PENDAHULUAN
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yaitu sekitar 373 per 100.000 kelahiran hidup.salah satu faktor dari tingginya
Definisi molahidatidosa itu sendiri adalah : Tumor jinak dari trofoblast dan
1
gelembung dan jaringan mola itu saja. Gelembung-gelembung tersebut
sebenarnya adalah villi chorialis yang berisi cairan sehingga tegang dan berbentuk
buah anggur. Kehamilan mola hidatidosa terjadi pada ibu multipara dengan
kondisi kesehatan status gizi yang kurang, jika tidak dilakukan penanganan secara
pelayanan rujukan terjangkau serta pencanangan gerakan sayang ibu (GSI). Selain
psikososial juga diperlukan dan dipusatkan pada makna kehilangan bagi si ibu,
masa depan. Melihat fenomena diatas maka disini penulis tertarik untuk
2
menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan kebidanan ibu hamil pada
Rumusan masalah dalam studi kasus ini adalah “Bagaimana asuhan kebidanan
ibu hamil pada Ny.B umur 31 tahun usia hamil 16 minggu dengan
1.3.1.Tujuan Umum
dengan molahidatidosa.
3
d. Penulis mampu mengantisipasi seluruh masalah potensial yang
A0 dengan molahidatidosa.
molahidatidosa.
h. Dapat memberikan penanganan yang cepat dan tepat pada ibu hamil
dengan molahidatidosa.
molahidatidosa.
a. Rumah Sakit
b. Pendidikan
4
Dapat menambah referensi dan sumber bacaan di perpustakaan tentang
molahidatidosa.
kegawatdaruratan .
a.Data Primer
1.Wawancara
langsung dengan pasien dan pihak keluarga yang berhubungan dengan masalah
tersebut.
2.Pemeriksaan
inspeksi,palpasi,auskultasi
3.Obervasi
5
b. Data Sekunder
1.Dokumentasi
2.Studi Pustaka
3.Media elektronik
Dengan membuka situs website yang terkait dengan studi kasus yang dilakukan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Hamil
a. Pengertian
terdiri dari ovulasi pelepasan sel telur,migrasi spermatozoa dan ovum konsepsi
b. Klasifikasi Kehamilan
c. Tanda-Tanda Kehamilan
wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HT) supaya
7
b.Mual dan muntah (nausea and vomiting)
triwulan pertama.karena sering terjadi pada pagi hari,di sebut morning sickness
(sakit pagi).apabila timbul mual dan muntah berlebihan Karena kehamilan disebut
c. Mengidam
ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu trutama pada
bulan-bulan triwulan pertama.mereka juga tidak tahan terhadap suatu bau ( amru
sofian 2011 )
e.Sering Miksi
karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar.gejala itu akan
muncul kembali karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin ( amru sofian
2011 )
8
h.Epulis
Hipertropi gusi yang disebut epuils,dapat terjadi saat kehamilan ( amru sofian
2011 )
a. Perut Membesar
rahim.
9
3. Tanda-Tanda Pasti Kehamilan
a. Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba juga bagian-
bagian janin.
ultrasonografi.
d. Komplikasi kehamilan
Menurut manuaba (2008),komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu hamil adalah
antara lain :
10
1. Faktor Fisik
Berkaitan dengan status kesehatan kehamilan pada usia tua berkaitan dengan
2. Status Gizi
kesehatan bayi dan ibu,trutama dalam menghadapi masa nifas sebagai modal
3. faktor psikologis
a.Stresor Internal
Factor pemicu stress ibu hamil berasal dari ibu sendiri seperti adanya
beban psikologi yang ditanggung oleh ibu yang dapat menyebabkan gangguan
perkembangan bayi.
b.Stresor Eksternal
Pemicu stres yang berasal dari luar antara lain : masalah ekonomi,konflik
A. Defenisi
B. Klasifikasi
a. Keguguran/abortus
11
c. Molahidatidosa
2.1.3 Molahidatidosa
a. Pengertian
sehingga menyerupai buah anggur, atau mata ikan. Karena itu disebut juga hamil
anggur atau mata ikan. Kelainan ini merupakan neoplasma trofoblas yang jinak
b. Etiologi
dikeluarkan.
d. Paritas tinggi
e. Kekurangan protein
g. Presdiposisi
Faktor resiko lainnya yang diketahui adalah status sosio ekonomi rendah,
yang sangat ekstrim pada masa subur. Efek usia yang sangat jelas terlihat adalah
12
pada wanita yang berusia lebih dari 45 tahun, ketika frekuensi lesi yang terjadi
adalah 10 kali lipat dari pada lesi yang dapat terjadi pada wanita yang berusia
berkaitan dengan genetika dan riwayat reproduksi. Berikut faktor resiko untuk
a.Etnis Asia
Ada insiden yang lebih tinggi untuk angka kejadian kehamilan mola
hidatidosa di kawasan Asia. Perempuan dari etnis Asia beresiko dua kali lipat
resiko 2 kali lipat dibandingkan dengan yang belum pernah mengalami kehamilan
mola hidatidosa.
c.Riwayat genetik
memiliki penyebab genetik terkait dengan mutasi gen pada kromosom 19.
d.Faktor makanan
kekurangan vitamin A.
13
e. Patofisiologi
bayi normal. Bisa juga terjadi kehamilan ganda mola adalah: satu janin tumbuh
dan yang satu lagi menjadi mola hidatidosa. Gelembung mola besarnya bervariasi,
mulai dari yang kecil sampai berdiameter lebih dari 1 cm. Mola parsialis adalah
trias:
Sel-sel Langhans tampak seperti sel polidral dengan inti terang dan adanya
sel sinsisial giantik. Pada kasus mola banyak kita jumpai ovarium dengan kista
lutein ganda berdiameter 10 cm atau lebih (25-60%). Kista lutein akan berangsur-
2005)
blastomer kemudian terjadi pembelahan dan sel telur membelah menjadi 2 buah
sel. Masing-masing sel membelah lagi menjadi 4, 8, 16, 32, dan seterusnya hingga
membentuk kelompok sel yang disebut morula. Morula bergerak ke cavum uteri
kurang lebih 3 hari dan didalam morula terdapat exozeolum. Sel-sel morula
14
terbagi dalam 2 jenis yaitu trofoblas (sel yang berada disebelah luar yang
merupakan dinding sel telur) sel kedua yaitu bintik benih atau nodus embrionale
(sel yang terdapat disebelah dalam yang akan membentuk bayi). Pada fase ini sel
seharusnya mengalami nidasi tetapi karena adanya poliferasi dari trofoblas atau
pembengkakan vili atau degenerasi hidrifilik dari stroma vili dan hilangnya
pembuluh darah stroma vili maka nidasi tidak terjadi. Trofoblas kadang
berproliferasi ringan kadang keras sehingga saat proliferasi keras uterus menjadi
semakin besar. Selain itu trofoblas juga mengeluarkan hormone HCG yang akan
mengeluarkan rasa mual dan muntah. Pada mola hidatidosa tidak jarang terjadi
berlebihan. Pengeluaran darah ini kadang disertai gelembung vilus yang dapat
e. Klasifikasi
Mola hidatidosa terdiri dari dua jenis menurut Myles, 2009 yaitu :
Pada mola jenis ini, tidak terdapat adanya tanda-tanda embrio, tali pusat,
plasenta. Villi korionik berubah menjadi vesikel hidropik yang jernih yang
seperti seikat anggur. Ukuran vesikel bervariasi, dari yang sulit dilihat
15
Massa mengisi rongga uterus dan dapat cukup besar untuk menyerupai
kehamilan.
hasil konsepsi. Hal ini berarti bahwa mola yang sedang berkembang dapat
pihak ayah (paternal). Sperma haploid memfertilasi telur yang kosong yang
jenis ini.
Tanda-tanda adanya suatu embrio, kantong janin, atau kantong amnion dapat
ditemukan karena kematian terjadi sekitar minggu ke-8 atau ke-9. Hiperplasia
set kromosom: satu maternal dan dua paternal. Secara histologi, membedakan
antara mola parsial dan keguguran laten merupakan hal yang sulit dilakukan.
Hal ini memiliki signifikansi klinis karena walaupun risiko ibu untuk
16
Mola hidatidosa komplit molahidatidosa parsial
Menurut Mochtar, 2005 terdapat beberapa tanda dan gejala pada mola dilihat
dari keluhan dan beberapa pemeriksaan khusus obstetri yang dilakukan pada
penderita:
seharusnya.
e. Keluar jaringan mola seperti buah anggur atau mata ikan (tidak selalu
17
h. Adanya fenomena harmonika: darah dan gelembung mola keluar, dan
fundus uteri turun; lalu naik lagi karena terkumpulnya darah baru.
g. Komplikasi
a. Perdarahan hebat.
b. Anemia.
c. Syok hipovolemik.
d. Infeksi sekunder.
e. Perforasi uterus.
f. Keganasan (PTG).
h. Penanganan
1) Koreksi dehidrasi
3) Bila ada gejala pre eklampsia dan hiperemesis gravidarum diobati sesuai
18
4) Bila ada gejala-gejala tirotoksikosis, dikonsultasikan ke bagian penyakit
dalam
darah rutin, kadar beta HCG dan foto toraks) kecuali bila
kemudian.
dekstrose 5%.
hidatidosa meliputi :
19
2) Selama pengawasan, pasien dianjurkan untuk
memakai
6) Bila selama masa observasi, kadar beta HCG tetap atau meningkat
kemoterapi.
dalam langkah identifikasi data dasar meliputi pengumpulan data, menggali data
atau informasi baik ibu, keluarga, maupun tim kesehatan lainnya atau data yang
20
diperoleh dari hasil pemeriksaan pada pencatatan dokumen medic ( Muslihatun
2009 )
a. Data Subyektif
interpersonal.
ini.
yang di anutnya.
d.Suku/ bangsa :Untuk mengetahui sosial budaya dan adat istiadat untuk
21
g.Alamat :Untuk mengetahui daerah lingkungan tempat tinggal ibu,
ibu.
2. Keluhan utama
Keluhan utama ditujukan untuk menggali tanda atau gejala yang berkaitan
3. riwayat menstruasi
( Salma 2010 )
5. riwayat penyakit
6. Riwayat perkawinan
Dikaji umur ibu dan suami saat menikah, berapa kali, lama dan usia
7. Riwayat KB
22
alat kontrasepsi yang akan digunakan, dan untuk mengetahui alasan
( Salma 2011 )
a. Nutrisi
Perlu dikaji untuk mengetahui pola makan ibu supaya kita mendapatkan
b. Eliminasi
Perlu dikaji untuk mengetahui pola eliminasi klien berdasarkan buang air
c. Istirahat
Perlu dikaji pola istirahat dan tidur klien, berapa jam klien tidur, dan
d. Personal hygiene
23
e. Data psikososiokultural
b.Data Objektif
Data Objektif adalah data yang didapat diobservasi dan diukur oleh bidan.
Data ini diperoleh melalui kepekaan bidan selama melakukuan pemeriksaan fisik
( Nursalam 2011 )
1. Status generalis
hipertensi
24
(Winkjosastro 2010) pada kasus hipertensi berat badan naik 1kg
i. Lila: untuk mengetahui lingkar lengan atas ibu hamil apakah 23,5
cm atau tidak dan termasuk resiko tinggi atau tidak ( Varney 2010 )
2.Pemeriksaan Sistematis
Alimul 2012 )
b. Muka :keadaan muka pucat atau tidak ada odema atau tidak (
Alimul 2012 ).pada kasus hipertensi ibu hamil muka sedikit pucat
( Alimul 2012 )
Jantung
25
Paru-Paru
Mamae
( Winkjosastro 2010 )
Axila
atau tidak.
i. Ekstremitas
2010 )
a. Abdomen
pemeriksaan (inspeksi,palpasi,auskultasi)
1.Inspeksi
26
2.Palpasi Menurut Manuaba (2010)
2. Auskultasi
rahim serta bising usus.dalam keadaan sehat bunyi jantung janin antara
27
cm),conjungata eksterna (normal 18-20 cm) dan lingkar panggul
(normal 80 cm)
Pemeriksaan Anogenital
lain.
d. Pemeriksaan Penunjang
28
a. Diagnosa Kebidanan
Data dasar
1.Data Subjektif
(2010)
2.Data Objektif
c. Masalah
29
d. Kebutuhan
cukup,terapi B6.
anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.langkah keempat
purwandari 2010 )
2.2.5 Perencanaan
30
di lengkapi ( purwandari 2010 ) asuhan yang direncanakan pada ibu hamil
dengan molahidatidosa
f. Lakukan pendokumentasian.
2010 )
Pelaksanaan yang telah dilakukan sesuai dengan rencana asuhan yang telah dibuat
( Saifuddin 2003 )
a. Menjelaskan ada ibu dan keluarga tentang kondisi ibu saat ini bahwa
balotement, tinggi fundus uteri belum teraba dan ketika pemeriksaan DJJ
31
b. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup. Ibu dilarang untuk
mualnya.
hamil lagi, bila uterus ibu dilakukan kuretase agar dapat membersihkan
ini dapat terjadi pada wanita yang terkena infeksi, defisiensi makanan dan
genetik faktor resiko sosial ekonomi rendah, usia dibawah 20 tahun dan
paritas tinggi, ibu dapat hamil lagi setelah jarak 2 tahun dari kehamilan
ini.
e. Menjelaskan pada ibu bahwa kehamilan ibu ini adalah kehamilan mola
tipe komplet (klasik) yang tidak ditemukan janin yang gelembung itu
USG juga terlihat seperti sarang tawon, seperti badai salju, terdapat
32
pemeriksaan Beta HCG kadar gonadtropin chorion dalam darah dan air
f. Melakukan pendokumentasian.
2.2.7 Mengevaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan kebidanan yang sudah
berat.
33
BAB III
METODOLOGI
Jenis kasus yang di gunakan yaitu studi kasus.studi kasus adalah studi yang
dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu proses yang
Studi kasus ini adalah asuhan kebidanan ibu hamil dengan molahidatidosa pada
BANGKATAN BINJAI
Subjek studi kasus adalah hal atau orang yang akan dikenai kegiatan pengambilan
kasus <notoadmodjo 2010 >.subjek dalam kasus ini adalah pada Ny.B G3 P2 A0
dengan molahidatidosa.
Waktu pelaksanaan studi kasus adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis
34
3.5 Instrumen Studi Kasus
Instrument studi kasus adalah alat atau fasilitas yang digunakan untuk
data skunder.
1.data primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung oleh orang
a.wawancara
seseorang sasaran penelitian < responden > melalui percakapan < Notoadmojo
2010>
b.observasi
yang ada hubungan dengan masalah yang akan diteliti <Notoatmodjo 2010 >
c.pemeriksaan fisik
35
-inspeksi
-palpasi
terabanya bagian janin saat di lakukan palpasi <Dr taufan nugroho 2012 >
-auskultasi
mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh tubuh <Nursalam 2010> pada kasus
sudah membesar setinggi pusat atau lebih <Dr taufan nugroho 2012 >
2.data skunder
Data yang diperoleh dari orang lain atau dari sumber-sumber yang telah ada
36
Data yang didapat dengan cara studi kepustakaan merupakan bahan-bahan
pustaka yang sangat penting dalam menunjang latar belakang teoritis dalam suatu
a.studi dokumentasi
studi dokumentasi adalah setiap bahan yang tertulis yang dipersiapkan karena ada
permintaan seorang penyidik <nursalam 2003> dalam kasus ini studi dokumentasi
akan dilakukan dengan mengumpulkan data yang diambil dan catatan rekam
studi kepustakaan pada ibu hamil dengan molahidatidosa di ambil dari buku-buku
Selama melaksanakan studi kasus dengan judul asuhan kebidanan pada ibu hamil
37
a.timbangan berat badan
b.spigmomanometer
c.dopler
d.metlin
g.jarum
h.spuit
b.alat tulis
c.buku KIA
38
BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus
Tempat : PTPN II RS BANGKATAN BINJAI
Tanggal : 8 Desember 2015
1. Pengkajian
Tanggal 8 Desember 2015, pukul 18.00 WIB
a. Identitas Pasien Identitas Suami
1) Nama : Ny. B Nama : Tn. A
2) Umur : 31 Tahun Umur : 26 Tahun
3) Agama : budha Agama : budha
4) Suku/ Bangsa : Jawa Suku/ Bangsa : Jawa
5) Pendidikan : SMA Pendidikan : diploma IV
6) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
7) Alamat : jln.Patimura Alamat : jln.patimura
39
(1) Jantung : Ibu mengatakan tidak pernah merasakan dadanya berdebar-
debar, cepat lelah saat beraktifitas ringan dan tidak
mengeluarkan keringat dingin pada telapak tangan.
(2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah mengeluh nyeri bawah perut
kanan kiri dan nyeri pada daerah pinggang.
(3) Asma : Ibu mengatakan tidak pernah merasakan sesak nafas.
(4) TBC : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami batuk lebih dari 3
minggu.
(5)Hepatitis :Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit kuning pada ujung
kuku, mata dan kulit.
(6) DM : Ibu mengatakan tidak pernah mengeluh sering minum dan
makan pada malam hari serta tidak sering buang air kecil
pada malam hari.
(7) Hipertensi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami tekanan darah
diatas 140/ 90 mmHg.
(8) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah kejang-kejang yang disertai
keluar busa pada mulut.
c) Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan menikah 1 kali pada usia 21 tahun dengan suami umur 29
tahun, lamanya pernikahan + 10 tahun.
d) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu Ibu mengatakan bahwa
sekarang ini adalah persalinan yang ketiga.
e) Riwayat keluarga berencana Ibu mengatakan menggunakan alat
kontrasepsi suntik.
f) Riwayat kehamilan sekarang
(1) HPHT : Ibu mengatakan HPHT pada tanggal 03 – 08 - 2015
(2) HPL : Ibu mengatakan HPL pada tanggal 10 Mai 2016
(3) Keluhan-keluhan pada:
Trimester I : Ibu mengatakan mual-muntah
Trimester II : Ibu mengatakan nyeri perut keluar flek-flek darah dari
vagina
40
(4) ANC : Ibu mengatakan ANC 2 kali di bidan
Trimester I : 1 kali pada usia kehamilan 1 bulan
Trimester II : 1 kali pada usia kehamilan 4 bulan
(5) Penyuluhan yang pernah didapat
Ibu mengatakan pernah mendapat penyuluhan tentang persiapan
persalinan
(6) Imunisasi TT
Ibu mengatakan pernah mendapatkan imunisasi TT sebanyak 1 kali,
yaitu pada usia kehamilan 4 bulan.
(7) Pergerakan janin
Ibu mengatakan tidak merasa ada gerakan janin.
g) Riwayat persalinan sekarang
(1) Tempat persalinan : PTPN II RS Bangkatan Binjai
Penolong : Dr yuri spoG
(2) Tanggal/ jam persalinan : 09 Desember 2015, pukul 17.30 WIB
(3) proses persalinan : kuretase
(4) Perdarahan : Tidak terjadi perdarahan
(5) Tindakan lain : Tidak ada
(6) Keadaan bayi : tidak ada bayi yang dilahirkan dokter melakukan
kuretase untuk mengeluarkan gelembung-gelembung kecil yang menyerupai
rangkain anggur.
(a) BB/ PB :-
(b) Cacat bawaan :-
h) Pola kebiasaan
(1) Nutrisi
(a) Makan
Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi
sedang, antara lain1 piring nasi, sayur dan lauk.
Selama hamil : Ibu mengatakan makan 3-4kali sehari dengan porsi
sedang, antara lain 1 piring nasi porsi sedang jenis
sayur,lauk
41
(b) Minum
Sebelum hamil : Ibu mengatakan minum 6-7 gelas air putih perhari.
Selama hamil : Ibu mengatakan minum 8-9 gelas air putih perhari
dan 1 gelas susu setiap hari.
(2) Eliminasi
(a) BAB
Sebelum hamil : Ibu mengatakan 1 kali sehari konsistensi lunak bau khas
fases dan tidak ada keluhan.
Selama hamil : Ibu mengatakan 2 kali sehari konsistensi lunak bau khas fases
dan tidak ada keluhan
(b) BAK
Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAK 5 – 6 kali sehari bewarna
kuning jernih,bau khas urine
Selama hamil : Ibu mengatakan BAK 7-8 kali sehari bewarna
kuning jernih khas urine
(3) Istirahat/ tidur
Sebelum hamil : Ibu mengatakan istirahat siang + 1 jam dan tidur
malam + 8 jam
Selama hamil : Ibu mengatakan istirahat siang + 1,5 jam dan
tidur malam + 9 jam
(4) Keadaan psikologis
Ibu mengatakan sedikit cemas dengan keadaannya karena cepat lelah.
42
a) Keadaan umum : Sedang
b) Kesadaran : Composmentis
c) TTV : TD = 120/ 80 mmHg N = 80 x/ menit
S = 37, C R = 24 x/ menit
d) TB : 164 cm
e) BB sebelum hamil : 55 kg
f) BB sekarang : 63 kg
g) Lila : 24 cm
2) Pemeriksaan sistematis
a) Kepala
(1) Rambut : bersih,bewarna hitam,tidak mudah rontok
(2) Muka : tidak odem,tidak ada cloasma ,dan tampak pucat.
(3) Mata
(a) Oedema : Tidak ada
(b) Conjungtiva : tidak pucat
(c) Sklera : Warna putih
(4) Hidung :bersih tidak ada benjolan
(5) Telinga :bersih tidak ada serumen
(6) Mulut/ gigi/ gusi : Mulut tidak stomatitis, gigi tidak ada caries, gusi
tidak berdarah
b) Leher
(1) Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran
kelenjar gondok
(2) Tumor : Tidak ada benjolan
(3) Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
kelenjar limfe
c) Dada dan axilla
(1) Mammae
(a) Pembesaran : Normal
(b) Tumor : Tidak ada benjolan
43
(c) Simetris : Simetris kanan dan kiri
(d) Areola : Hiperpigmentasi
(e) Puting susu : Menonjol
(f) Kolostrum/ ASI : belum keluar
(2) Axilla
(a) Benjolan : Tidak ada
(b) Nyeri : Tidak ada
3) Pemeriksaan khusus obstetri (lokalis)
a) Abdomen
(1) Inspeksi
a.pembesaran perut : tidak sesuai dengan usia kehamilan
b.bentuk perut :memanjang
c.linia nigra :ada
d.strie :ada
e.kelainan :tidak ada
f.pergerakan janin :tidak ada pergerakan janin
(2) Palpasi
a.leopold I : TFU 18 cm
b.leopold II: tidak teraba bagian-bagian janin saat dipalpasi
c.leopold III:tidak teraba bagian terbawah janin
d.leopold IV:tidak bisa menentukan sudah masuk pap atau belum karna
tidak ada bagian janin yang teraba.
3.auskultasi
DJJ: tidak terdengar DJJ saat dilakukan auskultasi.
4.Pemeriksaan panggul :
a.kesan panggul :normal
b.distansia spinarum :26 cm
c.distansia kristarum:29 cm
d.konjungata eksterna:19 cm
e.lingkar panggul:90 cm
44
4.anogenetal
1.vulva vagina
a. varices : tidak ad avarices
b.luka :tidak ada luka
c.kemerahan :tidak ada kemerahan
d.nyeri :tidak ada nyeri
e.kelenjar batoloni :tidak ada pembesaran
f.pengeluaran pervaginam: ada,keluar flek-flek kemerahan beserta gelembung-
gelembung seperti buah anggur yang keluar dari vagina
2.perineum
3.anus
-leokosit :12.100/mm
-trombosit :277.000/ul
-haemotokrit:39,4 %
45
BAB V
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
Keluarga diharapkan untuk lebih efektif mencari informasi dan lebih teliti
terhadap kesehatan ibu hamil agar terdeteksi lebih dini bila terjadi kegatdaruratan
serta mengerti tentang bahaya yang timbul selama masa hamil,persalinan,serta
cepat mengambil keputusan untuk mencari pertolongan pada tempat pelayanan
kesehatan.
46
DAFTAR PUSTAKA
Oxorn, Harry, 2003. Patologi dan Fisiologi Persalinan. Jakarta, Yayasan Essentia
Medika
Saifuddin, BA, dkk. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta. YBPSP.
Straight, Barbara R, 2004. Keperawatan Ibu dan Bayi Baru Lahir. Jakarta, EGC
47
Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 2. Jakarta,
EGC, 2007
48