Anda di halaman 1dari 2

INFO PRODUK

Ruxolitinib untuk Polisitemia Vera


Hastarita Lawrenti
Medical Department PT Kalbe Farma Tbk.
Jakarta, Indonesia
PENDAHULUAN darah merah; adanya JAK2617V F atau mutasi pada >95% pasien polisitemia vera.2 Mutasi
Polisitemia vera merupakan gangguan lain yang fungsional serupa, seperti mutasi ini bersama dengan tidak adanya mekanisme
mieloproliferatif kronik yang ditandai JAK2 exon 12.4 Sedangkan kriteria minornya negative regulatory mengakibatkan
dengan peningkatan sel darah merah atau adalah biopsi sumsum tulang menunjukkan tingginya kadar sitokin dalam sirkulasi yang
eritrositosis, menyebabkan hiperviskositas hiperseluleritas dengan proliferasi eritroid, mengaktifkan jalur JAK-STAT.2
dan peningkatan risiko trombosis.1,2 Median granulositik, dan megakariositik yang
usia pasien didiagnosis polisitemia vera menonjol; kadar eritropoietin serum di Ruxolitinib menghambat fosforilasi STAT3
adalah 60 tahun, walaupun dapat terjadi pada bawah normal; pembentukan koloni eritroid (substrat JAK1 dan 2) yang diinduksi sitokin
semua usia.1 Polisitemia vera sedikit lebih endogenous secara in vitro.4 pada sukarelawan sehat dan pasien polisitemia
sering dijumpai pada pria.1 Polisitemia vera vera.2 Penghambatan maksimum fosforilasi
lebih sering ditemukan di antara keturunan TATALAKSANA STAT3 dicapai 2 jam setelah pemberian
Yahudi Eropa Timur dibandingkan Eropa lain Tujuan utama terapi adalah mencegah ruxolitinib, tetapi kembali ke hampir nilai
atau Asia.3 Dari semua ras dan etnis, insidens komplikasi trombosis dan perdarahan, awal pada 8 jam, menunjukkan kurangnya
polisitemia vera sekitar 2,8 per 100.000 meminimalkan risiko mielofibrosis atau akumulasi.2 Ruxolitinib menghambat proliferasi
populasi pria dan sekitar 1,3 per 100.000 leukemia mieloid akut pasca-polisitemia vera, seluler pada model seluler keganasan
populasi wanita,3 pernah dilaporkan sebesar dan mengontrol gejala terkait penyakit.2 hematologi yang tergantung pada sitokin dan
2,3 per 100.000 orang per tahun dalam suatu menginduksi apoptosis sel-sel dengan mutasi
Terapi antara lain:1,2,4
tinjauan komprehensif.1 JAK2V617F.2 Selain itu, pertumbuhan sel
„ Flebotomi untuk mempertahankan progenitor eritroid dan mieloid yang didapat
DIAGNOSIS hematokrit di bawah 45%. dari pasien polisitemia vera JAK2V617F positif,
Pasien polisitemia vera dapat memiliki keluhan „ Aspirin 81 mg/hari. dihambat dengan ruxolitinib.2
gatal setelah mandi, nyeri terbakar pada „ Sitoreduksi untuk pasien risiko tinggi
ekstremitas distal (eritromelalgia), gangguan trombosis, misal hydroxyurea, interferon Setelah pemberian oral, ruxolitinib diabsorpsi
saluran cerna, atau keluhan tidak spesifik alfa, busulfan, ruxolitinib. Hydroxyurea dengan baik (≥95%), kadar maksimum plasma
seperti kelemahan, nyeri kepala, atau pusing.1 paling sering digunakan. dicapai dalam 1-2 jam.2 Farmakokinetik
Pasien dapat didiagnosis polisitemia vera „ Splenektomi untuk pasien dengan ruxolitinib tidak terpengaruh oleh makanan
setelah temuan tidak sengaja peningkatan splenomegali yang nyeri atau episode tinggi lemak dan oleh karena itu, dapat
kadar hemoglobin dan/atau hematokrit berulang infark limpa. diberikan dengan atau tanpa makanan.2
dalam pemeriksaan rutin.1 Komplikasi „ Anti-histamin jika timbul pruritus. Secara in vitro, ikatan ruxolitinib dengan
vaskuler merupakan penyebab morbiditas protein plasma (terutama albumin) sekitar
dan mortalitas, kejadian kardiovaskuler Pasien yang tidak diterapi dapat bertahan 97%.2 Ruxolitinib terutama dimetabolisme oleh
seperti stroke dan penyakit jantung koroner hidup selama 6-18 bulan, terapi adekuat enzim CYP3A4, sebagian kecil oleh CYP2C9.2
menyebabkan sebagian besar kematian.2 memperpanjang harapan hidup sampai lebih Setelah pemberian tunggal secara oral pada
Polisitemia vera dapat berkembang menjadi dari 10 tahun.1 subjek sehat, 74% dan 22% dosis ditemukan di
mielofibrosis (<10% pada 20 tahun) atau yang urin dan feses.2 Rerata waktu paruh eliminasi
lebih jarang, leukemia mieloid akut.2 Ruxolitinib ruxolitinib adalah sekitar 3 jam.2
Ruxolitinib (Jakavi, Jakafi) merupakan
Polisitemia vera harus dicurigai jika kadar penghambat tyrosine kinase JAK1 dan 2 yang Dosis awal ruxolitinib yang direkomendasikan
hemoglobin (Hb) dan/atau hematokrit (Ht) diberikan secara oral.2 Obat ini disetujui untuk adalah 2 kali 10 mg sehari, dititrasi berdasarkan
meningkat, pada pasien trombosis vena terapi mielofibrosis dan baru-baru ini disetujui keamanan dan efikasi (dosis maksimum 2 kali
portal dan splenomegali dengan atau tanpa untuk terapi polisitemia vera.2 Ruxolitinib 25 mg sehari).2 Pemeriksaan darah lengkap
trombositosis dan leukositosis.1 Diagnosis termasuk penghambat JAK1 dan 2 poten harus dilakukan sebelum terapi, setiap 2-4
polisitemia vera menggunakan kombinasi dan selektif yang memperantarai signalling minggu sampai dosis stabil, dan kemudian
kriteria mayor dan minor menurut guideline beberapa sitokin dan faktor pertumbuhan jika ada indikasi klinis.2 Penurunan dosis
WHO yang direvisi tahun 2008.4 Kriteria yang penting untuk hematopoiesis dan direkomendasikan pada pasien gangguan
mayornya adalah Hb >18,5 g/dL pada pria fungsi imun.2 Abnormalitas molekuler utama ginjal sedang atau berat dan pada pasien
dan >16,5 g/dL pada wanita, atau evidence pada polisitemia vera adalah mutasi somatik gangguan hati derajat berapapun.2 Selain
lain mengenai peningkatan volume sel dalam gen JAK2 (JAK2V617F), yang dijumpai itu, perlu modifikasi dosis dan pemantauan,

Alamat Korespondensi email: hastarita.lawrenti@kalbe.co.id

474 CDK-241/ vol. 43 no. 6 th. 2016


INFO PRODUK

jika ruxolitinib diberikan bersamaan dengan terbaik untuk mengontrol hematokrit, penghambat JAK1 dan 2 poten dan selektif
penghambat CYP3A4 (misalnya ketoconazole) mengurangi volume limpa, dan memperbaiki yang memperantarai signalling beberapa
atau penghambat CYP3A4 dan CYP2C9 gejala berkaitan dengan polisitemia vera pada sitokin dan faktor pertumbuhan yang penting
(misalnya fluconazole).2 pasien dengan respons inadekuat terhadap untuk hematopoiesis dan fungsi imun. Obat
atau tidak dapat menoleransi efek samping ini diberikan pada pasien polisitemia vera
Efikasi ruxolitinib pada pasien polisitemia vera hydroxyurea.5 dengan respons inadekuat terhadap atau
dengan respons inadekuat terhadap atau tidak tidak dapat menoleransi hydroxyurea. Uji klinik
dapat menoleransi hydroxyurea dievaluasi SIMPULAN menunjukkan bahwa ruxolitinib mengontrol
dalam uji klinik fase II dan III.2 Pada uji klinik Polisitemia vera merupakan gangguan hematokrit, mengurangi volume limpa,
fase II, pasien polisitemia vera yang refrakter mieloproliferatif kronik ditandai dengan dan memperbaiki gejala berkaitan dengan
terhadap atau tidak dapat menoleransi peningkatan sel darah merah atau eritrositosis, polisitemia vera dan umumnya ditoleransi
hydroxyurea (n=34) mendapat ruxolitinib 10 yang menyebabkan terjadinya hiperviskositas dengan baik.
mg 2 kali sehari, 25 mg 2 kali sehari, atau 50 mg dan peningkatan risiko trombosis. Diagnosis
1 kali sehari.2 Dosis yang kemudian dikatakan polisitemia vera menggunakan kombinasi
dosis awal yang efektif adalah 2 kali 10 mg kriteria mayor dan minor menurut guideline
sehari.5 Pada minggu ke-24, respons komplit WHO revisi tahun 2008. Salah satu terapi
dicapai pada 59% pasien dan respons parsial adalah ruxolitinib. Ruxolitinib termasuk
pada 38% pasien.2 Sebagian besar respons
komplit terjadi dalam tahun pertama dan Tabel. Hasil uji klinik (n=222)5
sebagian besar dapat bertahan, kemungkinan
mempertahankan hematokrit <45% tanpa
flebotomi selama 48 minggu pada 85% pasien End point primer komposit (%) 21 1
- Kontrol hematokrit sampai minggu ke-32 (% dari pasien) 60 19,6 < 0,001
dan selama 144 minggu pada 61% pasien.2 - Penurunan volume limpa ≥ 35% pada minggu (% dari pasien) 38,2 0,9
Respons hematologi komplit (%) 24 9 0,003
Uji klinik fase III, label terbuka, acak, Efek samping non-hematologi semua derajat (%)
- Nyeri kepala 16,4 18,9
internasional (RESPONSE/Randomized study
- Diare 14,5 7,2
of Efficacy and Safety in POlycythemia vera with - Fatigue 14,5 15,3
JAK INhibitor ruxolitinib versus BEst available - Pruritus 13,6 22,5
Efek samping hematologi derajat 3-4 (%)
care) memasukkan pasien polisitemia vera
- Anemia 1,8 0
dewasa dengan respons inadekuat terhadap - Trombositopenia 5,4 3,6
atau tidak dapat menoleransi efek samping - Limfopenia 16,4 18

hydroxyurea.5 Pasien mendapat ruxolitinib


10 mg 2 kali sehari (dosis dapat disesuaikan
selama 8 minggu pertama terapi) atau
perawatan suportif terbaik.5 End point
primernya adalah proporsi pasien dengan
kontrol hematokrit dan penurunan volume
limpa 35% atau lebih pada minggu 32.5

Perbaikan ≥50% dari nilai awal pada minggu


ke-32 dalam hal skor gejala menurut MPN-
SAF dijumpai pada 49% pasien kelompok
ruxolitinib dan 5% pasien kelompok perawatan
suportif terbaik.5
Grafik. Perubahan median skor gejala dari baseline sampai minggu ke-32. Pasien dengan data pada
Simpulan uji klinik ini adalah ruxolitinib kedua baseline (nilai >0) dan minggu ke-32 dimasukkan ke dalam analisis untuk kedua panel. Nilai negatif
superior dibandingkan perawatan suportif menunjukkan penurunan keparahan gejala.

REFERENSI :
1. Stuart BJ, Viera AJ. Polycythemia vera. Am Fam Physician 2004;69:2139-44.
2. McKeage K. Ruxolitinib: A review in polycythaemia vera. Drugs 2015;75:1773-81.
3. Polycythemia vera facts. Leukemia & lymphoma Society [Internet]. 2015 [cited 2016 Jan 20]. Available from: http://www.lls.org/sites/default/files/file_assets/FS13_
PolycythemiaVera_FactSheet_final5.1.15.pdf
4. Nagalla S. Polycythemia vera. Medscape [Internet]. 2015 Dec 21 [cited 2016 Jan 20]. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/205114-overview#a1
5. Vannucchi AM, Kiladjian JJ, Griesshammer M, Masszi T, Durrant S, Passamonti F, et al. Ruxolitinib versus standard therapy for the treatment of polycythemia vera. N
Engl J Med. 2015;372:426-35.

CDK-241/ vol. 43 no. 6 th. 2016 475

Anda mungkin juga menyukai