Anda di halaman 1dari 5

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini tentang “Perbedaan metode audiovisual dan penyuluhan

tentang diare pada orang tua terhadap perilaku pencegahan diare pada balita di

Wilayah RT/RW 02/02 Tlogomas Malang”. Posyandu Seruni merupakan Posyandu

yang berada di RW 01 Kelurahan Tlogomas, petugas kesehatan di Posyandu yang

ada berjumlah 11 orang ibu kader dengan tingkat pendidikan sebagian besar adalah

SMA dan sebagian kecilnya lulusan sarjana. Waktu pelaksanaan pada hari Rabu

setiap minggu kedua. Adapun Posyandu Seruni RW 01 sebelah timur

membelakangi perkampungan warga Tlogo Indah, Sebelah Barat berhadapan

dengan Perumahan Batu Permata, sebelah selatan merupakan jalan menuju

perumahan Bukit Tidar, Kampus Universitas Gajayana, dan sebelah utara

merupakan jalan menuju Jalan Raya Tlogomas (Tandon Air Dinoyo).

5.2 Data Umum

Data umum dalam penelitian ini berupa deskripsi karaktersitik responden

meliputi, usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan yang diuraikan sebagai

berikut.
Tabel 5.1 Karakteristik Orang Tua terhadap Perilaku Pencegahan Diare pada Balita
di Wilayah RT/RW 02/02 Tlogomas Malang

Kelompok Audio Visual Kelompok Penyuluhan


Karakteristik Responden
f % F %
Usia:
22-27 tahun 7 38,9 6 33,3
28-32 tahun 8 44,4 9 50,0
33-36 tahun 3 16,7 3 16,7
Jenis Kelamin:
Laki-laki - 0 - 0
Perempuan 18 100 18 100
Pendidikan:
SD - 0 1 5,6
SMP 4 22,2 2 11,1
SMA 10 55,6 11 61,1
Sarjana 4 22,2 4 22,2
Pekerjaan:
Guru/Dosen 2 11,1 1 5.6
IRT 13 72,2 11 61.1
Pegawai Bank 1 5,6 - 0
Swasta 2 11,1 2 11,1
PNS - 0 4 22,2

Berdasarkan Tabel 5.1, menunjukan bahwa orang tua balita di Wilayah

RT/RW 02/02 Tlogomas Malang pada kelompok yang diberikan audio visual

hampir setengahnya berusia 28-32 tahun, yaitu sebanyak 8 orang (44,4%), dan pada

kelompok yang diberikan penyuluhan setengahnya berusia 28-32 tahun sebanyak 9

orang (50%). Jenis kelamin pada kelompok yang diberikan audio visual dan

penyuluhan seluruhnya berjenis kelamin perempuan (ibu balita) yang maisng-

masing sebanyak 18 orang (100%). Pendidikan pada kelompok yang diberikan

audio visual sebagian besar berpendidikan SMA yaitu sebanyak 10 orang (55,6%),

dan untuk kelompok yang diberikan penyuluhan sbagian besar berpendidikan SMA

juga sebanyak 11 orang (61,1%). Pekekerjaan lansia. Pekerjaan pada kelompok

yang diberikan audio visual sebagian besar berprofesi sebagai ibu rumah tangga
(IRT) sebanyak 13 orang (72,2%) dan pada kelompok yang diberikan penyuluhan

sebagian besar berprofesi sebagai ibu rumah tangga juga sebanyak 11 orang

(61,1%).

5.3 Data Khusus

5.3.1 Identifikasi Perilaku Pencegahan Sebelum dan Sesuda Audio Visual

Berdasarkan hasil penelitian, kategori perilaku pencegahan diare pada

balita sebelum dan sesudah metode audiovisual tentang diare di Posyandu

Seruni RW 01 Kelurahan Tlogomas Malang, dapat ditampilkan sebagai

berikut.

Tabel 5.2 Kategori Perilaku Pencegahan Diare Sebelum dan Sesudah Metode
Audio Visual

Perilaku Sebelum Audio Visual Sesudah Audio Visual


Pencegahan f % F %
Baik - 0 17 94,4
Sedang 16 88,9 1 5,6
Kurang 2 11,1 - 0
Total 18 100 18 100

Berdasarkan Tabel 5.2 menunjukkan bahwa perilaku pencegahan diare

pada balita sebelum perlakuan metode audio visual hampir seluruhnya

dikategorikan sedang sebanyak 16 orang (88,9%) dan sesudah metode

audiovisual hampir seluruhnya dikategorikan baik sebanyak 17 orang (94,4%).

5.3.2 Identifikasi Identifikasi perilaku Pencegahan Sebelum dan Sesudah


Penyuluhan

Berdasarkan hasil penelitian, kategori perilaku pencegahan diare pada

balita sebelum dan sesudah metode penyuluhan tentang diare di Posyandu

Seruni RW 01 Kelurahan Tlogomas Malang, dapat ditampilkan sebagai

berikut.
Tabel 5.3 Kategori Perilaku Pencegahan Diare Sebelum dan Sesudah Metode
Penyuluhan

Perilaku Sebelum Penyuluhan Sesudah Penyuluhan


Pencegahan f % F %
Baik 3 16,7 17 94,4
Sedang 13 72,2 1 5,6
Kurang 2 11,1 - 0
Total 18 100 18 100

Berdasarkan Tabel 5.3 menunjukkan bahwa perilaku pencegahan diare

pada balita sebelum perlakuan metode penyuluhan sebagian besar

dikategorikan sedang sebanyak 13 orang (72,2%) dan sesudah metode

penyuluhan hampir seluruhnya dikategorikan baik sebanyak 17 orang (94,4%).

5.3.3 Perbedaan Metode Audio Visual dan Penyuluhan tentang Diare


terhadap Perilaku Pencegahan Diare

Hasil uji normalitas data menggunakan uji one-sample konglomogorov-

smirnov test diperole data normal yaitu p value > 0,05) (hasil uji normalitas

terdapat pada lampiran 9), sehingga memenuhi syarat untuk melakukan uji

hipotesis menggunakan analisis paired samples T Test dengan dengan tingkat

signifikasi (α) sebesar 0,05 (p value < 0,05). Adapun data ditampilkan sebagai

berikut.

Tabel 5.4 Analisis Marginal Homogeneity Tets

Kelompok Perlakuan Sig.


Sebelum
Audio Visual 0,000
Sesudah
Sebelum
Penyuluhan 0,000
Sesudah

Berdasarkan Tabel 5.4, menunjukkan bahwa hasil analisis Uji Marginal

Homogeneity Tets perbedaan metode audiovisual dan penyuluhan tentang diare

pada orang tua terhadap perilaku pencegahan diare pada balita di Posyandu
Seruni RW 01 Kelurahan Tlogomas Malang diperoleh nilai signifikan untuk

kelompok yang diberikan metode audio vsiaul sebesar 0,000 (p value ≤ 0,05)

dan untuk kelompok yang diberikan metode penyuluhan diperoleh nilai

signifikan sebesar 0,000 (p value ≤ 0,05), dengan demikian data dinyatakan

sangat signifikan, artinya ada pengaruh metode audiovisual dan penyuluhan

tentang diare pada orang tua terhadap perilaku pencegahan diare pada balita di

Posyandu Seruni RW 01 Kelurahan Tlogomas Malang. Hasil analisis Chi

Square diketahui nilai signifikan (p value ≥ 0,05) sehingga dapat disimpulkan

bahwa perlakuan metode audio visual dan metode penyuluhan tidak ada

perbedaan signifikan terhadap perilaku pencegahan diare pada balita di

Posyandu Seruni RW 01 Kelurahan Tlogomas Malang.

Anda mungkin juga menyukai