Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP )

Sekolah : SMP Negeri 3 Sinjai


Mata Pelajaran : IPA (IlmuPengetahuanAlam) FISIKA
Kelas / Semester : VIII (Delapan)/ Ganjil
Topik : Gerak Pada Benda
Sub Topik : Gerak Lurus
Alokasi waktu : 3 x 40 menit (1x tatap muka)

A. KOMPETENSI INTI :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percayadiri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
1.1 Mengagumi keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
aspek fisik dan kimiawi, kehidupan
dalam ekosistem, dan peranan manusia
dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam pengamalan
ajaran agama yang dianutnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki
rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung
jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas
sehari-hari
2.2 Menghargai kerja individu dan
kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi
melaksanakan percobaan dan
melaporkan hasil percobaan.
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan
bertanggung jawab dalam aktivitas
sehari-hari
2.4 Menunjukkan penghargaan kepada
orang lain dalam aktivitas sehari-hari
3.1 Memahami gerak lurus dan pengaruh 3.1.1 Menjelaskan pengertian
GLB dan GLBB
gaya terhadap gerak berdasarkan hukum
3.1.2 menjelaskan pengertian
Newton, serta penerapannya pada gerak jarak, perpindahan, dan
percepatan.
makhluk hidup dan gerak benda dalam
3.1.3 Menuliskan persamaan
kehidupan sehari-hari kecepatan
3.1.4 Menghitung kecepatan
seorang anak bersepeda
dengan menggunakan
rumusan gerak lurus
beraturan
4.1 Melakukan penyelidikan tentang gerak, 4.1.1 Melakukan percobaan gerak
gerak pada makhluk hidup, dan lurus pada benda
4.1.2 peserta didik dapat
percobaan tentang pengaruh gaya
menggambarkan grafik
terhadap gerak hubungan kecepatan
terhadap waktu
4.1.3 Melakukan percobaan
tentang pengaruh gaya
terhadap gerak.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Aspek sikap
Mengembangkan perilaku rasa ingin tahu, jujur, teliti, cermat, tekun, saling
menghargai, bertanggung jawab dan bekerja sama dalam melakukan percobaan
tentang gerak pada benda.
b. Aspek pengetahuan
1. Melalui data-data hasil percobaan gerak lurus pada benda, peserta didik dapat
menjelaskan perbedaan GLB dan GLBB
2. Berdasarkan ilustrasi gerak lurus beraturan, peserta didik dapat menjelaskan
pengertian jarak, perpindahan, dan percepatan.
3. Melalui data-data hasil percobaan gerak lurus beraturan, peserta didik dapat
menggambarkan grafik hubungan kecepatan terhadap waktu
4. Diberikan deskripsi tentang gerak lurus beraturan, peserta didik dapat
menjelaskan hubungan antara kecepatan dengan waktu
5. Melalui data-data hasil percobaan gerak lurus beraturan, peserta didik dapat
menuliskan persamaan kecepatan dengan benar.
6. Dibeikan data-data terkait percobaan gerak lurus beraturan, peserta didik
mampu menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan gerak lurus
beraturan.

c. Aspek keterampilan
Peserta didik terampil dalam melakukan percobaan tentang gerak lurus pada benda
D. MATERI
Gerak Lurus dan Gaya

E. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scinentific
2. Metode : Diskusi dan Demontrasi
3. Model : Problem Based Learning, Problem Solving

F. MEDIA,ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Media
 Buku siswa
 LKPD IPA
 Komputer dan LCD
2. Alat dan Bahan
 Alat :
- Mobil-mobilan berenergi
- Mistar
- Ticker timer
 Bahan :
- Pita kertas
3. Sumber Belajar
 Siti Zubaedah, dkk. 2014. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: hal 137 - 141 .
 Siti Zubaedah, dkk. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII
Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: hal. 13 - 17.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan
Kegiatan Guru Waktu
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
Menurut Teori Belajar Throndike tentang Hukum Kesiapan (law 10 menit
of readiness), yaitu semakin siap suatu organisme memperoleh
suatu perubahan tingkah laku, maka pelaksanaan tingkah laku
tersebut akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosiasi
cenderung diperkuat.
2. Guru mengecek persiapan peserta didik untuk memulai
pembelajaran.
Hukum Kesiapan menurut Teori Belajar Throndike
Dalil kesiapan menyatakan kondisi-kondisi yang dianggap
mendukung dan tidak mendukung pemunculan respons. Jika siswa
sudah siap (sudah belajar sebelumnya), maka ia akan siap untuk
memunculkan suatu responsatas dasar stimulus/kebutuhan yang
diberikan. Hal ini merupakan kondisi yang menyenangkan bagi
siswa dan akan menyempurnakan pemunculan respons.
3. Guru melakukan apersepsi dan memotivasi peserta didik dengan
mengajukan pertanyaan mengapa benda dapat bergerak? Gerakan
seperti apa saja yang dapat dilakukan oleh benda? Apakah keadaan
sekitar benda dapat mempengaruhi gerak benda?
Menurut Teori belajar Kognitivisme
Menurut teori ini, peserta didik belajar disebabkan oleh
kemampuan peserta didik dalam menafsirkan peristiwa yang
terjadi di dalam lingkungan. Teori kognitivisme berusaha
menjelaskan dalam belajar bagaimana orang-orang berpikir.
Teori Belajar Menurut Bruner, Kesiapan untuk belajar :
Kesiapan belajar ini dipengaruhi oleh kematangan psikologi dan
pengalaman anak. Untuk mengetahui apakah si pebelajar telah
memiliki kesiapan dalam belajar, maka perlu diberi tes mengenai
materi awal berdasarkan topik yang diajarkan.
4. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk membaca
buku siswa atau literatur yang berkaitan gerak lurus dan gaya dan
mengajukan pertanyaan jika ada yang kurang dipahami.
Teori Belajar Kognitif Menurut Brunner
Perolehan informasi baru dapat terjadi melalui kegiatan membaca,
mendengarkan penjelasan guru mengenai materi yang diajarkan
atau mendengarkan/melihat audiovisual dan lain-lain. Proses
tranformasi pengetahuan merupakan suatu proses bagaimana kita
memperlakukan pengetahuan yang sudah diterima agar sesuai
dengan kebutuhan.
B. Kegiatan Inti
Mengorganisasikan peserta didik dalam belajar
1. Guru membimbing peserta didik dalam membentuk kelompok
dengan mempertimbangkan kemampuan akademik, gender, dan ras
dengan jumlah 4-6 orang
Teori Humanistik. 100
Selain intelektual, dalam pembagian kelompok dan menit
berlangsungnya diskusi dibutuhkan emosional untuk setiap peserta
didik di mana sikap saling menghargai antar individu dan kerja
sama dalam kelompok.
2. Guru membagikan LKPD pada tiap kelompok
3. Guru meminta peserta didik untuk membaca LKPD yang telah
dibagikan pada masing-masing kelompok dan diberikan
kesempatan untuk mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak
dipahami
Teori konstruktivisme Vygotsky
bahwa peserta didik melaksanakan aktivitas belajar melalui
interaksi dengan orang dewasa dan teman sejawat yang
mempunyai kemampuan lebih. Interaksi sosial ini memacu
terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual
peserta didik. Hal ini juga diperkuat oleh salah satu ciri umum
teori konstruktivisme adalah mendorong siswa untuk berpartisipasi
aktif dalam dialog atau diskusi dengan siswa lain dan guru).
Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Mengamati:
 Peserta didik menyimak informasi yang diberikan oleh guru
tentang langkah-langkah melakuakan percobaan dan mengisi
LKPD
Teori Belajar Kognitif Menurut Brunner
Perolehan informasi baru dapat terjadi melalui kegiatan
membaca, mendengarkan penjelasan guru mengenai materi
yang diajarkan atau mendengarkan/melihat audiovisual dan
lain-lain. Proses tranformasi pengetahuan merupakan suatu
proses bagaimana kita memperlakukan pengetahuan yang
sudah diterima agar sesuai dengan kebutuhan. Tahap
selanjutnya adalah menguji relevansi dan kepadatan
pengetahuan atau informasi yang telah diterima tersebut.
 Peserta didik mengamati teman kelompoknya dalam
melakukan percobaan gerak lurus
Teori Belajar Kognitif Menurut Brunner
Belajar penemuan (discovery learning) merupakan salah satu
model pembelajaran/belajar kognitif yang dikembangkan oleh
Bruner. Menurut Bruner, belajar bermakna hanya dapat
terjadi melalui belajar penemuan yang merupakan proses
belajar. Guru harus menciptakan situasi belajar yang
problematis, menstimulus siswa dengan pertanyaan-
pertanyaan, mencari jawaban sendiri dan melakukan
eksperimen.
Menanya:
 Guru memancing rasa ingin tahu siswa dengan bertanya adakah
yang ingin bertanya tentang percobaan yang dilakukan?
 Menanyakan tentang materi yang masih kurang dipahami
Teori behavioristik.
Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input
yang berupa stimulus dan output yang berupa respons. Teori
ini menjelaskan bahwa murid dipandang pasif, sehingga perlu
motivasi dari luar dan penguatan dari pendidik agar
menghasilkan respon hasil belajar yang lebih baik.
Eksperimen :
 Guru membimbing tiap-tiap kelompok melakukan percobaan
dengan benar
 Peserta didik bersama dengan teman kelomponya dengan teliti
bekerja sama melakukan percobaan gerak lurus beraturan
Menurut teori konstruktivisme
yang menjadi dasar bahwa siswa memperoleh pengetahuan
adalah karena keaktifan siswa itu sendiri. Konsep
pembelajaran menurut teori konstruktivisme adalah suatu
proses pembelajaran yang mengondisikan siswa untuk
melakukan proses aktif membangun konsep baru, pengertian
baru, dan pengetahuan baru berdasarkan data. Oleh karena
itu, proses pembelajaran harus dirancang dan dikelola
sedemikian rupa sehingga mampu mendorong siswa
mengorganisasi pengalamannya sendiri menjadi pengetahuan
yang bermakna.
 Peserta didik bersama dengan teman kelompoknya
mengerjakan Lembar Kerja peserta didik (LKPD) dengan jujur,
teliti dan bertanggung jawab.
Teori Belajar Kognitif Menurut Brunner
Belajar penemuan (discovery learning) merupakan salah satu
model pembelajaran/belajar kognitif yang dikembangkan oleh
Bruner. Menurut Bruner, belajar bermakna hanya dapat
terjadi melalui belajar penemuan yang merupakan proses
belajar. Guru harus menciptakan situasi belajar yang
problematis, menstimulus siswa dengan pertanyaan-
pertanyaan, mencari jawaban sendiri dan melakukan
eksperimen.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Mengasosiasi :
 Peserta didik berdiskusi dengan teman kelompoknya untuk
menjawab pertanyaan yang terdapat dalam LKPD.
Teori konstruktivisme.
Dalam teori ini mengungkapkan bahwa salah satu dari
karakteristinya adalah peranan pendidik/guru lebih sebagai
tutor, fasilitator, dan mentor untuk mendukung kelancaran
dan keberhasilan proses belajar siswa. Dengan kata lain,
pembelajaran berpusat pada siswa. Selain itu, Sekelompok
orang dapat mempunyai pemahaman yang sama terhadap
suatu fenomena atau relaitas tertentu melalui interaksi sosial
dan kolaborasi bersama dalam membangun makna. Dalam hal
ini kolaborasi yang dilakukan pseserta didik dalam melakukan
percobaan. Penjelasan tersebut selaras dengan teori kognitif
yang dikemukakan oleh Piaget dan Vygotsky.
 Bersama dengan teman kelompoknya peserta didik bekerja
sama menyimpulkan hasil percobaan gerak lurus beraturan
Teori kognitif Bruner
dengan konsep penemuan. Setelah melakukan proses
pembelajaran yang berbasis penemua, maka peserta didik dapat
menemukan konsep baru yang belum ia miliki..
Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Mengkomunikasikan:
 Guru menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikan
hasil percobaannya
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan
kelompok yang lain diberikan kesempatan untuk menanggapi
hasil presentasi kelompok yang tampil untuk membandingkan
jawaban masing-masing kelompok
Teori humanistik
di mana dalam proses ini melibatkan emosional karena
terjadinya interaksi antara kelompok peserta didik pada saat
melakukan presentase. Sedangkan guru menanggapi dengan
baik ungkapan-ungkapan didalam kelompok kelas dan
menerima baik isi yang bersifat intelektual (tidak penuh dengan
kritikan sehingga memotifasi peserta didik untuk
mengekspresikan diri).
 Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang
dipelajari oleh peserta didik dengan menggunakan kuis
Teori behavioristik.
Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input
yang berupa stimulus dan output yang berupa respons.
Menurut Teori belajar Kognitivisme
Menurut teori ini, peserta didik belajar disebabkan oleh
kemampuan peserta didik dalam menafsirkan peristiwa yang
terjadi di dalam lingkungan. Teori kognitivisme berusaha
menjelaskan dalam belajar bagaimana orang-orang berpikir.
C. Penutup
Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
1. Guru meminta peserta didik membuat kesimpulan sesuai dengan 10
tujuan pembelajaran.
Teori konstruktivisme
karena berdasarkan pengalaman yang telah dilakukan sehingga
mampu menyimpulkan dan menjadikan sebuah konsep yang
bermakna, sebagaimana yang disebutkan dalam teori
konstruktivisme bahwa dalam proses pembelajaran siswa dituntut
aktif melakukan kegiatan dan berpikir menyusun konsep dan
memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari. Siswa
diberi kebebasan untuk mengemukakan ide-idenya karena siswa
dianggap sebagai manusia dewasa yang sudah memiliki
pengetahuan awal yang dipelajari. Dari kesimpulan inilah peserta
didik mencantumkan ide-ide yang diperolehnya).
2. Guru memberikan tugas rumah yang ada pada buku siswa
Teori belajar menurut Throndike
Dalil latihan/pembiasaan menyatakan bahwa latihan akan
menyem-purnakan respons. Sering dikatakan dalam pepatah
“latihan menjadikan sempurna”. Dengan kata lain, pengalaman
yang diulang-ulang memperbesar peluang timbulnya respons yang
benar.
3. Guru memberitahukan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
4. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
H. PENILAIAN
1. Metode dan Bentuk Instrumen
Metode Bentuk Instrumen
1. Sikap Lembar pengamatan Sikap
2. Tes Unjuk Kerja Tes penilaian kinerja
3. Tes tertulis Tes Uraian

2. Instrumen
a. Lembar pengamatan sikap
Aspek yang dinilai
No Nama Siswa
Tekun Rasa ingin tahu Teliti Jujur Kerja sama
1.
2.
3.
4.
5.
Dst.

Keterangan :
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 sampai 5 :
1 = sangat kurang;
2 = kurang;
3 = cukup;
4 = baik; dan
5 = amat baik
b. Lembar Penilaian Keterampilan
Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3
1 Menyiapkan alat dan bahan
2 Melakukan pengamatan
3 Menafsirkan data
4 Menarik Kesimpulan
5 Mengkomunikasian/Mempresentasikan
Rubrik Penilaian keterampilan

Aspek Yang Penilaian


Dinilai 1 2 3
Menyiapkan alat Tidak menyiapkan Menyiapkan Menyiapkan seluruh
dan bahan seluruh alat dan sebagian alat dan alat dan bahan yang
bahan yang bahan yang diperlukan
diperlukan diperlukan

Melakukan Pengamatan tidak


Pengamatan cermat Pengamatan cermat
pengamatan cermat tetapi mengandung dan bebas
interpretasi interpretasi
Menafsirkan Data tidak lengkap Data lengkap tetapi Data lengkap,
data tidak terorganisir terorganisir dan
atau ada yang salah ditulis dengan benar
tulis
Menari Tidak benar atau Sebagian kesimpulan Semua benar atau
kesimpulan tidak sesuai tujuan ada yang salah atau sesuai tujuan
tidak sesuai tujuan
Mengkomunikas Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan
ikan/ hasil percobaan hasil percobaan hasil percobaan
mepresentasikan kurang tepat dengan benar, dengan benar,
bahasa mudah bahasa mudah
dimengerti tetapi dimengerti dan
disampaikan dengan disampaikan dengan
tidak percaya diri percaya diri
c. Instrumen Soal Pengetahuan
Tes Tertulis : Uraian
Soal :
1. Sebutkan pengertian jarak, perpindahan dan percepatan!
2. Sebutkan perbedaan antara kelajuan dan kecepatan!
3. Sebuah mobil yang mula-mula diam, kemudian bergerak dipercepat hingga
kecepatannya menjadi 72 km/jam. Setelah bergerak selama 30 sekon, percepatan
yang dialami mobil tersebut adalah….
4. Sebutkan pengertian gaya dan berikan contohnya!
5. Sebutkan pengaruh gaya terhadap suatu benda!

No Rubrik Skor
1 Jarak merupakan panjang lintasan yang ditempuh, perpindahan adalah
jumlah lintasan yang ditempuh dengan memperhatikan posisi awal dan 5
posisi akhir benda, percepatan adalah perubahan kecepatan suatu benda
2 a. Kelajuan menggunakan jarak tempuh, kecepatan menggunakan
perpindahan (perubahan posisi) 10
𝑠
b. Rumus kelajuan yaitu v = 𝑡 , rumus kecepatan yaitu

c. Kelajuan alat ukurnya speedometer, kecepatan alat ukurnya GPS


(Global Positioning Syistem)
3 Dik: s = 180 m 20
t = 3 menit = 180 sekon
dit : v = …?
Penye :
𝑠
v=𝑡
180
v = 180

= 1 m/s. jadi kecepatan sepeda adi adalah 1 meter dalam 1 sekon


4 Gaya adalah tarikan atau dorongan. Contoh gaya yaitu gaya otot, gaya 5
gravitasi bumi, gaya gesek dan gaya magnet
5 Pengaruh gaya terhadap suatu benda yaitu 10
a. Menyebabkan suatu benda yang dikenai gaya mengalami
perubahan posisi
b. Benda yang dikenai gaya mengalami perubahan bentuk
Jumlah skor total 60

S .Perolehan
Rumus : N  x100%
J .Skor

Makassar, 2017
Mahasiswa

Hijrawati
Nim : 162050801026

Anda mungkin juga menyukai