PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja merupakan salah satu tahap perkembangan manusia yang memiliki
karakteristik yang berbeda bila dibandingkan dengan tahap perkembangan
lainnya, karena pada tahap ini seseorang mengalami peralihan dari masa anak-
anak ke dewasa. Masa remaja adalah masa dimana terjadinya krisis identitas
atau pencarian identitas diri. Karakteristik psikososial remaja yang sedang
berproses untuk mencari identitas diri ini sering menimbulkan banyak masalah
pada diri remaja. Transisi dari masa anak-anak dimana selain mneingkatnya
kesadaran diri (self consciousness) terjadi juga perubahan secara fisik,
kognitif, sosial maupun emosional pada remaja sehingga remaja cenderung
mengalami perubahan emosi ke arah yang negatif menjadi mudah marah,
tersinggung bahkan agresif. Perubahan-perubahan karakteristik pada masa
remaja tersebut, ditambah dengan faktor-faktor eksternal seperti kemiskinan,
pola asuh yang tidak efektif dan gangguan mental pada orang tua diprediksi
sebagai penyebab timbulnya masalah-masalah remaja (Pianta, 2005 dalam
Santrock, 2007).
Laporan situasi Kependudukan Dunia Tahun 2012 pada peluncurannya,
disebutkan bahwa jumlah penduduk dunia terus tumbuh dan telah mencapai 7
miliar. Sebanyak 1,2 miliar penduduk dunia atau hampir 1 dari 5 orang di
dunia berusia 10-19 tahun. Adapun 900 juta orang di antaranya tinggal di
negara berkembang. Negara Indonesia sendiri, hasil sensus penduduk tahun
2010 menunjukkan 1 dari 4 orang penduduk Indonesia merupakan kaum muda
berusia 10-24 tahun, dari 240 juta penduduk Indonesia, jumlah remaja
terbilang besar, mencapai 63,4 juta atau sekitar 26,7 % dari total penduduk
(BKKBN, 2012).
Peran perawatn dalam asuhan keperawatan keluarga dengan tahap anak usia
remaja adalah membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan
dengan cara meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas
perawatan kesehatan keluarga, sehingga keluarga dapat melakukan program
asuhan kesehatan secara mandiri, dan masalah yang timbul bisa teratasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi remaja?
2. Bagaimana tugas perkembangan remaja?
3. Bagaimana tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja?
4. Bagiamana Asuhan Keperawatan pada keluarga dengan anak remaja?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan
masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga dengan anak remaja.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu :
a. Menyebutkan definisi keluarga dengan anak remaja.
b. Menjelaskan tugas-tugas perkembangan keluarga dengan anak
remaja.
c. Menjelaskan asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak remaja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Remaja
Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescence (kata
bendanya adolescenta yang berarti remaja) yang berarti tumbuh menjadi
dewasa. Adolescence artinya berangsur-angsur menuju kematangan secara
fisik, akal, kejiwaan dan sosial serta emosional. Hal ini mengisyaratkan kepada
hakikat umum, yaitu bahwa pertumbuhan tidak berpindah dari satu fase ke fase
lainya secara tiba-tiba, tetapi pertumbuhan itu berlangsung setahap demi
setahap (Al-Mighwar, 2006).
B. Tahap Perkembangan Remaja
Menurut Sarwono (2006) ada 3 tahap perkembangan remaja dalam proses
penyesuaian diri menuju dewasa :
1. Remaja Awal (Early Adolescence)
Seorang remaja pada tahap ini berusia 10-12 tahun masih terheran–
heran akan perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan
dorongan-dorongan yang menyertai perubahan-perubahan itu. Mereka
mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis, dan
mudah terangsang secara erotis. Dengan dipegang bahunya saja oleh
lawan jenis, ia sudah berfantasi erotik. Kepekaan yang berlebih-lebihan
ini ditambah dengan berkurangnya kendali terhadap “ego”. Hal ini
menyebabkan para remaja awal sulit dimengerti orang dewasa.
2. Remaja Madya (Middle Adolescence)
Tahap ini berusia 13-15 tahun. Pada tahap ini remaja sangat
membutuhkan kawan-kawan. Ia senag kalau banyak teman yang
menyukainya. Ada kecenderungan “narastic”, yaitu mencintai diri sendiri,
dengan menyukai teman-teman yang mempunyai sifat-sifat yang sama
dengan dirinya. Selain itu, ia berada dalam kondisi kebingungan karena
ia tidak tahu harus memilih yang mana: peka atau tidak peduli, ramai-
ramai atau sendiri, optimis atau pesimis, idealis atau meterialis, dan
sebagainya. Remaja pria harus membebaskan diri dari Oedipoes Complex
(perasaan cinta pada ibu sendiri pada masa kanak-kanak) dengan
mempererat hubungan dengan kawan-kawan dari lawan jenis.
3. Remaja Akhir (Late Adolescence)
Tahap ini (16-19 tahun) adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa
dan ditandai dengan pencapaian lima hal dibawah ini.
a. Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.
b. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain
dan dalam pengalaman-pengalaman baru.
c. Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi.
d. Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri)
diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan
orang lain.
e. Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya (private self)
dan masyarakat umum (the public).
E. Keluarga
Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak tempat anak
belajar dan mengatakan sebagai makhluk sosial. Dalam keluarga umumnya
anak melakukan interaksi yang intim. Menurut Slameto (2006) keluarga adalah
lembaga pendidikan yang yang pertama dan utama bagi anak-anaknya baik
pendidikan bangsa, dunia, dan negara sehingga cara orang tua mendidik anak-
anaknya akan berpengaruh terhadap belajar. Sedangkan menurut Mubarak, dkk
(2009) keluarga adalah perkumpulan dua orang atau lebih yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu
berinteraksi satu dengan yang lain.
Berdasarkan keanggotaannya, keluarga dapat dibagi dalam 3 jenis (Duval,
1972 dalam Setiadi 2008), yaitu :
1. Nuclear family, sering disebut dengan keluarga inti, yaitu keluarga yang
anggotanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang belum menikah.
2. Extended family, atau keluarga besar, yaitu keluarga yang anggotanya
terdiri dari ayah, ibu, serta family dari kedua belah pihak.
3. Horizontal extended family, yaitu keluarga yang anggotanya terdiri dari
ayah, ibu dan anak yang telah menikah dan masih menumpang pada orang
tuanya.
A. Gambaran Kasus
Pengkajian dilakukan pada tanggal 16 Mei 2013 jam 10.00 WIB pada
keluarga Bp. R (38 tahun). Bp. R merupakan kepala keluarga dari Ibu A (30
tahun), An. R (18tahun), An. S (12 tahun), An. W (9 tahun) dan Nenek. R
(61 tahun). Pendidikan terakhir Bp. R adalah SMP. Pekerjaan sehari-hari
sebagai buruh di pabrik dan MC (pembawa acara) di acara-acara pernikahan.
Alamat tinggal sekarang ini di RT 02 RW 02 Kelurahan Cisalak Pasar
Kecamatan pasarminggu Jakarta selatan . Keluarga Bp. R merupakan
keluarga extended family (keluarga luas/besar) yang terdiri dari keluarga inti
dan orang tua dari Bp.R yaitu Nenek. R. Diamana keluarga Bp. R merupakan
keluarga yang didalamnya masih terdapat hubungan darah, perkawinan dan
saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing,
karena didalam satu rumah di keluarga Bp. R terdiri dari 6 orang yang hidup
bersama, segala kebutuhan dicukupi oleh kepala keluarga. Keluarga Bp. R
mengatakan bersuku Betawi. Keluarga Bp. R mempunyai kebiasaan jika ada
anggota keluarga yang sakit dibelikan obat warung terlebih dahulu untuk
pertolongan pertamanya. Ibu. A mengatakan keluarga beragama Islam.
Kegiatan ibadah keagamaan keluarga Bp. R yaitu sholat 5 waktu dan
bepuasa. Di keluarga Bp. R pencari nafkah utama adalah Bp. R yang bekerja
sebagai buruh, selain itu Bp. R juga masih aktif sebagai pembawa acara/MC
di acara-acara pernikahan, maka dari itu Bp. R terlihat jarang ada dirumah.
Ibu. A mengatakan bahwa dirinya merasa cukup dengan penghasilan
suaminya saat ini. Ibu. A mengatakan tidak memiliki jadwal khusus untuk
rekreasi keluarga, hanya sesekali anaknya mengajak berwisata. An. R
mengatakan jika banyak kegiatan dan dirinya stress maka dia akan main
keluar dengan teman-temannya, biasanya nongkrong sambil mengobrol tidak
jelas, main ke warnet atau rental PS dan menonton balapan motor. An. R
juga mengatakan sering main dengan teman-temannya hingga malam hari.
Riwayat dan tahap perkembangan keluarga Bp. R berada dalam tahap
perkembangan keluarga dengan anak remaja dimana tugas perkembangan
keluarga dengan remaja yaitu: Memberikan kebebasan yang seimbang dengan
tanggung jawab remaja mengingat remaja yang sudah bertambah dewasa,
mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga, mempertahankan
komunikasi terbuka antara anak dan orang tua, hindari perdebatan Ibu. R
mengatakan bahwa An. R adalah anak pendiam dan jarang berbicara jika
tidak ditanya. Terutama saat memasuki usia remja An. R sudah jarang
berkumpul dengan keluarga, jika berada dirumah An. R banyak
menghabiskan waktu di dalam kamarnya. An. R mengatakan jarang berbicara
dengan Bp. R karena menurut An. R bapaknya itu galak dan kalau menyuruh
sesuatu, misalkan belajar, Bp. R sering marah-marah sehingga An. R malas
untuk menanggapinya. Ibu. R mengatakan sebenanrnya Bp. R baik, tetapi
memang agak keras untuk mendidik anak-anaknya. Ibu. A juga mengatakan
bahwa An. R sulit diatur semenjak memasuki SMP. An. R mengtakan tidak
mengetahui tugas perkembangan maupun tanggung jawabnya sebagai
remaja., karena sebelumnya tidak pernah mendapatkan informasi mengenai
tugas perkembangan maupun tanggung jawabnya sebagai remaja.
Rumah yang ditinggali Bp. R sekeluarga adalah rumah permanen
peninggalan orang tua Bp. R yang berukuran 70 m2. Desain interior rumah
terbagi menjadi 6 ruangan. Terdapat 2 jendela yang kurang lebih yang
berukuran 1,5 x 1 meter di depan samping pintu masuk. Namun, jendela yang
selalu terlihat terbuka ini jarang dibersihkan. Anak-anak Bp. R tidak ada yang
aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan di daerah setempat RW 02. An. R
mengatakan sudah jarang (suka membolos) dalam mengikuti pengajian. An.
R berteman dengan beberapa teman seusianya, sering nongkrong di pos
hansip dekat rumahnya, bermain ke warnet dan rental PS dan jalan-jalan
dengan menggunakan motor. Ibu. A mengatakan bahwa komunikasi pada
keluarganya menekankan keterbukaan. Namun, An. R mengatakan lebih suka
menceritakan masalahnya kepada teman-temannya dibandingkan kepada
orang tua atau pun keluarganya yang lain. Bp. R sibuk bekerja dan jarang
menyempatkan berbicara kepada anaknya. Ibu. A juga mengatakan di
rumahnya tidak ada peraturan yang jelas tentang apa saja tugas setiap anggota
keluarga. Ibu. A mengatakan urusan anaknya lebih banyak diserahkan kepada
ibuya. An. R mengatakan malas belajar dan jarang mengerjakan tugas
sekolahnya. Ibu. A mengatakan bahwa anaknya jarang belajar dan nilainya
pas-pasan. Ibu. A mengatakan tidak pernah memantau aktivitas belajar
anakya di rumah.
Ibu. A mengatakan bahwa setiap anggota keluarga dalam rumah
dapat saling terbuka dalam menyampaikan pendapat walaupun An. R
termasuk anak yang pendiam dan jarang menyampaikan pendapatnya.
Hubungan antar anggota keluarga dalam rumah berjalan degan baik. Ibu. A
mengatakan bahwa ketika ada anggota yang sakit, maka yang sakit akan
langsung diberikan obat dari warung atau dari apotik. Keluarga Ibu. A juga
sering memanfaatkan pelayanan kesehatan di RS, tetapi jika sudah sembuh
dengan mengkonsumsi obat warung maka hanya diobati di rumah saja.
Keluarga Bp. R mencemaskan pergaulan An. R yang sudah memasuki masa
remaja. An. R sudah mulai ditawari untuk mencoba merokok oleh teman-
temannya, baik teman di sekolah maupun teman di lingkungan rumahnya.
An. R juga sering nongkrong tidak jelas dengan teman sekoah maupun teman
di sekitar rumahnya tersebut. An. R juga mengatakan pernah ikut-ikutan
tawuran dengan teman-teman sekolahnya. An. R mengatakan sudah memiliki
teman dekat wanita (pacar).
B. Pengkajian
I. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Bp. R
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Pendidikan Terakhir : SMP
4. Usia : 38 tahun
5. Pekerjaan : Buruh
6. Alamat : RT 02 RW 02 Kelurahan Cisalak Pasar
Kecamatan Pasar minggu Jakarta selatan
7. Komposisi Keluarga :
Jenis Hubungan
No Nama Usia Pendidikan
Kelamin dg KK
1 Ibu A Perempuan Istri 30 thn SMP
2 An. R Laki-laki Anak 1 18 thn SMA
3 An. S Perempuan Anak 2 12 thn SD kls 6
4 An. W Perempuan Anak 3 9 thn SD kls 3
5 Nenek R Perempuan Ibu 61 thn SD
Genogram :
Nenek
R
61 thn
Bp. R Ibu A
38 thn 30 thn
: Perempuan
: Remaja / Pasien
: Cerai
8. Tipe Keluarga :
Keluarga Bp. R termasusk tipe keluarga extended family (keluarga
luas/besar). Keluarga Bp. R (38 thn) terdiri dari Bp. R, Ibu A, ketiga
anaknya dan ibu dari Bp. R yaitu nenek R (61 thn).
9. Suku Bangsa :
Bp. R berasal dari Jakarta (Betawi) dan istrinya, Ibu A juga berasal
dari Jakarta (Betawi). Bahasa dominan yang mereka gunakan sehari-hari
di rumah adalah Bahasa Indonesia dalam percakapan. Ibu A mengatakan
keluarganya tidak memiliki kebiasaan khusus yang mempengaruhi status
kesehatan keluarga yang diajarkan turun-temurun.
10. Agama :
Seluruh keluarga Bp. R beragama Islam. Kegiatan ibadah
keagamaan keluarga Bp. R yaitu sholat 5 waktu dan puasa dilakukan.
Menurut keluarga Bp. R, agama berperan penting dalam kehidupan
mereka, bahkan dalam hal kesehatan. Ketika ada anggota keluarga yang
sedang sakit, keluarga uga selalu mendoakan untuk kesembuhan anggota
keluarga yang sedang sakit tersebut.
11. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Di keuarga Bp. R pencari nafkah utama di keluarga adalah Bp. R
yang bekerja sebagai buruh dengan penghasilan 2.000.000 – 2.500.000
setiap bulan. Selain itu Bp. R juga masih aktif menjadi pembawa acara/MC
di acara-acara pernikahan, maka dari itu Bp. R terlihat jarang ada di rumah.
Ibu A sehari-hari membuka warung yang menjual kebutuhan sehari-hari
dan makanan ringan di rumahnya dengan penghasilan perhari 50.000-an.
Keperluan keluarga sehari-hari adalah untuk makan dan jajan An. R, An.
S dan An. W. Ibu A mengatakan bahwa dirinya merasa cukup dengan
penghasilan suaminya saat ini. Bp. R saat ini memiliki tabungan atau dana
kesehatan dari tempatnya bekerja.
12. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Bp. R tidak memiliki jadwal khusus untuk rekreasi
keluarga, hanya sesekali anaknya mengajak berwisata. Waktu liburan
biasanya disesuaikan dengan jadwal libur kerja dan libur anak sekolah,
tetapi sekarang jarang dilakukan., hanya jika ada waktu saja keluarga pergi
rekreasi. Ibu A juga mengatakan biasanya dirinya berkunjung ke rumah
kerabat yang letak rumahnya berdekatan dengan rumah keluarga Bp. R. Di
rumah Ibu A mengatakan keluarganya dapat menikmatihiburan melalui
TV dan radio yang tersedia di rumahnya. An. R mengatakan jika banyak
kegiatan dan membuat dirinya stress maka dia akan main keluar dengan
teman-temannya, biasanya nongkrong sambil mengobrol tidak jelas, main
ke warnet atau rental PS dan menonton balapan motor. An. R juga
mengatakan sering main dengan teman-temannya hingga malam hari.
III. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah :
Rumah yang ditinggali Bp. R sekeluarga adalah rumah
permanen peninggalan orang tua Bp. R yang berukuran 70 m2. Desain
interior rumah terbagi menjadi 6 ruangan, yang paling depan adalah
ruang tamu. Lalu, 3 ruang tidur dan yang paling belakang adalah dapur
dan kamar mandi. Kamar tidur 1 digunakan oleh Bp. R dan Ibu A,
sedangkan 2 kamar tidur lainnya digunakan oleh anak-anak dan Nenek
R yang tinggal bersama Bp. R dan Ibu A. Lantai rumah terbuat dari
kerami. Terdapat 2 jendela yang kurang lebih berukuran 1,5 x 1 meter
di depan samping pintu masuk. Namun, jendela yang terlihat selalu
terbuka ini jarang dibersihkan. Warna dinding rumah adalah putih yang
kondisinya cukup bersih. Kondisi rumah tampak rapi dan bersih dan
terdapat beberapa perabot rumah yang sesuai. Sumber air yang
digunakan oleh keluarga berasal dari tanah (sanyo) sehingga airnya
tidak berasa, tidak berwarna dan tidak berbau. Pada saat hari mulai
gelap pencahayaan lampu dalam rumah Bp. R terbilang terang.
Denah Rumah
Kamar Dapur
Mandi
T
Ruang Ruang e
Tudur Keluarga r
10 m
a
s
Ruang Ruang Warung
Tidur Tamu
Teras
7m
DO :
- An. R marupakan anak
pertama dalam keluarga.
- An. R berusia 18 tahun,
berada pada masa remaja
awal.
- Dirumahnya tidak ada yang
mengajarkan peran dan
tanggung jawab kepada
remaja (An. R)
2. DS : Ketidak mampuan Ketidakefektifan
- Ibu. A mengatakan urusan keluarga koping keluarga
anaknya lebih banyak mengenal masalah Bp.R
diserahkan kepada ibunya tentang
- Ibu. A mengatakan An. R pentingnya
lebih suka menghabiskan komunikasi
waktunya didalam kamar efektif antara
dari pada berkumpul orang tua dan
dengan keluarga remaja.
- Ibu. A mengatakan Bp. R
memang agak keras untuk
mendidik anak-anaknya
- An. R mengakui tidak
pernah menceritakan
masalah yang dihadapinya
pada orang tua
- An. R mengatakan kadang
percakapan dengan orang
tua akan berakhir dengan
ketegangan
- An. R mengatakan lebih
suka menceritakan
masalahnya kepada teman-
temannya debandingkan
kepada orang tua ataupun
keluarganya yang lain.
DO :
- Bp. R sibuk bekerja dan
jarang menyempatkan
berbicara kepada anaknya.
X. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan performa peran remaja An. R keluarga Bp. R b/d ketidak
mampuan keluarga mengenal masalah tentang tugas dan fungsi perkembangan
keluarga dengan anak remaja.
2. Ketidakefektifan koping keluarga Bp.R b/d ketidak mampuan keluarga
mengenal masalah tentang pentingnya komunikasi efektif antara orang tua dan
remaja.
XI. Scoring/ Pembobotan dan Penentuan Prioritas Masalah
1. Diagnosa : Ketidakefektifan performa peran remaja An. R keluarga Bp. R b/d
ketidak mampuan keluarga mengenal masalah tentang tugas dan fungsi
perkembangan keluarga dengan anak remaja.
Kriteria SKOR Hasil Pembenaran
SIFAT MASALAH Saat ini An. R masih
(bobot = 1) dalam tahap
- Aktual 3 3/3 x 1 = perkembangan remaja
- Risiko 2 1 yang membutuhkan
- potensial 1 perhatian dan
komunikasi yang
efektif dalam
mengungkapkan
masalahnya. Orang tua
biasanya hanya
menanyakan kemana
An. R pergi dan kadang
memarahi jika ada
masalah dengan
sekolah.
KEMUNGKINAN An. R masih dapat
MASALAH DAPAT diajak
DIUBAH (bobot = 2) berkomunikasi dan
- Dengan mudah 2 2/2 x 2 = menurut pada orang
- Hanya sebagian 1 2 tuanya, melalui
- Tidak dapat 0 pendekatan komunikasi
yang efektif akan
pengenalan peran dan
tanggung jawab remaja
maka penerapan peran
pada remaja di keluarga
Bp. R akan efektif.
POTENSIAL Adanya perhatian yang
MASALAH DAPAT baik dari orang tua dan
DICEGAH (bobot = 1) saudara An. R akan
- Tinggi 3 1/3 x 1 = perkembangan peran
- Cukup 2 1/3 dan
- Rendah 1 tanggung jawabnya.
MENONJOLKAN Keluarga mengatakan
MASALAH (bobot = 1) ada masalah dan segera
- Segera 2 2/2 x 1 = perlu ditangani karena
- tidak perlu segera 1 mereka takut anaknya
- tidak dirasakan 1 tidak bisa penerapkan
peran dan tanggung
jawab remaja di
0 keluarga.
Total 4 1/3
Total 4 1/2
Intervensi Keperawatan Keluarga
No Diagnose Tujuan umum Tujuan khusus Intervensi
keperawatan
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan Setelah 2 x 15 menit Diskusikan bersama keluarga apa yang
koping keluarga. intervensi pertemuan, keluarga diketahui keluarga mengenai pengertian
sebanyak 3 kali mampu mengenal komunikasi.
kunjungan, komunikasi yang Berikan pujian kepada keluarga tentang
diharapkan efektif dengan remaja, pemahaman keluarga yang benar.
koping keluarga dengan mampu: Berikan informasi kepada keluarga mengenai
menjadi efektif. - Menyebutkan pengertian pengertian komunikasi dengan menggunakan
komunikasi. media lembar balik dan leaflet.
- Menyebutkan pengertian Berikan kesempatan kepada keluarga untuk
komunikasi keluarga yang bertanya tentang materi yang disampaikan.
efektif. Berikan penjelasan ulang terhadap materi yang
- Menyebutkan penyebab belum dimengerti.
komunikasi tidak efektif. Motivasi keluarga untuk mengulang materi yang
- Menyebutkan syarat-syarat telah dijelaskan.
komunikasi efektif dalam Berikan reinforcement positif atas usaha
keluarga. keluarga.
- Mengidentifikasi Diskusikan bersama keluarga apa yang
ketidakefektifan koping pada diketahui keluarga mengenai pengertian
keluarga Ny. A terutama komunikasi keluarga yang efektif.
masalah komunikasi inefektif Berikan pujian kepada keluarga tentang
antara orang tua dan remaja. pemahaman keluarga yang benar.
Berikan informasi kepada keluarga mengenai
pengertian komunikasi keluarga yang efektif
dengan menggunakan media lembar balik dan
leaflet.
Berikan kesempatan kepada keluarga untuk
bertanya tentang materi yang disampaikan.
Berikan penjelasan ulang terhadap materi yang
belum dimengerti.
Motivasi keluarga untuk mengulang materi yang
telah dijelaskan.
Berikan reinforcement positif atas usaha
keluarga.
Diskusikan bersama keluarga apa yang
diketahui keluarga tentang penyebab
komunikasi tidak efektif.
Berikan pujian kepada keluarga tentang
pemahaman keluarga yang benar.
Berikan informasi kepada keluarga tentang
penyebab komunikasi tidak efektif dengan
menggunakan media lembar balik dan leaflet.
Berikan kesempatan kepada keluarga untuk
bertanya tentang materi yang disampaikan.
Berikan penjelasan ulang terhadap materi yang
belum dimengerti.
Motivasi keluarga untuk mengulang materi yang
telah dijelaskan.
Berikan reinforcement positif atas usaha
keluarga.
Diskusikan bersama keluarga apa yang
diketahui keluarga tentang syarat-syarat
komunikasi efektif dalam keluarga.
Berikan pujian kepada keluarga tentang
pemahaman keluarga yang benar.
Berikan informasi kepada keluarga tentang
syarat-syarat komunikasi efektif dalam keluarga
dengan menggunakan media lembar balik dan
leaflet.
Berikan kesempatan kepada keluarga untuk
bertanya tentang materi yang disampaikan.
Berikan penjelasan ulang terhadap materi yang
belum dimengerti.
Motivasi keluarga untuk mengulang materi yang
telah dijelaskan.
Berikan reinforcement positif atas usaha
keluarga.
Motivasi keluarga untuk menyebutkan
syaratsyarat komunikasi yang efektif dalam
keluarga.
Bantu keluarga untuk mengidentifikasi
komunikasi yang tidak efektif pada keluarga.
Berikan reinforcement positif atas usaha
keluarga.
2. Ketidakefektifan Setelah dilakukan Setelah 1 x 20 menit Diskusikan bersama keluarga apa yang
performa peran Intervensi pertemuan, keluarga diketahui keluarga mengenai pengertian
remaja pada sebanyak 3 kali mampu mengenal tumbuh kembang.
keluarga Ny. A kunjungan, masalah tumbuh Berikan pujian kepada keluarga tentang
khususnya An. R. performa peran kembang remaja, pemahaman keluarga yang benar.
remaja menjadi dengan mampu: Berikan informasi kepada keluarga mengenai
efektif 1. Menyebutkan definisi tumbuh pengertian tumbuh kembang dengan
kembang menggunakan media lembar balik dan leaflet.
2. Menyebutkan definisi remaja.
3. Menyebutkan definisi tumbuh Berikan kesempatan kepada keluarga untuk
kembang remaja. bertanya tentang materi yang disampaikan.
4. Menyebutkan perubahan Berikan penjelasan ulang terhadap materi yang
perubahan yang terjadi pada belum dimengerti.
remaja. Motivasi keluarga untuk mengulang materi
5. Mengidentifikasi anggota yang telah dijelaskan.
keluarga yang berusia remaja. Berikan reinforcement positif atas usaha
keluarga.
Diskusikan bersama keluarga apa yang
diketahui keluarga mengenai pengertian
remaja.
Berikan pujian kepada keluarga tentang
pemahaman keluarga yang benar.
Berikan informasi kepada keluarga mengenai
pengertian remaja dengan menggunakan media
lembar balik dan leaflet.
Berikan kesempatan kepada keluarga untuk
bertanya tentang materi yang disampaikan.
Berikan penjelasan ulang terhadap materi yang
belum dimengerti.
Motivasi keluarga untuk mengulang materi
yang telah dijelaskan.
Berikan reinforcement positif atas usaha
keluarga.
Diskusikan bersama keluarga apa yang
diketahui keluarga tentang definisi tumbuh
kembang remaja.
Berikan pujian kepada keluarga tentang
pemahaman keluarga yang benar.
Berikan informasi kepada keluarga tentang
definisi tumbuh kembang remaja dengan
menggunakan media lembar balik dan leaflet.
Berikan kesempatan kepada keluarga untuk
bertanya tentang materi yang disampaikan.
Berikan penjelasan ulang terhadap materi yang
belum dimengerti.
Motivasi keluarga untuk mengulang materi
yang telah dijelaskan.
Berikan reinforcement positif atas usaha
keluarga.
Diskusikan bersama keluarga apa yang
diketahui keluarga tentang
perubahanperubahan pada remaja.
Berikan pujian kepada keluarga tentang
pemahaman keluarga yang benar.
Berikan informasi kepada keluarga tentang
perubahan-perubahan pada remaja dengan
menggunakan media lembar balik dan leaflet.
Berikan kesempatan kepada keluarga untuk
bertanya tentang materi yang disampaikan.
Berikan penjelasan ulang terhadap materi yang
belum dimengerti.
Motivasi keluarga untuk mengulang materi
yang telah dijelaskan.
Berikan reinforcement positif atas usaha
keluarga.
Tanyakan kepada keluarga, adakah anggota
keluarga yang memiliki kriteria remaja
sebagaimana yang telah dibahas.
Berikan reinforcement positif atas apa yang
telah dikemukakan keluarga yang tepat dan
benar.
Implementasi keperwatan
no Diagnosa implementasi evaluasi paraf
keperawatan
1. Ketidakefektifan Mendiskusikan bersama Subjektif :
koping keluarga. keluarga apa yang diketahui Ny. A mengatakan sedikit
keluarga mengenai pengertian mengerti tentang komunikasi
komunikasi. efektif.
Memberikan informasi kepada
keluarga mengenai pengertian Objektif:
komunikasi dengan Orang tua (Ny. A) dapat
menggunakan media lembar mendemonstrasikan cara
balik dan leaflet. komunikasi yang efektif dengan
Mendiskusikan bersama remaja.
keluarga apa yang diketahui Orang tua (Ny. A) dapat
keluarga mengenai pengertian mendemonstrasikan cara
komunikasi keluarga yang mendengar aktif dan
efektif. menyampaikan “pesan saya”
Memberikan informasi kepada pada remaja
keluarga mengenai pengertian
komunikasi keluarga yang Analisis:
efektif dengan menggunakan TUK 1, 2 dan 3 tercapai ditandai
media lembar balik dan leaflet. dengan keluarga telah mampu
Mendiskusikan bersama mengenal komunikasi yang efektif
keluarga apa yang diketahui antara orang tua dengan remaja,
keluarga tentang penyebab mengambil keputusan dalam
komunikasi tidak efektif. menciptakan komunikasi yang
Memberikan informasi kepada efektif dalam keluarga dan
keluarga tentang penyebab mendemonstrasikan komunikasi
komunikasi tidak efektif yang efektif dengan anak remaja.
dengan menggunakan media
lembar balik dan leaflet. Planning:
Mendiskusikan bersama Evaluasi TUK 1, 2 dan 3 kemudian
keluarga apa yang diketahui lanjutkan ke TUK 4 dan 5.
keluarga tentang syarat-syarat
komunikasi efektif dalam
keluarga.
Memberikan informasi kepada
keluarga tentang syarat-syarat
komunikasi efektif dalam
keluarga dengan menggunakan
media lembar balik dan leaflet.
Memberikan informasi kepada
keluarga mengenai jenis-jenis
komunikasi dengan
menggunakan media lembar
balik dan leaflet.
Mendiskusikan bersama
keluarga apa yang diketahui
keluarga tentang hambatan
dalam berkomunikasi.
Memberikan informasi kepada
keluarga mengenai hambatan
dalam berkomunikasi dengan
menggunakan media lembar
balik dan leaflet.
Mendemonstrasikan dengan
keluarga cara berkomunikasi
efektif antara orang tua dan
remaja.
Memberi kesempatan keluarga
bertanya.
Memberi kesempatan keluarga
mendemonstrasikan kembali
cara berkomunikasi efektif
antara orang tua dan remaja.
Memberikan pujian kepada
keluarga tentang pemahaman
keluarga yang benar.
Memberikan kesempatan
kepada keluarga untuk bertanya
tentang materi yang
disampaikan.
Memberikan penjelasan ulang
terhadap materi yang belum
dimengerti.
Memotivasi keluarga untuk
mengulang materi yang telah
dijelaskan.
Memberikan reinforcement
positif atas usaha keluarga.
2. Ketidakefektifan Mendiskusikan bersama Subjektif :
performa peran keluarga apa yang diketahui Keluarga (Ny. A) menyebutkan
remaja pada keluarga mengenai pengertian pengertian tumbuh kembang.
keluarga Ny. A tumbuh kembang. Ny. A menyebutkan pengertian
khususnya An. R. Memberikan informasi kepada remaja
keluarga mengenai pengertian Ny. A mampu menyebutkan
tumbuh kembang dengan definisi tumbuh kembang remaja
menggunakan media lembar Ny. A mampu menyebutkan
balik dan leaflet. syarat-syarat komunikasi efektif
Mendiskusikan bersama dalam keluarga.
keluarga apa yang diketahui
keluarga mengenai pengertian Objektif:
remaja. Orang tua (Ny. A) dapat
Memberikan informasi kepada mendemonstrasikan cara
keluarga mengenai pengertian komunikasi
remaja dengan menggunakan terbuka dengan remaja
media lembar balik dan leaflet.
Mendiskusikan bersama Analisis:
keluarga apa yang diketahui TUK 1, 2 dan 3 tercapai ditandai
keluarga tentang definisi tumbuh dengan keluarga telah mampu
kembang remaja. mengenal masalah tumbuh kembang
Memberikan informasi kepada remaja, mengambil keputusan yang
keluarga tentang definisi tumbuh tepat untuk mengasuh anak remaja
kembang remaja dengan dan
menggunakan media lembar mendemonstrasikan komunikasi
balik dan leaflet. yang