1
Pengertian Fiqh
Contoh: mengapa sholat itu wajib? Seorang ahli fiqh akan menjawab dengan
berdasarkan pada firman allah swt
Tetapi bila muncul pertanyaan, kenapa sholat itu wajib, maka ahli ushul
fiqh akan menjawab dengan mendasarkannya pada kaidah bahasa yang
berbunyi:
• “Al-ashlu fil amri lilwujuubi” “pada dasarnya perintah itu
(menunjukkan) pada wajib”
Pembagian fiqh
Ditinjau dari lapangan hukumnya, maka fiqh dibagi menjadi dua macam:
1. Fiqh Ibadah (dalam arti sempit =ibadah mahdhoh/ibadah khusus)
yaitu: perkataan dan perbuatan para mukallaf yang berhubungan
langsung dengan allah swt. Seperti: thaharah, shalat, zakat, puasa
dan haji
2. Fiqh mu’amalat (dalam arti luas) yaitu perkataan dan perbuatan para
mukallaf yang berkaitan dengan sesamanya. Lingkup pembahasannya
masalah bisnis, jual beli, perkawinan, waris, peradilan, hukum pidana,
2
kenegaraan dll. Muamalat dalam arti luas sering disamakan dengan
ibadah amah (ibadah umum)
Pengertian ibadah
Pembagian Ibadah
1. Ibadah Khusus
2. Ibadah Umum
Prinsip-Prinsip Ibadah
1. Yang berhak disembah hanyalah Allah (QS al-fatihah:5)
2. Tanpa Perantara (QS 2:186)
3. Ikhlas sendi ibadah (QS albayyinah 95:5)
4. Harus sesuai dengan tuntunan (QS al-kahfi18:110)
5. Seimbang antara unsur jasmani dengan rohani (QS. Al-qashas 28:77
dan QS al-baqarah 2: 201)
6. Mudah dan meringankan (QS 2:286)
THAHARAH
3
6. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan
shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan
sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki,
dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakit[403] atau
dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau
menyentuh[404] perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka
bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu
dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu,
tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya
bagimu, supaya kamu bersyukur.(QS al-Maidah 5:6)
A. Pengertian Thaharah
Secara bahasa, thaharah berarti suci dan bersih, baik itu suci dari kotoran
lahir maupun kotoran batin berupa sifat dan perbuatan tercela.
Menurut istilah, thaharah adalah: mensucikan diri dari najis dan hadast
yang menghalangi shalat dan ibadah-ibadah sejenisnya dengan air atau
tanah, atau batu. Penyucian diri disini tidak terbatas pada badan saja tetapi
juga termasuk pakainan dan tempat.
...danjika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakit.....(QS al-
Maidah/5:6)
4
dan Tuhanmu agungkanlah dan pakaianmu bersihkanlah, (QS Al-
Muddatsir/74:3-4)
. ُّ ِص َالة
الط ُه ْو ُر َّ ِم ْفتَا ُح ال
“kunci shalat itu adalah bersuci... (HR. Tirmidzi, Ibn Majah, Ahmad, Darimi,
dari Ali bin Abi Thalib)
5
dan sempurnakanlah membasuh kedua kaki itu (HR. Muttafaqun
Alaihi dari Humran ra)
9. Tertib. Sesuai dengan keumuman lafal hadist “mulailah dengan apa
yang telah dimulai Allah” (HR. Imam Nasai, Ahmad dan Daruquthni)
10. Setelah berwudhu menghadap kiblat dan ucapkan “Asyhadu
allaa ilaa-ha-illallah wahdahu-laa-syarii-kalah, wa asyhadu anna
Muhammadan ‘abduhuwarasu-luh ”.( HSR. Nasa’i, Ibn Majah, dari
Umar ra. Setelah lafal illah-llah boleh disisipkan: wahdahu-la-syari-
kalah (HSR. Muslim dan Nasa’i)
Catatan: dalam riwayat tirmidzi (no hadist: 55) ada tambahan
“allahumaj alni minat tawwabiina wajalni minal
mutathohhirin” secara sanad, hadist dengan doa tambahan ini
cukup kontroversial karena ulama yang menghasankannya
namun mayoritas ulama mendhaifkannya karena sanadnya
kacau dan terputus
a. Jalan yang dilalui orang, atau tempat duduk mereka, karena hal itu
akan mengganggu mereka
Muslim (269) dan lainnya telah meriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa
Nabi SAW bersabda:
7
ِ َّق الن
اس َ َان؟ قَا َل الَّذِى يَت َ َحلَّى فِ ْى
ِ ط ِر ْي ِ َو َماللَّعَّان: قَالُوا،اِتَّقُوااللَّعَّانَي ِْن
ا َ ْوفِى ِظ ِلِّ ِه ْم
“Hindarilah oleh kamu sekalian dua perkara yang mendatangkan kutukan”.
Para sahabat bertanya: “Apakah dua perkara yang mendatangkan kutukan
itu?” Jawab Nabi: “Orang yang membuang hajatnya di jalan yang dilewati
orang, atau ditempat mereka berteduh”.
Boleh jadi, di situ ada binatang yang berbahaya, seperti ketonggeng atau
ular, yang akan keluar lalu menyakiti orang yang tidak sopan itu: Atau
boleh jadi, di situ ada binatang lemah yang ersiksa karenanya.
Abu Daud (29) telah meriwayatkan dari Abdullah bin Sarjis, dia berkata:
c. Di bawah pohon yang berbuah, demi menjaga agar buahnya itu tidak
kotor ketika jatuh, baik buah itu bisa dimakan atau pun yang diambil
manfaatnya. Dengan demikian, hati kita tidak merasa jijik kepadanya.
d. Air yang tergenang. Karena, akan menyebabkan hati kita merasa jijik
kepadanya, jika air itu banyak dan tidak bisa berubah oleh najis. Dan akan
mengakibatkan air itu tidak berguna, jika bisa berubah karena najis, atau
kurang dari dua kulah.
Muslim (281) dan lainnya telah meriwayatkan dari Jabir RA, dari Nabi SAW:
Berak di situ tentu saja lebih buruk dan lebih patut dilarang. Dan larangan
di sini berarti karahah. Sedang Imam an-Nawawi menukilkan, bahwa
laranga di sini untuk tahrim. (lihat: Syarah Muslim (3/187).
Al-Bukhari (381), dan Muslim (26) telah meriwayatkan dari Abu Ayub al-
Anshari RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda:
Hal tersebut di atas adalah khusus mengenai tempat terbuka atau tempat-
tempat lain yang semakna dengannya, yang tidak berdinding. Adapuin dalil
pengkhususan itu ialah hadits yang telah diriwayatkan oleh al-Bukhari
(148) dan Muslim (266) dan lainnya, dari Ibnu Umar RA, dia berkata:
Mulim (370) dan lainnya telah meriwayatkan dari Ibnu Umar RA:
Dan diriwayatkan pula oleh Abu Daud (15) dan lainnya, dari Abu Sa’id RA,
dia berkata; pernah saya saya mendengar Nabi SAW bersabda:
ْ
ِ اِذَابَا َل ا َ َحدُ ُك ْم فَالَ يَأ ُخذَ َّن ذَ َك َرهُ بَي ِْم ْي ِن ِه َوالَ يَ ْست َ ْن
ج ِبيَ ِم ْي ِن ْه
Apabila seorang dari kamu sekalian kencing, maka janganlah sekali-kali
memegang zakarnya dengan tangan kanannya, jangan pula beristinja’
dengan tangan kanannya.
KITAB SHOLAT
TATA CARA SHOLAT, BACAAN BESERTA ARTINYA
11
َّ سو ِل
-ِّللا ُ َجا َء َر ُج ٌل ِإلَى َر: ِّللاِ رضي هللا عنه قال َّ عبَ ْيدُ َط ْل َحةَ بْن
َ ع ْن َ
ص ْو ِته َوالَنَ ْفقَهَ ى ِّ الرأْ ِس نَ ْس َمع دَ ِو َّ صلى هللا عليه وسلم ِم ْن أَ ْهل ن َْجدثَا ِئر
ع ِن َ ّللاِ صلى هللا عليه وسلم فَإِذَا ُهو َي ْسأ َل َّ سول ُ َما َيقُو ُل َحتَّى دَنَا ِم ْن َر
صلَ َوات فِى ا ْليَ ْو ِم َ س ُ خ َْم:ّللاِ صلى هللا عليه وسلم َّ سول ُ فَقَال َر:اإل ْسالَ ِم ِ
ع َّ َ ِإالِّ أَ ْن ت.َ ال:غي ُْر ُها ؟ قَا َل
َ ط َّو َ ى َ فَقَا َل ه َْل:َواللَّ ْيلَة
ِّ َعل
Hadis dari Thalhah bin ‘Ubaidillah bahwa ada seorang laki-laki penduduk
Najed yang kusut rambut kepalanya, datang kepada Rasulullah saw. Yang
kami dengar dengungan suaranya, tetapi tidak memahami apa yang
dikatakannya sehingga setelah dekat rupanya ia menanyakan tentang
Islam; maka sabda Rasulullah saw. :”Shalat lima waktu dalam sehari
semalam.” Kata orang tadi:”Adakah lagi kewajibanku selain itu? Jawab
Nabi saw. :”Tidak, kecuali bila kamu hendak bertathawwu’ (shalat
sunnat). (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim).
َّ َ سول
ّللاِ صلى هللا ُ قَال َر: رضي هللا عنه قَا َل-ث ِ ع ْن َما ِلك ب ِْن ْال ُح َوي ِْر
َ
ي
ُّ َار َ ُ صلُّوا َك َما َرأَ ْيت ُ ُمونِي أ
ِ َر َوا ُها َ ْلبُخ-ص ِلِّي َ :عليه وسلم
Hadits dari Malik bin Huwairits ra. Bahwa Rasulullah saw. Bersabda:
“Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku melakukan shalat”.
(Diriwayatkan oleh al-Bukhari).
ِ ق َو اْلم ْغ ِر
,ب ِ ت بَ ْينَ ْال َم ْش ِرَ اي َك َما بَا َع ْد َ َ طا ي َ اَللِّ ُه َّم بَا ِع ْد بَ ْينِي َو بَ ْينَ َخ
ا َللِّ ُه َّم,ض ِمنَ الدَنَ ِس ُ َب ْال َ ْبي ُ اي َك َما يُنَقَّي الث َّ ْو َ طَ ا َللِّ ُه َّم نَ ِقِّنِي ِمنَ ْال َخ
ج َواْلبَ َر ِدِ اء َوالث َّ ْل
ِ اي ِبا ْل َم َ ا ْغ ِس ْل َخ
َ َ طا ي
“Allahumma ba’id baini wa baina khathayaya kama ba’adta bainal
masyriqi wal maghribi. Allahumma naqqini minal khathaya, kama
12
yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas. Allahummaghsil khathayaya
bil mai wats-tsalji wal baradi”, ada doa iftitah yang lain;
13
mengangkat kedua siku.) HR. Bukhori dan
Muslim) .Dalam bersujud itu hendaklah berdo’a
12. Lalu sujud untuk yang kedua kalinya dengan bertakbir dan membaca
tasbih atau doa seperti dalam sujud yang pertama. Kemudian
mengangkat kepala dengan bertakbir, lalu duduk sebentar (duduk
istirahat);
13. Lalu berdiri untuk raka’at yang kedua dengan menekankan tangan
pada tanah. Selanjutnya mengerjakan dalam rakaat yang kedua ini
sebagaimana dalam rakaat yang pertama, tanpa membaca do’a iftitah;
14. Setelah sujud kedua pada rakaat yang kedua, maka duduk tasyahhud
awal, dengan cara duduk di atas kaki kiri dan telapak kaki kanan
ditegakkan dengan jari-jari kaki menghadap kiblat (HR. Bukhori);
sementara kedua tangan diletakkan di atas kedua lutut dengan
menjulurkan jari-jari tangan kiri, sedangkan tangan kanan
menggenggamkan jari kelingking, jari manis dan jari tengah, lalu jari
telunjuk ditegakkan, sementara ibu jari disentuhkan pada jari
tengah; (HR. Muslim)
ِ َّ ُي َو َر ْح َمة
ّللا ُّ س َال ُم َعلَي َْك أَيُّ َها النَّ ِب َّ صلَ َواتُ َو
َّ الط ِيِّبَاتُ ال َّ ّلِل َوال ِ َّ ِ ُالت َّ ِحيَّات
َصا ِل ِحينَ أ َ ْش َهدُ أ َ ْن َال ِإلَه ِ َّ س َال ُم َعلَ ْينَا َو َعلَى ِعبَا ِد
َّ ّللا ال َّ َوبَ َر َكاتُهُ ال
ُسولُه ُ ّللاُ َوأ َ ْش َهدُ أ َ َّن ُم َح َّمدًا َع ْبدُهُ َو َر
َّ ِإ َّال
14
“Attahiyatu lillah was shalawatu wat thayyibat. Assalamu ‘alaika ayyuna
Nabiyyuwa rahmatullahi wa barakatuhu Assalamu ‘alaina wa ‘ala
ibadillahis shalihin. Asyhadu an la ilaha ill
16. Kemudian berdiri untuk raka’at ketiga kalau shalatnya tiga rakaat atau
empat raka’at dengan bertakbir dan mengangkat kedua tangan seperti
pada takbiratul ihram;
18. Setelah sujud kedua pada rakaat yang terakhir, maka duduk tasyahhud
akhir, dengan cara duduk dengan pantat di atas lantai, sementara
kaki kiri dimasukkan di bawah kaki kanan, sedangkan telapak kaki
kanan ditegakkan dengan jari-jari kaki menghadap kiblat (HR.
Bukhori); sementara kedua tangan diletakkan di atas kedua lutut
dengan menjulurkan jari-jari tangan kiri, dan tangan kanan
menggenggamkan jari kelingking, jari manis dan jari tengah, lalu jari
telunjuk ditegakkan, sementara ibu jari disentuhkan pada jari tengah;
19. Pada saat duduk tasyahhud akhir, membaca “Attahiyatu lillah was
shalawatu wat thayyibat. Assalamu ‘alaika ayyuna Nabiyyuwa
rahmatullahi wa barakatuhu Assalamu ‘alaina wa ‘ala ibadillahis
shalihin. Asyhadu an la ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan
15
abduhu wa rasuluhu; lalu membaca shalawat pada Nabi “Allahumma
shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shallaita ‘ala Ibrahim
wa ‘ala ali Ibrahim wa barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad
kama barakta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim Innaka hamidum majid.
Kemudian membaca doa dan mohon perlindungan dengan membaca
21. Setelah selesai salam, dianjurkan membaca dzikir dan doa sesuai
dengan petunjuk Rasulullah Saw; (Baca HPT hal 83-100)
22. Perhatian: Tidak ada perbedaan antara pria dan wanita dalam cara
melakukan shalat, baik dalam gerakan maupun bacaan. Ibrahim al-
Nakha’i berkata:
الَ ِإلهَ ِإالَّ هللا َو ْحدَهُ الَش َِري َْك لَهُ لَهُ ْال ُم ْلكُ َولَهُ ْال َح ْمدُ َو ُه َو َعلَي ُك ِِّل
ش ْيء قَ ِدي ٌْر
َ
ت َوالَ يَ ْنفَ ُع ذَا ْال َج ِدِّ ِم ْن َك َ ْت َوالَ ُم ْع ِط
َ ي ِل َما َمنَ ْع َ اَللِّ ُه َّم الَ َما ِن َع ِل َماأ َ ْع
َ طي
)ْال َجدُّ (رواه البخاري و مسلم
Artinya:
“Tidak ada Tuhan kecuali Allah Yang Esa, tiada sekutu bagiNya, milikNya
kekuasaan dan segala pujian, dan Ia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya
Allah, tiada seorang pun yang mampu menghalangi terhadap pemberianMu,
dan tiada pula yang dapat memberi sesuatu yang Engkau tidak mau
atasnya pemberian, dan tidak berguna kekayaan itu bagi pemiliknya di
sisiMu”.(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
َّ شيْطا َ ِن
الر ِجي ِْم ِ ع ْوذُ با
َّ هلل ِمنَ ال ُ َا
Artinya:
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.
ي ْالقَيُّو ُم الَ تَأ ْ ُخذُهُ ِسنَةٌ َّو الَ ن َْو ٌم لَّهُ َما فِي ُّ هللاُ الَ إِلهَ إِالَّ ُه َو ْال َح
ِي يَ ْشفَ ُع ِع ْندَهُ ِإالَّ ِبإِ ْذنِ ِه يَ ْعلَ ُم َماْ ض َم ْن ذَاالَّذ ِ ت َو َما فِي اْل َ ْر ِ موا َ س
َّ ال
شا َء َو ِس َع َ ش ْيء ِم ْن ِع ْل ِم ِه ِإالَّ ِب َما َ ط ْونَ ِبُ بَيْنَ أ َ ْي ِد ْي ِه ْم َو َما خ َْلفَ ُه ْم َوالَ يُ ِح ْي
ي ْالعَ ِظ ْي ُم
ُّ ظ ُه َما َو ُه َو ْالعَ ِل
ُ ض َوالَ يَؤ ُْودُهُ ِح ْف َ ت َوال َ ْر َّ ُك ْر ِسيُّهُ ال
ِ س َم َوا
)255 (البقرة
Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus-menerus
mengurus (makhlukNya). Ia tidak mengantuk dan tidak tidur. Hanya
milikNya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi
syafa’at di sisi Allah tanpa seizinNya ? Allah mengetahui apa-apa yang di
hadapan mereka dan di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui
apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah
meliputi langit dan bumi. Allah tak merasa berat memelihara keduanya, dan
Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”.(QS.al-Baqarah, 255)
17
Katakanlah bahwa Allah itu Esa. Allah itu tempat bergantung (semua
makhluk). Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tiada satu pun
yang menyamaiNya”.
شر َما َخلَقَ َو ِم ْن ِّ ِ ق ِم ْن ِ َب ْالفَل ُ َ الر ِحي ِْم قُ ْل أ
ِ ِّ ع ْوذُ ِب َر َّ من ِ الر ْح
َّ هللا
ِ ِب ْس ِم
ت فِى ْالعُقَ ِد َو ِم ْن ش ِ َِّر َحا ِسد ِإذَا ِ ب َو ِم ْن ش ِ َِّر النَّفِّث َ َش ِ َِّر غَا ِسق ِإذَا َوق
)5-1 ,سدَ (الفلق َ َح
Artinya”
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah ! Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai shubuh, dari
kejahatan makhlukNya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap
gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus
pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang-orang yang dengki apabila ia
telah dengki”.
الَ ِإلهَ ِإالَّ هللا َو ْحدَهُ الَش َِري َْك لَهُ لَهُ ْال ُم ْلكُ َولَهُ ْال َح ْمدُ َو ُه َو َعلَي ُك ِِّل
ُش ْيء قَ ِدي ٌْر الَ َح ْو َل َوالَ قُ َّوة َ ِإالَّ ِباهللِ الَ ِإلهَ ِإالَّ هللاُ َوالَ نَ ْعبُدُ ِإالَّ ِإيَّاه
َ
18
َ ض ُل َولَهُ الثَّنَا ُء ْال َح
ِ س ُن الَ ِإلهَ ِإالَّهللاُ ُم ْخ ِل
ُصيْنَ لَه ْ َلَهُ ال ِنِّ ْع َمةُ َولَهُ ْالف
)ال ِدِّيْنَ َولَ ْو َك ِرهَ ْال َكافِ ُر ْونَ (رواه مسلم
Artinya:
“Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya,
milikNya segala kekuasaan dan pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izinNya. Tidak ada
Tuhan melainkan Allah, dan tidaklah kami beribadah kecuali kepadaNya,
hanya milikNya kenikmatan, keutamaan dan sanjungan yang baik. Tidak
ada Tuhan selain Allah dengan ikhlas beribadah kepadaNya walaupun
orang-orang kafir membenci”.(HR.Muslim)
ُالَ ِإلهَ ِإالَّ هللا َو ْحدَهُ الَش َِري َْك لَهُ لَهُ ْال ُم ْلكُ َولَهُ ْال َح ْمدُ يُ ْحيِ ْى َويُ ِم ْيت
) مرات (رواه الترمذي10 َيء قَ ِدي ٌْر ْ َو ُه َو َعلَى ُك ِِّل ش
Artinya:
“Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi Nya,
miliknya segala kekuasaan dan segala pujian. Ia yang menghidupkan dan
yang mematikan. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu 10 kali”. (HR.
Al-Tirmidzi)
19
1. Takbir Pertama membaca al-Fatihah
1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang
2. segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. yang menguasai di hari Pembalasan
5. hanya Engkaulah yang Kami sembah , dan hanya kepada Engkaulah
Kami meminta pertolongan
6. Tunjukilah Kami jalan yang lurus,
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada
mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan)
mereka yang sesat.
20
ِّ ِ ْف َع ْنهُ َو ا َ ْك ِر ْم نُ ُزلَهُ َو َو
س ْع ُ ار َح ْمهُ َو َعافِ ِه َو اع ْ اَللِّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر لَهُ َو
بُ طايَا َك َما يُنَقَّي الث َّ ْو َ ُم ْد َخلَهُ َوا ْغس ِْلهُ ِب َماء َو ث َ ْلج َو نَ ِقِّ ِه ِمنَ ْال َخ
ارا َخ ْي ًرا ِم ْن دَ ِار ِه َو ا َ ْه ًال َخ ْي ًرا ِم ْن ً َض ِمنَ الدَّنَ ِس َوا َ ْب ِد ْلهُ د ُ َْال َ ْبي
ُا َ ْه ِل ِه و زَ ْو ًجا َخي ًْرا ِم ْن زَ ْو ِج ِه َوقِ ِه فِتْنَةَ ْالقَ ْب ِر َو َعذَابَه
Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu 'anhu, wa akrim nuzulahu wa
wassi' madkhalahu- waghsilhu bimaa in wa tsaljin, wa naqqihi minal khatha
ya kama yunaqqats tsaubul abyadlu minad danas, wa abdilhu daran
khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min
zaujihi- wa qihi- fitnatal qabri wa'adza-bah
Artinya;
Ya Allah, berilah ampunan, rahmat dan 'afiyat kepadanya. Muliakanlah
tempat
turunnya, luaskanlah tempat masuknya, mandikanlah dengan airdan salju,
bersihkanlah dari segala kesalahan, sebagaimana pakaian putih
dibersihkan dari kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih baik
daripada rumahnya, keluarga yang lebih baik daripada keluarganya dan
jodoh yang lebih baik dari pada jodohnya. Jauhkanlah daripadanya fitnah
kubur dan siksaannya ( HR. Muslim dan Nasa’i)
Artinya;
Ya Allah, berilah maghfirah (ampunan) kepada orang-orang kita yang hidup
dan yang mati, yang menyaksikan (hadir) dan yang tidak, yang tua dan yang
muda, yang pria dan yang wanita.Ya Allah, kepada orang yang 'Kau
hidupkan daripada kami, maka hidupkanlah diatas Islam dan kepada orang
yang 'Kau matikan daripada kami, maka matikanlah di atas Iman. ( HR.
Ahmad dan Tirmidzi )
ً سلَفًا َو فَ َر
طا َو ا َ ْج ًرا ْ اَللِّ ُه َّم
َ اجعَ ْل لَنَا
21
Alla-hummaj 'alhu lana- salafan wafarathan wa ajran.
ُضلَّنَا بَ ْعدَه
ِ َ اَللِّ ُه َّم الَ ت َ ْح ِر ْمنَا ا َ ْج َرهُ َوالَ ت
Alla-humma la- tahrimna- ajrahuwa la- tadlil lana- ba'dahu-".
Dengan nama Allah dan atas (mengikuti) peri-laku Rasulullah (HR. Lima
Ahli Hadist kecuali an-Nasa’i)
ْ ُاخل
ف ِلي َخي ًْرا ِ اجعُ ْونَ اَللِّ ُه َّم ا َ ِج ْرني ِ فِي ُم
ْ ص ْيبَتِي َو ِ ّلِل َو اِنَّا اِلَ ْي ِه َر
ِ ِّ ِ اِنَّا
ِم ْن َها
Inna- lilla-hi wa inna- ilaihi ra-ji'u-n.Alla-humma ajirni- fi- mushi-batiwakhluf
li- khairan minha
22
Adalah hak Allah untuk mengambil dan memberi, segala sesuatu itu ada
batasnya (HR. Bukhori dan Muslim)
***
DOA SEHARI-HARI
3. Do'a Bangun Tidur
َالحمدَّلِلَالذيَأحياناَبعـدَماَأماتَناَوإَليهَالنَشور
“Segala puji bagi Allah Yang membangunkan kami setelah ditidurkan-Nya
dan kepada-Nya kami dibangkitkan”. (HR. Bukhari dan Muslim)
َبسمَهللاَاللهمَإنيَأعوذَبكَمنَالَخبَثَوَالخبائَث
“Dengan nama Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu
dari godaan setan laki-laki dan perempuan”. (HR. Al-Bukhari dan
Muslim. Sedang tambahan bismillah pada permulaan hadits, Lihat
Fathul Baari: 1/244)
َغفرانك
“Aku minta ampun kepada-Mu”. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan
Ahmad)
ََومن َفتَنة،َوَمنَ َعذاب َجَهنم،َاللهم َإني َأعوذ َبك َمن َعذاب َالقبر
ََومنَشرَفتنةَالمسيَحَالدجَال،المحياَوالممات
“Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur,
siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari
kejahatan fitnah Almasih Dajjal.” (HR. Bukhari dan Muslim)
23
َ َوالبخل، َوالعجز َوالكسل،اللهم َإني َأعوذ َبك َمن َالهم َوالحزن
ََوضلعَالدينَوغلبةَالرجال،والجبن
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keluh kesah dan
kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat bakhil dan penakut,
dari cengkraman hutang dan laki-laki yang menindas-(ku)“ (HR. Bukhari)
َالحمد َّلِل َالذي َكساني َهذاَ(الثوب) َورَزقَنيه َمنَ َغير َحو ٍل َمنَي
والَقو ٍَة
“Segala puji bagi Allah Yang telah memberikan pakaian ini kepadaku
sebagai rezeki dari-pada-Nya tanpa daya dan kekuatan dari-ku.” (HR.
seluruh penyusun kitab sunan, kecuali Nasa’i)
َ،َأسأَلكَ َمنَ َخيرهَ َوخير َماَصنعَ َله،اللهم َلك َالحمد َأنت َكسَوتنيه
َوأعوذَبكَمنَشرهَوشرَماَصنعَله
“Ya Allah, hanya milik-Mu segala puji, Engkaulah yang memberi pakaian
ini kepadaku. Aku mohon kepada-Mu untuk memperoleh kebaikannya
dan kebaikan yang ia diciptakan karenanya. Aku berlindung kepada-Mu
dari kejahatannya dan kejahatan yang ia diciptakan karena-nya” (HR.
Abu Dawud, At-Tirmidzi)
ََوالَحولَوالََقَوةََإالَبَالل،َتوكلتَعلىَهللا،بسمَهللا
“Dengan nama Allah (aku keluar). Aku bertawakkal kepada-Nya, dan
tiada daya dan kekuatan kecuali karena pertolongan Allah” (HR. Abu
Dawud dan At-Tirmidzi)
ََثمَليسلَمَعلى،َوعلَىَرَبنَاَتوكَلنا،َوبسمَهللاَخرجنا،بسمَهللاَولجنا
َأهله
“Dengan nama Allah, kami masuk (ke rumah), dengan nama Allah, kami
keluar (darinya) dan kepada Tuhan kami, kami bertawakkal”. (HR. Abu
Dawud dan Muslim)
13. Do'a Untuk Saudara Yang Dianugerahkan Kelahiran Anak Yang Baru
Lahir
24
َ، َوبلغَ َأشده،َ َوشكرت َالوَاهب،بارك َهللا َلك َفي َالموهوب َلك
َورزقتَبره
“Semoga Allah memberkahi-mu atas pemberiannya kepadamu, engkau
layak bersyukur, (semoga) anakmu cepat dewasa dan engkau diberi rezki
berupa baktinya kepadamu“
َ، َوَرزقك َهللاَ َمثله،بارك َهللا َلك َوبارك َعليك َوجزاك َهللا َخَيرَا
َوأجزلَثوابك
“Semoga Allah memberkahimu dan membalasmu dengan kebaikan dan
engkau diberi rezki seperti itu danbalasanmu dilipatgandakan“. (Lihat Al-
Adzkar An-Nawawi, hal. 349, dan Shahih Al-Adzkar Oleh Salim Al Hilaly
2/713)
َالَبأسَطهو ٌرَإنَشاءَهللا
“Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membuat dosamu bersih, Insya
Allah“. (HR. Bukhari)
25
ََوأحسنَعزاءكَوغفرَلَميَتك،أعظمَهللاَأجرك
“Semoga Allah memperbesar pahalamu, dan kamu bisa berkabung dengan
baik serta mayatnya diampuni oleh Allah“ (HR. Bukhari dan Muslim)
َاللهمَأعذهَمنَعذابَالقبر
“Ya Allah, lindungilah dia dari azab kubur“ (HR. Malik, Ibnu Abi Syaibah,
dan Al-Baihaqi)
اللهمَصيباَنافعا
“Ya Allah! Turunkanlah hujan yang bermanfaat” (HR. Bukhari
َذهبَالظمأَوابتلتَالعروقَوثبتَالَجرََإنََشاءَهللا
“Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala akan
tetap, insya Allah” (HR. Abu Dawud)
َبسمَهللا
26
َالحمدَّلِلَالذيَأطعمنيَهذاَورزقنَيهََمنََغيرَحَو ٍلَمنيَوالَقَو ٍة
“Segala puji bagi Allah Yang memberi makan ini kepadaku dan Yang memberi
rezeki kepadaku tanpa daya dan kekuatanku” (HR. Penyusun kitab Sunan,
kecuali An-Nasai)
َالحمدَّلِل
“Segala puji bagi Allah”,
َيرحمكَهللا
“Semoga Allah memberi rahmat kepada-Mu”
َيهديكمَهللاَويصلحَبالكم
“Semoga Allah memberi petunjuk kepadamu dan memperbaiki keadaanmu”
(HR. Bukhari)
َباركَهللاَلكَوباركَعليكَوجمعَبينكَماَفَيَخَي ٍر
“Semoga Allah memberi berkah kepadamu dan atasmu serta
mengumpulkan kamu berdua (pengantin laki-laki dan perempuan) dalam
kebaikan” (HR. Penyusun-penyusun kitab Sunan, kecuali An-Nasai)
26. Do'a Sebelum Bersetubuh Dengan Istri Atau Suami
بسمَهللاَاللهَمَجنبناَالشيطانَوجنَبَالشيَطانَماَرزقتنا
“Dengan Nama Allah, Ya Allah! Jauhkan kami dari setan, dan jauhkan
setan untuk mengganggu apa yang Engkau rezekikan kepada kami” (HR.
Bukhari)
ََوأَستغفركَلماَالََأعلم،اللهمََإنيَأعوذَبكَأنَأشركَبكَوَأنَاَأعَلم
“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu, agar tidak
menyekutukan-Mu, sedang aku mengetahuinya dan minta ampun
terhadap apa yang tidak aku ketahui” (HR. Ahmad)
Referensi :
28