Anda di halaman 1dari 7

Definisi Dan Pengertian Gaya Listrik Serta Rumusnya

Pengertian Gaya Listrik Serta Rumusnya. Untuk menciptakan benda netral menjadi bermuatan
listrik dengan cara menggosok benda satu dengan benda lain. Bila dua benda saling digosokkan
maka elektron dari salah satu benda akan berpindah ke benda lain sehingga benda yang satu
kekurangan elektron dan benda lain kelebihan elektron. Pemberian muatan dengan cara
menggosok ini sanggup menjadikan gaya listrik. Berikut yaitu klarifikasi seputar pengertian gaya
Listrik.

Definisi Gaya Listrik


Gaya listrik merupakan gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik suatu benda. Contoh gaya
listrik terjadi saat sisir plastik yang digosokkan pada rambut kering sanggup menarik potongan-
potongan kertas kecil. Sisir plastik yang telah digosok-gosokkan pada rambut kering akan
bermuatan listrik, sehingga penggaris sanggup menarik serpihan kertas tersebut. Gaya yang
ditimbulkan oleh muatan listrik disebut gaya listrik.
Seperti dikutip dari wikipedia. Gaya listrik yaitu gaya yang dialami oleh objek bermuatan yang
berada dalam medan listrik. Rumusan gaya listrik kadang sering dipetukarkan dengan aturan
Coulomb, padahal gaya listrik bersifat lebih umum ketimbang aturan tersebut, yang hanya
berlaku untuk dua buah muatan titik./ gaya yang dimiliki oleh benda bermuat listrik.
Di sekitar benda bermuatan listrik terdapat medan listrik, demikian juga halnya dengan benda
yang bermuatan listrik statis (tidak mengalir). Medan listrik merupakan kawasan di sekitar benda
bermuatan listrik, di mana gaya listrik berupa tarikan masih bekerja. Benda-benda tertentu yang
berada di dalam medan listrik akan ditarik oleh benda bermuatan listrik tersebut. Apabila suatu
benda berada di dalam medan listrik, maka akan terjadi proses perpindahan muatan listrik. Gaya
listrik statis dimanfaatkan untuk membersihkan bubuk pada dingklik beludru, baju wol, lantai
berkarpet, dan lain-lain.
Rumus gaya listrik
Jika dinyatakan dalam persamaan matematis, gaya listrik sanggup dinyatakan dalam persamaan
berikut ini : Dimana q merupakan muatan objek dan E yaitu medan listrik. Medan listrik sendiri
merupakan pengaruh yang ditimbulkan oleh keberadaan muatan listrik, mislanya elektron, ion
atau proton dalam ruangan dan lingkungan di sekitarnya. Medan listrik sendiri memiliki satuan
Newton per Coulomb atau N/C yang pada umumnya berkaitan dekat dengan gaya listrik ataupun
muatan listrik.

Gaya listrik, sebagaimana umumnya gaya, dilambangkan dengan karakter F atau biasa diberi
indeks kecil di bawah E (electric) atau L (listrik).

Hukum Coulomb
Masih ingatkah kamu tentang gaya dari suatu jarak pada bahasan tentang hukum gerak
Newton pada artikel sebelumnya? Nah, interaksi antara benda-benda bermuatan listrik juga
termasuk salah satu jenis gaya dari suatu jarak.
Seorang fisikawan Perancis bernama Charles Augustin de Coulomb (1736 – 1806) melakukan
percobaan untuk menyelidiki hubungan antara besar muatan dua buah benda bermuatan listrik,
jarak antara kedua benda bermuatan, dan besar gaya listrik yang ditimbulkan oleh muatan-
muatan tersebut. Untuk itu ia menggunakan neraca puntir yang bentuknya seperti pada gambar di
bawah ini.

Neraca puntir yang digunakan Coulomb dalam percobaannya.


Bagian utama neraca puntir adalah sebuah kawat yang dijepit pada ujung atasnya dan pada ujung
bawahnya melekat sebuah batang yang terbuat dari bahan isolator. Pada kedua ujung batang
isolator terdapat bola-bola kecil yang bisa dimuati listrik. Pada kawat dipasang sebuah cermin
datar C. Cermin ini berguna untuk menentukan sudut putaran atau untuk menentukan kedudukan
batang. Jika pada cermin dijatuhkan seberkas cahaya yang sempit, maka cermin akan
memantulkan berkas cahaya itu ke sebuah tempat.
Benda B yang berbentuk bola dipegang dengan menggunakan batang isolator pada ketinggian
yang sama dengan bola A. Jika bola A dan bola B diberi muatan yang sama, kedua bola tolak-
menolak, sehingga neraca dan cermin C berputar dan sinar pantul cahaya juga bergeser. Tombol
pengatur K selanjutnya diputar agar kedudukan batang kembali seperti semula. Hal ini dapat
dilakukan dengan bantuan sinar pantul dari cermin C. Jika batang berputar karena gaya tolak-
menolak muatan, tombol K diputar sedemikian rupa sehingga pantulan cahaya kembali ke
tempat semula. Melalui neraca ini Coulomb berhasil menyelidiki hubungan antara gaya, muatan,
dan jarak antar muatan.
Berdasarkan percobaannya, Coulomb membuat satu kesimpulan yang terkenal sebagai hukum
Coulomb yang berbunyi: “Besar gaya tarik-menarik atau gaya tolak-menolak antara benda
bermuatan listrik berbanding lurus dengan besar masing-masing muatan tersebut dan berbanding
terbalik dengann kuadrat jarak antara keduanya.”
Dengan demikian hubungan antara besar tiap-tiap muatan, jarak pisahnya dan gaya antar muatan
dapat dituliskan dalam bentuk persamaan matematis:
F=kQ1Q2r2
dengan:
F = gaya Coulomb yang timbul atau gaya elektrostatis (N)
k = konstanta atau tetapan perbandingan (Nm²/C²)
Q1 = besar muatan benda pertama (C)
Q2 = besar muatan benda kedua (C)
r = jarak antara kedua benda bermuatan (m)
Pada interaksi elektrostatis, besarnya gaya ditentukan oleh besar muatan-muatan yang
berinteraksi dan jarak pisah antara muatan-muatan. Dalam sistem satuan internasional (SI), besar
muatan listrik dinyatakan dalam coulomb (C). Satu coulomb didefinisikan sebagai muatan listrik
yang mengalir setiap detik pada penghantar yang berarus tetap sebesar satu ampere.
Medan Listrik
Agar kamu lebih mudah memahami konsep medan listrik, sejenak bayangkanlah sebuah ruangan
kosong yang di dalamnya tidak ada muatan listrik. Kemudian sebuah muatan listrik Q1
dimasukkan ke dalam ruangan itu. Apa yang mungkin terjadi menurutmu? Tentunya muatan
listrik tersebut tidak akan mengalami gaya listrik.
Namun apabila ke dalam ruangan kosong tersebut ditambahkan mautan Q, keberadaan muatan Q
ini mengubah keadaan ruangan itu menjadi medan gaya listrik atau medan listrik. Keadaan
ruangan itu menyebabkan muatan Q1 mendapat gaya listrik sebesar F. Gaya listrik F tergantung
pada jenis muatan yang diletakkan dalam medan listrik. Jika jenis muatannya berlawanan, maka
gaya listriknya akan tarik-menarik. Sebaliknya, jika jenis muatannya sama, maka gaya listriknya
akan tolak-menolak.
Ruangan tempat muatan Q berada telah berubah menjadi medan listrik. Jadi, apakah medan
listrik itu? Medan listrik adalah daerah disekitar suatu benda bermuatan listrik d mana benda
bermuatan listrik lain yang berada di ruangannya akan mengalamai gaya listrik.
Ukuran atau luas ruang yang telah berubah menjadi medan listrik bisa tidak terbatas. Kita ingat
lagi persamaan matematis hukum Coulomb.
F=kQ1Q2r2
Dengan mengacu pada persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa meskipun pada jarak yang
sangat jauh, pengaruh medan listrik itu masih ada, walaupun sangat kecil. Jika mengubah ruang
menjadi medan listrik, maka Q1 yang jufa berada pada ruang itu ikut mengubah ruang menjadi
medan listrik, yang menyebabkan Q mengalami gaya lsitrik yang sama besar namun berlawanan
arah. Jadi, medan listrik yang ditimbulkan oleh Q menyebabkan Q1 mengalami gaya listrik.
Ketika sebuah muatan listrik diletakkan di dalam medan listrik, muatan listrik itu akan
mengalami gaya listrik. Besarnya gaya yang dialami oleh sebuah muatan listrik di dalam medan
listrik dapat berbeda pada setiap tempat. Besar kecilnya gaya yang dialami oleh satu satuan
muatan listrik yang diletakkan di titik tertentu dalam medan listrik disebut kuat medan listrik.
E=FQ
atau
E=kQr2
dengan:
E = kuat medan listrik (N/C)
F = gaya Coulomb (N)
k = konstanta perbandingan (9×109Nm2/C2)
Q = besar muatan (C)
r = jarak antara kedua muatan (m)
Medan listrik dapat digambarkan dengan cara menggambarkan garis-garis yang menunjukkan
arah gaya pada setiap titik. Garis-garis medan listrik juga disebut garis-garis gaya karena garis
tersebut menunjukkan arah dari gaya yang dilakukan pada suatu muatan positif. Pada setiap titik
di dekat suatu muatan positif, medan listrik mengarah secara radial menjauhi muatan sehingga
garis-garis medan listrik menyebar dari suatu titik yang di tempati oleh muatan negatif mengarah
secara radial mendekati muatan sehingga garis-garis medan listrik mengarah menuju muatan
negatif.
Aturan-aturan untuk menggambarkan garis-garis medan listrik dapat kita simpulkan sebagai
berikut.
Garis-garis medan listrik bermula dari muatan positif dan berakhir pada muatan negatif.
Garis-garis medan listrik digambar, baik itu meninggalkan ataupun menuju muatan.
Jumlah garis-garis medan listrik yang meninggalkan ataupun menuju muatan sebanding muatan
sebanding dengan besarnya muatan.
Kerapatan garis-garis medan listrik pada setiap titik berbanding lurus dengan besar medan listrik
di titik tersebut.
Pada daerah yang jauh dari suatu sistem muatan, garis-garis medan listrik berjarak sama dan
radial seperti layaknya garis medan listrik yang keluar dari suatu muatan tunggal dan sama
dengan muatan total dari sistem tersebut.
Tidak ada garis-garis medan listrik yang saling berpotongan.
Gambar berikut ini menunjukkan beberapa pola medan listrik, garis-garis panah mewakili medan
listrik.
Pola-pola medan listrik. (kiri) Medan listrik yang melingkupi sebuah bola logam bermuatan
negatif, pola ini sama dengan pola medan listrik pada kubah generator Van de Graff. (tengah)
Medan listrik di antara dua buah muatan listrik yang tak sejenis. (c) Medan listrik di antara dua
buah belah pelat logam paralel yang berlainan muatan.
Mata panah menunjukkan arah gaya yang dikeluarkan oleh muatan positif. Seperti yang telah
kita bahas sebelumnya bahwa muatan sejenis akan tolak-menolak, maka garis-garis medan listrik
selalu berarah keluar menjauhi muatan positif garis-garis medan listrik selalu berarah keluar
menjauhi muatan positif (+) dan menuju muatan negatif (-).
Pengertian Gaya Magnet

Gaya magnet adalah gaya yang ditimbulkan oleh dorangan dan tarikan dari magnet. Magnet
mempunyai bermacam-macam bentuk yaitu batang, silinder jarum, bentuk U, dan ladam atau
tapal kuda.

Jenis Magnet

Magnet memiliki beberapa jenis, apa saja jenis magnet ? kita akan membahasnya dibawah ini
agar dapat mengetahui apa saja jenis magnet itu.

Magnet buatan
Sedangkan untuk Pengertian Magnet Buatan adalah Magnet yg dibuat oleh Tangan Manusia
dengan menggunakan Bahan Magnetik yg kuat, dan Bahan Magnetik Kuat yg digunakan seperti
Besi dan Baja. Perlu kalian ketahui juga bahwa Macam – Macam Magnet Buatan ini terbagi
menjadi 2 yakni Magnet Buatan Permanen dan Magnet Buatan Sementara.

Pengertian Magnet Buatan Permanen

Magnet Buatan Tetap (Magnet Buatan Permanen) ialah Magnet yg mempunyai sifat kemagnetan
yang Permanen (tetap), meskipun Proses pembuatan Magnetnya sudah dihentikan. Contoh
Magnet Buatan Permanen, bisa kalian lihat didalam Pintu Lemari Es yang biasanya untuk
menempelkan Stiker dan untuk menutup Pintu Lemari ES biar rapat.

Gaya magnet

Apakah magnet itu? Magnet adalah bahan yang dapat menarik beberapa logam tertentu. Benda-
benda yang terbuat dari besi atau baja dapat ditarik oleh magnet.Gaya magnet merupakan gaya
tak sentuh ataugaya tak kontak. Gaya ini dapat bekerja meski tidak bersentuhan.

A. Benda-benda magnetis dan tidak magnetis


Tidak semua benda mengalami gaya magnet. Benda yang menerima gaya magnet dikatakan
bersifat magnetis. Benda yang menolak gaya magnet dikatakan bersifat nonmagnetis.
Ada benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet. Ada benda yang ditarik lemah oleh magnet. Ada
pula benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Berdasarkan sifat kemagnetannya, benda
digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:

* Feromagnetik, yaitu benda yang memiliki sifat kemagnetan kuat.


* Paramagnetik, yaitu benda yang memiliki sifat kemagnetan lemah.

Anda mungkin juga menyukai