Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2. Identifikasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik yang belum lulus pada mata
pelajaran matematika.
Faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar ada dua faktor yaitu:
a. Faktor internal, yang berasal dari dalam diri siswa meliputi:
1) Karakteristik siswa
Hal ini berkaitan dengan kondisi kepribadian siswa baik fisik maupun
mental.Masalah-masalah belajar yang berkenaan dengan dimensi siswa sebelum
belajar pada umumnya berkenaan dengan minat, kecakapan dan pengalaman-
pengalaman.Di sini terlihat minat siswa terhadap pembelajaran matematika dapat
dikatakan kurang sekali.Hal ini dapat dilihat saat pembelajaran, siswa tidak
memperhatikan dengan sungguh-sungguh.
2) Sikap dalam belajar
Siswa memiliki sikap menolak dalam pembelajaran matematika. Hal ini dapat dilihat
dari siswacenderung kurangmemperhatikan saat pembelajaran. Hal ini akan
berdampak pada hasil belajar siswa tersebut.
3) Motivasi belajar
Siswa kurang memiliki motivasi belajar matematikasehingga cenderung kurang
bersungguh-sungguh dalam belajar. Hal ini akan berdampak dengan hasil belajar yang
diperolehnya menjadi kurang baik.Tidak ada motivasi belajar, tidak ada tujuan yang
ingin diperoleh siswa dalam pembelajaran.
4) Konsentrasi belajar
Siswa hanya memperhatikan terhadap apa yang guru sampaikan dalam pembelajaran
matematika namun tidak memahami dengan benar apa yang sedang diperhatikan. Hal
inilah yang menjadi kesulitan berkonsentrasi dalam belajar yang nantinya juga akan
berdampak pada hasil belajar siswa yang tidak maksimal.
5) Mengolah bahan belajar
Siswa mengalami kesulitan dalam mengolah pesan atau materi yang diterima dari
guru. Sehingga apa yang disampaikan tidak bisa diterima dengan baik.
6) Menggali hasil belajar
Menggali hasil belajar sama dengan mekonstruksi kembali pengetahuan sebelumnya.
Siswa mengalami kesulitan dalam menggali pengetahuan yang diperoleh sebelumnya.
7) Rasa percaya diri
Permasalahan di sini yaitu siswa kurang percaya diri sehingga cenderung tidak
memiliki keberanian melakukan sesuatu.
8) Kebiasaan belajar
Dalam pembelajaran matematika yang mengedepankan cara belajar aktif, siswa malah
cenderung pasif.
Pendidik seringkali kesulitan dalam menentukan teknik pengukuran dan penilaian yang
akan digunakan. Kesulitan ini mengakibatkan pendidik juga sulit menentukan jenis tes
Guru mengalami kesulitan dalam menentukan jenis tes yang yang memenuhi prinsip
merancangnya.
Guru juga tidak bisa menentukan jenis tes yang sesuai dengan kemampuan / kompetensi
yang akan diujikan sehingga jenis tes tidak sesuai dengan materi yang akan diujikan.
Dalam tes formatif pendidik kesulitan dalam mengontrol urutan kegiatan tes dan
membutuhkan waktu dan apabila informasi mengenai hasil tes tersebut terlambat sampai
Dalam tes sumatif, guru belum mengetahui bahwa tes ini dirancang untuk mengetahui
tahap perkembangan terakhir dari siswanya dengan dasar dari hasil belajar merupakan
Tidak dapat dipungkiri bahwa guru mengalami masalah dalam menganalisis format
penilaian. Seringkali guru malah menggunakan penilaian seadanya saja tanpa harus
dilakukan analisis.
Pertama, kurun waktu untuk menyusun tes relatif singkat, padahal tes itu harus segera
digunakan. Untuk menghasilkan tes yang baik diperlukan waktu dan kondisi yang
dan penilaian. Guru harusnya bekerja secara kolaboratif dan mencari refensi yang
guru dalam mengembangkan kompetensinya. Oleh karena itu sebaiknya guru harus
selalu aktif dalam menyusun penilaian dan saling berdiskusi antar sesama guru. Selain
B. EVALUASI TES
Dalam kegiatan ini, pendidik akan melaksanakan tes formatif dan sumatif.
1. Tes Formatif
Tes Formatif adalah tes hasil belajar untuk mengetahui keberhasilan proses belajar
mengajar yang dilakukan oleh guru, guna memperoleh umpan balik dari upaya pengajaran
yang dilakukan oleh guru.
Tes formatif dilakukan tepat pada waktunya dan sesuai dengan indikator pembelajaran
dalam mata pelajaran matematika.Jadi dalam pelaksanaan formatif harus memperhatikan
waktu yang tepat yaitu sesudah 1 kompetensi dasar matematika yang telah telah selesai
dilakukan, bukan semua kompetensi dasar yang dijadikan tes formatif.Dalam penyusunan
tes formatif harus menyesuaikan dengan indikator pembelajaran.
2. Tes Sumatif
Tes Sumatif adalah tes hasil belajar untuk mengetahui keberhasilan belajar murid setelah
mengikuti program pengajaran tertentu.Tes sumatif pada pembelajaran matematika ini
dilakukan saat akhir dari suatu materi secara umum. Misal dalam penilaian tengah
semester atau akhir semester.