi dua, yaitu motor AC dan motor
DC.
3) Transformator (Trafo), adalah peralatan yang digunakan untuk mengubah energy
listrik menjadi energy listrik lainnya, dimana tegangan keluaran (output) dapat
dinaikkan ataupun diturunkan sesuai kebutuhannya.1
Generator adalah salah satu sumber penggerak listrik di kapal. Dalam memntukan
genset yang akan digunakan dalam sebuah kapal harus melakukan perhitungan daya listrik
yang dibutuhkan kapal tersebut.
Langkah – langkah yang harus dilakukan :
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Muatan_listrik
2. Pengumpulan Data
a. Data Gambar Kapal
Data yang dibutuhkan adalah LOA, Lpp, B ( lebar kapal ), H ( tinggi kapal ), T
(tinggi sarat ).
b. Data load balance.
Merupakan data yang berisi besarnya daya listrik yang diperlukan oleh motor –
motor listrik yang ada di kapal serta segala peralatan listrik di dalam kapal yang
merupakan data yang di buat oleh desainer awal kapal.
c. Data kelistrikan kapal.
d. Data peralatan-peralatan diantaranya pompa-pompa.
Data yang akan digunakan sebagai validasi perhitungan yang dilakukan desainer awal
dan galangan.2
3. Kajian Teknis
2
http://raly.blog.com/2011/04/28/generator-listrik-kapal/
B. Validasi pehitungan.
Validasi perhitungan yang di maksud adalah membandingkan faktor beban
generator yang di peroleh berdasarkan perhitungan kebutuhan daya listrik dengan faktor
beban generator yang didapatkan dari data riil kapal yang di peroleh dari pencatatan pada
saat kapal sedang beroperasi.
Jika tidak sesuai, berarti perhitungan faktor beban generator yang berdasarkan perhitungan
kebutuhan daya listrik harus di re-view kembali. 3
3
Radiansyah Sitepu, Analisa Kebutuhan Daya Listrik pada Kapal Offshore Support and Maintenance
Vessel, Papper ITS, 2012, hlm. 2
4
Zulfaidah Ariany,ST,MT ,Teknik Kelistikan Kapal, UNDIP Semarang, 2012, hlm 106
Perhitungan Generator Set didasarkan atas kebutuhan listrik pada saat berlayar,
berangkat, berlabuh, dan bongkar muat sehingga dapat diketahui daya maksimum dari
kebutuhan listrik yang ada. Dari kebutuhan maksimum tersebut, dilakukan pemilihan atas
beberapa alternative generator yang ada di pasaran dengan pertimbangan :
• Kebutuhan daya yang ada.
• Faktor daya generator.
• Maintainbility.
• Space di ruang mesin.
Faktor beban atau load faktor adalah hal terpenting dalam perencanaan karena bila
melebihi faktor daya yang optimum dari generator akan mengakibatkan kelebihan daya
yang menyebabkan generator bekerja tidak maksimal. Faktor beban yang optimum adalah
sekitar 0,86 atau sedikit dibawahnya sehingga dalam pemilihan generator hendaknya dipilih
yang mendekati faktor beban tersebut. Dalam penentuan jumlah generator harus dipikirkan
tentang daya cadangan yang disyaratkan oleh BKI sehingga bila salah satu generator tidak
dapat beroperasi maka dapat digantikan oleh generator lainnya.6
5
Biro Klasifikasi Indonesia. “Rules For Electrical Instalation”, BKI: Jakarta. 1996. Vol. IV
6
Zulfaidah Ariany, Load Faktor Peralatan Pada Kapal Cargo Type Lct, Papper Undip, Semarang, 2012,
hlm. 63
4.1 Kesimpulan
Generator dikapal merupakan alat bantu yang fungsinya adalah sumber
pembangkit daya listrik yang ada. Sehingga keberadaannya sangat vital bagi
operasional sebuah kapal.
Kecepatan, daya, dan siklus pengoperasian motor induksi dikapal
disesuaikan dengan kebutuhan peralatan yang membutuhkan daya. Siklus
pengoperasian motor induksi dibagi menjadi siklus kontinyu dan siklus
intermittent.
Pada Perencanaan kapal tugboat TB. PUNOKAWAN, pada tiap-tiap beban
dibagi menjadi beban siang dan malam. Dari perhitungan tersebut akhirnya di
pilih generator primer dengan daya 115 Kw sebanyak 2 buah dengan merek
CUMMINS 115 KW
Rute pelayaran yang diambil untuk kapal ini adalah dari Semarang ke
Pontianak dengan waktu satu sampai dua hari dengan jarak 462 mill dan
kecepatan 14 knot.
4.2 Saran
Penggunaan genset pada kapal harus harus sesuai dengan daya listrik yang
dibutuhkan oleh kapal tersebut. Dan berikan genset cadangan yang berkapasitas
sama seperti genset utama pada sebuah kapal untuk mengantisipasi terjadinya
kerusakan atau hal yang tidak diinginkan pada sebuah genset utama.