Anda di halaman 1dari 38

Daftar Standart Prosedur Operasional Pelayanan Gizi dan Dapur

1. Mekanisme pelayanan gizi pasien rawat inap


2. Perencanaan Menu
3. Penyusunana anggaran belanja makanan
4. Skrinning gizi
5. Pengkajian status gizi
6. Assesment gizi
7. Monitoring dan evaluasi gizi
8. Pemesanan makanan pasien
9. Perencanaan kebutuhan makanan
10. Prosedur pendistribusian makanan
11. Prosedur penerimaan bahan makanan
12. Prosedur penyimpanan bahan makanan
13. Penyaluran bahan makanan
14. Persiapan pengolahan bahan makanan
15. Pengelolaan produksi makanan pasien
16. Mempersiapkan makanan dengan cara mengurangi resiko kontaminasi dan pembusukkan
17. Prosedur persiapan pengolahan bahan makanan
18. Prosedur penyimpanan bahan makanan kering
19. Quality Kontrol
20. Pemeliharaan refrigerator
21. Konseling gizi bagi pasien dan keluarga pasien
22. Pengolahan formula rumah sakit (FRS)
23. Penggunaan blender Miyako
24. Kebersihan gudang penyimpanan bahan makanan kering
25. Penggunaan pisau
26. Pencucian peralatan makan pasien
27. Perawatan dan penyimpanan pisau dapur
28. Pencatatan dokumen terapi gizi pasien dalam rekam medis
29. Penggunaan alat pelindung diri
MEKANISME PELAYANAN GIZI PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


613/AKRED/PPI 7.6 EP.1/SPO/III/2018
RSU VINA ESTETICA A 1/1
Ditetapkan oleh
Tanggal Terbit : Direktur RS Vina Estetica
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 6 Maret 2018

dr. Vanny Marianta, S, MARS

PENGERTIAN Mekanisme Pelayanan Gizi Pasien Rawat Inap adalah serangkaian


proses kegiatan pelayanan gizi yang berkesinambungan dimulai dari
asesmen / pengkajian hingga monitoring / evaluasi pasien di ruang
rawat inap.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan


pelayanan gizi kepada pasien rawat inap agar memperoleh asupan
makanan yang sesuai dengan kondisi kesehatannya dalam upaya
mempercepat proses penyembuhan, mempertahankan dan
meningkatkan status gizi.

Keputusan Direktur Rumah Sakit Vina Estetica Nomor :


KEBIJAKAN 610/AKRED/PPI 7.6 EP.1 / SK / DIR / III / 2018 tentang Pelayanan
Unit Gizi dan Dapur Rumah Sakit Vina Estetica

PROSEDUR 1. Pasien dilakukan pengkajian status gizi.


2. Penentuan kebutuhan gizi sesuai dengan status gizi dan
penyakitnya.
3. Penentuan macam atau jenis diet sesuai dengan status gizi dan
penyakitnya serta cara pemberian makanannya.
4. Pemberian konseling gizi (Jika diperlukan)
5. Pemantauan dan evaluasi serta tindak lanjut terapi gizi.

UNIT TERKAIT 1. Unit Gizi dan Dapur


2. Unit Rawat Inap
3. Unit Rawat Intensif/ICU
4. Unit Kamar Bersalin
PERENCANAAN MENU

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

614/AKRED/PPI7.6/EP.1/SPO/III/2018 A 1/1
RSU VINA ESTETICA
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
STANDAR Direktur RSU Vina Estetica
PROSEDUR
OPERASIONAL 6 Maret 2018
Dr. Vanny Marianta S, MARS
Merupakan kegiatan penyusunan menu yang akan diolah untuk
PENGERTIAN memenuhi gizi pasien yang memenuhi prinsip gizi seimbang.
Perencanaan menu direncanakan oleh Ahli Gizi bekerjasama dengan
koki/bagian memasak yang bertugas di Unit Gizi dan Dapur RSU
Vina Estetica.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tersedianya daftar
TUJUAN menu sesuai standar porsi dan standar resep yang akan diolah untuk
memenuhi kebutuhan gizi pasien yang dilandasi gizi seimbang.

Keputusan Direktur Rumah Sakit Vina Estetica Nomor :


KEBIJAKAN 610/AKRED/PPI 7.6 EP.1 / SK / DIR / III / 2018 tentang Pelayanan
Unit Gizi dan Dapur Rumah Sakit Vina Estetica
Siklus menu harus tersedia sebagai daftar masakan yang disusun
sesuai dengan prasyarat perencanaan menu meliputi peraturan
pemberian makanan rumah sakit, standar porsi dan standar resep,
standar bumbu, biaya, peralatan yang ada, dan jumlah dan kualifikasi
tenaga pemasak serta jam kerja / shift.

1. Membuat rincian macam dan jumlah pasien yang akan


PROSEDUR dilayani.
2. Mengumpulkan data peralatan dan perlengkapan dapur yang
tersedia.
3. Menyesuaikan penyusunan menu dengan macam dan jumlah
tenaga.
4. Mempertimbangkan kebiasaan makan mayoritas pasien,
musim, iklim dan keadaan pasar.
5. Menetapkan siklus menu 7 (tujuh) hari yang akan dipakai.
6. Menetapkan standar porsi.
7. Menyusun menu dengan cara sebagai berikut :
1. Mengumpulkan berbagai jenis hidangan, mengelompokkan
berdasarkan jenis makanan (lauk hewani, nabati, sayuran,
buah dan snack) sehingga memungkinkan variasi yang
lebih banyak.
2. Menyusun pola menu dan master menu yang memuat garis
besar frekuensi penggunaan bahan makanan harian
UNIT TERKAIT Unit Gizi dan Dapur
PENYUSUNAN ANGGARAN BELANJA MAKANAN

No. Revisi : Halaman :


No. Dokumen :

RSU VINA ESTETICA 615/AKRED/PPI 7.6 EP.1/SPO/III/2018


A 1/1

Ditetapkan oleh
Tanggal Terbit :
STANDAR Direktur RS Vina Estetica
PROSEDUR 6 Maret 2018
OPERASIONAL
dr. Vanny Marianta, S, MARS
Penyusunan Anggaran Belanja Makanan (PABM) adalah kegiatan
PENGERTIAN perhitungan jumlah biaya yang diperlukan untuk penyediaan bahan
makanan bagi konsumen yang dilayani di Rumah Sakit.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penyusunan anggaran


TUJUAN belanja makanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan macam
dan jumlah bahan makanan bagi konsumen yang dilayani sesuai dengan
standar kecukupan gizi, diet etik, dan sumber daya Rumah Sakit.

Keputusan Direktur Rumah Sakit Vina Estetica Nomor :


KEBIJAKAN 610/AKRED/PPI 7.6 EP.1 / SK / DIR / III / 2018 tentang Pelayanan
Unit Gizi dan Dapur Rumah Sakit Vina Estetica
Perencanaan anggaran belanja bahan makanan mencakup anggaran
PROSEDUR untuk pasien rawat inap, snack pegawai rumah sakit dari berbagai unit
kerja serta dokter yang sedang bertugas.
Perencanaan anggaran belanja bahan makanan ditentukan oleh petugas
Unit Gizi dan Dapur (yang telah ditunjuk oleh Sub Bidang Keuangan
dan Akuntasi) berdasarkan perencanaan kebutuhan bahan makanan dari
Unit Gizi dan Dapur, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data tentang macam dan jumlah pasien rawat inap
tahun sebelumnya.
2. Menghitung harga rata-rata bahan makanan berdasarkan survey
pasar.
3. Membuat standar kecukupan gizi (standar porsi) kedalam berat
kotor bahan makanan
4. Hitung indeks harga makanan/orang perhari dengn cara
mengalikan berat kotor bahan makanan yang digunakan dengan
harga satuan.

UNIT TERKAIT 1. Unit Gizi dan Dapur


2. Unit Logistik
SKRINING GIZI

No.Dokumen : No.Revisi : Halaman :

RSU VINA ESTETICA 616/AKRED/PPI 7.6 EP.1/SPO/III/2018 A 1/1


Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
STANDAR Direktur RS Vina Estetica
PROSEDUR 6 Maret 2018
OPERASIONAL
dr. Vanny Marianta, S, MARS
PENGERTIAN Skrinning gizi adalah proses identifikasi karakteristik yang mempunyai
hubungan dengan masalah gizi.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menemukan pasien


beresiko atau tidak beresiko masalah gizi.

1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Vina Estetica Nomor :


KEBIJAKAN
610/AKRED/PPI 7.6 EP.1 / SK / DIR / III / 2018 tentang Pelayanan
Unit Gizi dan Dapur Rumah Sakit Vina Estetica
2. Skrinning gizi dilakukan kepada seluruh pasien baru untuk
mengidentifikasi pasien yang beresiko atau tidak beresiko masalah
gizi
3. Pasien yang beresiko gangguan gizi bila ada :
a. Peningkatan atau penurunan berat badan yang tidak direncanakan
sebanyak lebih dari 10% pada 6 bulan terakhir atau lebih dari 5%
pada 1 bulan terakhir.
b. Asupan makanan tidak adekuat dalam 5 hari terakhir
c. Pasien yang dicurigai menderita gizi buruk dan gangguan
metabolisme nutrisi (nutrisition realited diseases).

PROSEDUR 1. Pasien baru yang akan dirawat inap dilakukan skrinning gizi oleh
petugas yang pertama menerima pasien.
2. Kemudian dilakukan wawancara kepada pasien sesuai daftar
pertanyaan yang tertera didalam blanko skrinning gizi yang telah
disediakan.
3. Petugas membuat klasifikasi masalah nutrisi jika ada dengan cara
membandingkan antara jawaban dengan standar yang dipakai.
4. Jika hasil dari skrinning gizi pasien dicurigai menderita gangguan
nutrisi maka pasien akan dilakukan tahapan lebih lanjut oleh petugas
gizi.

UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Jalan


2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat
4. Unit Gizi
PENGKAJIAN STATUS GIZI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

617/AKRED/PPI 7.6 EP.1/SPO/III/2018 A 1/1


RSU VINA ESTETICA
Ditetapkan oleh
Tanggal Terbit : Direktur RS Vina Estetica
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 6 Maret 2018
dr. Vanny Marianta, S, MARS

PENGERTIAN Pengkajian Gizi merupakan kegiatan mengumpulkan,


mengintegrasikan dan menganalisis data untuk identifikasi masalah
gizi yang terkait dengan aspek asupan zat gizi dan makanan, aspek
klinis dan aspek perilaku lingkungan serta penyebabnya.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar diet yang diberikan
TUJUAN sesuai dengan kebutuhannya.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Vina Estetica nomor :
KEBIJAKAN 610/AKRED/PPI 7.6 EP.1 / SK / DIR / III / 2018 tentang Pelayanan
Unit Gizi dan Dapur Rumah Sakit Vina Estetica

PROSEDUR 1. Setiap pasien dilakukan anamnesa gizi, berupa : asupan


makan termasuk komposisi, pola makan, diet saat ini,
aktifitas fisik dan olahraga dan kepedulian terhadap gizi
dan kesehatan.
2. Melakukan pengkajian hasil laboratorium untuk
mendeteksi adanya kelainan bioimia yang beresiko
terhadap masalah gizi.
3. Melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan atau
perubahan berat badan.
4. Melakukan pengkajian riwayat personal berupa sosial
ekonomi, budaya, pekerjaan, umur, pendidikan, riwayat
penyakit pasien, keluarga, riwayat obat-obatan yang
dikonsumsi.
5. Menentukan diagnose gizi dan status gizi pasien.

UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap


2. Unit Gizi dan Dapur
ASSESMENT GIZI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

618/AKRED/PPI 7.6 EP.1/SPO/III/2018 A 1/1


RSU VINA ESTETICA
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit : Direktur RS Vina Estetica
PROSEDUR
OPERASIONAL 6 Maret 2018
dr. Vanny Marianta, S, MARS
PENGERTIAN Assemen gizi adalah kegiatan mengumpulkan dan mengkaji data
terkait gizi yang relevan untuk mengidentifikasi masalah gizi dan
penyebabnya, meliputi data antropometri, data riwayat gizi, data
laboratorium yang terkait gizi, data klinis / fisik yang berhubungan
dengan defesiensi gizi. Serta riwayat personal.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. Mengetahui masalah gizi pasien dan penyebabnya
2. Ahli gizi dapat membuat perencanaan intervensi / pemberian
suplemen makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi dan
perskripsi Dokter.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Vina Estetica Nomor :
610/AKRED/PPI 7.6 EP.1 / SK / DIR / III / 2018 tentang Pelayanan
Unit Gizi dan Dapur Rumah Sakit Vina Estetica
1. Dietesien / Ahli Gizi mendapat informasi mengenai adanya pasien
PROSEDUR
baru dengan risiko malnutrisi
2. Dietesien / Ahli Gizi mengunjungi semua pasien baru dan
melakukan anamnesa terkait gizi pada pasien berisiko malnutrisi,
data yang dikumpulkan meliputi : anthropometri, biokimia, klinis,
riwayatgizi, sertariwayat personal dan mengkaji data – data tersebut
untuk menentukan diagnose gizi / masalah gizi;
3. Selanjutnya Dietesien / Ahli Gizi membuat rencana ntervensi gizi /
pemberian suplemen makanan sesuai dengan kondisi pasien dan
perskripsi diet Dokter;
4. Hasil assemen gizi di tulis dalam form Pemantauan Asuhan Gizi
dengan format ADIME;
5. Berdasarkan hasil berat ringannya risiko malnutrisi pasien,
Dietesien /Ahli Gizi akan melakukan assemen ulang untuk
mengevaluasi efektifitas intervensi gizi.
6. Assemen ulang dilakukan pada :
7. Pasien dengan malnutrisi berat : assemen gizi lanjutan dilakukan 2
hari sekali (bila tidak dirujuk)
8. Pasien dengan risiko malnutrisi sedang :
9. Assemen gizi lanjutan dilakukan setiap 3 hari
1. Ahli Gizi/Dietisen
UNIT TERKAIT
2. Unit Gizi dan Dapur
MONITORING DAN EVALUASI GIZI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


619/AKRED/PPI 7.6 EP.1/SPO/III/2018
RSU VINA ESTETICA A 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Terbit : Direktur RS Vina Estetica
STANDAR
PROSEDUR
6 Maret 2018
OPERASIONAL
dr. Vanny Marianta, S, MARS

PENGERTIAN Monitoring dan evaluasi gizi adalah serangkaian kegiatan yang


dilakukan untuk mengetahui respon pasien terhadap intervensi dan
tingkat keberhasilannya.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
TUJUAN 1. Melihat apakah hasil terapi gizi sesuai yang diharapkan oleh
pasien dan petugas gizi.
2. Melihat tingkat keberhasilan atau kegagalan dari terapi nutrisi
yang telah diberikan.

Keputusan Direktur Rumah Sakit Vina Estetica Nomor :


KEBIJAKAN 610/AKRED/PPI 7.6 EP.1 / SK / DIR / III / 2018 tentang Pelayanan
Unit Gizi dan Dapur Rumah Sakit Vina Estetica
PROSEDUR
1. Tahap awal kegiatan dimulai dengan mengamati perkembangan
kondisi pasien. Kegiatan yang berkaitan dengan monitor
perkembangan antara lain :
2. Riwayat diet dan makanan yang dikonsumsi
3. Biokimia : kadar gula darah, ureum, lipida darah, elektrolit, hb, dan
lain-lain.
4. Kepatuhan terhadap anjuran gizi
5. Memilih makanan dan pola makan
6. Mengukur hasil adalah mengukur perkembangan atau perubahan yang
terjadi terhadap intervensi gizi.
7. Evaluasi hasil
8. Berdasarkan 3 tahapan diatas didapatkan 4 jenis hasil yaitu :
9. Dampak perilaku dan lingkungan terkait gizi yaitu tingkat
pemahaman, perilaku, akses dan kemampuan yang mungkin
mempunyai pengaruh pada asupan makanan dan zat gizi.
MONITORING DAN EVALUASI GIZI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

RSU VINA ESTETICA 621/AKRED/PPI 7.6 EP.1/SPO/III/2018 A 2/2


10. Dampak asupan makanan dan zat gizi merupakan asupan makanan,
PROSEDUR minuman, suplemen dan melalui rute enteral maupun parenteral
(Lanjutan) 11. Dampak terhadap tanda dan gejala fisik yang terkait gizi yaitu pengukuran
yang terkait anthropometri, biokimia dan parameter pemeriksaan klinis
12. Dampak terhadap pasien terhadap intervensi gizi yang
diberikan pada kualitas hidupnya.

UNIT TERKAIT 1. Unit Gizi dan Dapur


2. Unit Rawat Inap
3. Unit Laboratorium
PEMESANAN MAKANAN PASIEN DARI RUANG RAWAT
INAP KE UNIT GIZI DAN DAPUR
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
620/AKRED/PPI 7.6 EP.1/SPO/III/2018
RSU VINA ESTETICA A 1/1
Ditetapkan oleh
Tanggal Terbit : Direktur RS Vina Estetica
STANDAR
PROSEDUR
6 Maret 2018
OPERASIONAL
dr. Vanny Marianta, S, MARS

PENGERTIAN Pemesanan makanan dari ruang rawat inap ke Unit Gizi merupakan
serangkaian kegiatan dalam permintaan makanan pasien, yang
meliputi berbagai proses antara lain berupa permintaan berupa bon
makan pasien, pencatatan di kertas permintaan makanan pasien di
ruang rawat inap, serta pencatatan di buku makan administrasi Unit
Gizi dan Dapur
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar pasien dapat
TUJUAN dipastikan telah tercatat memesan makanan dan menerima makanan
sesuai dengan kebutuhan dan status gizi pasien.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Vina Estetica Nomor :
KEBIJAKAN 610/AKRED/PPI 7.6 EP.1 / SK / DIR / III / 2018 tentang Pelayanan
Unit Gizi dan Dapur Rumah Sakit Vina Estetica

PROSEDUR 1. Pasien baru yang datang dilayani oleh perawat dan menanyakan
ke dokter diet sementara yang diberikan (terkadang dikonfirmasi
ke pasien kemampuan asupan makanannya sebelum masuk RS).
2. Perawat akan mencatat di catatan status pasien diet sementara
yang diberikan.
3. Perawat melaporkan ke petugas gizi diet pasien baru yang telah
dicatat tadi dengan menghubungi melalui telepon ke Dapur.
4. Petugas Unit Gizi dan Dapur mencatat di buku permintaan
makan/Daftar diet pasien yang telah tersedia dekat telepon di Unit
Gizi dan Dapur,
5. Distribusi diet langsung dilakukan oleh Petugas Unit Gizi dan
Dapur yang telah ditunjukkan untuk menghindari kesalahan
pembagian jenis makanan.

UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap


2. Unit Gizi dan Dapur
3. Unit Gawat Darurat
PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSU VINA ESTETICA 621/AKRED/PPI7.6/EP.1/SPO/III/2018 A 1/2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur RSU VINA ESTETICA
STANDAR 6 Maret 2018
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Vanny Marianta S, MARS

PENGERTIAN Suatu kegiatan perencanaan kebutuhan bahan makanan yang


diperlukan untuk pengadaan bahan makanan bagi konsumen/pasien
yang dilayani.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tersedianya taksiran


macam dan jumlah bahan makanan dengan spesifikasi yang
ditetapkan, dalam kurun waktu yang ditetapkan pasien rumah sakit.

KEBIJAKAN SK Direktur RSU Vina Estetica Nomor : 610/AKRED/PPI 7.6 EP


1/SK/DIR/ III/ 2018 tentang Kebijakan Pelayanan di Unit Gizi dan
Dapur RSU. Vina Estetica
1. Menentukan jumlah pasien yang mengacu pada Daftar
PROSEDUR permintaan Makanan Pasien (DPMP).
2. Menyusun macam bahan makanan yang diperlukan dan
digolongkan apakah termasuk dalam bahan makanan segar atau
bahan makanan kering.
3. Menentukan standar porsi tiap Bahan Makanan dan membuat
standar bahan kotor.
4. Mnghitung berapa kali pemakaian bahan makanan dalam setiap
siklus menu.
5. Menghitung kebutuhan bahan makanan dengan cara: Jumlah
pasien x standar porsi (berat kotor) x jumlah pemakaian bahan
makanan
6. Mencatatat biaya pemakaian bahan makanan yang telah dipesan
setiap bulan.
7. Menyusun/membuat pemesanan bahan makanan kering satu kali
sebulan sesuai dengan standar porsi tiap bahan makanan dan
kebutuhan rata-rata tiap bulan termasuk jumlah pasien
PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

RSU VINA ESTETICA 621/AKRED/PPI 7.6 EP.1/SPO/III/2018 A 2/2

PROSEDUR 8. Menyusun/membuat pemesanan bahan makanan kering satu kali


(Lanjutan) sebulan sesuai dengan standar porsi tiap bahan makanan dan
kebutuhan rata-rata tiap bulan termasuk jumlah pasien.
9. Menyusun tiap item bahan makanan yang diperlukan sesuai dengan
siklus menu.
10. Menghitung kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan untuk
kurun waktu ditetapkan (1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun).
11. Masukkan dalam formulir kebutuhan bahan makanan yang telah
dilengkapi dengan spesifikasinya.

UNIT TERKAIT 1. Unit Gizi dan Dapur


2. Unit Logistik
PROSEDUR PENDISTRIBUSIAN MAKANAN PASIEN
DIRUANG RAWAT INAP

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


622/AKRED/PPI 7.6 EP.1/SPO/III/2018
RSU VINA ESTETICA A 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Terbit : Direktur RS Vina Estetica
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 6 Maret 2018
dr. Vanny Marianta, S, MARS

PENGERTIAN Pendistribusian makanan merupakan serangkaian kegiatan


penyaluran makanan sesuai dengan jumlah pasien, jumlah porsi,
jenis makanan pasien yang dilayani (makanan biasa, maupun
makanan berdiet).

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar pasien mendapat


makanan / nutrisi yang sesuai kebutuhan dietnya.

Keputusan Direktur Rumah Sakit Vina Estetica Nomor :


KEBIJAKAN 610/AKRED/PPI 7.6 EP.1 / SK / DIR / III / 2018 tentang Pelayanan
Unit Gizi dan Dapur Rumah Sakit Vina Estetica.

PROSEDUR 1. Administrasi permintaan makanan pasien rawat inap


A. Pasien lama dan perubahan diet pasien
1) Setelah diet pasien ditentukan oleh Dokter Penanggung
Jawab Pasien / Dokter Konsulen / Ahli Gizi, perawat
pelaksana mencatat nama dan diet pasien dalam buku
makanan (lembaran daftar diet)
2) Petugas gizi akan menelepon setiap ruangan rawat inap
dan ICU untuk mengetahui setiap pasien yang pulang
berobat jalan / pulang atas permintaan sendiri /
meninggal untuk menghindari jumlah permintaan diet
yang tidak sesuai dengan jumlah pasien yang ada.
3) Perawat pelaksana memberikan lembaran daftar diet itu
kembali ke IGD setelah ditulis dan diperiksa oleh
perawat pelaksana (selesai pergantian perawat dinas jam
9 agar berdasarkan diet pasien yang telah ditetapkan
sebelumnya.
4) Rekapitulasi permintaan diet pasien akan diambil oleh
petugas gizi di meja ruangan rekam medis pada pagi hari
pukul 06.00 untuk menghitung dan mengetahui jumlah
dan jenis diet yang akan diberikan.
PROSEDUR PENDISTRIBUSIAN PASIEN
DIRUANG RAWAT INAP
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

622/AKRED/PPI 7.6 EP.1/SPO/III/2018 2/2


RSU VINA ESTETICA A

PROSEDUR B. Pasien Baru


(Lanjutan) 1) Pasien baru mengisi formulir pendaftaran di bagian
Rekam Medik, kemudian ke ruang rawat inap untuk
seterusnya, pasien di analisis kebutuhan nutrisinya.
2) Setelah diet pasien ditentukan oleh Dokter Penanggung
Jawab Pasien / Dokter Konsulen / Ahli Gizi / Dokter
Ruangan yang sedang bertugas.
3) Distribusi makanan untuk pasien rawat inap langsung
dilakukan oleh petugas Unit Gizi dan Dapur. Distribusi
didasarkan pada label yang tertera pada baki makanan
pasien. Di dalam label, akan tercantum nama pasien,
ruang pasien, nomor tempat tidur pasien, dan jenis diet
yang dibutuhkan pasien.4
4) Untuk pasien baru yang masuk ke ruang rawat inap
setelah jam pendistribusian makanan, maka baki
makanan akan diantar tersendiri oleh petugas Unit Gizi
dan Dapur setelah terlebih dahulu menerima formulir
pemesanan diet dari perawat ruang rawat inap ataupun
menerima permintaan diet melalui telepon.
5) Perawat dan ahli gizi berusaha mendapatkan masukan
dari setiap pasien rawat inap mengenai cita rasa dan
selera pasien terhadap jenis makanan yang disajikan
untuk penyesesuaian penyajian makanan pada hari
berikutnya.
6) Evaluasi khusus perlu dilakukan bila seorang pasien tidak
menghabiskan makanan yang disajikan selama beberapa
shift ataupun beberapa hari rawat di rumah sakit dalam
usaha mencapai keberhasilan terapi gizi yang diberikan.

1. Unit Gizi dan Dapur


UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
PROSEDUR PENERIMAAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSU VINA ESTETICA 623/AKRED/PPI7.6/EP.1.SPO/III/2018 A 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur RSU VINA ESTETICA
STANDAR
PROSEDUR 6 Maret 2018
OPERASIONAL
Dr. Vanny Marianta S, MARS

PENGERTIAN Persiapan bahan makanan adalah suatu kegiatan yang melakukan


menerima bahan makanan, pemeriksaan, pencatatan, pelaporan
tentang macam, kualitas dan kuantitas bahan makanan yang diterima
sesuai dengan pesanan.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk : Penerimaan bahan
TUJUAN makanan bertujuan agar tersedia bahan makanan yang siap diolah
sesuai dengan menu oleh Unit Gizi dan Dapur
Penerimaan bahan makanan sesuai dengan spesifikasi bahan makanan
KEBIJAKAN yang telah ditetapkan oleh Unit Gizi dan Dapur, sesuai dengan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Vina Estetica Nomor :
610/AKRED/PPI 7.6 EP.1 / SK / DIR / III / 2018 tentang Pelayanan
Unit Gizi dan Dapur Rumah Sakit Vina Estetica.

PROSEDUR 1. Mempersiapkan sarana peneriman bahan makanan (Troli


mengangkat barang)
2. Periksa daftar belanja dan cocokkan dengan spesifikasi yang
telah dibeli/barang yang sudah dibeli.
3. Timbang dan hitung bahan makanan yang sudah diperiksa
4. Tandatangani daftar belanja dan catat dalam buku penerimaan
bahan makanan
5. Serahkan semua bahan makanan yang diterima kepada petugas
gudang.

UNIT TERKAIT 1. Unit Gizi dan Dapur


2. Sub. Bagian URT / Logistik
PROSEDUR PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN SEGAR

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSU VINA ESTETICA
624/AKRED/PPI7.6/EP.1/SPO/III/2018 A 1/2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur RSU VINA ESTETICA
STANDAR 6 Maret 2018
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Vanny Marianta S, MARS


Penyimpanan bahan makanan merupakan tata cara menata,
PENGERTIAN menyimpan, memelihara keamanan bahan makanan segar baik
kualitas maupun kuantitas di gudang bahan makanan basah serta
pencatatan dan pelaporannya dengan tujuan tersedianya bahan
makanan siap pakai dengan kualitas dan kuantitas yang tepat sesuai
dengan perencanaan.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk adanya sistem
TUJUAN penyimpanan barang, tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan
makanan segar sesuai persyaratan, dan tersedianya kartu stok / buku
catatan keluar masuknya bahan makanan.

Keputusan Direktur Rumah Sakit Vina Estetica Nomor :


KEBIJAKAN 610/AKRED/PPI 7.6 EP.1 / SK / DIR / III / 2018 tentang Pelayanan
Unit Gizi dan Dapur Rumah Sakit Vina Estetica.

PROSEDUR 1. Terlebih dahulu, setelah bahan makanan yng memenuhi syarat


yang diterima, kemudian apabila bahan makanan akan langsung
digunakan, setelah bahan makanan ditimbang dan diawasi oleh
bagian penyimpanan makanan untuk dibawa ke ruang persiapan.
2. Bahan makanan yang tidak langsung digunakan untuk besok,
terlebih dahulu harus dibersihkan sebelum disimpan di lemari
pendingin (refrigerator).
3. Perhatikan bahan makanan yang mudah rusak, seperti: ikan,
udang, daging ayam, sebelum disimpan terlebih dahulu harus
dibersihkan isinya untuk menghindari proses pembusukan yang
terlalu cepat. Cuci dengan air mengalir dan tiriskan. Kemudian
dikemas sesuai dengan bentuk, kebutuhan dan kapasitasnya dan
dibungkus plastik serta disimpan sesuai waktu penyimpanan.

.
PROSEDUR PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN SEGAR

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

RSU VINA ESTETICA 624/AKRED/PPI7.6/EP.1/SPO/III/2018 A 2/2

PROSEDUR 4. Bahan makanan buah-buahan dan sayur-sayuran yang tidak


(Lanjutan) berdaun terlebih dahulu dicuci dengan air bersih dan mengalir,
setelah itu ditiriskan, kemudian semua bahan dimasukkan
kedalam plastik serta ditutup/diikat
5. Sayuran yang berdaun seperti : daun ubi, bayam, kangkung,
selada, sawi terlebih dahulu dipotong akarnya, bersihkan dari
daun yang menguning, kotoran, tanah, atau dari rumput yang
menempel. Kemudian dikemas dalam wadah tertutup atau
plastik. Kemudian disimpan dalam lemari pendingin
6. Bahan makanan yang tidak berbau diletakkan berjauhan supaya
tidak bercampur baunya dengan makanan yang berbau tajam.
7. Sebelum menyimpan semua bahan makanan, pastikan suhu
tempat penyimpanan harus benar-benar sesuai dengan jenis
bahan makanan dan lama penyimpanannya.
8. Pengecekan terhadap suhu dilakukan setiap hari, setiap
pergantian shift dan dilakukan pencatatan suhu. Bila suhu tidk
dalam batas normal hubungi petugas maintenance service.
9. Pembersihan lemari es dilakukan setiap hari. Pencairan es
harus segera dilakukan setelah terjadi pengerasan.

UNIT TERKAIT 1. Unit Gizi dan Dapur


2. Unit Logistik
PENYALURAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
625/AKRED/PPI 7.6 EP.1/SPO/III/2018
A 1/1
RSU VINA ESTETICA
Ditetapkan oleh
Tanggal Terbit : Direktur RS Vina Estetica
STANDAR
PROSEDUR
6 Maret 2018
OPERASIONAL
dr. Vanny Marianta, S, MARS

PENGERTIAN Penyaluran bahan makanan adalah tata cara mendistribusikan bahan


makanan berdasarkan permintaan harian.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk : tersedianya bahan


makanan siap pakai dengan kualitas dan kuantitas yang tepat sesuai
dengan pesanan.

KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Vina Estetica Nomor :


610/AKRED/PPI 7.6 EP.1 / SK / DIR / III / 2018 tentang Pelayanan
Unit Gizi dan Dapur Rumah Sakit Vina Estetica.
1. Bahan makanan berupa sayuran, daging ayam, ikan, buah, dan
PROSEDUR bumbu dapur langsung dibeli oleh bagian pengadaan
barang/Logistik RSU Vina Estetica
2. Kebutuhan produk susu, gula, beras, , dan makanan dalam
kemasan yang dapat disimpan diperkirakan oleh Unit Gizi dan
Dapur untuk jangka waktu satu bulan. Jumlah kebutuhan akan
dipesan atau diminta ke Sub. Bagian URT / Logistik

UNIT TERKAIT 1. 1. Unit Gizi dan Dapur


2. Sub Bagian URT / Logistik
PERSIAPAN PENGOLAHAN
BAHAN MAKANAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSU VINA ESTETICA 626/AKRED/PPI7.6/EP.1/SPO/III/2018 A 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur RSU VINA ESTETICA
STANDAR
PROSEDUR 6 Maret 2018
OPERASIONAL
Dr. Vanny Marianta S, MARS

PENGERTIAN Persiapan bahan makanan merupakan serangkaian kegiatan dalam


penanganan bahan makanan, yang meliputi berbagai proses antara
lain membersihkan, memotong, mengupas, mengocok dan merendam.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mempersiapkan


bahan-bahan makanan, serta bumbu-bumbu sebelum dilakukan proses
pemasakan.

KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Vina Estetica Nomor :


610/AKRED/PPI7.6/EP.1/SK/DIR/III/2018 tentang Pelayanan Gizi
Rumah Sakit Umum Vina Esteica.

PROSEDUR 1. Bahan makanan yang diterima dari rekanan sesuai dengan


spesifikasi.
2. Bahan makanan yang dikeluarkan oleh bagian gudang
disesuaikan dengan jumlah kekuatan pasien dan siklus menu.
3. Gudang mendistribusikan ke masing-masing bagian (makanan
MB, Diet, dan VIP).
4. Masing-masing bagian mempersiapkan bahan makanan sebelum
diolah sesuai dengan klasifikasi bahan makanan, menu dan
standar resep.

UNIT TERKAIT Unit Gizi dan Dapur


PENGELOLAAN PRODUKSI MAKANAN BAGI PASIEN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSU VINA ESTETICA 627/AKRED/PPI7.6/EP.1/SPO/III/2018 A 1/2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur RSU VINA ESTETICA
STANDAR
PROSEDUR 6 Maret 2018
OPERASIONAL
Dr. Vanny Marianta S, MARS

PENGERTIAN Pengelolaan produksi adalah suatu kegiatan mengubah (memasak)


bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap dimakan,
makanan tersebut harus berkualitas dan aman untuk dikonsumsi
sehingga pasien tidak ragu untuk menyantap makanan tersebut, baik
makanan biasa maupun makanan khusus.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :


1. Mengurangi resiko kehilangan zat gizi makanan.
2. Meningkatkan nilai cerna
3. Meningkatkan dan mempertahankan warna, tekstur, cita rasa,
keempukan dan penampilan makanan.
4. Bebas dari organisme dan zat kimia yang dapat membahayakan
pasien.
5. Pasien mendapatkan makanan yang sesuai dengan ketentuan dan
diet yang telah dianjurkan oleh dokter.

Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Vina Estetica Nomor :


KEBIJAKAN 610/AKRED/PPI7.6/EP.1/SK/DIR/III/2018 tentang Pelayanan Gizi
Rumah Sakit Umum Vina Esteica.

PROSEDUR 1. Seluruh petugas pengolah makanan memakai pakaian kerja


dan alat pelindung diri meliputi, (celemek, topi, masker).
2. Menu sebelum dimasak terlebih dahulu dipelajari oleh petugas
distribusi dan produksi.
3. Cek bumbu dan bahan makanan yang diterima apakah sesuai
dengan menu yang dimasak.
4. Bahan makanan (lauk hewani, lauk nabati, dan buah) yang
diterima petugas persiapan Bahan makanan dihitung.
PENGELOLAAN PRODUKSI MAKANAN BAGI PASIEN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSU VINA ESTETICA 627/AKRED/PPI7.6/EP.1.SPO/III/2018 A 2/2

PROSEDUR 5. Perhatikan jumlah makanan yang akan dimasak dan jumlah pasien
(Lanjutan) telah sesudah disamakan.
6. Sebelum pengolahan makanan, pastikan alat-alat makan yang akan
digunakan untuk pengolahan makanan dalam keadaan bersih.
7. Tenaga pengolah makanan selama mengolah makanan harus :
1. Cuci tangan dengan sabun sebelum mulai / sesudah bekerja,
sesudah menjamah bahan yang kotor, setiap keluar dari WC.
2. Sebelum dan selama bekerja tidak menggaruk kepala, muka,
hidung, atau bagian tubuh yang lain.
3. Menggunakan masker / tutup mulut dan hidung.
4. Jangan menjamah makanan yang sudah dimasuk dengan tangan
8. Setelah seluruh, proses pengolahan dilakukan harus segera
membersihkan ruangan kerja.

UNIT TERKAIT Unit Gizi dan Dapur


MEMPERSIAPKAN MAKANAN DENGAN CARA
MENGURANGI RISIKO KONTAMINASI DAN
PEMBUSUKAN
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

RSU VINA ESTETICA 628/AKRED/PPI7.6/EP.1/SPO/III/2018 A 1/2


Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur RSU Vina Estetica
STANDAR 6 Maret 2018
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Vanny Marianta S, MARS

PENGERTIAN Serangkaian kegiatan dalam persiapan bahan makanan menjadi


makanan yang bebas dari resiko kontaminasi atau pembusukan yang
berguna meningkatkan citra rumah sakit dan meningkatkan
kepercayaan pasien terhadap makanan .
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menyiapkan
TUJUAN makanan yang bebas dari kontaminasi baik biologis, fisik ataupun
kimia dan pembusukan oleh bakteri sehingga meningkatkan jaminan
food safety.
Setiap makanan yang disiapkan harus terbebas dari kontaminasi dan
KEBIJAKAN pembusukan sesuai dengan HACCP (Hazard Analysis Critical
Control Point).

PROSEDUR Penanggulangan bahan makanan :


 Pilih bahan makanan yang bermutu baik, segar, aman, bergizi,
utuh, tidak berlubang/berulat, bentuk seragam, tidak busuk, tidak
kotor, tidak layu, dan tidak kadaluarsa.
 Penanganan bahan makanan harus tepat dan baik, handling,
pengepakan/pengemasan, distribusi, penyimpanan, dan
penggudangan yang memenuhi syarat.
 Bahan makanan sebelum diolah harus dibersihkan terlebih
dahulu.
 Pada tahap pengolahan bahan makanan harus tersedia air bersih
dan tempat pembuangan sampah.
 Simpan makanan yang telah diolah pada tempat penyimpanan
yang sesuai dan jangan dicampurkan dengan bahan makanan.
 Dalam proses pemasakan bahan makanan harus sesuai dengan
prosedur yang ada.
 Setelah selesai proses menyiapkan makanan, peralatan dan ruang
tempat pengolahan harus dibersihkan kembali.
 Pada saat distribusi makanan yang telah disiapkan harus
memakai alat makan yang ditutup dan dibersihkan secara
periodik.
MAKANAN DISIAPKAN DENGAN CARA MENGURANGI
RISIKO KONTAMINASI DAN PEMBUSUKAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSU VINA ESTETICA
628/AKRED/PPI7.3.1/EP.1.SPO/III/2018 A 2/2

PROSEDUR Tenaga penjamaah makanan :


(Lanjutan) a. Tenaga penjamaah makanan harus menjaga kebersihan diri,
pakaian dan seluruh badan.
b. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan
prosedur yang ada.
c. Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah bekerja.
d. Mencuci tangan dengan antiseptic setelah dari toilet.
e. Menutup mulut atau hidung bila batuk / bersin dengan sapu
tangan.
1. Menggunamenggukan sendok/garpu untuk mencicipi makanan.
2. Tidak boleh merokok

UNIT TERKAIT 1. Tim PPI


2. Unit Gizi
3. Unit Rawat Inap
PROSEDUR PERSIAPAN PENGOLAHAN
BAHAN MAKANAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSU VINA ESTETICA 629/AKRED/PPI7.6/EP.1/SPO/III/2018 A 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur RSU VINA ESTETICA
STANDAR 6 Maret 2018
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Vanny Marianta S, MARS

PENGERTIAN Persiapan bahan makanan merupakan serangkaian kegiatan dalam


penanganan bahan makanan, yang meliputi berbagai proses antara
lain membersihkan, memotong, mengupas, mengocok dan merendam.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mempersiapkan


bahan-bahan makanan, serta bumbu-bumbu sebelum dilakukan proses
pemasakan.

KEBIJAKAN Tersedianya prosedur persiapan pengolahan makanan sebagai standar


persiapan bahan-bahan makanan sebelum bahan makanan diolah bagi
anggota Unit Gizi dan Dapur. Sesuai Keputusan Direktur Rumah
Sakit Vina Estetica Nomor : 610/AKRED/PPI 7.6 EP.1 / SK / DIR /
III / 2018 tentang Pelayanan Unit Gizi dan Dapur Rumah Sakit Vina
Estetica.
1. Bahan makanan yang diterima dari rekanan sesuai dengan
PROSEDUR spesifikasi.
2. Bahan makanan yang dikeluarkan oleh bagian gudang
disesuaikan dengan jumlah kebutuhan pasien dan siklus menu.
3. Gudang mendistribusikan bahan makanan yang akan diolah
sesuai jumlah permintaan yang diberikan oleh bagian
pengolahan.
4. Bagian pengolahan mempersiapkan bahan makanan sebelum
diolah sesuai dengan klasifikasi bahan makanan, menu, diet dan
standar resep.

UNIT TERKAIT Unit Gizi dan Dapur


PROSEDUR PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN KERING

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSU VINA ESTETICA 630/AKRED/PPI7.6/EP.1/SPO/III/2018 A 1/2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur RSU VINA ESTETICA
STANDAR 6 Maret 2018
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Vanny Marianta S, MARS

PENGERTIAN Penyimpanan bahan makanan kering merupakan tata cara menata,


menyimpan, memelihara keamanan bahan makanan kering baik
kualitas maupun kuantitas di gudang bahan makanan kering serta
pencatatan dan pelaporannya dengan tujuan tersedianya bahan
makanan siap pakai dengan kualitas dan kuantitas yang tepat sesuai
dengan perencanaan.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk adanya sistem
TUJUAN penyimpanan barang, tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan
makanan kering sesuai persyaratan, dan tersedianya kartu stok / buku
catatan keluar masuknya bahan makanan.
SK Direktur RSU VINA ESTETICA Nomor : 610/AKRED/PPI
KEBIJAKAN 7.6/EP 1.SK.DIR/ III/2018 tentang Kebijakan Pelayanan di Unit Gizi
dan Dapur RSU VINA ESTETICA.

PROSEDUR 1. Setelah bahan makanan yang memenuhi syarat diterima,bahan


makanan segera dibawa keruang penyimpanan.
2. Bahan makanan ditempatkan secara teratur menurut macam,
golongan,golongan, ataupun urutan pemakaian bahan
makanan.
3. Semua bahan makanan ditempatkan dalam tempat tertutup,
terbungkus rapat dan tidak berlubang. Diletakkan di atas rak
bertingkat yang cukup kuat dan menempel pada lantai (pallet
yang terbuat dari bahan kayu/plastik), dinding atau langit-
langit dengan ketentuan sebagai berikut;
1. Jarak bahan makanan dengan lantai : 15cm
2. Jarak bahan makanan dengan dinding : 5 cm
3. Jarak bahan makanan dengan langit-langit ; 60 cm
4. Menggunakan bahan makanan yang diterima terlebih dahulu
(FIFO), untuk mengetahui bahan makanan yang diterima lebih
dulu.
PROSEDUR PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN KERING

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

RSU VINA ESTETICA 630/AKRED/PPI7.6/EP.1.SPO/III/2018 A 2/2

PROSEDUR 5. Kartu/buku penerimaan, stock dan pengeluaran bahan


(Lanjutan) makanan, harus diisi tanpa ditunda, diletakkan pada
tempatnya.
6. Gudang dibuka pada waktu yang ditentukan. Pintu harus selalu
terkunci pada saat tidak ada kegiatan. Pegawai yang masuk
keluar gudang hanya pegawai yang ditentukan.
7. Suhu ruangan harus kering dan sejuk berkisar 19-240C.
8. Pembersihan gudang dilakukan setiap hari, dan pembersihan
massal dilakukan 2 minggu sekali.

1. Unit Gizi dan Dapur


UNIT TERKAIT 2. Sub. Bagian Logistik
QUALITY CONTROL

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

RSU VINA ESTETICA 631/AKRED/PPI7.6/EP.1/SPO/III/2018 A 1/1


Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur RSU VINA ESTETICA
STANDAR 6 Maret 2018
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Vanny Marianta S, MARS
PENGERTIAN Quality Control adalah pengawasan bahan makanan mulai dari tahap
persiapan sampai makanan didistribusikan.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar makanan yang
dihasilkan sesuai dengan standar.

KEBIJAKAN Sesuai Keputusan Direktur Rumah Sakit Vina Estetica Nomor :


610/AKRED/PPI 7.6 EP.1 / SK / DIR / III / 2018 tentang Pelayanan
Unit Gizi dan Dapur Rumah Sakit Vina Estetica.

PROSEDUR 1. Bahan makanan yang datang diperiksa sesuai dengan spesifikasi


yang telah ditentukan.
2. Bahan makanan yang telah diuji siap untuk diolah.
3. Bahan makanan yang telah diolah secara organoleptik meliputi rasa,
warna, tekstur, dan tingkat keempukan.
4. Membuat laporan.

UNIT TERKAIT 1. Tim Penerimaan


2. Unit Gizi dan Dapur
PEMELIHARAAN REFRIGERATOR

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

RSU VINA ESTETICA 632/AKRED/PPI7.6/EP.1/SPO/III/2018 A 1/1


Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur RSU VINA ESTETICA
STANDAR
6 Maret 2018
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Vanny Marianta S, MARS
Refrigerator adalah mesin pendingin yang dirancang untuk bekerja
PENGERTIAN dengan baik pada suhu ruangan +50 C s.d 230 C.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar Refrigerator Sharp


TUJUAN tetap dingin dan mengurangi kerusakan pada mesin pedingin.

Sesuai Keputusan Direktur Rumah Sakit Vina Estetica Nomor


KEBIJAKAN 610/AKRED/PPI 7.6 EP.1 / SK / DIR / III / 2018 tentang Pelayanan
Unit Gizi dan Dapur Rumah Sakit Vina Estetica.

PROSEDUR 1. Pendingin sebaiknya dimatikan secara total dua atau tiga kali
setahun.
2. Gunakan sabun detergen setelah dicampur dengan air untuk
mencuci lemari pendingin.
3. Mencuci dengan membasuh menggunakan busa atau kain lap,
jangan mencuci dengan cara menyemprot atau menyiram
karena dapat menyebabkan kerusakan apabila air masuk ke
unit gizi.
4. Setelah semua permukaan dicuci bilaslah dengan air sampai
sabun yang menempel dipermukaan rak atau body pendingin
hilang.
5. Pada saat mengeringkan pendingin sebaiknya pintu pendingin
dibiarkan dalam keadaan terbuka supaya bagian dalam
pendingin benar-benar kering.
6. Jangan menggunakan benda tajam atau permukaan kasar untuk
membersihkan bunga es yang menempel di evaporator.
7. Bersihkan filter udara secara berkala untuk menjamin
lancarnya sirkulasi udara dalam ruang mesin.
8. Gunakan vacuum cleaner atau blower untuk menghilangkan
debu yang menempel pada condenser filter, setelah dicuci
dengan cara merendamnya dengan air sabun kemudian
keringkan ditempat bebas debu.

UNIT TERKAIT 6. Unit Gizi dan Dapur


KONSELING GIZI BAGI PASIEN DAN KELUARGA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSU VINA ESTETICA
633/AKRED/PPI7.6/EP.1/SPO/III/2018 A 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
STANDAR Direktur RSU VINA ESTETICA
PROSEDUR
OPERASIONAL 6 Maret 2018

Dr. Vanny Marianta S, MARS


Konseling Gizi adalah serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi
PENGERTIAN
dua arah untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap,serta
perilaku sehingga membantu klien atau pasien mengenali dan
mengatasi masalah gizi melalui pengaturan makan dan minuman dan
dilaksanakan oleh ahli gizi/nutrisionist/dietesien.
TUJUAN Membantu pasien dan keluarga mengidentifikasi dan menganalisis
masalah gizi dan memberikan alternatif pemecahan.

KEBIJAKAN Sesuai Keputusan Direktur Rumah Sakit Vina Estetica Nomor :


610/AKRED/PPI 7.6 EP.1 / SK / DIR / III / 2018 tentang Pelayanan
Unit Gizi dan Dapur Rumah Sakit Vina Estetica.
1. Memberikan salam, memperkenalkan diri, mengenal pasien dan
PROSEDUR
keluargadan menjelaskan tujuan konseling gizi
2. Mengumpulkan data-data antropometri, hasil Laboratorium,
riwayat makan, fisik, data klinis dan data riwayat personal
3. Menghitung Kebutuhan dan diet pasien
4. Menanyakanpolamakan,frekuensi makan dan
5. Kebiasaan makan, kemudian melakukan konseling gizi sesuai
dengan diet pasien.
6. Memperoleh komitmen dari pasien untuk melakukan perubahan
diet sesuai dengan anjuran yang disepakati, meyakinkan pasien
mampu melakukan diet tersebut.
7. Memberikan Leaflet yang sesuai untuk jenis penyakit dan diet yang
diberikan.
8. Monitoring dan evaluasi
9. Pencatatan dan pelaporan
UNIT TERKAIT 1. Unit Gizi
2. Units Rawat Inap
PENGOLAHAN FORMULA RUMAH SAKIT ( FRS )

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSU VINA ESTETICA 634/AKRED/PPI7.6/EP.1/SPO/III/2018 A 1/2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur RSU VINA ESTETICA
STANDAR 6 Maret 2018
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Vanny Marianta S, MARS

PENGERTIAN Pengolahan Formula Rumah Sakit ( FRS ) Adalah Kegiatan atau


proses pembuatan sonde untuk pasien menggunakan bahan –bahan
yang disediakan dapur untuk dikelola sendiri.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menghasilkan sonde
TUJUAN yang higienis dan layak konsumsi untuk pasien.
Sesuai Keputusan Direktur Rumah Sakit Vina Estetica Nomor :
KEBIJAKAN 610/AKRED/PPI 7.6 EP.1 / SK / DIR / III / 2018 tentang Pelayanan
Unit Gizi dan Dapur Rumah Sakit Vina Estetica.
1. Pembuatan sonde maksimal 30 menit sebelum waktu minum
PROSEDUR sonde yang telah ditentukan untuk pasien.
2. Juru masak memakai Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker,
sarung tangan, celemek, topi
3. Sebelum melakukan pengolahan makanan harus membersihkan
permukaan meja yang akan digunakan untuk menyiapkan susu
formula.
4. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir , kemudian keringkan
dengan lap bersih.
5. Bilas peralatan sonde (saringan, gelas ukur, , sendok, dan gelas
sonde) dengan air hangat sebelum dipakai.
6. Peralatan bersih yang siap pakai tidak boleh dipegang dibagian
yang dapat berkontak langsung dengan anggota tubuh.
7. Siapkan bahan-bahan untuk membuat sonde (wortel rebus, telur
rebus, bubur nasi, brokoli rebus sesuai dengan ukuran yang sudah
ditetapkan)
8. Tuangkan air panas kedalam gelas ukur sesuai volume yang
dibutuhkan kemudian tambahkan susu formula sesuai takaran.
9. Aduk sonde hingga larut dalam air , tuang dan saring sonde
kedalam mangkok melamin.
10. Tutup sonde dengan tutup mangkok melamin tersebut.
11. Beri label pada bagian atas plastik wrap.
12. Kemudian bersihkan tempat pembuatan sonde beserta peralatan
sonde.
PENGOLAHAN FORMULA RUMAH SAKIT ( FRS )

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSU VINA ESTETICA 634/AKRED/PPI7.6/EP.1/SPO/III/2018 A 2/2
13. Cuci peralatan sonde dengan sabun cair
PROSEDUR 14. Gunakan busa lembut untuk membersihkan bagian dalam gelas
(Lanjutan) ukur dan sikat botol untuk membersihkan gelas ukur agar sisa
susu yang melekat bisa dibersihkan.
15. Bilas peralatan sonde dengan air bersih yang mengalir
16. Sonde yang siap dikonsumsi segera diberikan kepada pasien
sesuai dengan identitas label.
17. Sonde yang dikonsumsi maksimal 15 menit diantar sebelum
waktu minum sonde yang telah ditentukan untuk pasien.

UNIT TERKAIT Unit Gizi dan Dapur


PENGGUNAAN BLENDER MIYAKO

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSU VINA ESTETICA 635/AKRED/PPI7.6/EP.1/SPO/III/2018 A 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur RSU VINA ESTETICA
STANDAR 6 Maret 2018
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Vanny Marianta S, MARS
Blender adalah alat elektronik berupa sebuah wadah
PENGERTIAN dilengkapi pisau berputar yang digunakan untuk mengaduk,
mencampur, menggiling, atau melunakkan bahan makanan. Pisau
berbentuk seperti sebuah baling-baling pendek yang dipasang pada
bagian bawah wadah. Pisau Ini diputar dengan cepat dengan tenaga
dari sebuah motor sehingga alat ini dengan segera dapat mencampur,
mencincang, dan melumatkan bahan-bahan yang dimasukkan
kedalamnya.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :


1. Mencampur, menggiling atau melunakkan bahan makanan/bumbu
yang akan diolah.
2. Digunakan untuk Mencincang, memotong dan menghaluskan
bahan makanan yang akandiolah.
Sesuai Keputusan Direktur Rumah Sakit Vina Estetica Nomor :
KEBIJAKAN 610/AKRED/PPI 7.6 EP.1 / SK / DIR / III / 2018 tentang Pelayanan
Unit Gizi dan Dapur Rumah Sakit Vina Estetica..
1. Siapkan bahan makanan yang akan diblender/dihaluskan
PROSEDUR 2. Bersihkan blender dari kotoran dan air yang menempel, agar
tidak terkena sengatan listrik selamadigunakan.
3. Atur posisi blender sampai terdengar bunyi klik, agar posisi
pemasangan sesuai dengan mesin pemutar.
4. Setelah posisi sudah sesuai, colokkan kabel ke listrik, tekan tombol
on (hidupkan) dan atur nomor kecepatan dan tingkat kehalusan
sesuai dengan jenis bahan makanan yang akan dihaluskan, untuk
makanan yang dicincang tekan tombol pause.
5. Setelah selesai, matikan dahulu blender dengan menekan tombol
angka yang kita tekan tadi, kemudian cabut kabel dari stop kontak
dan ambil bahan makanan yang sudah di haluskan tsb.
6. Bersihkan blender setelah digunakan.

UNIT TERKAIT 1. Unit Gizi dan Dapur


KEBERSIHAN GUDANG PENYIMPANAN
BAHAN MAKANAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSU VINA ESTETICA 636/AKRED/PPI7.6/EP.1/SPO/III/2018 A 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur RSU VINA ESTETICA
STANDAR 6 Maret 2018
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Vanny Marianta S, MARS
Kebersihan gudang penyimpanan bahan makanan adalah salah satu
PENGERTIAN upaya agar bahan makanan terjaga kebersihannya dan menjaga agar
bahan makanan mempunyai daya simpan lebih baik.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :


TUJUAN Melakukan piket kebersihan gudang penyimpanan bahan makanan
secara harian/mingguan.

Sesuai Keputusan Direktur Rumah Sakit Vina Estetica Nomor :


KEBIJAKAN 610/AKRED/PPI 7.6 EP.1 / SK / DIR / III / 2018 tentang Pelayanan
Unit Gizi dan Dapur Rumah Sakit Vina Estetica..
1. Untuk bahan makanan kering bersihkan gudang penyimpanan
PROSEDUR dari debu dan kotoran yang menempel atau sampah bungkus
makanan.
2. Setelah dibersihkan lantai dipel dan dikeringkan
3. Untuk bahan makanan segar/basah periksa bahan makanan yang
disimpan dan cek labelnya apabila sudah tidak digunakan lagi
sisihkan dari kulkas.
4. Lakukan pencairan bunga es seminggu sekali agar suhu lebih
optimal dan bahan makanan yang disimpan sesuai dengan suhu
optimal penyimpanannya.
5. Untuk bahan nutrisi enteral periksa kulkas apakah susu yang
digunakan sudah tersimpan dengan baik dan bersihkan kulkas,
buang bahan yang tidak dipakai lagi, kemudian bersihkan dari
kotoran dan debu.
6. Sapu dan pel lantai setelah itu dikeringkan.
7. Setelah gudang penyimpanan bahan makanan dipastikan bersih,
gudang makanan harus dikunci dan kunci disimpan ditempat
yang aman.
1. Unit Gizi dan Dapur
UNIT TERKAIT 2. Sub Bagian URT / Logistik
PENGGUNAAN PISAU

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

RSU VINA ESTETICA A 1/1


637/AKRED/PPI7.6/EP.1/SPO/III/2018
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur RSU VINA ESTETICA
STANDAR 6 Maret 2018
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Vanny Marianta S, MARS
Pisau dapur merupakan salah satu alat memasak yang paling penting
PENGERTIAN dan sangat diandalkan untuk mempermudah proses memasak.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar penggunaan pisau


TUJUAN sesuai dengan fungsi dan bahan makanan.
Sesuai Keputusan Direktur Rumah Sakit Vina Estetica Nomor :
KEBIJAKAN 610/AKRED/PPI 7.6 EP.1 / SK / DIR / III / 2018 tentang Pelayanan
Unit Gizi dan Dapur Rumah Sakit Vina Estetica.
Pisau dibagi menjadi 5 macam :
PROSEDUR
1. Pisau Sayuran
2. Pisau sayuran diberi tanda warna hijau digunakan untuk
mengupas, memotong sayuran seperti bayam, wortel, labu
siam, kangkung, kacang panjang dan lain-lain.
3. Pisau Lauk Nabati
4. Pisau lauk nabati diberi tanda warna kuning digunakan untuk
memotong lauk nabati seperti tempe, tahu.
5. Pisau Ayam
6. Pisau ayam diberi tanda warna merah digunakan untuk
memotong daging ayam.
7. Pisau Ikan
8. Pisau ikan diberi tanda warna biru digunakan untuk
memotong daging ikan.
9. Pisau Buah
10. Pisau ikan diberi tanda warna digunakan untuk memotong
buah.

UNIT TERKAIT Unit Gizi dan Dapur


PENCUCIAN PERALATAN MAKAN PASIEN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSU VINA ESTETICA 638/AKRED/PPI7.6/EP.1/SPO/III/2018 A 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur RSU VINA ESTETICA
STANDAR
PROSEDUR 6 Maret 2018
OPERASIONAL
Dr. Vanny Marianta S, MARS

PENGERTIAN Kegiatan membersihkan atau mencuci alat makan pasien dari sisa
makan pasien.
Alat makan yang digunakan pasien bersih dari sisa makanan dan
TUJUAN terbatas dari penyakit infeksi.
Sesuai Keputusan Direktur Rumah Sakit Vina Estetica Nomor :
KEBIJAKAN 610/AKRED/PPI 7.6 EP.1 / SK / DIR / III / 2018 tentang Pelayanan
Unit Gizi dan Dapur Rumah Sakit Vina Estetica..
1. Pisahkan alat makan infeksius dan non infeksius
PROSEDUR 2. Pencucian alat makan (piring, sendok, plato) terpisah dengan
gelas dan tutup gelas.
3. Alat makan infeksius
1. Bersihkan peralatan makan dari sisa makan dan dibuang ke
tempat sampah.
2. Siram dengan air mengalir
3. Rendam dengan larutan Chlorine selama 10 menit.
4. Peralatan makan dicuci dengan sabun cuci piring.
5. Peralatan makan dibilas dengan air bersih dan mengalir.
6. Rendam dengan air panas ± 10 menit.
7. Keringkan dengan sinar matahari {siang hari} , sebelum
disusun pada rak piring.
4. Alat makan non infeksius
1. Bersihkan peralatan makan dari sisa makanan dan dibuang ke
tempat sampah.
2. Peralatan makan disiram dengan air mengalir.
3. Peralatan makan dicuci dengan sabun cuci piring.
4. Peralatan makan dibilas dengan air bersih dan mengalir.
5. Peralatan makan dibilas dengan air panas.
6. Peralatan makan disusun pada rak alat makan.

UNIT TERKAIT Unit Gizi dan Dapur


PERAWATAN DAN PENYIMPANAN
PISAU DAPUR

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

RSU VINA ESTETICA 639/AKRED/PPI7.6/EP.1/SPO/III/2018 A 1/1


Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur RSU VINA ESTETICA
STANDAR
PROSEDUR 6 Maret 2018
OPERASIONAL
Dr. Vanny Marianta S, MARS
Pisau dapur merupakan salah satu alat memasak yang paling penting
PENGERTIAN dan sangat diandalkan untuk mempermudah proses memasak.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar senantiasa awet dan
TUJUAN mempermudah proses memasak.
Sesuai Keputusan Direktur Rumah Sakit Vina Estetica Nomor :
KEBIJAKAN 610/AKRED/PPI 7.6 EP.1 / SK / DIR / III / 2018 tentang Pelayanan
Unit Gizi dan Dapur Rumah Sakit Vina Estetica..

PROSEDUR 1. Perawatan
a. Sebelum menggunakan pisau setelah lama disimpan,
bersihkan pisau dengan lap terlebih dahulu untuk
menghindari kontaminasi bakteri.
b. Cuci segera pisau setelah digunakan untuk memotong
bahan yang mengandung asam, untuk menjaga warna
mata pisau agar tidak cepat berubah
c. Pisau sayur dan buah cukup 2 – 3 minggu sekai asah.
d. Jika pisau berkarat bisa gunakan abu gosok atau sabut
besi untuk menghilangkan karat. Cuci bersih setelah
dibersihkan karatnya minbelum di simpan.

2. Penyimpanan
a. Agar pisau tidak cepat tumpul, keringkan pisau sebelum
disimpan
b. Jika pisau tidak dipakai dalam jangka waktu lama, setelah
dicuci dan dilap kering, oleskan dengan minyak goring,
tipis-tipis lap dengan tissue dan bungkus pisau dengan
paper towel.
c. Untuk penyimpanan sehari-hari cukup dicuci dengan air
sabun, setiap selesai dipakai dan segera keringkan dengan
lap.

UNIT TERKAIT 1. Unit Gizi dan Dapur


PENCATATAN DOKUMEN TERAPI GIZI PASIEN
DALAM REKAM MEDIS
No. Revisi : Halaman :
No. Dokumen :
RSU VINA ESTETICA A 1/1
640/AKRED/PPI7.6/EP.1/SPO/III/2018

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


Direktur RSU Vina Estetica
STANDAR
PROSEDUR 6 Maret 2018
OPERASIONAL
Dr. Vanny Marianta S, MARS
Pencatatan dokumentasi terapi gizi merupakan suatu proses
PENGERTIAN berkelanjutan yang mendukung semua langkah proses pelayanan gizi
pasien dan merupakan bagian integral dari proses monitoring dan
evaluasi pelayanan gizi.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah :

1. Sebagai data perencanaan gizi yang berkelanjutan dan


berkesinambungan.
2. Sebagai sarana informasi yang akurat
3. Mencegah informasi yang berulang terhadap pasien atau anggota
tim kesehatan atau mencegah tumpang tindih, bahkan sama sekali
tidak dilakukan untuk mengurangi kesalahan dan meningkatkan
ketelitian dalam memberikan asuhan gizi pada pasien

Seluruh kegiatan pelayanan gizi yang diterima pasien rawat inap


KEBIJAKAN dicatat dan didokumentasikan di Rekam Medis.

Kegiatan ahli gizi dirawat inap yang memberikan terapi


PROSEDUR nutrisi/edukasi nutrisi kepada pasien dicatat dalam formulir asuhan
gizi yang kemudian diarsipkan dalam rekam medis.

1. Unit Rawat Inap


UNIT TERKAIT 2. Unit Gizi dan Dapur
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSU VINA ESTETICA
641/AKRED/PPI7.6/EP.1/SPO/III/2018 A 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur RSU VINA ESTETICA
STANDAR
PROSEDUR 6 Maret 2018
OPERASIONAL
Dr. Vanny Marianta S, MARS

PENGERTIAN Alat pelindung diri adalah alat-alat yang mampu memberikan


perlindungan terhadap bahaya-bahaya kecelakaan kerja.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melindungi


TUJUAN pemakaian dari bahaya-bahaya kecelakaan yang mungkin ditimbulkan
selama bekerja di dapur pengolahan makanan.

Sesuai Keputusan Direktur Rumah Sakit Vina Estetica Nomor :


KEBIJAKAN 610/AKRED/PPI 7.6 EP.1 / SK / DIR / III / 2018 tentang Pelayanan
Unit Gizi dan Dapur Rumah Sakit Vina Estetica
1. Menggunakan baju kerja yang tidak panas, dan dapat
PROSEDUR menyerap keringat.
2. Menggunakan celemek / apron yang tahan panas dan dalam
keadaan bersih.
3. Menggunakan topi / penutup kepala agar keringat dan rambut
tidak mencemari makanan, bagi pegawai yang berambut
panjang menggunakan harnet.
4. Menggunakan sandal yang tidak licin dan tertutup bagian
depan agar terhindar dari kecelakaan kerja.
5. Menggunakan serbet untuk mengangkat dan memegang alat
makan panas.
6. Menggunakan sarung tangan plastik pada saat pengolahan dan
menjamah makanan.
7. Tidak menggunakan perhiasan (cincin, gelang) saat bekerja.
8. Memakai masker bagi pegawai yang sakit (flu, batuk) dan
tidak menggaruk selama menjamaah makanan.
9. Menggunakan serbet sesuai dengan macam dan peralatan yang
dibersihkan.

UNIT TERKAIT Unit Gizi dan Dapur

Anda mungkin juga menyukai