LK Kementerian Perindustrian Ta 2016 Audited
LK Kementerian Perindustrian Ta 2016 Audited
PENDAHULUAN
Pegawai sebagai sumber daya merupakan asset yang sangat penting bagi
mencapai tujuannya, selain itu keberhasilan dari suatu organisasi juga sangat di
pekerjaannya.
pelopori oleh aparatur Negara. Yaitu mewujudkan bahwa salah satu indikator
kesempurnaan aparatur PNS sehingga kinerja di kalangan PNS dapat berjalan dengan
baik. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang
demikian disiplin merupakan hal yang sangat penting dalam hal upaya meningkatkan
kinerja pegawai terutama kinerja pada Dinas Pekerjaan Umum dan penataan ruang
kota pekanbaru
atas, maka peran pimpinan sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam
1
organisasinya sangat penting sekali dalam memberikan motivasi, bimbingan,
Salah satu yang menjadi penelitian bagi penulis adalah pada Dinas Pekerjaan
umum dan penataan ruang kota Pekanbaru. Adapun aktifitas/kegiatan di kantor Dinas
Pekerjaan umum dan penataan ruang kota Pekanbaru adalah Melayani proses
kenaikan pangkat, penerbitan surat ketarangan pensiun, kartu pengawai istri dan
kartu pengawai suami, penerbitan NIP PNS, pindah antar wilayah kerja PNS, dan
Sebagai pegawai di Kantor Dinas Pekerjaan umum dan penataan ruang kota
masyarakat di tuntut untuk dapat berdisiplin waktu agar hasil kerja tepat pada
waktunya diselesaikan. Kantor Dinas Pekerjaan umum dan penataan ruang kota
Pekanbaru ini berdiri pada tahun 1982, yang terletak di jalan datuk setia maharaja
masih kurang disiplin khususnya mengenai abensi (alfa) seperti terlambat masuk
kantor dan bekerja hanya setengah hari yang menjadi penyebab terhambatnya kinerja
pegawai tersebut. Hal ini berpengaruh pula terhadap kreadibilitas maupun keadalam
2
tempat kerja yang kurang baik, sikap atasan yang tidak berkenan atau memang
penyelesaian pekerjaan. Prilaku tidak disiplin yang paling sering di jumpai di Kantor
Dinas Pekerjaan umum dan penataan ruang kota ini seperti melanggar peraturan jam
istirahat atau jam kerja lainnya, terlambat masuk kerja/mangkir, banyaknya pegawai
pemimpin yang kurang memberi teladan, kepuasan karyawan, komitmen dan faktor
kurangnya dilibatkan dalam kegiatan lainnya, sehingga merasa disalah satu personal
dan berkeinginan seperti pegawai yang lainnya, namun yang terjadi kabur dari jam
kerja untuk memenuhi kerjaan di luar tugas kantor, baik bisnis pribadi maupun
sekedar membiasakan dirinya tidak peduli dengan disiplin pegawai. Oleh karena itu,
terjadi kurangnya komunitas dan pada akhirnya tidak dapat melaksanakan tugas yang
diberikan oleh atasan seperti yang di harapkan dan sangat mempengaruhi kelancaran
2. Jam kerja dan jam istirahat bagi PNS pada Kantor Dinas Pekerjaan umum
1.) Hari Senin s/d Kamis dari pukul 07.30 s/d pukul 16.00 waktu
setempat.
3
2.) Hari Jum’at dari pukul 07.00 s/d pukul 16.30 waktu setempat.
1.) Waktu istirahat dari pukul 12.00 s/d pukul 13.00 waktu setempat.
Daftar hadir dan daftar pulang dapat di laksanakan melalui mesin (finger
gambaran bagaimana kepatuhan seorang pegawai terhadap peraturan, tata tertip serta
Pekerjaan umum dan penataan ruang kota Pekanbaru, pada tabel berikut ini di
sajikan tingkat absensi pegawai Kantor Dinas Pekerjaan umum dan penataan ruang
kota.
4
Tabel 1.1
Daftar Rekapitulasi Pelaksanaan Absensi
Pegawai Di Kantor Pegawai Pada Dinas Pekerjaan
Tahun 2014
Jumlah Hari
No Bulan DD DL B S I TK
pegawai kerja
1 Januari 114 20 14 63 20 33 70 25
2 Februari 114 19 0 162 0 23 65 24
3 Maret 114 22 0 297 0 8 49 22
4 April 114 21 42 559 0 10 30 21
5 Mei 114 19 0 461 0 14 31 19
6 Juni 116 22 0 407 0 7 35 22
7 Juli 125 22 0 453 0 14 47 37
8 Agustus 125 21 0 438 0 2 19 21
9 September 125 19 0 330 0 3 42 19
10 Oktober 125 21 0 477 0 7 16 1
11 November 125 21 0 514 0 12 31 21
12 Desember 125 21 0 367 6 9 52 21
Jumlah 56 4.528 26 142 487 253
Sumber : Kantor Pegawai Pada Dinas Pekerjaan
Keterangan :
DD: Dinas Dalam B : Bolos
DL : Dinas Luar S : Sakit
TK : Tanpa Keterangan I : Izin
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dijelaskan bahwa jumlah pegawai pada Kantor
Dinas Pekerjaan umum dan penataan ruang kota Pekanbaru Tahun 2014 pada Bulan
Januari-Mei berjumlah 114 orang, Bulan Juni berjumlah 116 orang, dan pada Bulan
Juli-Desember berjumlah 125 orang. Dari tabel diatas, maka masih banyak yang
sering absensi dengan berbagai keterangan, mulai dari sakit, izin, bolos, dan bahkan
tanpa keterangan.
Berdasarkan pra survey penulis pada Kantor Dinas Pekerjaan umum dan
penataan ruang kota Pekanbaru ditemukan ada beberapa gejala-gejala dari kegitan
5
1. Masih adanya pegawai yang sering terlambat, cepat pulang dan tidak
2. Masih ditemui adanya sebagian kecil pegawai dalam bekerja yang belum
mematuhi ketentuan prosedur kerja hal ini terlihat masih ada pegawai yang
organisasi/instansi akan dapat berjalan secara efektif dan efesien. Yang pada
Pemberian motivasi bagi seorang pimpinan amatlah penting karena hal ini
sangat berarti bagi pegawai. Seorang pimpinan tidak dapat melakukan pekerjaannya
sendiri dan keberhasilan amat di tentukan oleh hasil kerja yang di lakukan oleh orang
lain atau bawahannya. Untuk melaksanakan tugas seorang pimpinan juga harus
membagi tugas tersebut kepada seluruh bawahannya yang ada dalam unit kerja. Bila
semua tugas sudah dibagi-bagi, maka pimpinan yang bersangkutan harus mempunyai
suatu sistem yang ampuh untuk mengetahui apakah pekerjaan tersebut benar-benar
pikiran, harga diri, keinginan dan prilaku yang amat sukar untuk digeneralisasikan
secara umum. Motivasi kerja sangat berpengaruh bagi para pegawai baik sebagai
individu maupun tim, karena menyangkut prestasi kerja tentu yang dapat
6
mencerminkan ukuran-ukuran nilai karya mereka. Pemberian motivasi yang di
terapkan oleh pimpinan yang kurang tepat atau kurang relevan terhadap pengabdian
pada Kantor Dinas Pekerjaan umum dan penataan ruang kota Pekanbaru antara lain
pelaksanaan yang tegas dalam setiap pelanggaran. Sehingga hal ini perlu diperbaiki
Disiplin kerja sangat mempengaruhi kinerja pegawai karena jika para pegawai
dapat bekerja dengan disiplin maka tidak akan terjadi pelanggaran terhadap aturan
kerja. Dengan adanya disiplin kerja para pegawai akan memanfaatkan waktu kerja
dengan sebak-baiknya. Oleh sebab itu, untuk mengetahui lebih lanjut tentang
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti
tentang kedisiplinan kerja pegawai pada Kantor Dinas Pekerjaan umum dan penataan
ruang kota Pekanbaru, dengan Judul “ Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap
7
1.2.Perumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang dikemukakan tersebut, maka
rumusan masalah yang akan menjadi landasan dalam penelitian ini adalah :
kinerja pegawai pada Kantor Dinas Pekerjaan umum dan penataan ruang
kota Pekanbaru
masa perkuliahan.
8
1.4 Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
organisasi dan para pemilik sahamnya (Kotler dan Keller : 2008 : 6).
pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial (Basu Swasta dan Irawan :
2008 : 5).
dapat memahami dari Disiplin terhadap kinerja adalah kegiatan manusia yang
pertukaran. Dalam ini pertukaran yang dimaksud adalah barang dan jasa, serta
uang dan tenaga. Kegiatan pemasaran melibatkan dua pihak yang berinteraksi,
yang mana pihak yang satu menginginkan kepuasan, sedangkan pihak yang lain
9
pihak yang memiliki kebutuhan dan keinginan yang dipenuhi. Jadi disebabkan
disebut pertukaran atau arus perpindahan barang dan jasa dari produsen kepada
konsumen.
menentukan cara-cara promosi yang tepat dan pola distribusi produk yang
efektif.
memberikan kepuasan bagi konsumen yang ada maupun pembeli yang potensial,
sulit dilakukan karena pembelian suatu barang sering kali disertai dengan
layanan-layanan tertentu.
ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak terwujud
10
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia berusaha, baik melalui
aktivitas sendiri, maupun secara tidak langsung melalui aktivitas orang lain.
Aktivitas adalah suatu proses penggunaan akal, pikiran, pancaindra dan anggota
badan dengan atau tanpa alat bantu yang dilakukan oleh seseorang untuk
mendapatkan sesuatu yang diinginkan baik dalam bentuk barang maupun jasa.
Proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung inilah
aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai
akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang
: 2).
pelayanan merupakan salah satu kegiatan yang dapat menarik perhatian dari
biasanya konsumen tidak hanya melihat dari segi harga, mutu dan sebagainya,
tetapi konsumen akan melihat dan menilai dari segi pelayanan yang diberikan
11
rangka kepentingan orang-orang yang sedang berhubungan dengan organisasi
kerja itu. Fungsi sarana kinerja terhadap pelayanan tersebut antara lain (Moenir :
2004 : 119) :
waktu
Oleh karena itu peranan sarana pelayanan sangat penting disamping sudah
Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan suatu pihak
kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan apapun. Jasa tersebut mungkin saja atau mungkin juga tidak terkait
Pengaruh kinerja terhadap Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang
ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud,
mungkin juga tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik (Saladin : 2006 : 134).
12
Pengaruh terhadap kinerja Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau
Imbalan Jasa merupakan pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasat
mata dari satu pihak ke pihak lain. Pada umumnya jasa diproduksi dan
Dari berbagai defenisi diatas, tampak bahwa didalam jasa selalu ada aspek
interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa, meskipun pihak-pihak yang
terlibat tidak selalu menyadari. Jasa juga bukan merupakan barang, jasa adalah
suatu proses atau aktivitas, dan aktivitas-aktivitas tersebut tidak berwujud. Jadi
pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak
merupakan produk dalam bentuk fisik atau kontruksi, yang biasanya dikonsumsi
pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai
Jasa adalah sesuatu yang sering kali tidak dapat disentuh atau tidak dapat
Salah satu ciri khusus dari jasa adalah tidak dapat disimpan. Misalnya ketika
kita menginap dihotel tidak dapat dilakukan untuk setengah malam dan
13
setengahnya dilanjutkan lagi besok, jika hal ini dilakukan maka konsumen
mencari lokasi lebih mudah dan banyak tersedia, tidak memerlukan teknologi
rendah.
Jasa sangat dipengaruhi oleh faktor dari luar seperti : teknologi, Peraturan
profesi.
14
Mewujudkan pengaruh layanan prima tidaklah semudah membalikkan
telapak tangan. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan secara cermat karena
berdasarkan sudut pandang pelanggan. Oleh karena itu langkah pertama yang
perbaikan.
15
2. Mengelola ekspektasi pelanggan
pelanggan (bahkan bisa menjurus menjadi harapan yang tidak realistis). Pada
pelanggan oleh penyedia layanan. Untuk itu ada pepatah bijak yang bisa
dijadikan pegangan “jangan janjikan apa yang tidak bisa diberikan, tetapi
Dari sudut pandang penyedia layanan, bukti kualitas segala sesuatu yang
fasilitas fisik layanan (seperti gedung, pabrik, kendaraan, dan peralatan yang
16
penyempurnaan kualitas secara terus menerus. Budaya kualitas terdiri dari
filosofi, keyakinan, sikap, norma, nilai, tradisi, prosedur dan harapan yang
7. Menindaklanjuti layanan
Sedangkan menurut Satrinanegara dan Saleha (2009 : 111) ada empat hal
2. Perbaikan kinerja
3. Proses perbaikan
17
4. Budaya yang mendukung perbaikan terus-menerus
yang dilayani, maka sipelaku dalam hal ini petugas, harus dapat memenuhi 4
4. Keramahtamahan
dengan produk jasa, manusia proses, dan lingkungan yang memenuhi atau
18
Kualitas Kinerja terhadap jasa didefenisikan sebagai penyampaian jasa
terhadap kualitas layanan adalah hasil dari perbandingan antara harapan sebelum
harapannya terpenuhi mereka akan puas dan persepsinya akan positif sehingga
buruk dan meninggalkan penyedia tersebut dan mencari penyedia yang dapat
Model kualitas kinerja terhadap layanan yang paling popular hingga kini
banyak dijadikan acuan dalam riset manajemen dan pemasaran jasa adalah
: 2008 : 95) :
19
(right the first time). Reliabilitas mencakup dua aspek utama, yaitu
akurat.
misalnya bila anda harus menjalani operasi ginjal anda tentu saja ingin
perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang
20
nyaman. Misalnya waktu ngantri atau menunggu tidak terlalu lama, selalu
perusahaan. Kolam renang yang kotor dan keruh bakal dinilai jelek oleh
1.5 Hipotesis
terdahulu, maka berikut ini dapat pula dikemukakan hipotesa penelitian sebagai
- Kepedulian
- Inisatif
- Tanggung jawab
- Rasa solidaritas
21
2. Kinerja sebagai variabel Terikat (Y) yang terdiri dari :
- Kualitas kerja
- Kuantitas kerja
Tabel 2.1
Operasional Variabel Penelitian
22
Kinerja: 1.kualitas - Ketelitian pegawai dalam Ordinal
Adalah hasil kerja kerja melaksanakan pekerjaan
secara kualitas dan - Kecakapan setiap pegawai
kuantitas yang dicapai dalam berkomunikasi
oleh seseorang dalam dengan kawan sekerja dan
melaksanakan atasan
tugasnya sesuai - Ada rasa bangga terhadap
dengan tanggung pekerjaan yang diberikan
jawab yang diberikan - Kesesuaian keahlian
kepadanya. pegawai dengan pekerjaan
- -kesungguhan dalam bekerja
Adapun lokasi penelitian ini pada Kantor Dinas Pekerjaan umum dan
No.02
penyelesaian proposal ini, maka penulis menggunakan jenis dan sumber data
sebagai berikut :
1.7.2.1 Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden
23
1.7.2.2 Data Sekunder adalah data yang tersusun dalam bentuk laporan-laporan
lain sebagainya.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pegawai Kantor
Dinas Pekerjaan umum dan penataan ruang kota Pekanbaru yang sampai bulan
Menurut sugiyono (2001, hal 116) ”Sampel adalah bagian dari jumlah dan
populasi maka diambil sampel, adapun jumlah sampel yang diambil adalah 40
orang sekitar 30% dari 125 orang pegawai menggunakan Sampling Insidental.
yaitu dengan mengolah data yang dipeoleh dari obyek penelitian Kantor Dinas Dinas
24
Pekerjaan umum dan penataan ruang kota Pekanbaru, kemudian dianalisis serta
diolah dengan memggunakan landasan teori sebagai alat untuk memecahkan masalah
pengukuran yang memakai skala likerta (Umar: 2008:70) dimana setiap jawaban
Untuk mengukur jarak atau range kelas penilaian responden dibatasi dengan
1. Nilai terkecil adalah nilai minimum yang mungkin terjadi jika seluruh responden
2. Nilai terbesar adalah nilai maksimum yang mungkin terjadi jika seluruh
pertanyaan kuisioner.
max − 𝑚𝑖𝑛
𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
100 %−0
= 5
= 20 %
25
Dapat ditetapkan klasifikasi dan interval penilaian sebagai berikut :
Dinas Pekerjaan Umum, maka penulis menggunakan formula regresi linier sederhana
sebagai berikut :
Rumus : Y = a + bx + ɛ
Dimana :
Y = Kinerja Pegawai
X = Disiplin kerja
A = konstanta
b = koefesien Regresi
ɛ = Predicton error
26
1.8 Sistematika penulisan :
BAB I : PENDAHULUAN
penulisan.
A. Kesimpulan
B. Saran
27
28